Anda di halaman 1dari 37

SKENARIO 4

BLOK SARAF DAN PERILAKU


“BISIKAN GAIB”
KELOMPOK A-12
 
 Ketua : Fanisa Tria Rani 1102015069
 Sekretaris : Femi Rizqina Putri 1102016072
 Anggota : Fuad Farizi 1102014109
Arki Farros 1102015035
Fachri Alfarizi 1102015067
Ayunin Novania 1102016038
Ayuningtyas Puspaningrum 1102016039
Juliva Syahira 1102016094
Maydina Sifa Fauziah 1102016114
Skenario
BISIKAN GAIB

Laki-laki 25 tahun,dibawa ke IGD RSJ karena memukul ibunya dan memecahkan kaca jendela. Alasannya ada bisikan
bisikan gaib didekat telinganya yang memerintahkannya melakukan tindakan tersebut. Sudah dua pecan ini pasien
mengalami insomnia dan menarik diri, kadang bicara sendiri yang bila ditegur marah (iritabel). Pasien pernah
mengalami gejala seperti ini satu tahun yang lalu, setelah dirawat di RSJ seminggu pasien dibolehkan pulang, tapi tak
mau berobat jalan dan jadi pemalas.
Pada pemeriksaan psikiatrik; kesadaran compos mentis, kontak psikik tidak wajar, sikap kurang kooperatif; afek
tumpul tidak serasi; fungsi kognitif seperti atensi, konsentrasi, orientasi dan memori tidak terganggu; terdapat waham
kejar dan halusinasi auditorik. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan peninggian metabolit dopamine pada urin.
Dokter menduga pasien menderita Gangguan Skizofrenia sebagai bentuk gangguan psikotik yang disertai proses
kemunduran (deteriorasi). Akhirnya dokter memberikan injksi psikotropika yang akan dilanjutkan dengan program
psikoterapi, sosioterapi dan rehabilitasi.
Dokter menanyakan apakah sebagai muslim pasien masih bisa melakukan ibadah mahdhoh.
Kata Sulit
 Gaib : tidak terlihat, tersembunyi, tidak nyata.
 Afek tumpul : berkurangnya perasaan penderita yang dapat dilihat oleh orang lain.
 Atensi : keadaan selektif terhadap suatu bagian atau lingkungan.
 Waham kejar : keyakinan bahwa orang/sekelompok orang sedang mengancam dan membahayakan dirinya.
 Halusinasi auditorik : gangguan pada pendengaran, penderita mendengar suara tertentu.
 Dopamine : neurotransmitter yang membantu pusat kepuasan dan kesenangan otak.
 Skirofrenia : gangguan jiwa yang diderita seorang yang diakibatkan cacat otak sehingga tidak bisa
membedakan realita dan khayalan.
 Deteriorasi : kemunduran cara berfikir.
 Ibadah mahdah : hubungan manusia dengan Tuhan secara langsung yang sudah ditentukan syarat dan
rukunnya.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Mengapa ditemukan peningkatan metabolik 1. Emosi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan kadar dopamine di lobus
frontalis . otak dan system limbik, karena rangsangan fisiologis, perilaku
dopamine di urin? motoric, penggunaan obat-obatan.
2. Mengapa terjadi waham kejar? 2. Peningkatan dopamine menyebabkan halusinasi sehingga pasien tidak bisa
membedakan yang nyata dan tidak nyata sehingga bila terus berlanjut akan
3. Mengapa pasien mengalami insomnia? menjadi waham.

