paramyxovirus
1.1. Definisi
Suatu penyakit yang sangat menular disebabkan oleh infeksi virus (paramyxovirus) yang umumnya
menyerang anak. Ditandai oleh prodromal (fase manifestasi klinis), infeksi saluran pernapasan atas
dan bercak koplik yang diikuti dengan ruma makulopapular.
Bentuk Virus, berbentuk bulat dengan tepi yang kasar, dan bergaris tengah 140 nm,
dibungkus oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein. Didalamnya terdapat
nukleokapsid yang berbentuk bulat lonjong , terdiri dari bagian protein yang mengelilingi
asam nukleat (RNA) yang merupakan struktur heliks nukleoprotein dari myxovirus. Pada
selubung luar seringkali terdapat tonjolan pendek. Salah satu protein yanng berada
diselubung luar berfungsi sebagai hemaglutinin.
a) Virus campak atau Morbili adalah virus RNA
b) Virion campak terdiri atas nukleokapsid berbentuk heliks yang dikelilingi oleh
selubung virus
c) Virus campak mempunyai 6 protein stuktural, 3 diantaranya tergabung dengan
RNA dan membentuk nukleokapsid yaitu :
i. Pospoprotein (P)
ii. Protein ukuran besar (L)
iii. Nukleoprotein (N)
3 protein lainnya tergabung dengan selubung virus yaitu :
i. Protein fusi (F)
ii. Protein hemaglutinin (H)
iii. Protein matrix (M)
Protein F dan H mengalami glikosilasi sedangkan protein M tidak. Protein F bertanggung
jawab terhadap fusi virus dengan membran sel hospes, yang kemudian diikuti dengan penetrasi
( virus memasukkan materi genetik) dan hemolisis ( penguraian sel darah merah dimana
hemoglobin akan terpisah dari eritrosit). Protein H bertanggung jawab pada hemaglutinasi (daya
pengikatan antigen virus dengan eritrosit), perlekatan virus, adsorpsi dan interaksi dengan
reseptor di permukaan sel hospes. Protein F dan H bersama-sama bertanggung jawab pada fusi
virus dengan membran sel dan membantu masuknya virus. Sedangkan protein M berinteraksi
dengan nukleokapsid berperan pada proses maturasi virus.
Morbili adalah virus yang mengakibatkan penyakit anak menular yang lazim biasanya
ditandai dengan gejala-gejala utam ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam,
scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi
1.3. Transmisi
Secara umum siklus hidup virus ada 5 macam:
1. Attachment : ikatan khas diantara viral capsid protein dan spesifik reseptor
pada permukaan sel inang. Virus akan menyerang sel inang yang spesifik.
2. Penetration : virus masuk ke sel inang menembus secara endytocsis atau melalui
mekanisme lain.
3. Uncoating : proses terdegradasinya viral kapsid oleh enzim viral atau host
enzymes yang dihasilkan oleh viral genomic nudwic acid.
4. Replication : replikasi virus, litik atau lisogenik.pada daur litik, virus akan
menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada
daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi
dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bankteri membelah atau berkembang biak
virus pun ikut membelah.
5. Release : virus dilepaskan dari sel inang melalui lisis.
Siklus replikasi Paramyxovirus:
A. Pelekatan, Penetrasi, Dan Pelepasan Selubung Virus
Paramyxovirus melekat pada sel pejamu melalui glikoprotein hemaglutinin
(protein HN, H atau G). Pada virus campak, reseptornya adalah molekul CD150 atau
CD46 di membran. Lalu, selubung virion berfusi dengan membran sel melalui kerja
produk pembelahan glikoprotein fusi F1. Protein F1 menjalani pelipatan ulang yang
rumit selama terjadinya proses fusi membran sel dan virus. Jika prekursor F0 tidak
dibelah, ia tidak memilki aktifitas fusi, tidak terjadi penetrasi virion, dan partikel virus
tidak dapat memulai infeksi. Fusi oleh F1 terjadi pada lingkungan ekstraselular
dengan pH netral, memungkinkan pelepasan nukleokapsid virus secara langsung ke
dalam sel. Dengan demikian, paramyxovirus dapat melewati internalisasi melalui
endosom.
Protein virus disintesis di dalam sitoplasma dan jumlah masing-masing produk gen
berkaitan dengan kadar transkrip mRNA dari gen tersebut. Glikoprotein virus
disintesis dan mengalami glikosilasi di dalam jalur sekresi.
Kompleks protein polymerase virus (protein P dan L) juga berperan untuk replikasi
genom virus. Untuk berhasil menyintesis cetakan antigenom rantai positif intermediet,
kompleks polymerase harus mengabaikan sinyal terminasi yang tersebar pada
perbatasan gen. Seluruh panjang genom progeni dikopi dari cetakan antigenom.
Jika terdapat protease sel pejamu yang sesuai, protein F 0 di dalam membran plasma
akan diaktivasi oleh pembelahan. Protein fusi yang teraktivasi kemudian akan
menimbulkan fusi membran sel yang berdekatan, dan menghasilkan pembentukan
sinsitium yang besar. Pembentukan sinsitium adalah respons yang umum terhadap
infeksi paramyxovirus. Inklusi sitoplasma asidofilik secara teratur dibentuk. Inkulusi
diyakini menggambarkan tempat sintesis virus dan ditemukan mengandung protein
virus dan nukleokapsid yang dapat dikenali. Virus campak juga menghasilkan inklusi
intranukleus.
mm. campak
2.1. Definisi
Penyakit akut yang sangat menular ditandai dengan demam, gejala pernapasan dan ruam
makulopapular
2.2 etiologi
Berasal dari morbili Virus, family Paramyxovirus. Virus campak berada di secret nasofaring dan di dalam
darah, minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat sesudah timbulnya ruam. Virus teetap
aktif minimal 34 jam pada temperature kamar, 15 minggu di dalam pengawetan beku, mnimal 4 minggu
disimpan dalam temperature 35oc, dan beberapa hari paa suhu 0oc. Virus tidak aktif pada pH rendah.
2.3 epidemiologi
Di
2.4 patofisiologi
2.7 Tatalaksana
2.8 pencegahan
2.9 komplikasi
a. Laryngitis akut
timbul karena adanya edema hebat pada mukosa saluran napas, yang bertambah parah pada saat
demam mencapai puncaknya.
b. bronkopneumonia
2.10 prognosis