Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN

PENYALAHGUNAAN DAN
KETERGANTUNGAN NAPZA

SIRLI. MT
Jungkies : pecandu putaw Jekpot : muntah karena mabuk
Etep : Putaw Play/on : mabuk berat
Ngipe/mistol/ : nyuntik Bede : bandar
Pedaw : mabuk karena putaw Niger : sebutan bagi orang nigeria
Pakau/Wakap : make yang berdagang narkoba
Nyabu/Nyebrut/ngebong/ngasap/ : Spion / SP : mata-mata Polisi
make sabu-sabu
Gape : tertangkap polisi
Cimeng/getok : ganja
Nyanyi : membocorkan rahasia
Bokul : beli narkoba kepada polisi
Am/ample/paket/Amplop : paketan
Ubas : Sabu-sabu
narkoba
Spidol/spet/pistol : Jarum Suntik
Sakaw/wakas : efek saat tubuh
membutuhkan zat atau masa putus zat Pimpeng : memompa darah dengan
Ji : gram jarum suntik
Betrik : mengurangi ukuran paket Barang : narkoba apapun jenisnya

Suges : rasa rindu untuk menggunakan


PENGERTIAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA adalah suatu
penyimpangan perilaku yg disebabkan oleh
penggunaan yg terus menerus sampai
terjadi masalah.
Napza tersebut bekerja didalam tubuh yg
mempengaruhi terjadinya perubahan:
perilaku, alam perasaan, memori,proses
pikir,kondisi fisik individu yg
menggunakannya.
Penyalahgunaan Napza ini dapat mengalami kondisi lanjut
yaitu : KETERGANTUNGAN NAPZA.
Yaitu suatu kondisi yg cukup berat dan parah, sehingga
mengalami sakit yg cukup berat.
Kondisi ini juga ditandai dg adanya KETERGANTUNGAN FISIK
yaitu SINDROMA PUTUS OBAT dan TOLERANSI.
SINDROMA PUTUS ZAT adalah : suatu kondisi dimana individu
yg menggunakan napza menurunkan atau menghentikan
penggunaan napza yg biasanya digunakannya, akan
menimbulkan gejala kebutuhan biologik terhadap napza.
Pengguna napza terbagi dalam 3 tingkatan :
1. User yaitu seseorang yang menggunakan napza sesekali
2. Abuser yaitu seseorang yang menggunakan napza karena
alasan tertentu.
3. Addict yaitu seseorang yang menggunakan napza atas dasar
kebutuhan artinya jika tidak di
penuhi maka akan timbul efek secara fisik maupun psikis.
TOLERANSI adalah suatu kondisi klien yg menggunakan napza
memerlukan peningkatan jumlah napza yg dikonsumsi untuk
mencapai tujuan yg dikehendaki.
Singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat/ bahan adiktif
lainnya
Adalah bahan/ zat/ obat yang bila masuk ke dalam tubuh
manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan
saraf pusat
Menyebabkan gangguan kesehtan fisik, psikis, dan fungsi
sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketaguhan (adiksi) serta
ketergantungan (dependesi) terhadap NAPZA
1. NARKOTIKA (Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 tahun
1997 tentang Narkotika).
NARKOTIKA : adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika Golongan I : Contoh : heroin, kokain, ganja
Narkotika Golongan II : Contoh : morfin, petidin Narkotika
Golongan III : Contoh : kodein
2. PSIKOTROPIKA (Menurut Undang-undang RI No. 5 tahun 1997
tentang Psikotropika)
PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
PSIKOTROPIKA GOLONGAN I : Contoh : ekstasi, shabu, LSD
PSIKOTROPIKA GOLONGAN II : Contoh amfetamin,
metilfenidat atau ritalin PSIKOTROPIKA GOLONGAN III :
Contoh : pentobarbital, Flunitrazepam
PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV : Contoh : diazepam,
bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide,
nitrazepam, alprazolam
3. ZAT ADIKTIF LAIN
Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar yang disebut Narkotika dan Psikotropika,
meliputi :
Minuman berakohol
Inhalansia (gas yang dihirup) Contoh: Lem, thinner, penghapus
cat kuku, bensin.
Tembakau
Sama sekali dilarang : Narkotoka golongan I dan Psikotropika
Golongan I.
Penggunaan dengan resep dokter : amfetamin, sedatif
hipnotika.
Diperjual belikan secara bebas : lem, thinner dan lain-lain.
Ada batas umur dalam penggunannya : alkohol, rokok.
PSIKODINAMIKA
Beberapa macam napza secara alamiah ada didalam tubuh
individu.
Zat ini berguna bagi tubuh untuk kebutuhan hidup sehari-hari,
seperti melakukan aktivitas fisik, meditasi; kadar napza ini
selslu dalam keadaan seimbang didalam tubuh individu.
Apabila individu mengkonsumsi napza seperti tembakau,
kafein, alkohol, obat2an yg legal, obat terlarang dg
penggunaan jarang, maka akan terjadi peningkatan kadar
napza tersebut didalam tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan


