Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

MATA KULIAH : HIV/ AIDS

DISUSUN OLEH : DEBY ANGGRAINI

NIM : 221014201148
KONSEP DASAR NAPZA
PENGERTIAN NAPPZA

NAPZA Narkotika,psikotropika dan zat adiktif Ialah bahan atau zat atau
obat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia Bisa
mempengaruhi tubuh terutama pada otak dan dapat menyebabkan
gangguan kesehatan fisik , psikis, dan fungsi sosisal karena terjadi
kebiasaan,ketagihan serta ketergantungan Napza (Narkotika,
psikotropika dan zat adiktif )
Pengertian menurut UU RI
Dalam UU RI No 22 / 1997, disebutkan bahwa:

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan
narkotik yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Zat adiktif adalah bahan lain nya yang bukan
narkotika / psikotropika yang mempunyai pengaruh pada
kerja otak dan bisa menimbulkan ketergantungan jika
digunakan secara berlebihan,contohnya
alkohol,rokok,nikotin dan kafein.
JENIS JENIS NAPZA

1. NARKOTIKA
Narkotika dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
a. Narkotika golongan I : Narkotika yang paling berbahaya
karena daya adiktifnya paling tinggi,contohnya ialah Heroin,ganja,
kokain,morfin dan opium.

b. Narkotika golongan II : Narkotika yang memiliki daya adiktif kuat


tetapi bermanfaat pengobatan dan penelitian,contohnya ialah
Benzetidin,petidin dan betametadol.

c. Narkotika golongan III : Narkotika yang memiliki daya adiktif yang


ringan,tetapi bermanfaat untuk pengobatan,contohnya ialah
kodein dan turunannya.
2.PSIKOTROPIKA

Psikotropika dibagi menjadi 4 golongan yaitu :

a. Psikotropika golongan I merupakan psikotropika dengan daya adiktif


paling kuat,contohnya : LSD,MDMA,STP,danEkstasi.

b. Psikotropika golongan II Mempunyai daya adiktif yang kuat dan berguna


untuk pengobatan,contohnya : Metamfetamin,amfetamin,danmekualon.

c. Psikotropoika golongan III Mempunyai daya adiktif sedang dan berguna


untuk pengobatan,contohnya : lumibal,flenitrazefam,buprenorsina.

d. Psikotropika golongan IV mempunyai daya adiktif ringan dan berguna


untuk pengobatan,contohnya : Nitrazepam,danDiazepam
3. Zat Adiktif
misalnya :
1. Rokok
2. Entyl etanol
3. Inhalen
4. Thiner
5. Alkohol
5. zat lainya yang apabila aromanya di
hisap dapat menimbulkan ketagihan
TANDA DAN GEJALA PENGGUNAAN OPIUM ( HEROIN DAN MORFIN )

1. Malas bergerak atau beraktifitas


2. Tekanan darah meningkat
3. Mengantuk dan Banyak tidur
4. Denyut jantung bertambah cepat
5. Berkeringat dingin,rasa mual dan
muntah
6. Bicara cadel
7. Pupil mata mengecil (melebar jika
overdosis)
8. Kurang perhatian dan acuh tak acuh.
9. Perasaan tenang dan bahagia.
10.Bila berbicara kurang jelas atau bicara
cadel
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja

1. Daya ingat berkurang


2. gelisah,ketakutan,berhalusinasi,apatis dan depresi
3. Perubahan emosi atau perasaan secara mencolok
4. Kehilangan kendali dan keseimbangan
5. Nafsu makan meningkat
6. Mata merah dan Mulut kering
7. Pengendalian diri dan konsentrasi kurang
8. Depresi dan sering menguap/mengantuk
9. Kecemasan berlebihan dan timbul rasa panik.
10. Rasa senang dan rasa bahagia,santai dan lemah
Gejala-gejala dari penggunaan amfetamin

1. Tidak nafsu makan.


2. Mengalami penurunan berat badan
drastis
3. Rasa senang/bahagia
4. Pupil mata melebar
5. Denyut nadi dan tekanan darah
meningkat
6. Susah tidur/insomnia
7. Hilang nafsu makan
8. Kewaspadaan Meningkat
9. Nafsu meningkat atau bergairah
10.Jantung berdebar-debar
11.Gugup
12.gelisah
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain

1. penurunan nafsu makan


2. Rasa gembira berlebihan
3. Banyak bicara dan kewaspadaan meningkat
4. Kejang dan tekanan darah meningkat
5. Berkeringat dan mudah berkelahi
6. Penyumbatan pembuluh darah distonia (kekakuan
otot leher)
7. gelisah dan denyut nadi meningkat
8. Lebih mudah tersinggung ataupun mudah marah
9. dapat mengalami sres,gsngguan cemas ketika tidak
mendapatkan kokain.
10.Halusinasi
Pengaruh halusinogen: Jangka pendek:
sensasi dan perasaan berubah secara dramatis,
mengalami flasback atau bad trips, tidak dpt tidur,
selera makan hilang, suhu tubuh meningkat, denyut
nadi naik dan koordinasi otot terganggu. Jangka
panjang: merusak sel otak dan daya ingat
Faktor yang mendorong penyalahgunaan napza :

1. Berkeinginan untuk bisa berpenampilan yang berbeda dengan orang lain


2. Kondisi kehidupan keluarga
3. Temperamen sulit
4. Mengalami gangguan perilaku
5. Suka menyendiri dan berontak
6. Prestasi sekolah yang rendah
7. Tidak di terima di kelompok
8. Berteman dengan pemakai
9. Mengenal narkoba di usia dini
10.Pengendalian diri yang lemah
11.Keliru memilih pergaulan danlingkungan sosial
12.Ketidakmampuan diri beradaptasi dengan lingkungan.
Faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan napza

1. Faktor individual
a.Keinginan yang besar untuk mencoba,tanpa memikirkan akibatnya
b.Lari dari kebosanan hidup atau masalah hidup
c. Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya hidup

2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik
sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi
orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua
terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.