4. Mengapa fungsi kognitif tidak terganggu? 3. Gangguan bisikan yang diderita pasien menyebabkan pasien tidak bisa tidur.
4. Karena yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan fungus kognitif
5. Apa akibat pasien tidak mau berobat jalan? adalah hippocampus. Hippocampusnya tidak terganggu sehingga fungsi
kognitifnya normal.
6. Bagaimana hokum ibadah mahdah pada pasien
5. Memperparah penyakit, mencelakakan diri sendiri dan orang lain, bisa
tersebut? kambuh
7. Mengapa pada penderita skizofrenia mengalami 6. Ibadah mahdah (sholat,puasa,dll) wajib dilakukan saat seseorang dalam
ketidakseimbangan emosi? keadaan sadar. Bila pasien dalam kedadaan tidak sadar seperti pada scenario,
pasien tidak wajib melakukannya.
8. Apa peran keluarga pada pasien skizofrenia? 7. Karena dopamine mengganggu system limik sehingga terjadi
ketidakseimbangan emosi pada pasien.
8. Mengingatkan minum obat, tempat sharing masalah, memberi dukungan.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Pemeriksaan apa saja untuk pasien skizofrenia? 1. Anamnesis psikiatri, MRI, wawancara keluarga.
2. Apa saja penyebab gangguan skizofrenia? 2. Factor genetic, malnutrisi, penggunaan obat-obatan, stress,
trauma psikis, ketidakseimbangan neurotransmitter di otak.
3. Apa saja macam-macam afek?
3. Datar, tumpul, sempit, luas.
4. Apa yang mengatur emosi dan perilaku
seseorang? 4. System limbik.
5. Mengapa pasien bisa mendengar bisikan? 5. Karena kadar dopamine meningkat mempengaruhi kerja
neuron sehingga timbul gejala-gejala skizofrenia.
6. Apa saja jenis-jenis gangguan skizofrenia?
6. Skizofrenia paranoid, skizofrenia hebrefenik, skizofrenia
7. Apakah penyakit ini bisa sembuh?
katatonik, skizofrenia tak tentu, skizofrenia simpleks,
8. Bagaimana cara mengklasifikasikan skizofrenia skizofrenia residual.
berdasarkan diagnosis?
7. Tidak bisa sembuh total namun gejalanya dapat dikurangi
dengan mengonsumsiobat antipsikotik secara teratur.
8. PPDGJ dan DSM IV
Hipotesis

 Skizofrenia merupakan psikopatologi yang disebabkan oleh gangguan system


limbik yang mengakibatkan kadar dopamine meningkat dan tak terkontrol
ditunjang oleh factor genetic, nutrisi, obat-obatan,dll. Kondisi ini menyebabkan
ketidakseimbangan emosi dan halusinasi. Dapat didiagnosa berdasarkan
pemeriksaan anamnensis psikiatri, MRI, dan wawancara keluarga. Skizofrenia
dapat diklasifikasikan berdasarkan PPDGJ dan DSM IV. Penatalaksanaan dapat
dilakukan denga pemberian obat antipsikotik dan dukungan keluarga. Pasien
skizofrenia tidak diwajibkan beribadah mahdah menurut pandangan islam.
 LO 1. Memahami dan Menjelaskan Psikopatologi
Definisi
Klasifikasi
LO 2. Memahami dan Menjelaskan Skizofrenia
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
2.3 Etiologi

Sasaran Belajar 2.4 Klasifikasi


2.5 Patofisiologi
2.6 Manifestasi Klinis
2.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding
2.8 Tatalaksana
2.9 Komplikasi
2.10 Pencegahan
2.11 Prognosis
LO 3. Memahami dan Menjelaskan Ibadan Mahdah pada Pasien
Skizofrenia
Memahami dan Menjelaskan
Psikopatologi
 Menurut pandangan patologi, gangguan jiwa atau tingkah laku abnormal adalah
akibat dari keadaan sakit atau terganggu yang jelas kelihatan berdasarkan gejala –
gejala klinis yang ditampilkan.
 Gejala – gejala tertentu yang ditampilkan tersebut berbeda dengan yang
ditampilkan pada orang – orang yang tidak terganggu jiwanya (normal). Karena
itu untuk melihat apakah seseorang itu terganggu jiwanya atau tidak, dapat
dipelajari dari gejala – gejala yang ditampilkannya.
Klasifikasi

 Gangguan Jiwa dibagi menjadi dua kelainan mental utama, yaitu penyakit
mental dan cacat mental. Cacat mental suatu keadaan yang mencakup difisit
intelektual dan telah ada sejak lahir atau pada usia dini. Penyakit mental secara
tidak langsung menyatakan yang kesehatan sebelumnya, kelainan yang
berkembang atau kelainan yang bermanifestasi kemudian dalam kehidupan
 Penyakit mental secara prinsip dibagi dalam psikoneurosis dan psikosis.
Kategori ini sesuai dengan awam tentang kecemasan dan kegilaan. Psikoneurosis
merupakan keadaan lazim yang gejalanya dapat dipahami dan dapat diempati.
Psikosis merupakan penyakit yang gejalanya kurang dapat dipahami dan tidak
dapat diempati serta klien sering kehilangan kontak realita.
Skizofrenia Depresi Kecemasan

Gangguan
Gangguan Mental Gangguan
Perilaku Masa
Organik Kepribadian
Anak dan Remaja

