Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN SKIZOFRENIA

A. Definisi Skizofrenia
1. Skizofrenia adalah suatu bentuk psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses fikir serta
disharmoni (keretakan, perpecahan) antara proses pikir, afek/emosi, kamauan dan psikomotor disertai
distorsi kenyataan, terutama karena waham dan halusinasi; asoisasi terbagibagi sehingga timbul
inkoherensi, afek dan emosi perilaku bizar.
2. Skizofrenia merupakan bentuk psikosa yang banyak dijumpai dimanamana namun faktor
penyebabnya belum dapat diidentifikasi secara jelas. Kraepelin menyebut gangguan ini sebagai
demensia precos ( demensia artinya kemunduran intelegensi dan
precox artinya muda/sebelum waktunya).
B. Etiologi Skizofrenia
Terdapat beberapa teori yang dikemukakan para ahli yang menyebabkan terjadinya skizofrenia. Teori
teori tersebut antara lain
1. Endokrin
Teori ini dikemukakan berhubung dengan sering timbulnya Skizofrenia pada waktu pubertas, waktu
kehamilan atau puerperium dan waktu klimakterium, tetapi teori ini tidak dapat dibuktikan.
2. Metabolisme
Teori ini mengemukakan bahwa skizofrenia disebabkan karena gangguan metabolisme karena penderita
tampak pucat, tidak sehat, ujung estremitas agak sianosis, nafsu makan berkurang dan berat badan
menurun serta pada penderita dengan stupor katatonik konsumsi zat asam menurun.
a. ipotesa ini masih dalam pembuktian dengan pemberian obat halusinogenik seperti meskalin dan asam
lisergik diethylamide (*S+ 2). - batobat tersebut dapat menimbulkan gejalagejala yang mirip
dengan gejala gejala skizofrenia, tetapi rersible.
b. Teori 0dolf eyer
Skizofrenia tidak disebabkan oleh penyakit badaniah sebab hingga sekarang tidak dapat
ditemukan kelainan patologis anatomis atau fisiologis yang khas pada
saraf tetapi
c. eyer mengakui bahwa suatu konstitusi yang inferior atau penyakit badaniah dapat mempengaruhi
timbulnya Skizofrenia. menurut eyer Skizofrenia merupakan suatu reaksi yang salah, suatu
maladaptasi, sehingga timbul disorganisasi kepribadian dan lama kelamaan orang tersebut
menjauhkan diri dari kenyataan (otisme).
d. Teori Sigmund 2reud
Teori Sigmund freud juga termasuk teori psikogenik. menurut freud, skizofrenia terdapat&
1) Kelemahan ego, yang dapat timbul karena penyebab psikogenik ataupun somatik
2) Superego dikesampingkan sehingga tidak bertenaga lagi dan 3d yamg berkuasa serta terjadi suatu
regresi ke fase narsisisme
3) Kehilangaan kapasitas untuk pemindahan (transference) sehingga terapi psikoanalitik tidak mungkin.
4) Eugen seleuler
menggunaan istilah Skizofrenia menonjolkan gejala utama penyakit ini yaitu jiwa yang terpecah belah,
adanya keretakan atau disharmoni antara proses berfikir, perasaan dan perbuatan. seleuler membagi gejala
Skizofrenia menjadi 2 kelompok yaitu gejala primer (gangguan proses pikiran, gangguan emosi,
gangguan kemauan dan otisme) gejala sekunder (waham, halusinasi dan gejala katatonik atau
gangguan psikomotorik yang lain). Teori tentang skizofrenia yang saat ini banyak dianut adalah sebagai
berikut
1. genetik
Teori ini telah dibuktikan dengan penelitian tentang keluargakeluarga penderita skizofrenia
terutama anakanak kembar satu telur sehingga dapat dipastikan factor genetik turut menentukan
timbulnya skizofrenia. 0ngka kesakitan bagi saudara tiri 7,8, 1,9 :, bagi saudara kandung 1 :, bagi anak
dengan salah satu orang tua yang menderita Skizofrenia 7 <9 :, kembar 2 telur 2, 1 : dan kembar satu
telur <19< : (aramis, 2778). 5engaruh genetik ini tidak sederhana seperti hokumendel, tetapi yang
diturunkan adalah potensi untuk skizofrenia (bukan penyakit itu sendiri).
2. ipotesis dopaminmenyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh aktivitas pada jaras dopamine mesolimbik.
