Anda di halaman 1dari 4

KLASIFIKASI TUKAK LAMBUNG

Gejala-gejala Tukak Lambung

Gejala utama yang akan anda rasakan jika mengalami tukak lambung adalah nyeri atau perih pada
perut.Rasa sakit tersebut muncul karena terjadinya iritasi akibat asam lambung yang membasahi luka.
Gejala ini biasanya berupa rasa nyeri yang:

1.Menyebar ke leher,pusar,hingga punggung

2.Muncul pada malam hari

3.Terasa makin parah saat perut kosong

4.Umumnya berkurang untuk sementara jika anda makan atau mengonsumsi obat penurun

Asam lambung.

Disamping nyeri pada lambung,ada beberapa gejala lain yang mungkin anda alami,diantaranya adalah
nyeri ulu hati,tidak nafsu makan,mual,serta gangguan pencernaan.

Jika anda merasakan gejala-gejala tersebut, periksakan diri anda ke dokter. Meski demikian,tukak
lambung terkadang tidak menyebabkan gejala apapun sampai akhirnya terjadi komplikasi.

Oleh sebab itu, anda sebaiknya waspada dan segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan
darurat, terutama jika mengalami muntah darah, tinja dengan darah atau berwarna hitam, serta sakit
perut menusuk yang muncul tiba-tiba dan bertambah parah. Gejala-gejala tersebut mengindikasikan
terjadinya pendarahan pada lambung.

Penyebab Tukak Lambung

Dinding lambung biasanya dilapisi selaput (mukua) yang melindunginya dari asam lambung.
Peningkatan kadar asam lambung atau penipisan selaput pelindung lambung berpotensi memicu
munculnya tukak lambung . Penyebab umum yang dapat menurunkan perlindungan dinding lambung
terhadap asam lambung meliputi infeksi bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan obat anti inflamasi
non-steroid. Ibuprofen,aspirin,atau diclofenac adalah beberapa contoh obat anti inflamasi non-steroid
yang sering digunakan. Selain itu, penyakit tumor pancreas dan pengobatan radiasi pada area lambung
juga dapat menyebabkan timbulnya tukak lambung.

Disamping bakteri dan obat, factor gaya hidup juga meningkatkan resiko menderita tukak lambung,
seperti:
1.Mengonsumsi minuman beralkohol yang dapat menipiskan selaput pelindung dinding
lambung

2.Mengalami stres yang tidak segera diatasi

3.Merokok yang meningkatkan risiko mengalami tukak lambung bagi orang yang terinfeksi

bakteri pylori.

Banyak yang menganggap makanan pedas atau kondisi stres sebagai penyebab tukak
lambung. Anggapan ini tidak benar, makanan dan stress tidak menyebabkan tukak lambung,tapi
dapat memperparah gejalanya.

Diagnosis Tukak Lambung

Pada tahap awal diagnosis, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dialami. Jika diduga mengidap
tukak lambung, anda akan dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan yang lebih mendetail. Pemeriksaan
lanjutan tersebut meliputi gastrokopi (endoskopi), pemeriksaan radiologi (foto Rontgen atau CT scan),
dan pemeriksaan untuk memastikan keberadaan bakteri H.pylori.

Jika dokter menduga tukak lambung muncul akibat bakteri dan pasien tidak pernah mengonsumsi obat
anti inflamasi nonsteroid, pemeriksaan bakteri kemungkinan akan dilakukan melalui pemeriksaan
darah, pemeriksan tinja, atau uji pernapasan .

Gastroskopi (endoskopi) juga dilakukan dengan memasukkan kamera ke dalam lambung. Proses ini akan
membantu dokter memeriksa dan memastikan keberadaan luka pada dinding lambung secara langsung.
Selain dengan gastrokopi, pemeriksaan lanjutan dengan foto Rontgen atau CT scan yang memberi citra
esofagus (kerongkongan)’ lambung, dan usus halus dapat melengkapi diagnosis. Terkadang hal ini
dilakukan dengan meminta pasien menelan cairan yang mengandung barium agar gambar yang
dihasilkan terlihat lebih jelas. Jika ditemukan tukak lambung, pengambilan sampel jaringan lambung juga
dilakukan dalam endoskopi. Sampel tersebut kemudian akan diuji guna mendeteksi keberadaan bakteri
H.pylori.