kimiawi tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan
perilaku yg lazim disebut INTOKSIKASI.
RENTANG RESPON
1.Tinggi alamiah :aktivitas fisik, meditasi.
2.Penggunaan jarang dari nikotin,kafein,dll.
3.Penggunaan sering dari : sda.
4.Ketergantungan,penyalahgunaan,gejala putus zat,toleransi.
Ada beberapa tahapan pemakaian NAPZA yaitu sebagai berikut
:

Tahap pemakaian coba-coba (eksperimental)


Tahap pemakaian sosial
Tahap pemakaian situasional
Tahap habituasi (kebiasaan)
Tahap ketergantungan
PROSES KEPERAWATAN
Untuk membantu pasien dg gangguan
penggunaan zat adiktif adalah : dengan
menggunakan proses perawatan,tahap
pertama yg dilakukan adalah ; pengkajian.

Dalam pengkajian ada beberapa faktor yg


penting untuk diketahui yaitu :f.predisposisi;
f.presipitasi; tingkah laku pasien,mekanisme
koping.
FAKTOR PREDISPOSISI
Beberapa faktor predisposisi terjadinya
gangguan penggunaan zat adiktif adalah ;

1.Faktor Biologis;
Kecenderungan keluarga, terutama orang
tua yg menyalahgunakan napza.
Perubahan metabolik alkohol yg
mengakibatkan respon fiiologik yg tdk
nyaman.
Penyakit kronis: Asma Bronchiale,kanker, penyakit lain dg masa
sakit yg menahun.

2.Faktor Psikologis
Tipe kepribadian yg tergantung.
Harga diri yg rendah: terutama untuk ketergantungan
alkohol,sedatif hipnotik yg diikuti oleh rasa bersalah
Pembawa keluarga : kondisi keluarga yg tidak stabil,role model
yg negatif,
Kurang dipercaya, dan orang tua yg ketergantungan zat
adiktif.

Individu dg perasaan tidak aman (permusuhan dg orang


tua,penganiayaan masa kanak2).

Individu dg krisis identitas: kecenderungan


homoseksual,krisis identitas dg menggunakan obat untuk
menunjukkan kejantanan.

Cara pemecahan masalah yg menyimpang.


3.Faktor Sosial Kultural
Sikap masyarakat yg ambivalensi terhadap
penggunaan napza seperti
nikotine,ganja,alkohol.

Norma kebudayaan: suku bangsa ttt


menggunakan alkohol untuk upacara adat
dan keagamaan.

Lingkungan: tempat yg rentan untuk


transaksi napza:diskotik,tempat hiburan
malam,mall,lokalisasi pelacuran,lingkungan
rumah yg kumuh dan padat.
FAKTOR PRESIPITASI
Penggunaan zat atau penyalahgunaan zat sering kali
merupakan suatu cara dari seseorang untuk mengatasi stres yg
ada dalam kehidupannya.