hal ini didukung dengan temuan bahwa amfetamin yang kerjanya meningkatkan pelepasan dopamine, dapat
menginduksi psikosis yang mirip skizofrenia dan obat anti psikotik bekerja dengan mengeblok reseptor
dopamine, terutama reseptor.
3. ipotesis 5erkembangan Saraf
Studi autopsi dan studi pencitraan otak memperlihatkan abnormalitas struktur dan morfologi otak
penderita skizofrenia antara lain berupa berat orak ratarata lebih kecil dari normal dan ukuran
anterior anterior yang lebih pendek, pembesaran entrikel otak yang nonspesifik, gangguan
metabolisme di daerah frontal dan temporal serta kelainan susunan seluler pada struktur saraf di beberapa
korteks dan subkortek. Studi neuropsikologis mengungkapkan deficit di bidang atensi, pemilihan
konseptual, fungsi eksekutif dan memori pada penderita skizofrenia.
Kraepelin membagi Skizofrenia dalam beberapa jenis berdasarkan gejala utama antara lain:
a. Skizofrenia Simplek
Sering timbul pertama kali pada usia pubertas, gejala utama berupa kedangkalan emosi dan kemunduran
kemauan. gangguan proses berfikir sukar ditemukan, waham dan halusinasi jarang didapat, jenis ini
timbulnya perlahanlahan.
b. Skizofrenia ebefrenia
permulaannya perlahan lahan atau subakut dan sering timbul pada masa remaja atau antaraa 1- 2 tahun.
gejala yang menyolok ialah gangguan proses berfikir, gangguan kemauaan dan adaanya depersenalisasi
atau double personality. gangguan psikomotor seperti mannerism, neologisme atau perilaku kekanak
kanakan sering terdapat, waham dan halusinaasi banyak sekali.
1. Skizofrenia Katatonia
pertama kali umur 1- 7 tahun dan biasanya akut serta sering didahului oleh stress emosional. mungkin
terjadi gaduh gelisah katatonik atau stupor katatonik.
2. Skizofrenia paranoid
gejala yang menyolok ialah waham primer, disertai dengan wahamwaham sekunder dan halusinasi.
dengan pemeriksaan yang teliti ternyata adanya gangguan proses berfikir, gangguan afek emosi dan
kemauan.
3. Episode Skizofrenia akut
gejala Skizofrenia timbul mendadak sekali dan pasien seperti dalam keadaan mimpi. Kesadarannya
mungkin berkabut, dalam keadaan ini timbul perasaan seakan akan dunia luar maupun dirinya
sendiri berubah, semuanya seakan akan mempunyai suatu arti yang khusus baginya.
4. Skizofrenia esidual
Keadaan Skizofrenia dengan gejala primernya 4leuler, tetapi tidak jelas adanya gejala gejala sekunder.
Keadaan ini timbul sesudah beberapa kali serangan Skizofrenia.
5. Skizofrenia Skizo 0fektif
disamping gejala Skizofrenia terdapat menonjol secara bersamaaan juga gejala gejala depresi (skizo
depresif) atau gejala mania (psikomanik). Jenis ini cenderung untuk menjadi sembuh tanpa defek,
tetapi mungkin juga timbul serangan lagi.
D. Manifestasi Klinik Skizofrenia
1. gejala primer
gangguan proses pikir (bentuk, langkah dan isi pikiran). @ang paling menonjol adalah
gangguan asosiasi dan terjadi inkoherensi.
a. gangguan afek emosi
1). Terjadi kedangkalan afekemosi
2). paramimi dan paratimi (incongruity of affect / inadekuat)
3). Emosi dan afek serta ekspresinya tidak mempunyai satu kesatuan
4). Emosi berlebihan
5). hilngnya kemampuan untuk mengadakan hubungan emosi yang baik
b. gangguan kemauan
1) Terjadi kelemahan kemauan
2) 5erilaku negatiisme atas permintaan
3) tomatisme & merasa pikiran/perbuatannya dipengaruhi oleh orang lain
c. gejala psikomotor
1) Stupor atau hiperkinesia, logorea dan neologisme
2) Stereotipi
3) Katelepsi & mempertahankan posisi tubuh dalam waktu yang lama
4) Echolalia dan echopra$ia
d. 0utisme.
2. gejala Sekunder
e. waham
f. halusinasi
istilah ini menggambarkan persepsi sensori yang salah yang mungkin meliputi salah satu dari kelima
pancaindra. halusinasi pendengaran dan penglihatan yang paling umum terjadi, halusinasi penciuman,
perabaan, dan pengecapan juga dapat terjadi.
E. Rentang Res$on Skizofrenia