Pengobatan Tukak Lambung

Langkah pengobatan untuk tiap pasien tentu tidak sama. Dokter menentukannya berdasarkan pada
penyebab tukak lambung yang dialami pasien. Tujuan utama pengobatan tukak lambung adalah
memusnahkan bakteri H.pylori dan mengurangi konsumsi obat-obat anti inflamasi nonsteroid (NSAIDs).
Penanganan tukak lambung juga dibantu dengan pemberian obat-obatan.
Beberapa jenis obat yang umumnya akan digunakan untuk menangani tukak lambung meliputi:

1.Antibiotik

Tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri H.pylori akan ditangani dengan kombinasi dari
beberapa antibiotic. Amoxicillin, metronidazole dan clarithromycin adalah contoh antibiotic yang
biasanya diresepkan oleh dokter. Pasien akan diperiksa kembali untuk melihat keberadaan bakteri
H.pylori empat minggu setelah pengobatan dengan kombinasi antibiotic ini selesai. Jika bakteri tersebut
masih tersisa, maka dokter akan memberikan antibiotic yang berbeda untuk menuntaskan pengobatan.

2.Penghambat pompa proton

Jika anda mengidap tukak lambung yang disebabkan oleh obat anti inflamasi nonsteroid, dokter
akan menyarankan penggunaan penghambat pompa proton. Obat ini akan mengurangi kadar asam
lambung dengan menghalangi kinerja sel-sel yang memproduksi asam lambung.

3.Obat penghambat reseptor H2

Fungsi obat ini sama dengan penghambat pompa proton, yaitu menurunkan kadar asam
lambung. Obat ini dapat mengatasi tukak lambung dan mempercepat kesembuhan. Obat yang biasa
diberikan adalah ranitidine.

4.Antasida dan alginate

Antasida akan menetralisasi asam lambung untuk waktu singkat, sedangkan alginate akan
melindungi lambung . Karena itu, kedua obat ini diberikan untuk mengurangi rasa nyeri secara cepat
sebelum obat-obatan lainnya mulai bekerja. Kendati demikian, umumnya antasida tidak digunakan
untuk mengatasi tukak lambung. Untuk penggunaanya, antasida sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
Tetapi jika anda menggunakan penghambat pompa proton atau ranitidine, sebaiknya menunggu 1-2 jam
sebelum mengonsumsi antasida dan alginate karena dapat menimbulkan efek samping seperti perut
kembung, diare, dan muntah.

Komplikasi Tukak Lambung

Komplikasi akibat tukak lambung memang jarang dialami, tapi tetap dapat muncul terutama jika tidak
ditangani secara tepat. Beberapa komplikasi tukak lambung yang berpotensi serius, meliputi:

1.Pendarahan dalam perut

Ini adalah komplikasi tukak lambung yang paling umum terjadi. Volume pendarahan bias ringan
atau parah hingga membutuhkan transfusi darah. Pendarahan ringan mengarah pada terjadinya anemia
sehingga wajah menjadi pucat, kelelahan, dan jantung berdegup kencang.
2.Peritonitis

Meski jarang terjadi, tukak lambung berpotensi melubangi dinding lambung atau usus dan
menyebabkan infeksi serius dalam rongga perut. Komplikasi ini membutuhkan penanganan darurat di
rumah sakit karena dapat berakibat fatal jika dibiarkan.

3.Terhalangnya pergerakan makanan dalam system pencernaan

Tukak lambung terkadang bias bengkak atau membentuk jaringan parut yang dapat menyumbat
saluran pencernaan sehingga makanan tidak bias lewat.

4.Kanker lambung

Meskipun keterkaitannya masih menjadi perdebatan, diperkirakan sekitar 2% kejadian tukak


lambung dapat berkembang menjadi kanker lambung. Bakteri H.pylori lah yang diduga menjadi
pathogen utama komplikasi ini. Infeksi akibat H.pylori dapat menyebabkan peradangan kronis yang
mampu meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung secara signifikan.

Pencegahan Tukak Lambung

Terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan agar terhindar dari resiko terkena tukak
lambung. Diantaranya adalah:

1.Menjaga kebersihan diri dari penyebaran bakteri Helicobacter pylori yang umumnya hidup di lapisan
dalam jaringan pelindung lambung. Penyebaran ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan
penderita atau melalui makanan dan minuman.

2.Berhati-hati dalam penggunaan obat anti inflamasi non-steroid

3.Mengurangi atau berhenti merokok

4.Menghindari minuman beralkohol

Anda mungkin juga menyukai