Disusun oleh
NIM. : 08317003
Maumere
2021
KATA PENGANTAR
Marilah kita panjatkan puji Syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa karena atas berkat dan
RahmatNya saya dapat menyelasaikan tugas Parasitologi dalam
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
B. Penyebab Penyakit
E. Endomik
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit asam lambung terjadi karena naiknya asam lambung menuju esofagus atau kerongkongan.
Kondisi ini terjadi pada saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung mengalami iritasi.
Naiknya asam lambung merupakan kondisi yang umum, tetapi bisa menimbulkan nyeri pada ulu hati
atau mulas pada area dada bagian bawah. Masalah ini disebut juga dengan Gastroesophageal reflux
disease (GERD). Banyak orang yang mengalami gangguan refluks asam beberapa kali dalam seminggu.
Seseorang dengan GERD dapat mengidap refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta
gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu. Maka dari itu, setiap orang dengan masalah ini
perlu mengetahui beberapa cara untuk meredam gejalanya dengan perubahan gaya hidup dan
mengonsumsi obat-obatan.
Penyakit asam lambung dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada bahkan menjalar
ke leher yang disebut juga dengan mulas. Hal ini dapat menjadi lebih buruk saat berbaring atau
membungkuk. Saat penyakit ini kambuh, gejala yang dirasakan dapat berlangsung dalam beberapa jam
dan terasa lebih buruk setelah makan. Saat ini terjadi, kamu juga dapat mengalami perasaan asam atau
pahit di bagian belakang mulut dan bahkan memuntahkan makanan atau cairan dari perut. Selain itu,
GERD juga dapat menyebabkan kesulitan untuk menelan. Terkadang dapat mengakibatkan masalah
pernapasan, seperti batuk kronis atau asma. Beberapa gejala lainnya yang dapat terjadi, yaitu batuk
kering secara terus-menerus di malam hari, sakit pada bagian dada, adanya bau tidak sedap pada napas,
dan gigi menjadi rusak. Umumnya, penyakit asam lambung dengan kadar yang ringan hanya akan terjadi
satu atau dua kali dalam sebulan dengan tidak memerlukan penanganan medis khusus. Gejala tersebut
dapat diatasi dengan cara mengubah pola makan serta membeli obat di apotek. Namun, jika gejala
menjadi lebih parah, disarankan untuk langsung temui dokter untuk penanganannya.
Saat menelan, pita otot melingkar di bagian bawah kerongkongan yang disebut juga dengan sfingter
esofagus bagian bawah akan rileks. Hal ini untuk memungkinkan makanan dan cairan mengalir ke perut,
setelahnya sfingter akan menutup kembali. Saat bagian ini mengendur karena gangguan atau melemah,
asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan yang menimbulkan iritasi dan radang. Salah
satu penyebab yang paling umum dari penyakit asam lambung adalah hernia hiatus. Masalah ini terjadi
ketika bagian atas perut dan sfingter bergerak di atas diafragma, yaitu otot yang memisahkan perut dari
dada. Biasanya, diafragma membantu untuk menjaga asam di perut. Namun karena gangguan ini, asam
dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala dari penyakit ini.
Penyakit asam lambung dapat memengaruhi semua orang di segala usia, terkadang terjadi tanpa alasan
yang pasti. Umumnya, hal ini terjadi karena faktor gaya hidup, tetapi bisa juga karena beberapa
penyebab yang sulit untuk dicegah. Salah satu penyebab yang tidak dapat dicegah adalah hernia hiatus,
yaitu bagian atas lambung yang masuk ke rongga dada. Faktor risiko lainnya yang dapat menyebabkan
gangguan ini, antara lain obesitas, sedang hamil, berusia lanjut, mengalami gastroparesis, yakni kondisi
melemahnya otot dinding lambung, sehingga pengosongan lambung melambat, serta scleroderma, yaitu
penyakit yang menyerang jaringan ikat. Penyakit asam lambung juga bisa menyerang bayi, biasanya
terjadi karena otot LES masih dalam tahap pertumbuhan. Gejala asam lambung naik pada bayi, yaitu
gumoh atau sendawa setelah menyusu atau makan, penting untuk mewaspadainya jika gejala tak
kunjung hilang setelah anak menginjak usia satu tahun.
Salah satu cara yang paling ampuh untuk mengobati penyakit asam lambung adalah dengan
menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejalanya. Kamu juga harus tahu beberapa
metode lainnya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan, antara lain:
1. Makan dengan porsi yang lebih kecil, tetapi lebih sering dan ubah jenis makanan yang dikonsumsi.
2. Berhenti merokok.
3. Tidur dengan menggunakan alas kepala yang lebih tinggi dari badan.
6. Saat alami obesitas, ada baiknya kurangi berat badan dengan berolahraga dan mengatur pola makan.
Untuk mendiagnosis penyakit asam lambung, terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan oleh
dokter. Gejala asam lambung naik atau refluks asam lambung ini dianggap sebuah penyakit jika
gejalanya bisa muncul paling tidak hingga dua kali dalam kurun waktu satu pekan. Setelah itu, dokter
akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa langkah diagnosis lainnya. Pemeriksaan lanjutan yang
dapat dilakukan, antara lain:
a. Elektrokardiogram (EKG).
Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat apakah ada penyakit jantung koroner atau serangan jantung.
Kedua penyakit ini menimbulkan gejala yang mirip dengan GERD, yaitu nyeri dada.
b. Gastroskopi.
Pemeriksaan ini memanfaatkan alat khusus seperti selang berkamera, untuk mendeteksi peradangan
pada esofagus atau kerongkongan (esofagitis) akibat asam lambung naik. Melalui pemeriksaan ini,
sampel jaringan dari esofagus akan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop (biopsi esofagus).
c. Manometri Esofagus.