F. Penatalaksanaan Skizofrenia

1. Terapi Somatik &Medikamentosa(batobatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia disebut


antipsikotik)
0ntipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan pola fikir yang terjadi pada
Skizofrenia. pasien mungkin dapat mencoba beberapa jenis antipsikotik sebelum mendapatkan obat atau
kombinasi obat antipsikotik yang benarbenar cocok bagi pasien. 0ntipsikotik pertama diperkenalkan 7
tahun yang lalu dan merupakan terapi obatobatan pertama yang efekitif untuk mengobati Skizofrenia.
Terdapat kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini, yaitu antipsikotik konensional, newer atypical
antipsycotics, dan Blozaril (Blozapine)
a. Antisikotik Konensional
obat antipsikotik yang paling lama penggunannya disebut antipsikotik konensional. ataupun sangat
efektif, antipsikotik konensional sering menimbulkan efek samping yang serius. Bontoh obat antipsikotik
konensional antara lain
g. aldol (haloperidol) , Stelazine ( trifluoperazine)

h. ellaril (thioridazine), Thorazine ( chlorpromazine)

=aane (thiothi$ene), Trilafon (perphenazine)

i. prolisin (fluphenazine)

0kibat berbagai efek samping yang dapat ditimbulkan oleh antipsikotik konensional, banyak
ahli lebih merekomendasikan penggunaan newer atypical antipsycotic.
0da 2 pengecualian (harus dengan antipsikotok konensional). Pertama, pada pasien yang sudah
mengalami perbaikan (kemajuan) yang pesat menggunakan antipsikotik konensional tanpa efek
samping yang berarti. biasanya para ahli merekomendasikan untuk meneruskan pemakaian antipskotik
konensional bila pasien mengalami kesulitan minum pil secara reguler. prolisin dan aldol dapat
diberikan dalam jangka waktu yang lama (long acting) dengan internal 2 minggu ( disebut juga
depot formulations). dengan depot formulation, obat dapat disimpan terlebih dahulu di dalam tubuh lalu
dilepaskan secara perlahanlahan. Sistem depot formulation ini tidak dapat digunakan pada newer atypic
antipsychotic.
b. Neder Atyscal Antisycotic
-obat yang tergolong kelompok ini disebut atipikal karena prinsip kerjanya berbda, serta sedikit
menimbulkan efek samping bila dibandingkan dengan antipsikotik konensional. 4eberapa contoh
newer atypical antipsycotic yang tersedia, antara lain
j. isperdal (risperidone)

k. SeroCuel (Cuetiapine)

l. Dypre$a (olanzopine)
c. lozaril
Blozaril mulai diperkenalkan tahun 1887, merupakan antipsikotik atipikal yang pertama. Blozaril
dapat membantu E 27: pasien yang tidak merespon (berhasil) dengan antipsikotik
konensional. Sangat disayangkan, Blozaril memiliki efek samping yang jarang tapi
sangat serius dimana pada kasuskasus yang jarang (1:), Blozaril dapat menurunkan jumlah
sel darah putih yang berguna untuk melawan infeksi. 3ni artinya, pasien yang mendapat Blozaril harus
memeriksakan kadar sel darah putihnya secara reguler. 5ara ahli merekomendaskan penggunaan.
Blozaril bila paling sedikit 2 dari obat antipsikotik yang lebih aman tidak berhasil.
Terapi Psikososial
a. Terapi serilak
Teknik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan sosial untuk
meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi
interpersonal. 5erilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atau hadiah yang dapat ditebus untuk
halhal yang diharapkan, seperti hak istimewa dan pas jalan di rumah sakit. dengan demikian,
frekuensi perilaku maladaptif atau menyimpang seperti berbicara lantang, berbicara sendirian di
masyarakat, dan postur tubuh aneh dapat diturunkan.
b. Terapi berorintasi/keluarga
Terapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali dipulangkan dalam keadaan
remisi parsial, keluraga dimana pasien skizofrenia kembali seringkali mendapatkan manfaat dari terapi
keluarga yang singkat namun intensif (setiap hari). Setelah periode pemulangan segera, topik penting
yang dibahas didalam terapi keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan kecepatannya.
Seringkali, anggota keluarga, didalam cara yang jelas mendorong sanak saudaranya yang terkena
skizofrenia untuk melakukan aktivitas teratur terlalu cepat. rencana yang terlalu optimistik
tersebut berasal dari ketidaktahuan tentang sifat skizofreniadan dari penyangkalan tentang keparahan
penyakitnya. 0hli terapi harus membantu keluarga dan pasien mengerti skizofrenia tanpa menjadi
terlalu mengecilkan hati. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa terapi keluarga adalah efektif
dalam menurunkan relaps. +idalam penelitian terkontrol, penurunan angka relaps adalah dramatik. 0ngka
relaps tahunan tanpa terapi keluarga sebesar 2, 7 : dan1, 7 : dengan terapi keluarga.
c. Terapi kelomsok Terapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada rencana, masalah, dan hubungan
dalam kehidupan nyata. Kelompok mungkin terorientasi secara perilaku, terorientasi secara psikodinamika atau
tilikan, atau suportif. Terapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa persatuan,
dan meningkatkan tes realitas bagi pasien skizofrenia. Kelompok yang memimpin dengan cara suportif,
bukannya dalam cara interpretatif, tampaknya paling membantu bagi pasien skizofrenia.
3. Pohon Masalah Skizofrenia

