Anda di halaman 1dari 1

Apa si Dyspepsia itu....?

Dispepsia adalah kondisi yang menunjukkan beberapa gejala dan tidak memiliki suatu gejala dominan
seperti penyakit pada umumnya. Kebanyakan orang dengan gangguan pencernaan merasakan sakit dan
ketidaknyamanan di perut atau dada. Sensasinya umum terjadi segera setelah mengonsumsi makanan atau
minuman. Ini bisa membuat seseorang merasa kenyang atau tidak nyaman saat makan, meski mereka belum
makan dengan porsi banyak.

Penyebab Dyspepsia apa saja si....?


Gangguan pencernaan biasanya disebabkan oleh gaya hidup seseorang
dan makanan yang mereka makan. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan
infeksi atau kondisi pencernaan lainnya.
Gejalanya biasanya dipicu oleh asam lambung yang bersentuhan dengan
mukosa. Asam lambung memecah mukosa, menyebabkan iritasi dan
pembengkakan. Ini memicu gejala gangguan pencernaan yang tidak
nyaman.
 Adanya suatu gastroesofageal reflux disease (GERD) atau hernia hiatal sehingga terjadi refluks
atau naiknya organ lambung ke rongga dada
 Gangguan yang memengaruhi gerakan makanan di usus, seperti sindrom iritabel usus ( irritable
bowel syndrome)
 Ulkus lambung atau ulkus duodenum
 Ketidakmampuan mencerna susu dan makanan berbahan susu (intoleransi laktosa)
 Nyeri kolik pada kelenjar empedu atau inflamasi di kelenjar empedu (kolesistitis)
 Kecemasan atau depresi
 Efek samping kafein, alkohol, atau obat. Contoh obat yang dapat menyebabkan dispepsia adalah:
aspirin dan asam mefenamat, antibiotik, steroid, digoxin, dan teofilin
 Minum air
 Kanker lambung

Apa si gejala Dyspepsia....?


Berikut gejala dispepsia yang umumnya terjadi pada seseorang, meliputi:
 Ketidaknyamanan pada perut, nyeri pada perut
 Perut terasa kembung
 Merasa tidak nyaman setelah makan
 Muntah
 Nafsu makan hilang
 Terasa perih di perut atau dada
 Adanya makanan yang kembali ke atas
 Kebanyakan orang pernah mengalami gejala dispepsia selama hidupnya.

Bagaimana si cara mencegah Dyspepsia....?


Anda dapat mengubah gaya hidup untuk membantu meredakan gejala dispepsia. Beberapa cara berikut
dapat dicoba:
 Ubah kebiasaan makanan
 Mengonsumsi makanan kecil di antara 2 makan besar
 Setelah makan, tunggu 2-3 jam sebelum Anda berbaring. Camilan tengah malam bukan hal yang baik
 Cokelat, mint, alkhol, dapat membuat dispepsia bertambah buruk. Makanan-makanan itu membuat
rileks katup antara esofagus dan lambung
 Makanan pedas, makanan yang asam (seperti tomat dan jeruk), dan kopi dapat membuat dispepsia
semakin buruk untuk beberapa orang. Jika gejala Anda memburuk setelah Anda mengonsumsi
makanan tertentu, Anda dapat menghindari makanan tersebut dan lihat apakah gejala membaik
 Jangan merokok
 Jika Anda mengalami dispepsia di malam hari, tegakkan badan (posisikan duduk di tempat tidur)
atau tambahkan bantal tambahan
 Jangan gunakan baju ketat
 Turunkan berat badan, sekitar 3-5 kilogram akan membantu.

Anda mungkin juga menyukai