Tanpa disadari kondisi atau cara ini merupakan suatu lingkaran


untuk mendapatkan stres selanjutnya akibat dari penggunaan
zat tersebut.
Semakin banyak penggunaan zat adiktif, semakin banyak pula
stres yg ditimbulkan, akibat tergantungnya fungsi
biopsikososial sebagai dampak penggunaan zat adiktif.

Stresor presipitasi untuk terjadinya penyalahgunaan zat adiktif


adalah :
1.Pernyataan untuk mandiri dan membutuhkan teman sebaya
sebagai pengakuan.
2.Reaksi sebagai prinsip kesenangan:
menghindari dari rasa sakit, mencari
kesenangan, relaks agar menikmati hubngan
interpersonal.

3.Kehilangan sesuatu yg berarti: orang yg


dicintai/pekerjaan/drop out dari sekolah.

4.Diasingkan oleh lingkungan:


rumah,sekolah,kelompok teman sebaya.

5.Dampak kompleksitas era globalisasi


:ketegangan akibat modernisasi, lancarnya
transportasi,film,iklan
TINGKAH LAKU
Penyalahgunaan zat dapat berkembang menjadi
ketergantungan psikologik dan toleransi.

Ketergantungan fisik adalah tubuh


membutuhkan zat adiktif, dan jika tidak dipenuhi
maka akan terjadi gejala putus obat pd fisik.

Ketergantungan psikologik adalah efek subyektif


dari si pengguna zat.
TINGKAH LAKU PASIEN PENGGUNA SEDATIF HIPNOTIK
Menurunnya sifat2 menahan diri.
Jalan tdk stabil,koordinasi motorik kurang.
Bicara cadel,bertele2
Sering datang ke dokter untuk minta resep.
Acuh,kurang perhatian.
Mengantuk.
Membanggakan diri, perilaku menampakkan percaya diri yg
meningkat.
Agresif.
Bingung.
Gelisah.
Perilaku menampakkan ilusi,halusinasi.
PERILAKU KLIEN PENGGUNA GANJA
Perilaku sangat gembira.
Mondar-mandir tampak cemas.
Gerakan tidak terkoordinir.
Mengantuk.
Tampak lebih bodoh; karena terganggu proses kognitif.
Perilaku tampak kecemasan.
PERILAKU KLIEN PENGGUNA ALKOHOL
Sikap bermusuhan.
Kadang2 bersikap murung, berdiam diri (depresi).
Suara keras, bicara cadel, dan kacau.
Agresif.
Minum alkohol tanpa kenal waktu.
Koordinasi motorik terganggu,akibatnya cenderung mendapat
kecelakaan.
PERILAKU PASIEN PENGGUNA OPIOIDA
Terkantuk-kantuk.
Bicara cadel.
Koordinasi motorik terganggu.
Acuh terhadap lingkungan,krg perhatian.
Perilaku manipulatif untuk mendapatkan zat adiktif.
PERILAKU PENGGUNA
KOKAIN/AMFETAMIN/EKSTASI
Hiperaktif.
Euphoria,elasi sampai agitasi.
Irritabilitas.
Perilaku curiga.
Kewaspadaan yg berlebihan.
Semangat kerja meningkat.
Perilaku tampak gembira.
PERILAKU PENGGUNA HALUSINOGEN
Tingkah laku yg tak dapat diramalkan.
Tingkah laku merusak diri sendiri.
Halusinasi,ilusi.
Distorsi waktu dan jarak.
Sikap merasa diri besar.
Depersonalisasi.
Pengalaman yg gaib/ajaib.
MEKANISME KOPING
Penyalahgunaan zat adiktif adalah suatu representasi dari
mekanisme pertahanan diri yg tidak sukses dan tingkah laku
adaptif yg tdk adekuat atau tidak berkembang.
Mekanisme yg biasa digunakan pd penyalahgunaan zat adiktif
adalah :
1.Denial dari masalah.
2.Proyeksi merupakan tingkah laku untuk melepaskan diri dari
tanggung jawab.
3.Rasionalisasi.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Masalah keperawatan sehubungan dg gangguan penggunaan
zat adiktif terutama masalah : gangguan proses pikir,

Gangguanpersepsi sensori (visual, pendengaran, rasa, raba,


penciuman),

Gangguan konsep diri (HDR).