PATHWAY
SKIZOFRENIA
ASUHAN KEPERAWATAN SKINZOFERNIA

1. Pengkajian keperawatan skizofreni


a. Identitas
Sering ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali pada masa
pubertas.
b. Keluhan Ftama
Keluhan utama yang menyebabkan pasien dibawa ke rumah
sakit biasanya akibat adanya kumunduran kemauan dan
kedangkalan emosi.
c. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi sangat erat terkait dengan faktor etiologi yakni
keturunan, endokrin, metabolisme, susunan syaraf pusat, kelemahan ego.
d. 5sikososial
1) Genogram
orang tua penderita skizofrenia, salah satu kemungkinan anaknya 1< :
skizofrenia, bila keduanya menderita<9 :, saudara tiri kemungkinan
7,81,9 :, saudara kembar 2,1 :, saudara kandung 1:.
2) Konsep diri
Kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi yang mengenai
pasien akan mempengaruhi konsep diri pasien.
3) hubungan Sosial
Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan, suka
melamun, berdiam diri.
4) Spiritual
aktifitas spiritual menurun seiring dengan kemunduran kemauan.
e. Status mental
5) Penampilan diri
pasien tampak lesu, tak bergairah, rambut acak acakan,
kancing baju tidak tepat, resliting tak terkunci, baju tak diganti,
baju terbalik sebagai manifestasi kemunduran kemauan pasien.
6) pembicaraan
ada suara rendah, lambat, kurang bicara, apatis.
7) 0ktifitas motorik
Kegiatan yang dilakukan tidak berariatif, kecenderungan
mempertahankan pada satu posisi yang dibuatnya sendiri
(katalepsia).
9) Emosi

Emosi dangkal
8) afek
dangkal, tak ada ekspresi roman muka.
9) interaksi selama wancara
Benderung tidak kooperatif, kontak mata kurang,
tidak mau menatap lawan bicara, diam

10) persepsi

Tidak terdapat halusinasi atau waham.


11) proses 4erfikir
gangguan proses berfikir jarang ditemukan.
12) Kesadaran
Kesadaran berubah, kemampuan mengadakan hubungan
dengan dan pembatasan dengan dunia luar dan dirinya
sendiri sudah terganggu pada taraf tidak sesuai dengan
kenyataan (secara kualitatif).
13) memori
Tidak ditemukan gangguan spesifik, orientasi tempat, waktu, orang
baik.
14) Kemampuan penilaian
Tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat bertindak dalam
suatu keadaan, selalu memberikan alasan meskipun alasan tidak
jelas atau tidak tepat.
15) Tilik diri
Tak ada yang khas.
a. Kebutuhan Seharihari
ada permulaan penderita kurang memperhatikan diri dan
keluarganya, makin mundur dalam pekerjaan akibat
kemunduran kemauan. inat untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri sangat menurun dalam hal makan, mandi, berpakaian,
intirahat tidur.

2. diagnosa Keperawatan Skizofrenia


a. isolasi sosial b.d harga diri rendah
b. resiko perubahan persepsi sensori& halusinasi pendengaran b.d
menarik diri.
c. Kurang perawatan diri b.d menarik diri

Anda mungkin juga menyukai