Gangguan
Retardasi Mental
Psikosomatik
Skizofrenia

 Skizofrenia merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan menimbulkan


disorganisasi personalitas yang terbesar.
 Dalam kasus berat, klien tidak mempunyai kontak dengan realitas, sehingga
pemikiran dan perilakunya abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap
akan menuju kearah kronisitas, tetapi sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang bisa
terjadi pemulihan sempurna dengan spontan dan jika tidak diobati biasanya
berakhir dengan personalitas yang rusak ” cacat ”
Depresi

  merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur
dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak
berdaya, serta gagasan bunuh diri (Kaplan, 1998).
 Depresi juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada
alam perasaan yang ditandai dengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan gairah
hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya (Hawari, 1997).
Kecemasan

 Kecemasan sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami
oleh setiap orang dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang
dihadapi sebaik-baiknya,
 Penyebabnya maupun sumber biasanya tidak diketahui atau tidak dikenali.
Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai tingkat
berat.
Gangguan Kepribadian

 Klinik menunjukkan bahwa gejala-gejala gangguan kepribadian (psikopatia) dan gejala-gejala


nerosa berbentuk hampir sama pada orang-orang dengan intelegensi tinggi ataupun rendah.
 Klasifikasi gangguan kepribadian:
 kepribadian paranoid
 kepribadian afektif atau siklotemik
 kepribadian skizoid, kepribadian axplosif
 kepribadian anankastik atau obsesif-konpulsif
 kepridian histerik
 kepribadian astenik
 kepribadian antisosial
 Kepribadian pasif agresif
 kepribadian inadequat
Gangguan Mental Organik

 Merupakan gangguan jiwa yang psikotik atau non-psikotik yang disebabkan oleh
gangguan fungsi jaringan otak (Maramis,1994). Gangguan fungsi jaringan otak
ini dapat disebabkan oleh penyakit badaniah yang terutama mengenai otak atau
yang terutama diluar otak.
 Pembagian menjadi psikotik dan tidak psikotik lebih menunjukkan kepada berat
gangguan otak pada suatu penyakit tertentu daripada pembagian akut dan
menahun.
Gangguan Psikosomatik

 Merupakan komponen psikologik yang diikuti gangguan fungsi badaniah


(Maramis, 1994). Sering terjadi perkembangan neurotik yang memperlihatkan
sebagian besar atau semata-mata karena gangguan fungsi alat-alat tubuh yang
dikuasai oleh susunan saraf vegetatif.
Retardasi Mental

 Retardasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak
lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama
masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara
menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial
(Maslim,1998).
Gangguan Perilaku Masa Anak dan
Remaja
Anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan
permintaan, kebiasaan atau norma-norma masyarakat (Maramis, 1994).
Gangguan perilaku mungkin berasal dari anak atau mungkin dari lingkungannya,
akan tetapi akhirnya kedua faktor ini saling mempengaruhi.
Memahami dan menjelaskan
skizofrenia
 Skizofrenia adalah suatu kumpulan gangguan kepribadian yang terbelah dengan
karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham), gangguan
persepsi (halusinasi), gangguan suasana perasaan (afek tumpul, datar, atau tidak
serasi), gangguan tingkah laku (bizarre, tidak bertujuan, stereotipi atau
inaktivitas) serta gangguan pengertian diri dan hubungan dengan dunia luar
(kehilangan batas ego, pikiran dereistik, dan penarikan autistik).
Epidemiologi

 Sekitar satu persen penduduk dunia akan mengidap skizofrenia pada suatu waktu dalam
hidupnya.
 Sekitar sepertiga dari sekitar satu sampai dua juta yang terjangkit penyakit skizofrenia
ini atau sekitar 700 ribu hingga 1,4 juta jiwa kini sedang mengidap skizofrenia.
 Tiga per empat dari jumlah pasien skizofrenia umumnya dimulai pada usia 16 sampai 25
tahun pada laki-laki. Pada kaum perempuan, skizofrenia biasanya mulai diidap pada usia
25 hingga 30 tahun. Penyakit yang satu ini cenderung menyebar di antara anggota
keluarga sedarah
 Beberapa penelitian menemukan bahwa 80% semua pasien skizofrenia menderita
penyakit fisik dan 50% nya tidak terdiagnosis.  Bunuh diri adalah penyebab umum
kematian diantara penderita skizofrenia, 50% penderita skizofrenia pernah mencoba
bunuh diri 1 kali seumur hidupnya dan 10% berhasil melakukannya. Faktor risiko bunuh
diri adalah adanya gejala depresif, usia muda dan tingkat fungsi premorbid yang tinggi.
Etiologi

