Doni seorang pelajar, setahun yang lalu mengalami kecelakaan dan diagnosa patah
tulang paha , dia tidak mau dioperasi dan oleh keluarga dibawanya urut ke dukun. Tiga
bulan kemudian, keluar cairan dari bekas luka yang tidak pernah sembuh. Doni dibawa
keluarganya ke RSUCM dan di rontgen. Dari hasil rontgen didapatkan Involucrum dan
Squester, dokter menyarankan tindakan debridement dan squesterektomi. Keluarga Doni
bertanya apakah Doni bias disembuhkan? Karena takut seperti tetangganya yang jadi sulit
berjalan dan didiagnosa dokter dengan Rhematoid Artritis.
Bagaimana anda menjelaskan kedua kasus diatas?
Jump 1 Terminologi
1. Involucrum : penutup atau selubung yang mengandung sekuestrum
2. Squestes : segmen tulang yang menjadi nekrotik karena luka iskemik yang disebabkan
proses keradangan.
3. Debriment : adalah sebuah tindakan pengangkatan jaringan nekrotik yang ada pada luka.
4. Squesterektomi : membuang jaringan tulang yang mengalami infeksi (sequestrum)
melalui tindakan debridement agar terjadi revaskularisasi pada jaringan tulang.
5. Rhematoid Artritis : adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan
ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan
jaringan ekstraartikular
- Pato : Adanya kondisi avaskuler dan iskemik pada daerah infeksi dan pembentukan
sequestrum pada daerah dengan tekanan oksigen rendah sehingga tidak bisa dicapai
oleh antibiotik. Rendahnya tekanan oksigen mengurangi efektivitas bakterisidal dari
polymorpholeukocytes dan juga merubah infeksi aerobik menjadi anaerob.
Nekrosis tulang terjadi karena kehilangan aliran darah akibat dari peningkatan tekanan
intramedulari dan kehilangan suplai darah dari periosteal. Bagian yang avaskular dari
tulang yang dikenal sebagai sequestrum, dan seluruh panjang dari tulang dapat menjadi
sequestrum
2. Apakah ada hubungan antara keluhan yang didapat dengan Doni yang tidak mau
dioperasi dan malah memilih untuk diurut ke dukun?
Salah satu komplikasi yang berbahaya pada fraktur terbuka adalah infeksi. Oleh
karena itu, pencegahan infeksi merupakan salah satu tujuan utama dalam penanganan
fraktur terbuka. Salah satu cara yang digunakan dalam pencegahan infeksi adalah
penggunaaan antibiotika profilaksis baik secara sistemik maupun topikal.
- Antibiotika. Agar efektif dalam mencegah infeksi, antibiotika harus diberikan Penutupan
luka sebelum, selama, dan setelah penanganan luka.
fraktur terbuka tipe 1 dan tipe 2 direkomendasikan menggunakan cephalosporin
generasi pertama.
fraktur terbuka tipe 3 dengan derajat kontaminasi yang lebih tinggi, ditambahkan
dengan aminoglikosida. Pada fraktur terbuka dengan kontaminasi organik,
ditambahkan penisilin atau metronidazole
- Pencegahan tetanus. Semua pasien dengan fraktur terbuka membutuhkan pencegahan
terhadap komplikasi yang jarang ditemui namun mematikan yaitu tetanus. Bila pasien
telah mendapatkan imunisasi tetanus toxoid, dapat diberikan booster toxoid. Bila tidak
didapatkan riwayat imunisasi tetanus 14 sebelumnya, atau informasi mengenai imunisasi
tetanus tidak jelas, harus diberikan imunisasi pasif dengan menggunakan human immune
globulin tetanus 250 unit
5. Apa hubungan sulit berjalan dengan rhematoid Artritis yang dialami oleh tetangga
Doni?
Pada RA yang secara klinis sudah jelas, secara makros akan terlihat sinovium sangat
edema dan menonjol ke ruang sendi dengan pembentukan vili. Secara mikros terlihat
hiperplasia dan hipertropi sel sinovia dan terlihat kumpulan residual bodies.
Pada RA kronis terjadi kerusakan menyeluruh dari tulang rawan, ligamen, tendon
dan tulang. Kerusakan ini akibat dua efek yaitu kehancuran oleh cairan sendi yang
mengandung zat penghancur dan akibat jaringan granulasi