Menurut NANDA diagnosis keperawatan adalah sebagai
berikut :
1.Gangguan persepsi sensori pada penggunaan halusinogen

2.Gangguan hubungan sosial manipulatif

3.Gangguan konsep diri:HDR


4.Tidak mampu mengenal kualitas yg positif dari diri sendiri.

5.Gangguan pemusatan perhatian

6.Partisipasi keluarga yg kurang dalam program pengobatan


pasien

7.Menolak mengikuti aktifitas program .


PERENCANAAN
Tujuan yg ingin dicapai dalam memberikan
tindakan keperawatan pd pasien dg gangguan
penggunaan zat adiktif adalah :

Agar tidak terjadi ancaman terhadap


kehidupan.
Tidak memburuknya keadaan kesadaran pasien
Aman dari kecelakaan terutama pd kondisi
intoksikasi.
Setelah masa detoksifikasi :
Termotivasi untuk mengikuti program terapi jangka panjang.

Mengenal hal2 positif pada dirinya.

Menggunakan koping yg sehat dalam mengatasi masalahnya.

Keluarga bekerjasama dalam program terapi pasien.

Mempunyai pengetahuan untuk merawat pasien dirumah.


TINDAKAN KEPERAWATAN
1.Pendidikan kesehatan jiwa untuk pencegahan penggunaan
zat adiktif.

2.Mengganti koping respon yg sehat, pengganti tingkah laku


menyalahgunaan zat.
3.Membahas dg pasien tingkah laku menyalahgunakan zat dan
resiko penggunaan.

4.Membantu pasien untuk mengidentifikasi masalah


menyalahgunakan zat.

5.Memotivasi pasien agar mau mengikuti /berpartisipasi dalam


program terapi.
6.Konsisten memberikan dukungan dan pengalaman bahwa
pasien mempunyai kekuatan untuk menghadapi masalah yg
akan datang.

7.Memberikan perawatan fisik;observasi tanda


vital,makanan,keseimbangan cairan dan kejang.

8.Memberikan pengobatan ssi dg terapi detoks.


EVALUASI
1.Klien mengalami/mencapai keutuhan fisik dan harga diri
secara alamiah.

2.Tingkah laku klien merefleksikan meningkatnya pengertian


ttg adanya hubungan antara stres dg kebutuhan untuk
menggunakan napza.

3.Sumber koping klien adekuat untuk membantu klien


berubah.
4.Klien mengenal kecemasannya dan sadar akan
perasaannya.

5.Klien menggunakan koping yg adaptif.

6.Klien mempunyai alternatif atau belajar pendekatan


alternatif untuk mengatasi stres dan ansietasnya.

7.Klien mampu secara periodik tetap tidak menggunakan


napza.
Hidup itu Sederhana... Kita hanya perlu MELAKUKAN TUGAS kita
sebagai MANUSIA
UJIAN adalah BUMBU KEHIDUPAN.. Dengan adanya bumbu
segala sesuatu akan terasa lebih NIKMAT
Mencoba itu PELU.. Karena dgn MENCOBA kita akan tau
KEMAMPUAN KITA... TAKUT itu perlu.. Karena TAKUT
akan MEMBUAT kita WASPADA
Tapi COBALAH MELAKUKAN hal-hal yang BAIK.. Dan
WASPADA terhadap hal-hal yang BURUK
SAY NO TO DRUGS.....!!!

Anda mungkin juga menyukai