SKENARIO 3 :
Terbakar Dadaku
Bu Tuti, 42 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan dada terasa terbakar dan rasa tidak
nyaman pada mulutnya, serta mengeluhkan kesulitan dalam menelan. Pasien juga batuk-batuk yang
memberat pada malam hari. Keluhan ini dirasakan memberat setelah makan. Pasien merasakan
seolah-olah ada makanan yang terperangkap dekat tulang dadanya. Keluhan ini sudah dirasakan
sejak 3 bulan yang lalu, tetapi memberat dalam 3 hari ini. Dokter meresepkan beberapa jenis obat-
obatan yaitu antasida dan golongan. Dokter mempertimbangkan akan melakukan rujukan jika tidak
terdapat kemajuan terapi atau gejala heart burn, acid reflux, odynofagia dan disfagia masih
dirasakan oleh pasien.
Anak Bu Tuti yang berumur 11 tahun seminggu terakhir juga mengeluh mual, kembung dan
nyeri di ulu hatinya. Awalnya ia mengalami demam disertai pembengkakan dan nyeri di sekitar
pipinya, yang membuatnya jadi malas makan, dan di diagnosis dokter dengan parotitis. Bu Tuti jadi
khawatir, karena dulu anaknya juga pernah mengalami perut kembung dan kurang darah akibat
cacingan.
Bagaimana Anda menjelaskan kasus di atas?
Jump 1 Terminologi
1. Antasida : obat yang menetralkan asam lambung sehingga berguna untuk menghilangkan
nyeri tukak plambung.
2. Heart burn : kondisi dimana merasakan sensasi perih dan panas seperti terbakar pd dada ,
yg disebabkan oleh asam lambung yang naik dr lambung ke bag. Kerongkongan/esophagus.
3. Acid reflux : GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah naiknya cairan asam lambung
sampai ke kerongkongan, akibat katup lambung tidak berfungsi optimal
GERD/ACID REFLUX : salah satu gangguan pd lambung yg menimbulkan rasa sakit tak tertahankan di
sekitar perut atas / ulu hati.
4. Odynofagia : Rasa sakit saat menelan
5. Disfagia : sulit menelan / gang. Pd proses menelan shgg pengidapnya memerlukan waktu &
usaha yg lebih lama untuk memindahkan makanan / cairan dr mulut ke lambung.
6. Parotitis : (gondongan) penyakit akibat inflamasi/peradanga pd kelenjar parotis yg
menyebabkan pembengkakan pd kelenjar parotis pd wajah.
Beberapa jenis antasida juga memiliki kandungan simetikon dan alginat. Simetikon adalah
zat yang dapat membantu mengurangi kelebihan gas di dalam tubuh. Sedangkan alginat di
dalam antasida adalah zat yang bekerja lebih untuk membantu meredakan gejala karena
kenaikan asam lambung. Sejumlah kandungan bahan tersebut yang akan membantu
menurunkan peningkatan produksi asam lambung.
Penting untuk digaris bawahi, obat antasida hanya bekerja untuk mengendalikan atau
menetralkan kembali jumlah asam pada lambung. Namun, antasida tidak dapat membantu
mencegah produksi asam lambung.
Efek sampingnya jarang sekali terjadi
Antasida tidak mengurangi volume HCl yang dikeluarkan lambung, tetapi peninggian pH
akan menurunkan aktivitas pepsin. Beberapa antasida, misalnya aluminium hidroksida,
diduga menghambat pepsin secara langsung. Kapasitas menetralkan asam dari berbagai
antasida pada dosis terapi bevariasi, tetapi umunya PH lambung tidak sampai di atas 4, yaitu
keadaan yang jelas menurunkan aktivitas pepsin, kecuali bila pemberiannya sering dan terus
menerus. Mula kerja antasida sangat bergantung pada kelarutan dan kecepatan netralisasi
asam, sedangkan kecepatan pengosongan lambung sangat menentukan masa kerjanya
(Sulistia Gan Gunawan, Rianto Setiabudy, Nafrialdi, & Instiaty, 2016)
8. Mengapa anak Bu Tuti mengalami mengeluh mual, kembung dan nyeri di ulu hatinya?
Berdasarkan scenario dan pembengkakan didaerah pipi anak bu tuti kemungkinan terkena
parotitis/mumps/gondongan.
- Mual karena adanya pembengkakan dr kelenjar parotis sehingga rasanya nyeri terutama
saat mengunyah , menelan sehingga menimbulkan rasa mual
- Kembung : Banyak kondisi atau hal yang bisa menyebabkan perut kembung. Berikut
beberapa kondisi yang bisa menyebabkan banyaknya gas dalam perut:
Menelan udara saat makan maupun minum.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman bersoda.
Makan dengan durasi terlalu cepat.
Infeksi saluran pencernaan (diare akibat infeksi bakteri, parasit, maupun virus).
9. Apa hubungan penyakit anak Ibu Tuti sekarang dengan penyakitnya yang dulu mengalami
perut kembung dan kurang darah akibat cacingan?
Kasus gondongan bisa berawal dari demam hingga 39,4 derajat Celsius, juga sakit kepala dan
kehilangan selera makan. Terjadi bengkak dan rasa sakit di kelenjar parotid, membuat anak seperti
menyimpan makanan di pipinya. Kelenjar biasanya menjadi semakin bengkak dan terasa sakit dalam
periode 1 hingga 3 hari. Rasa sakit bertambah berat ketika anak menelan, berbicara, mengunyah,
atau minum jus asam seperti jus jeruk. Kelenjar parotid kiri dan kanan bisa terkena, dengan satu sisi
bengkak beberapa hari sebelum yang lain, atau hanya satu sisi yang bengkak.
Karena pembengkakan ini disertai nyeri membuat malas makan
Umumnya, virus penyakit gondongan akan masuk ke tubuh melalui percikan air ludah,
muntahan, bersentuhan dengan material yang terjangkit oleh ludah atau urine dari penderita
lainnya. Lalu, virus akan langsung menuju kelenjar ludah yaitu kelenjar parotis yang ada di antara
leher dan telinga. Selanjutnya, terjadi pertumbuhan dan perkembangbiakan virus di kelenjar
tersebut hingga akhirnya virus akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Setelah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, terdapat tempat spesifik untuk
berkembang biak yaitu pada testis, dimana akan terjadi perdarahan dan kerusakan sel testis. Tempat
lain yang dapat terjangkit pula oleh virus ini adalah otak, sendi, pankreas, jantung, payudara, mata
dan telinga.
Jump 4 Skema
GERD PAROTITIS
tatalaksana