Asam lambung naik adalah salah satu penyakit yang paling umum di dunia. Di dunia medis,
sebutannya adalah penyakit refluks gastroesofagus atau gastroesophageal reflux
disease (GERD). Refluks gastroesofagus sebenarnya adalah mekanisme normal untuk
mencegah penumpukan cairan berlebih di lambung yang biasanya terjadi setelah makan. Dalam
proses ini, ada gerakan mundur isi lambung ke kerongkongan. Hampir setiap orang pasti pernah
mengalaminya, dari bayi hingga orang dewasa.
Adapun GERD terjadi ketika mekanisme GER muncul dalam frekuensi dan/atau dengan volume
yang tak normal. Kondisi ini juga biasanya muncul sebagai gejala yang mengganggu, seperti
mulas dan regurgitasi alias naiknya isi lambung ke kerongkongan bahkan sampai ke mulut,
termasuk makanan dan asam lambung. Karena itulah GERD kerap disebut asam lambung oleh
masyarakat awam.
Asam lambung adalah semacam cairan yang terdiri atas natrium klorida, kalium klorida, dan
asam klorida yang berada di dalam lambung. Asam lambung memiliki fungsi dalam sistem
pencernaan untuk menghancurkan atau mencerna makanan sehingga zat gizinya lebih mudah
diserap tubuh. Ketika asam lambung naik sampai menyentuh kerongkongan, akan muncul
sensasi terbakar di dada dan/atau leher. Jika sering naik, asam lambung bisa menyebabkan
kerusakan pada saluran pencernaan di atas lambung, terutama lapisan kerongkongan.
GERD ditandai dengan seringnya asam lambung naik dari lambung. Pemicunya adalah masalah
pada cincin otot di antara saluran esofagus dan lambung. Cincin ini disebut sfingter esofagus
bawah (lower esophageal sphincter/LES). Normalnya, LES akan membuka sehingga makanan
bisa masuk ke lambung, kemudian menutup agar makanan itu tidak naik lagi. GERD terjadi
ketika LES lemah atau tidak bisa menutup seperti seharusnya sehingga isi lambung kembali
naik.
Kemudian dari sisi gejala, orang yang menderita maag paling sering mengeluhkan nyeri atau
perih di ulu hati sebagai gejala utama. Tidak ada sensasi terbakar pada dada layaknya GERD.
Tidak ada pula regurgitasi, kerongkongan seperti terganjal sesuatu, dan sulit menelan yang
kerap muncul sebagai gejala asam lambung naik.
Perbedaan lainnya ada pada sumber penyakit. GERD karena masalah pada sfingter esofagus
bawah. Sedangkan maag murni berkaitan dengan organ lambung. Pengobatan maag pun
berbeda dengan asam lambung. Penderita maag mendapat obat sesuai dengan penyebabnya.
Adapun penanganan pasien asam lambung difokuskan pada perbaikan atau peningkatan fungsi
cincin otot esofagus.
Kedua, atur pernapasan agar tubuh lebih rileks. Bila Anda khawatir hingga merasa stres,
lambung akan bekerja lebih keras dan bisa menambah risiko kesehatan lain. Kalau sudah
merasa tenang, minumlah air hangat secara perlahan untuk meredakan sensasi terbakar.
Jika merasa ingin muntah, jangan ditahan. Sebaiknya keluarkan saja semuanya agar merasa
lebih nyaman. Setelah muntah, tunggu kira-kira 30-60 menit untuk mengisi kembali perut dengan
makanan meski sedikit. Jika telah merasa lebih baik, sebaiknya langsung kunjungi dokter untuk
memeriksakan diri.