Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK A-4

BISIKAN GAIB
ANGGOTA
PBL A-4

Ketua : Hasna Salsabila 1102017103


Sekretaris : Causa Alina 1102016045
Anggota :
Desti Dhea Izzani 1102015055
Dhea Putri Ardita 1102016052
Hana Nabila Felanita 1102016076
Fadlah Nisrina Selandiawati 1102017081
Fatimah Nanda Qasih Haerina 1102017087
Faujia M Gorotomole 1102017088
Firyal Iftinanda 1102017095
Helmi Fahmi Fauzi 1102017104
SKENARIO
BISIKAN GAIB

Laki-laki 25 tahun, dibawa ke IGD RSIJ karena memukul ibunya dan memecahkan
kaca jendela. Alasannya ada bisikan-bisikan gaib didekat telinganya yang
memerintahkannya melakukan tindakan tersebut. Sudah dua pekan ini pasien
mengalami insomnia dan menarik diri, kadang bicara sendiri yang apabila ditegur
marah (iritabel). Pasien pernah mengalami gejala seperti ini satu tahun yang lalu,
setelah dirawat di RSIJ seminggu pasien diperbolehkan pulang, tapi tak mau berobat
jalan dan jadi pemalas. Pada pemeriksaan psikiatrik; kesadaran compos mentis,
kontak psikik tidak wajar, sikap kurang kooperatif, afek tumpul tidak serasi, dungsi
kognitif seperti atensi, konsentrasi, orientasi dan memori tidak terganggu, terdapat
waham kejar dan halusinasi audiotorik. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
peninggian metabolit dopamine pada urine. Dokter menduga pasien menderita
Gangguan Skizofrenia sebagai bentuk gangguan psikotik yang disertai proses
kemunduran (deteriorasi). Akhirnya dokter memberikan injeksi psikotropika yang
akan dilanjutkan dengan program psikoterapi, sosioterapi dan rehabilitasi. Dokter
menanyakan apakah sebagai muslim pasien masih bias melakukan ibadah mahdhoh.
KATA SULIT
1. Waham kejar: Keyakinan bahwa ada sekelompok orang tertentu yang akan
mengancam jiwa.
2. Gangguan skizofrenia : Sekelompok gangguan yang ditandai dengan
gangguan bentuk dan isi pikiran, mood, kesadaran akan diri sendiri, hubungan
dengan dunia luar, dan perilaku.
3. Atensi : Pemusatan perhatian.
4. Kontak psikis : Kesanggupan seseorang untuk mengadakan hubungan mental
atau emosional.
5. Afek tumpul : Berkurangnya perasaan penderita yang dapat dilihat orang lain.
6. Halusinasi audiotorik : Mendengar suara-suara yang tidak nyata.
7. Gangguan psikotik : Gangguan mental yang ditandai dengan halusinasi, ilusi,
dan delusi.
8. Kognitif : Potensi intelektual yang terdiri dari tahu, paham, menerapkan,
menganalisa, mensintesa, dan mengevaluasi
PERTANYAAN
1.Mengapa terdapat peningkatan dopamine di urine?
2.Apa maksud gangguan psikotik yang disertai kemunduran?
3.Mengapa dokter akhirnya memberikan injeksi psikotropika dan apa saja kandungannya?
4.Mengapa pasien skizofrenia mengalami ketidakseimbangan emosi?
5.Apa penyebab dari gangguan skizofrenia?
6.Apa saja ciri-ciri skizofrenia?
7.Mengapa pasien skizofrenia mengalami waham kejar dan halusinasi audiotorik?
8.Dapatkah gangguan skizofrenia diturunkan?
9.Apa saja pemeriksaan psikiatri?
10.Apa yang menyebabkan pasien mengalami insomnia?
11.Apakah pasien skizofrenia bias sembuh total?
12.Apa hukum kewajiban beribadah pada pasien gangguan psikotik?
13.Apakah ada hubungan sikap tidak mau berobat dan jadi pemalas dengan kondisi pasien saat
ini?
14.Mengapa dokter mangajurkan dengan program psikoterapi, sosioterapi, dan rehabilitasi?
15.Bagaimana pasien tersebut melakukan ibadah mahdhoh?
JAWABAN
1. Karena diekskresikan lewat urine.
2. Gangguan psikotik yang semakin parah.
3. Supaya tenang, kandungannya yaitu amitriptilin, diazepam, fenobarbital, haloperidol.
4. Karena terdapat gangguan pada system limbik.
5. Genetik, perubahan fungsi dan struktur otak, dan perubahan kimiawi yaitu penurunan serotonin dan peningkatan dopamine.
6. Delusi, halusinasi, afek datar, menarik diri, waham.
7. Waham kejar : peningkatan dopamine di pusat logika.
Halusinasi audiotorik : peningkatan dopamine di sistem audiotorik.
8. Ya, karena keluarga dengan skizofrenia 10% lebih beresiko mengalami hal yang sama.
9. Anamnesis atau aloanamnesis untuk melihat fungsi kognitif, ada atau tidaknya waham dan halusinasi, serta menilai afek.
10. Karena waham kejar dan waham audiotorik yang terus mengganggu kualitas tidur.
11. Belum bias sembuh total, karena adanya kemunduran dan perubahan struktur serta fungsi pada otak.
12. Tergantung tingkat keparahan, apabila masih bias diajak komunikasi maka hukumnya wajib. Apabila sudah kehilangan akal dan
fungsi kognitifnya jelek maka tidak diwajibkan.
13. Karena putus obat, terjadi kekambuhan menyebabkan dopamine meningkat.
14. Psikoterapi : untuk menghilangkan halusinasi dan waham.
Sosioterapi : karena ada gangguan sikap menarik diri dan memukul orangtua.
Rehabilitasi : untuk mengontrol emosi diri.
15.Karena pasien masih bias diajak komunikasi maka menjalankan ibadah mahdhohnya seperti biasa
HIPOTESIS

