Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Dasar Medis


1. Defenisi
Kata dispepsia berasal dari bahasa yunani dys (bad= buruk) dan peptin
(digestion= pencernaan). Jika digabungkan dispepsia memiliki arti
indigestion yang berarti sulit atau ketidaksanggupan dalam mencerna.
Sedangkan menurut istilah dispepsia adalah kesuitan dalam mencerna
yang ditandai oleh rasa nyeri atau terbakar di epigastrium yang persisten
atau berulang atau rasa tidak nyaman dari gejala yang berhubungan dengan
makan (rasa penuh setelah makan atau cepat kenyang- tidak mampu
menghabiskan makanan dalam porsi normal) (Talley & Hotman, 2008).
2. Etiologi
Dispepsia biasanya disebabkan oleh gaya hidup seseorang yang
cenderung tidak sehat, selain itu dispepsia juga bisa dikaitkan dengan
infeksi, kondisi pencernaan atau kelebihan asam lambung.
Asam lambung memecah mukosa sehingga menyebabkan iritasi dan
pembengkakan dimana hal ini memicu rasa tidak nyaman pada sistem
pencernaan.
Selain itu dispepsia juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
 Adanya suatu gastroesophageal reflux disease (GERD) atau hernia
hiatal sehingga terjadi refluks atau naiknya organ lambung ke
rongga dada
 Gangguan yang mempengaruhi gerakan makanan di usus, seperti
sindrom iritabel usus
 Ulkus lambung atau ulkus duodenum
 Ketidakmampuan mencerna susu atau makanan berbahan susu
(intolerasi laktosa)
 Nyeri kolik pada kelenjar empedu (kolesistisis)
 Kecemasan atau depresi
 Efek samping kafein, alkohol, atau obat
 Kanker lambung
3. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis pada sindrom dispepsia antara lain rasa nyeri atau
ketidaknyamanan di perut, rasa penuh di perut setelah makan, kembung,
rasa kenyang lebih awal, mual, muntah, atau bersendawa. Pada dispepsia
organik, kecenderungkan keluhan tersebut menentap, disertai rasa kesakitan
dan jarang memiliki riwayat psikiatri sebelumnya. Sedangkan pada
dispepsia fungsional terdapat dua pola yang telah ditentukan adalah: a)
postprandial distres syndrome, dan b) epigastric pain syndrome (Drug &
Stanciu, 2007).
4. Patofisiologi
5. Pathway

Anda mungkin juga menyukai