BISIKAN GAIB
ANGGOTA
PBL A-4
Laki-laki 25 tahun, dibawa ke IGD RSIJ karena memukul ibunya dan memecahkan
kaca jendela. Alasannya ada bisikan-bisikan gaib didekat telinganya yang
memerintahkannya melakukan tindakan tersebut. Sudah dua pekan ini pasien
mengalami insomnia dan menarik diri, kadang bicara sendiri yang apabila ditegur
marah (iritabel). Pasien pernah mengalami gejala seperti ini satu tahun yang lalu,
setelah dirawat di RSIJ seminggu pasien diperbolehkan pulang, tapi tak mau berobat
jalan dan jadi pemalas. Pada pemeriksaan psikiatrik; kesadaran compos mentis,
kontak psikik tidak wajar, sikap kurang kooperatif, afek tumpul tidak serasi, dungsi
kognitif seperti atensi, konsentrasi, orientasi dan memori tidak terganggu, terdapat
waham kejar dan halusinasi audiotorik. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
peninggian metabolit dopamine pada urine. Dokter menduga pasien menderita
Gangguan Skizofrenia sebagai bentuk gangguan psikotik yang disertai proses
kemunduran (deteriorasi). Akhirnya dokter memberikan injeksi psikotropika yang
akan dilanjutkan dengan program psikoterapi, sosioterapi dan rehabilitasi. Dokter
menanyakan apakah sebagai muslim pasien masih bias melakukan ibadah mahdhoh.
KATA SULIT
1. Waham kejar: Keyakinan bahwa ada sekelompok orang tertentu yang akan
mengancam jiwa.
2. Gangguan skizofrenia : Sekelompok gangguan yang ditandai dengan
gangguan bentuk dan isi pikiran, mood, kesadaran akan diri sendiri, hubungan
dengan dunia luar, dan perilaku.
3. Atensi : Pemusatan perhatian.
4. Kontak psikis : Kesanggupan seseorang untuk mengadakan hubungan mental
atau emosional.
5. Afek tumpul : Berkurangnya perasaan penderita yang dapat dilihat orang lain.
6. Halusinasi audiotorik : Mendengar suara-suara yang tidak nyata.
7. Gangguan psikotik : Gangguan mental yang ditandai dengan halusinasi, ilusi,
dan delusi.
8. Kognitif : Potensi intelektual yang terdiri dari tahu, paham, menerapkan,
menganalisa, mensintesa, dan mengevaluasi
PERTANYAAN
1.Mengapa terdapat peningkatan dopamine di urine?
2.Apa maksud gangguan psikotik yang disertai kemunduran?
3.Mengapa dokter akhirnya memberikan injeksi psikotropika dan apa saja kandungannya?
4.Mengapa pasien skizofrenia mengalami ketidakseimbangan emosi?
5.Apa penyebab dari gangguan skizofrenia?
6.Apa saja ciri-ciri skizofrenia?
7.Mengapa pasien skizofrenia mengalami waham kejar dan halusinasi audiotorik?
8.Dapatkah gangguan skizofrenia diturunkan?
9.Apa saja pemeriksaan psikiatri?
10.Apa yang menyebabkan pasien mengalami insomnia?
11.Apakah pasien skizofrenia bias sembuh total?
12.Apa hukum kewajiban beribadah pada pasien gangguan psikotik?
13.Apakah ada hubungan sikap tidak mau berobat dan jadi pemalas dengan kondisi pasien saat
ini?
14.Mengapa dokter mangajurkan dengan program psikoterapi, sosioterapi, dan rehabilitasi?
15.Bagaimana pasien tersebut melakukan ibadah mahdhoh?
JAWABAN
1. Karena diekskresikan lewat urine.
2. Gangguan psikotik yang semakin parah.
3. Supaya tenang, kandungannya yaitu amitriptilin, diazepam, fenobarbital, haloperidol.
4. Karena terdapat gangguan pada system limbik.
5. Genetik, perubahan fungsi dan struktur otak, dan perubahan kimiawi yaitu penurunan serotonin dan peningkatan dopamine.
6. Delusi, halusinasi, afek datar, menarik diri, waham.
7. Waham kejar : peningkatan dopamine di pusat logika.
Halusinasi audiotorik : peningkatan dopamine di sistem audiotorik.
8. Ya, karena keluarga dengan skizofrenia 10% lebih beresiko mengalami hal yang sama.
9. Anamnesis atau aloanamnesis untuk melihat fungsi kognitif, ada atau tidaknya waham dan halusinasi, serta menilai afek.