Skizofrenia dapat disebabkan oleh genetik, perubahan fungsi dan struktur


otak, dan perubahan kimiawi. Skizofrenia terjadi karena gangguan pada
system limbik yang menyebabkan peningkatan dopamine yang apabila
jumlahnya banyak pada system audiotorik dapat menyebabkan waham
audiotorik, dan apabila jumlahnya banyak pada pusat logika dapat
menyebabkan waham kejar. Untuk memastikan diagnosis dilakukan
pemeriksaan anamnesis atau aloanamnesis. Terapi yang dapat diberikan yaitu
amitriptilin, diazepam, fenobarbital, haloperidol serta bantuan psikoterapi,
sosioterapi, dan rehabilitasi. Dalam pandangan islam seseorang yang
mengalami gangguan psikotik apabila masih dapat diajak komunikasi maka
menjalankan ibadah mahdhohnya seperti biasa.
SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Sistem Limbik
LO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Limbik
LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Sistem Limbik
LI 2. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Psikotik
LO 2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Gangguan Psikotik
LO 2.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Gangguan Psikotik
LO 2.3 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Gangguan Psikotik
LO 2.4 Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Gangguan Psikotik
LI 3. Memahami dan Menjelaskan Skizofrenia
LO 3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Skizofrenia
LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Skizofrenia
LO 3.3 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Skizofrenia
LO 3.4 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Skizofrenia
LO 3.5 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Skizofrenia
LO 3.6 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Skizofrenia
LO 3.7 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Skizofrenia
LO 3.8 Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Skizofrenia
LO 3.9 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Skizofrenia
LO 3.10 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Skizofrenia
LO 3.11 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Skizofrenia
LO 4 Memahami dan Menjelaskan Ibadah Mahdhoh Pada Pasien Psikotik
SISTEM LIMBIK
FUNGSI SISTEM LIMBIK

1. Berkaitan erat dengan keadaan emosi dan perilaku, terutama: reaksi takut, marah dan libido
2. khusus hippocampus mempunyai fungsi:
3Pembelajaran

3Ingatan sekarang ( hal – hal baru )


3Berkaitan erat dengan fungsi penciuman, walau tak cukup bukti
3Berkaitan erat dengan respons homeostatik terhadap perubahan lingkungan
3Berkaitan erat dengan perubahan emosi sehingga melibatkan aktivitas lokomotorik, saraf
otonom dan kelenjar endokrin
3Berkaitan erat dengan:
- Perasaan
- Makan
- Berkelahi
- Melarikan diri
- Mencari pasangan
DOPAMIN

Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh


neuron-neuron yang berasal dari substansia nigra, neuron-neuron ini
terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin
biasanya sebagai inhibisi. Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area
tapi juga eksitasi pada beberapa area.

3 nukleus dopaminergik yang utama yaitu:


(1) substansia nigra pars compacta yang berproyeksi ke striatum
(2) area tegmental ventral yang berproyeksi ke nukleus accumbens dan
korteks serebri
(3) nukleus arcuatus hipotalamus yang berproyeksi ke area
tuberoinfundibular dan hipofisis.
SINTESIS DOPAMIN

Uptake asam amino L-tyrosine dari aliran darah. Tyrosine akan dikonversi menjadi
3-4-dihidroxyphenylalanine (L-DOPA) oleh enzim tyrosine hydroxylase, dan
kemudian L-DOPA dikonversi menjadi dopamin oleh enzim dopa decarboxylase.
Dopamin disimpan dalam granula-granula di ujung presinaptik saraf.