Keterlibatan faktor keturunan

Faktor lingkungan

Teori biologik dan genetik

Hipotesis neurotransmitter

Pencetus psikososial
Klasifikasi
Skizofrenia Skizofrenia Skizofrenia Skizofrenia Skizofrenia Skizofrenia
Paranoid Hebefrenik Katatonik Tak Terinci Residual Simpleks
• Halusinasi • disorganisasi • mempertahan • Tidak • Gejala • Gejala
dan atau dan kan posisi memenuhi “negative” dari “negative” yang
waham pembicaraan tubuh tertentu kriteria untuk skizofrenia yang khas dari
menonjol skizofrenia
• Gangguan tak menentu yang tidak diagnosis • terus menerus residual tanpa
afektif (rambling) wajar skizofrenia adanya didahului
• biasanya serta • “command paranoid, gangguan riwayat
berumur inkoheren. automatism” hebefrenik, skizofrenik, halusinasi,
lebih tua • menunjukkan • Fleksibilitas atau tanpa adanya waham, atau
ciri khas : katatonik. kumpulan manifestasi lain
cerea“waxy
pemalu dan lengkap gejala dari episode
flexibility” psikotik
senang aktif atau gejala
yang cukup • sering timbul
menyendiri untuk pertama kali
(solitary), memenuhi tipe pada masa
lain skizofrenia pubertas
Patofisiologi
 Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem
dopaminergik

 Jalur dopaminergik saraf


 Jalur nigrostriatal : dari substantia nigra ke basal ganglia
 fungsi gerakan, EPS
 Jalur mesolimbik : dari tegmental area menuju ke sistem
limbik  memori, sikap, kesadaran, proses stimulus
 Jalur mesocortical : dari tegmental area menuju ke frontal
cortex  kognisi, fungsi sosial, komunikasi, respons
terhadap stress
 Jalur tuberoinfendibular : dari hipotalamus ke kelenjar
pituitary  pelepasan prolaktin
Proses Perjalanan Penyakit
Fase Prodomal

• Gangguan dapat berupa self care, gangguan dalam akademik, gangguan dalam
pekerjaan,gangguan fungsi sosial, gangguan pikiran dan persepsi

Fase Aktif

• Gangguan dapat berupa gejala psikotik; Halusinasi, delusi, disorganisasi proses


berfikir,gangguan bicara, gangguan perilaku, disertai kelainan neurokimiawi

Fase Residual

• mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan gangguan peran, serangan biasanya
berulang.
Manifestasi Klinis
 Gejala positif /gejala tipe I
 Delusi
 Halusinasi
 Pikiran dan bicara kacau adalah pola bicara yang kacau
 Perilaku kacau atau katatonik
 Gejala negative/ gejala II
 Afek datar
 Alogia
 Avolition
Diagnosis dan Diagnosis Banding
 Paling sedikit terdapat 1 dari 6 kriteria di bawah ini selama satu fase penyakit:
 Delusi atau waham yang aneh (isinya jelas tak masuk akal), dan tidak berdasarkan kenyataan. Sebagai contoh misalnya:
 Waham dikendalikan oleh kekuatan dari luar (delusions of being controlled).
 Waham penyiaran pikiran (thought broadcasting)
 Waham penyisipan pikiran (thought insertion)
 Waham penyedotan pikiran (thought withdrawl).
 Delusi atau waham somatik (fisik), kebesaran, keagamaan, nihilistik atau waham lainnya yang bukan waham kejar atau cemburu.
 Delusi atau waham kejar atau cemburu (delusions of persecution or jealousy) dan waham tuduhan (delusions of suspicion) yang disertai halusinasi
dalam bentuk apapun (halusinasi pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
 Halusinasi pendengaran yang dapat berupa suara yang selalu memberi komentar tentang tingkah laku atau pikirannya, atau dua atau lebih suara
yang saling bercakap-cakapan (“dialog”).
 Halusinasi pendengaran yang terjadi beberapa kali yang berisi lebih dari satu atau dua kata dan tidak ada hubungannya dengan kesedihan (depresi)
atau kegembiraan (euforia).
 Inkoherensi, yaitu kelonggaran asosiasi (hubungan) pikiran yang jelas, jalan pikiran yang tidak masuk akal, isi pikiran atau pembicaraan yang
kacau, atau kemiskinan pembicaraan yang disertai oleh paling sedikit satu dari yang disebut di bawah ini
PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-
 LLL
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih
bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
 “thought echo” atau “thought insertion or withdrawal” atau “thought broadcasting
 “delusion of control atau “delusion of passivitiy” atau “delusional perception”
 Halusinasi auditorik:
 Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan
kemampuan di atas manusia biasa
Diagnosis Banding Skizofrenia

Penyakit Gangguan
Lesi Anatomi
Metabolik endokrin

Penyakit Cerebral Creutzfeldt-


Infeksi Abses Jakob

Kekurangan
Vitamin
Tatalaksana

 Terapi Somatik (Medikamentosa)

Antipsikotik Generasi Pertama (Tipikal) Antipsikotik Generasi Kedua (Atipikal)

a. High Potency
- Aripiprazol
- Haloperidol
- Clozapine
- Flupenazin
- Olanzapin
- Pimozid
- Paliperidon
a. Low Potency
- Risperidon
- Klorpromazin (CBZ/ Largactil)
- Ziprasidon
- Proclorperazin
- Quatiapine
- Tioridazin
 
 
Terapi Psikososial

 Terapi perilaku
 Terapi berorientasi-keluarga
 Terapi kelompok
 Psikoterapi individual
 Perawatan di Rumah Sakit (Hospitalization)
Komplikasi

 Percobaan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri bisa menyebabkan


kecacatan atau kematian
Pencegahan

 Terdapat tiga bentuk pencegahan primer. Pertama, pencegahan universal,


ditujukan kepada populasi umum agar tidak terjadi faktor risiko. Caranya adalah
mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan. Kedua, pencegahan selektif,
ditujukan kepada kelompok yang mempunyai risiko tinggi dengan cara, orang tua
menciptakan keluarga yang harmonis, hangat, dan stabil. Ketiga, pencegahan
terindikasi, yaitu mencegah mereka yang baru memperlihatkan tanda-tanda fase
prodromal tidak menjadi skizofrenia yang nyata, dengan cara memberikan obat
antipsikotik dan suasana keluarga yang kondusif.
Prognosis
Prognosis ke Arah Baik Prognosis ke Arah Buruk

 Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas  Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus
tidak jelas
 Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yang
baik ( premorbid )  Riwayat hubungan sosial dan pekerjaan buruk
( premorbid )
 Adanya gejala afektif ( depresi )
 Menarik diri , tingkah laku yang artistik
 Subtipe paranoid  Tipe Hebepink dan tipe tak tergolongkan
 Subtipe katatonik  Belum menikah
 Sudah menikah  Riwayat skizofrenia dalam keluarga
 Banyak symptoms positif  Adanya gejala neurologik
 Kebingungan  Banyak symptom negatif
 Tension, cemas hostilitas  Tidak ada gejala afektif atau hostilitas yang jelas
Memahami dan Menjelaskan Ibadah
Mahdhah pada Pasien Skizofrenia

 Ibadah Mahdhah
 artinya  penghambaan yang murni hanya merupakan hubung an antara hamba dengan Allah
secara langsung.
 Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah:
1. Wudhu, 7. Membaca al-Quran
2. Tayammum 8. I’tikaf
9. Shiyam ( Puasa )
3. Mandi hadats
10. Haji
4. Adzan 11. Umrah
5. Iqamat 12. Tajhiz al- Janazah
6. Shalat
 Shalat diwajibkan kepada tiap muslim yg mukallaf yakni yg telah baligh dan berakal.
Adapun orang yg belum baligh dan tdk berakal gugurlah dari kewajiban tersebut. Hal ini
berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
beliau bersabda:

 “Diangkat pena dari tiga golongan: orang yg tidur sampai ia bangun orang gila sampai
kembali akal atau sadar dan anak kecil hingga ia besar.”

 Dengan demikian orang yg tidur dan pingsan orang gila dan anak kecil tdk dibebankan
kewajiban shalat atas mereka sampai hilang penghalang yg ada. Yakni orang yg
tertidur telah bangun dari tidur orang yg pingsan telah siuman dari pingsan orang gila telah
pulih dari sakit gila atau telah kembali akal sedangkan anak kecil telah datang masa baligh
di antara dgn tanda mimpi basah bagi anak laki2 dan haid bagi anak perempuan.
Alhamdulillahirabbilalamiin

Anda mungkin juga menyukai