3. Faktor Ketersediaan Obat.


Ketersediaan narkoba dilingkungan masyarakat untuk saat ini mudah didapat dan dapat men-
dorong seseorang untuk menyalahgunakan narkoba
Upaya pencegahan penyalahgunaan Napza

1. Peran Remaja :
- Adanya kesadaran bahwa narkoba merupakan sesuatu yang salah.
- Melakukan kampanye anti narkoba,Kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang, seperti:
kegiatan olah raga,kesenian,

2.  Peran Orang Tua


-Selalu memberikan kasih sayang dan komunikasi terbuka.
-Menjadi orang tua yang baik dan menjadi contoh yang baik,Mengasuh,
mendidik anak yang baik.
-selalu mengawasi anak-anak yang baik.

3.  Peran Tokoh Masyarakat dan Pemerintah


-Mengikutsertakan para remaja/pemuda dalam pengawasan narkoba
-Mengadakan penyuluhan, kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.
-Merencanakan,melaksanakan dan mengkoordinir program-program
pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Asuhan keperawatan pada klien dengan penyalahgunaan napza
1.PENGKAJIAN

2.DIAGNOSA

3.INTERVENSI

4.IMPLEMENTASI

5.EVALUASI
1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahapan pertama dari proses keperawatan.


Sebelum memulai seluruh proses, tenaga keperawatan akan melakukan
pengkajian awal terhadap kondisi klien. Klien akan diberikan pertanyaan
serta diberikan sejumlah tes baik fisik maupun psikis,seperti :
a. Identitas
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
d. Kesehatan Fungsional
e. Data Penunjang
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan Penyalahgunaan NAPZA berdasarkan SDKI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tahun 2016

1. Ansietas berhubungan dengan Penyalahgunaan zat,tanda dan gejala : merasa bingung,


tampak gelisah,tampak tegang,sulit tidur,frekuensi nadi meningkat,tekanan darah me-
ningkat,palpitasi,anoreksia
2. gangguan memori berhubungan dengan penyalahgunaan zat,tanda dan gejala : tidak
mampu mengingat informasi faktual, tidak mampu mengingat peristiwa, merasa mudah lupa
3. Koping tidak efektif berhubungan dengan krisis situasional,tanda dan gejal : mengungkap
tidak mampu mengatasi masalah, penyalahgunaan zat, perilaku tidak asertif, partisipasi
sosial kurang.
4. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan situasi penyerta yang mempengaruhi
orang terdekat
5. Penyangkalan tidak efektif berhubungan dengan kecemasan,tanda dan gejala tidak mengakui dirinya
mengalami bahaya,tidak mengakui bahwa penyakit berdampak pada pola hudup,berperilaku acuh tak
acuh,menunjukan efek yang tidak sesuai.
6. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan pemilihan gaya hidup tidak sesuai.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Contoh diagnosa 1.
- Ansietas berhubungan dengan penyalahgunaan zat (D.0080)
- Tanda dan gejala:
- merasa bingung, tampak gelisah, tampak tegang, sulit tidur, frekuensi nadi meningkat,
tekanan darah meningkat, palpitasi, anoreksia

TUJUAN DAN KRITERIA HASIl


- Tingkat ansietas (L.09093) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan ansietas menurun dengan kriteria hasil:
1.verbalisasi bingung menurun dari 2 menjadi 4
2.Perilaku gelisah menurun dari 2 menjadi 4
3.perilaku tegang menurun dari 2 menjadi 4
4.Pola tidur membaik dari 2 menjadi 4
5.Frekuensi nadi membaik dari 2 menjadi 4
6.Tekanan darah membaik dari 2 menjadi 4
7.Palpitasi menurun dari 2 menjadi 4
8.Anoreksia menurun dari 2 menjadi 4
RENCANA TINDAKAN

a. Reduksi Ansietas (I.09314)


b. Observasi :
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah misalkan kondisi, waktu, stresor
- Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- monitor tanda tanda ansietas
c.Teraupetik
- ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- temani pasien untuk mengurangi kecemasan
- motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
d. Edukasi
- jelaskan prosedur,termasuk sensasi yang mungkin dialami
- informasikan secara faktual mengenai diagnosis pengobatan
- anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
4. Implementasi

 Menurut Mufidaturrohmah (2017) implementasi merupakan pelaksanaan tindakan yang


sudah direncanakan dalam rencana perawatan.

 Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan implementasi yaitu tindakan
keperawatan yang dilakukan harus sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan,
dilakukan dengan cara aman serta sesuai dengan kondisi klien, harus dievaluasi terkait
keefektifan dan pendokumentasian keperawatan yang benar.
5. Evaluasi

a.Menurut Mufidaturrohmah (2017) tujuan dan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana
perawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang
berikat.
1.Evaluasi Proses
Merupakan aktivitas dari proses keperawatan dan hasil
kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi ini harus
dilaksanakan segera setelah perencanaan keparawatan
diimplementasikan agar dapat mengetahui efektifitas
intervensi tersebut.
2. Evaluasi hasil
b. Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status
kesehatan klien pada akhir asuhan keperawatan.
TERIMA KASIH
BY.DEBY ANGGRAINI
NIM : 221014201148

Anda mungkin juga menyukai