Dopamin yang dilepaskan ke celah sinaps dapat mengalami satu atau lebih keadaan
berikut:
- mengalami pemecahan oleh enzim COMT/ Catechol-O-Methyl-Transferase atau
enzim MAO/ Monoamine Oxidase
- mengalami difusi dari celah sinaps
- mengaktivasi reseptor pre sinaptik
- mengaktivasi reseptor post sinaptik, dan
- mengalami ambilan kembali (reuptake) ke terminal pre sinaptik.
GANGGUAN PSIKOTIK
Gangguan psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya halusinasi,
waham, perilaku kataton, perilaku kacau, pembicaraan kacau yang pada umumnya
disertai tilikan yang buruk
GANGGUAN PSIKOTIK
1.Gangguan psikotik singkat :
Simptom psikotik singkat : 1 hari – 1 bulan. Kemudian dapat berfungsi secara normal
(waktu terbatas).

2. Gangguan schizofreniform
Ada simptom psikotik, tetapi lama dan keparahannya kurang daripada pada psikosis
reaktif yang singkat (1-6 bulan, kalau lebih dari 6 bulan, harus di diagnosis
schizophrenia)

3. Gangguan delusional
Penderita dapat berfungsi normal. Hanya ada satu gejala yaitu delusi.

4. Gangguan psikotik bersama


Bila seorang atau lebih banyak orang mengembangkan sistem delusional sebagai
akibat hubungan yang dekat dengan orang yang delusional.
SKIZOFRENIA
GANGGUAN JIWA BERAT YANG DITANDAI DENGAN
GANGGUAN PENILAIAN REALITA (WAHAM DAN HALUSINASI)

Pasien skizofrenia umumnya dimulai pada usia 16 sampai 25 tahun pada laki-laki. Pada kaum
perempuan, skizofrenia biasanya mulai diidap pada usia 25 hingga 30 tahun. Jenis skizofrenia
tersering adalah skizofrenia paranoid, sedangkan prevalensi skizofrenia di Indonesia tertinggi
pada DI Yogyakarta dan Aceh sebesar 2,7%.
ETIOLOGI

a. Keterlibatan faktor keturunan


b. Faktor lingkungan
c. Teori biologik dan genetik
d. Hipotesis neurotransmitter
e. Pencetus psikososial
KLASIFIKASI

a. Skizofrenia Paranoid
b. Skizofrenia Hebefrenik
c. Skizofrenia Katatonik
d. Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated)
e. Depresi Pasca-Skizofrenia
f. Skizofrenia Residual
g. Skizofrenia Simpleks
h. Skizofrenia lainnya :
➡ Bouffe Delirante (Psikosis Delusional Akut).
➡ Skizofrenia Laten
➡ Oneiroid
➡ Parafrenia
➡ Pseudoneurotik
➡ Skizofrenia Tipe I
➡ Skizofrenia Tipe II
PATOFISIOLOGI
a.Faktor Biologi
- Komplikasi kelahiran
Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering
mengalami skizofrenia, hipoksia perinatal akan meningkatkan kerentanan
seseorang terhadap skizofrenia.
- Infeksi
Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada trimester kedua
kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia.

- Hipotesis
Dopamin
Gejala - gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem
dopaminergik.

- Struktur Otak
Pemeriksaan mikroskopis jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam
distribusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya
sel glia, biasa timbul pada trauma otak setelah lahir.
PATOFISIOLOGI
b. Faktor Genetika
c. Faktor Psikodinamik
d. Faktor Psikososial
MANIFESTASI KLINIS

Ada 2 gejala skizofrenia yaitu:


1.Gejala positif /gejala tipe I 2.Gejala negative/ gejala II
o Delusi o Afek datar
o Halusinasi o Alogia
o Pikiran dan bicara kacau o Avolition
o Perilaku kacau atau katatonik
DIAGNOSIS
Pedoman Diagnostik PPDGJ-lll:
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila
gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):