10. Karena waham kejar dan waham audiotorik yang terus mengganggu kualitas tidur.
11. Belum bias sembuh total, karena adanya kemunduran dan perubahan struktur serta fungsi pada otak.
12. Tergantung tingkat keparahan, apabila masih bias diajak komunikasi maka hukumnya wajib. Apabila sudah kehilangan akal dan
fungsi kognitifnya jelek maka tidak diwajibkan.
13. Karena putus obat, terjadi kekambuhan menyebabkan dopamine meningkat.
14. Psikoterapi : untuk menghilangkan halusinasi dan waham.
Sosioterapi : karena ada gangguan sikap menarik diri dan memukul orangtua.
Rehabilitasi : untuk mengontrol emosi diri.
15.Karena pasien masih bias diajak komunikasi maka menjalankan ibadah mahdhohnya seperti biasa
HIPOTESIS
1. Berkaitan erat dengan keadaan emosi dan perilaku, terutama: reaksi takut, marah dan libido
2. khusus hippocampus mempunyai fungsi:
3Pembelajaran
Uptake asam amino L-tyrosine dari aliran darah. Tyrosine akan dikonversi menjadi
3-4-dihidroxyphenylalanine (L-DOPA) oleh enzim tyrosine hydroxylase, dan
kemudian L-DOPA dikonversi menjadi dopamin oleh enzim dopa decarboxylase.
Dopamin disimpan dalam granula-granula di ujung presinaptik saraf.
Dopamin yang dilepaskan ke celah sinaps dapat mengalami satu atau lebih keadaan
berikut:
- mengalami pemecahan oleh enzim COMT/ Catechol-O-Methyl-Transferase atau
enzim MAO/ Monoamine Oxidase
- mengalami difusi dari celah sinaps
- mengaktivasi reseptor pre sinaptik
- mengaktivasi reseptor post sinaptik, dan
- mengalami ambilan kembali (reuptake) ke terminal pre sinaptik.
GANGGUAN PSIKOTIK
Gangguan psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya halusinasi,
waham, perilaku kataton, perilaku kacau, pembicaraan kacau yang pada umumnya
disertai tilikan yang buruk
GANGGUAN PSIKOTIK
1.Gangguan psikotik singkat :
Simptom psikotik singkat : 1 hari – 1 bulan. Kemudian dapat berfungsi secara normal
(waktu terbatas).
2. Gangguan schizofreniform
Ada simptom psikotik, tetapi lama dan keparahannya kurang daripada pada psikosis
reaktif yang singkat (1-6 bulan, kalau lebih dari 6 bulan, harus di diagnosis
schizophrenia)
3. Gangguan delusional
Penderita dapat berfungsi normal. Hanya ada satu gejala yaitu delusi.
Pasien skizofrenia umumnya dimulai pada usia 16 sampai 25 tahun pada laki-laki. Pada kaum
perempuan, skizofrenia biasanya mulai diidap pada usia 25 hingga 30 tahun. Jenis skizofrenia
tersering adalah skizofrenia paranoid, sedangkan prevalensi skizofrenia di Indonesia tertinggi
pada DI Yogyakarta dan Aceh sebesar 2,7%.
ETIOLOGI
a. Skizofrenia Paranoid
b. Skizofrenia Hebefrenik
c. Skizofrenia Katatonik
d. Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated)
e. Depresi Pasca-Skizofrenia
f. Skizofrenia Residual
g. Skizofrenia Simpleks
h. Skizofrenia lainnya :
➡ Bouffe Delirante (Psikosis Delusional Akut).
➡ Skizofrenia Laten
➡ Oneiroid
➡ Parafrenia
➡ Pseudoneurotik
➡ Skizofrenia Tipe I
➡ Skizofrenia Tipe II
PATOFISIOLOGI
a.Faktor Biologi
- Komplikasi kelahiran
Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering
mengalami skizofrenia, hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan
seseorang terhadap skizofrenia.
- Infeksi
Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua
kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia.
- Hipotesis
Dopamin
Gejala - gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem
dopaminergik.
- Struktur Otak
Pemeriksaan mikroskopis jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam
distribusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya
sel glia, biasa timbul pada trauma otak setelah lahir.
PATOFISIOLOGI
b. Faktor Genetika
c. Faktor Psikodinamik
d. Faktor Psikososial
MANIFESTASI KLINIS
a. Terapi Perilaku
b. Terapi Berorientasi Keluarga
c. Terapi Kelompok
d. Psikoterapi Induvidual
e. Perawatan di Rumas Sakit Jiwa
KOMPLIKASI
1. Wudhu,
2. Tayammum
3. Mandi hadats
4. Adzan
5. Iqamat
6. Shalat
7. Membaca al-Quran
8. I’tikaf
9. Shiyam(Puasa)
10. Haji
11. Umrah
12. Tajhiz al- Janazah
TERIMAKASIH