Tes ini dilakukan untuk memeriksa irama gerakan otot saat pengidapnya tengah menelan serta
mengukur kekuatan otot kerongkongan.
d. Foto Rontgen.
Pemeriksaan ini atau foto rontgen saluran pencernaan bagian atas (foto Rontgen OMD) dilakukan untuk
melihat rongga saluran pencernaan atas dan lapisannya. Jika ada peradangan atau penyempitan
kerongkongan, maka akan tampak hasilnya pada hasil pemeriksaan.
Tes ini dilakukan dengan memasukkan selang atau kateter ke dalam kerongkongan. Selang ini
terhubung ke komputer untuk mengukur tingkat keasaman kerongkongan saat pengidapnya tengah
melakukan aktivitas sehari-hari.
Ada berbagai macam cara untuk mengobati asam lambung, seperti penanganan oleh diri sendiri dan
menggunakan obat khusus penyakit asam lambung. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
meredakan gejala penyakit asam lambung:
* Berhenti merokok.
Obat Pengurang Produksi Asam: Salah satu obat penyakit asam lambung yang berguna untuk
mengurangi produksi asam di tubuh dikenal sebagai penghambat reseptor H-2. Obat ini dapat
memberikan perasaan lega lebih lama dan dapat menurunkan produksi asam dari perut selama 12 jam.
Obat Penghambat Produksi Asam: Obat penyakit asam lambung ini dapat menghalangi produksi asam
dan menyembuhkan kerongkongan. Obat ini disebut sebagai penghambat pompa proton, jenis obat
yang lebih kuat dibandingkan penghambat reseptor H-2. Metode pilihan ini juga dapat memberikan
waktu bagi jaringan esofagus yang rusak untuk sembuh.
Tanpa dilakukan pengobatan, penyakit asam lambung dapat menyebabkan komplikasi serius dalam
jangka panjang, termasuk juga peningkatan risiko kanker. Paparan asam lambung pada bagian
kerongkongan secara terus-menerus dapat menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain:
Esofagitis: Lapisan esofagus yang mengalami peradangan, menyebabkan iritasi, perdarahan, hingga
ulserasi pada beberapa kasus.
Striktur: Adanya kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung sehingga membentuk bekas luka yang
mengakibatkan kesulitan untuk menelan, karena makanan dapat tersangkut saat melewati
kerongkongan.
Esofagus Barrett: Gangguan yang menyebabkan paparan berulang karena asam lambung yang
menyebabkan perubahan pada sel dan jaringan lapisan esofagus. Hal ini mampu berkembang menjadi
sel kanker.
Jika cara penanganan dan pencegahan di atas tidak berhasil, bisa langsung memeriksakan diri ke dokter
di rumah sakit pilihan melalui Halodoc. Caranya mudah saja, cukup dengan download aplikasi Halodoc
dan dapatkan segala kemudahan dalam akses kesehatan tanpa batas cukup dengan menggunakan
smartphone. Unduh aplikasinya sekarang juga!
Referensi:
American Gastroenterological Association. Diakses pada 2021. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Artikel Terkait
Dok mau nanya, kalo maag sama asam lambung itu beda atau sama ya?
Secara harfiah, asam lambung merupakan cairan dalam lambung (HCl) yang memiliki tingkat kadar
keasaman tertentu berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pencernaan.
Sedangkan maag, merupakan serapan dari bahasa belanda yang berarti lambung. Dalam bahasa sehari-
hari, kedua istilah ini sering dikonotasikan sebagai rasa nyeri pada daerah ulu hati atau perut bagian
atas. Keduanya dapat berkaitan dengan produksi asam lambung yang berlebih. Penyakit asam lambung
biasanya diidentikkan dengan penyakit GERD (Gastro Esofageal Refluks Disease) atau penyakit naiknya
asam lambung hingga ke kerongkongan. Sedangkan maag biasanya diidentikkan dengan penyakit
gastritis, atau iritasi pada lapisan lambung akibat jumlah asam lambung yang berlebih.
Jul 8, 2020
Ada gak ya dok obat alami buat ngatasin asam lambung naik?
Sebelum membahas obat alami, ada beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk mencegah
peningkatan asam lambung, yaitu:
- Tidak terlambat makan, usahakan memiliki jam makan yang tetap (sarapan, makan siang, dan makan
malam)
- Tidak berbaring atau tidur sesaat setelah makan, usahakan tidur minimal 2 jam setelah makan terakhir.
- Menghindari makanan berlemak seperti santan dan jeroan, makanan pedas, dan makanan yang terlalu
asam.
Nah, beberapa bahan alami berikut ini, dapat digunakan apabila kita mengalami peningkatan asam
lambung. Meskipun beberapa penelitian awal telah menunjukkan manfaat, namun penelitian lebih
lanjut perlu dilakukan untuk menunjukkan keefektifan bahan bahan tersebut. Bahan tersebut antara
lain:
- Susu
- Pisang
- Jahe
- Kacang-kacangan
Jul 8, 2020
Dok kalo GERD sama asam lambung itu sama atau enggak ya?
Secara harfiah, asam lambung merupakan cairan dalam lambung (HCl) yang memiliki tingkat kadar
keasaman tertentu berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pencernaan.
Penyakit asam lambung biasanya diidentikkan dengan penyakit GERD (Gastro Esofageal Refluks Disease)
atau penyakit naiknya asam lambung hingga ke kerongkongan. Jadi bisa dibilang kedua penyakit ini
hampir sama. GERD merupakan istilah baku pada medis, sedangkan asam lambung biasanya merupakan
istilah umum dan awam untuk penyakit yang ditimbulkan akibat peningkatan asam lambung.