- “thought echo” -“delusion of control” - Halusinasi auditorik:


isi pikiran dirinya sendiri yang waham tentang dirinya • suara halusinasi yang
berulang atau bergema dalam dikendalikan oleh suatu kekuatan berkomentar secara terus
kepalanya (tidak keras), dan isi tertentu dari luar menerus terhadap perilaku
pikiran ulangan, walaupun isinya - “delusion of passivitiy” pasien, atau
sama, namun kualitasnya berbeda waham tentang dirinya tidak • mendiskusikan perihal pasien
- “thought insertion or berdaya dan pasrah terhadap suatu pasein di antara mereka sendiri
withdrawal” kekuatan dari luar; (tentang ”dirinya” = (diantara berbagai suara yang
isi yang asing dan luar masuk ke secara jelas merujuk kepergerakan berbicara), atau
dalam pikirannya (insertion) atau isi tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, • jenis suara halusinasi lain yang
pikirannya diambil keluar oleh tindakan, atau penginderaan khusus); berasal dan salah satu bagian
sesuatu dari luar dirinya - “delusional perception” tubuh.
(withdrawal); Pengalaman indrawi yang tidak - Waham-waham menetap jenis
- “thought broadcasting” wajar, yang bermakna sangat khas bagi lainnya, yang menurut budaya
isi pikiranya tersiar keluar dirinya, biasnya bersifatmistik atau setempat dianggap tidak wajar
sehingga orang lain atau umum mukjizat; dan sesuatu yang mustahil
mengetahuinya;
TATALAKSANA
Antipsikotik Generasi Pertama (Tipikal) Antipsikotik Generasi Kedua
(Atipikal)
a.High Potency - Aripiprazol
- Haloperidol - Clozapine
- Flupenazin - Olanzapin
- Pimozid - Paliperidon
a.Low Potency - Risperidon
- Klorpromazin (CBZ/ Largactil) - Ziprasidon
- Proclorperazin - Quatiapine
- Tioridazin

Antipsikotik Tipikal Antipsikotik Atipikal


- Berikatan kuat dengan reseptor dopamine tipe 2. - Bekerja pada reseptor dopamine dan
- Diberikan saat pasien mengalami gejala positif. serotonin.
- Efek antipsikotik terlihat beberapa hari atau - Diberikan saat pasien mengalami gejala
minggu setelah mengkonsumsi obat. Perbaikan negatif.
gejala didapat setelah obat menduduki reseptor - Efek samping tersering gejala ekstrapiramidal
dopamine di mesolimbik. yang lebih ringan dan penambahan berat
- Lebih sering menyebabkan gejala ekstrapiramidal. badan.
TATALAKSANA
TERAPI PSIKOSOSIAL

a. Terapi Perilaku
b. Terapi Berorientasi Keluarga
c. Terapi Kelompok
d. Psikoterapi Induvidual
e. Perawatan di Rumas Sakit Jiwa
KOMPLIKASI

Percobaan bunuh diri yang bisa menyebabkan


kecacatan atau kematian.
PENCEGAHAN
Menurut Prof. Tuti, terdapat tiga bentuk pencegahan primer.
1. Pencegahan universal
ditujukan kepada populasi umum agar tidak terjadi faktor risiko. Caranya adalah
mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan.
2. Pencegahan selektif
ditujukan kepada kelompok yang mempunyai risiko tinggi dengan cara, orang tua
menciptakan keluarga yang harmonis, hangat, dan stabil.
3. Pencegahan terindikasi
mencegah mereka yang baru memperlihatkan tanda-tanda fase prodromal tidak
menjadi skizofrenia yang nyata, dengan cara memberikan obat antipsikotik dan suasana
keluarga yang kondusif
PROGNOSIS
Prognosis untuk skizofrenia pada umumnya kurang begitu
menggembirakan. Sekitar 25% pasien dapat kembali pulih dari
episode awal dan fungsinya dapat kembali pada tingkat prodromal
(sebelum munculnya gangguan tersebut). Sekitar 25% tidak akan
pernah pulih dan perjalanan penyakitnya cenderung memburuk.
Sekitar 50% berada diantaranya, ditandai dengan kekambuhan
periodik dan ketidakmampuan berfungsi dengan efektif kecuali untuk
waktu yang singkat.
IBADAH MAHDHAH
PENGHAMBAAN YANG MURNI HANYA MERUPAKAN HUBUNGAN ANTARA HAMBA
DENGAN ALLAH SECARA LANGSUNG

a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah


b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw.
c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal)
d. Azasnya “taat”,
IBADAH MAHDHAH
MACAM - MACAM IBADAH MAHDHAH

1. Wudhu,
2. Tayammum
3. Mandi hadats
4. Adzan
5. Iqamat
6. Shalat
7. Membaca al-Quran
8. I’tikaf
9. Shiyam(Puasa)
10. Haji
11. Umrah
12. Tajhiz al- Janazah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai