KELOMPOK 7
TUTOR :
dr.Muhammad Sayuti,Sp.B(K)BD
KELOMPOK 7
Anggota:
- NARKOTIKA
UU.NO 22 TH.1997
Zat atau obat berasal dari tanaman/bukan, sintetis/semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan
kesadaran, hilang rasa, kurangi/hilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
1. Faktor Individu
Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebi
h besar untuk menjadi penyalahguna NAPZA.
• Ciri-ciri tersebut antara lain :
- Cenderung memberontak dan menolak otoritas
- Cenderung memiliki gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti De
presi,Cemas, Psikotik, Keperibadian dissosial.
- Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku
- Rasa kurang percaya diri (low selw-confidence), rendah diri dan m
emiliki citra diri negatif (low self-esteem)
- Sifat mudah kecewa, cenderung agresif
2. Faktor Lingkungan
A. Lingkungan Keluarga
B. Lingkungan Sekolah
C. Lingkungan Teman Sebaya
D. Lingkungan Masyarakat/Sosial
3. Faktor NAPZA
- Mudahnya NAPZA didapat dimana-mana dengan harga “terjangkau”
- Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba
- Khasiat farakologik NAPZA yang menenangkan, menghilangkan nyeri, menidur-
kan, membuat euforia/fly/stone/high/teler dan lain-lain.
c)Penatalaksanaan dan Pemeriksaan Lab
● Bina lanjut. Tahap ini memungkinkan pasien ikut serta dalam kegiat
an yang sesuai dengan minat. Pasien bahkan dapat kembali ke sekola
h atau tempat kerja, namun tetap dalam pengawasan terapis.
2. Gangguan Afektif
a. Afektif Depresif/suicide
Neurotransmiter yang terganggu
Penurunan Serotonin, Dopamin, NE
- Diagnosis DSM V
Minimal memenuhi 5 dari 9 kriteria
1. Depressed Mood
2.Menurunnya kesenangan dan ketertarikan terhadap sesu
atu
3. Kehilangan BB atau meningkatnya BB
4. Gak bisa tidur atau terlalu banyak tidur
5. Psikomotor agitation or impairment
6.Fatigue
7. Memiliki perasaan bersalah
8. Penurunan konsentrasi
9. Memiliki pikiran untuk bunuh diri
- Penatalaksanaan
• Non farmakologi • Pharmakology
Aktivitas fisik SSRIs (Selective Serotonin Reuptake)
Pola makan sehat MAOI (Monoamine Oxidase Inhibitors)
Terapi wicara TCA (trichloroacetic acid)
b) Afektif Manik
Ditunjukkan dengan suasana perasaan yang cenderung meningkat disertai deng
an peningkatan aktivitas fisik dan mental.
Dalam episode manik, dapat ditemukan tiga atau lebih gejala berikut ini :
• Rasa percaya diri berlebihan
• Waktu tidur berkurang
• Bersikap gegabah dan melakukan kegiatan – kegiatan yang berisiko
• Sering melakukan tindakan tanpa dipikirkan akibatnya lebih lanjut
• Berbicara dengan sangat cepat dan mengubah topik pembicaraan
• Penatalaksanaan
Terapi manik :
• Antipsikotik terutama pada 24 jam pertama
• lithium
3. Gangguan Kepribadian NAPZA
1. Pecandu kerap mengalami perubahan suasana hati
Bisa jadi dalam suatu waktu, ia merasa sangat senang namun dalam wak
tu sekejap, emosinya berubah menjadi sangat buruk. Perubahan suasan
a hati dipengaruhi oleh efek narkoba yang ada dalam tubuhnya
5. Perubahan penampilan
Cukup banyak pecandu narkoba yang mengalami perubahan fisik, ciri-ciri pengg
una narkoba biasanya terlihat kurus, sulit untuk fokus, hidung yang terasa terus gata
l, muka yang terlihat tirus, mata yang terlalu kering atau merah, pupil melebar, keru
sakan gigi
4. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
2. Pencegahan sekunder :
Pencegahan sekunder ditujukan pada kelompok atau komunitas yang
sudah menyalahgunakan NAPZA
3. Pencegahan tersier
mereka yang sudah pernah menjadi penyalahguna NAPZA dan telah mengikuti prog
ram terapi dan rehabilitasi. untuk menjaga agar tidak kambuh lagi.
5. Rehabilitasi Penyalahgunaan NAPZA
1. Pengertian Rehabilitasi
Rehabilitasi terhadap pecandu narkotika adalah suatu proses peng
obatan untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan, dan masa
menjalani rehabilitasi tersebut diperhitungkan sebagai masa menjala
ni hukuman.
Rehabilitasi terhadap pecandu narkotika juga merupakan suatu ben
tuk perlindungan sosial yang mengintegrasikan pecandu narkotika ke
dalam tertib sosial agar dia tidak lagi melakukan penyalagunaan nark
otika.
2. Jenis Rehabilitasi
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terdiri dari 2 (dua) yaitu:
1. Rehabilitasi medis, yaitu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk me
mbebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika
2. Rehabilitasi Sosial, yaitu proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik,
mental maupun social, agar bekas pecandu narkotika dapat kembali melaksana
kan fungsi social dalam kehidupan masyarakat
6. Rujukan Penyalahgunaan NAPZA