Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Tukak Lambung

Tukak lambung merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya luka yang
nyeri pada lapisan lambung. Tukak lambung merupakan bagian dari kelompok penyakit ulkus
peptikum, yang dapat terjadi pada lambung maupun usus halus.

Tukak lambung terjadi apabila produksi lapisan lendir tebal yang melindungi lambung
dari cairan saluran cerna mengalami penurunan. Hal ini membuat asam lambung merusak
jaringan yang melapisi lambung, yang kemudian menyebabkan timbulnya suatu ulkus.
Terjadinya ulkus pada lambung sebaiknya ditangani secara dini guna mencegah semakin
memburuknya gejala.

Penyebab Tukak Lambung


Penyebab tukak lambung dapat terjadi oleh beberapa hal di bawah ini:

 Infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori (H. pylori)


 Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) jangka panjang

Gejala Tukak Lambung

Tukak lambung dapat menyebabkan timbulnya serangkaian gejala, dengan derajat


keparahan yang bergantung dari derajat keparahan ulkus yang timbul.

Salah satu gejala tukak lambung yang paling sering diamati adalah rasa seperti
terbakar atau nyeri pada bagian tengah abdomen, di antara dada dan pusar. Umumnya, nyeri
akan semakin berat saat lambung tidak terisi, dan dapat berlangsung dari beberapa menit
hingga beberapa jam.

Beberapa tanda dan gejala tukak lambung yang juga dapat dijumpai adalah:

 Rasa nyeri tumpul di perut


 Penurunan berat badan
 Tidak mau makan karena nyeri
 Mual dan muntah
 Rasa begah
 Mudah merasa kenyang
 Bersendawa atau terjadinya refluks asam lambung
 Nyeri ulu hati (rasa seperti terbakar di dada)
 Nyeri yang membaik setelah makan, minum, atau mengonsumsi antasida
 Anemia, yang ditandai dengan adanya rasa lelah, sesak napas, atau kulit yang pucat
 Feses yang gelap seperti aspal
 Muntah yang disertai darah
Diagnosis Tukak Lambung

Diagnosis dari tukak lambung dapat ditentukan berdasarkan wawancara medis,


pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang tertentu. Untuk menentukan diagnosis tukak
lambung, dokter akan mengevaluasi riwayat kesehatan dan melihat adanya obat-obatan yang
sedang dikonsumsi.

Untuk menyingkirkan infeksi H. pylori, dapat dilakukan pemeriksaan darah, feses,


atau pemeriksaan napas (breath test). Dengan breath test, seseorang akan disarankan untuk
meminum cairan jernih lalu bernapas ke suatu kantong, yang kemudian ditutup rapat. Bila
terdapat H. pylori, sampel napas tersebut dapat mengandung kadar karbon dioksida yang
melebihi normal.

Beberapa pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis


tukak lambung adalah:

 Pemeriksaan barium swallow, di mana seseorang mengonsumsi cairan barium putih


kental yang melapisi saluran pencernaan atas, yang membantu dokter untuk
memvisualisasi lambung dan usus halus menggunakan sinar X.
 Pemeriksaan endoskopi, yang menggunakan pipa tipis berlampu yang dimasukkan
melalui mulut ke lambung dan bagian atas dari usus halus. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan untuk melihat adanya ulkus, perdarahan, dan jaringan abnormal.
 Biopsi endoskopik, di mana diambil sampel jaringan kecil untuk dianalisis lebih lanjut
di laboratorium.
Pengobatan Tukak Lambung

Pengobatan tukak lambung bergantung dari penyebab yang mendasarinya. Sering


kali, tukak lambung dapat membaik dengan beberapa obat-obatan yang diresepkan oleh
dokter. Namun, pada kasus yang lebih jarang, dapat dibutuhkan tindakan pembedahan.

Beberapa pilihan penanganan yang dapat dilakukan adalah:

 Penanganan non-bedah. Apabila tukak lambung disebabkan oleh bakteri H. pylori,


dokter dapat meresepkan kombinasi obat-obatan, yang mencakup antibiotik
golongan tertentu dan obat untuk menghambat produksi asam lambung. Pengobatan
ditujukan untuk mengeliminasi bakteri dan mengatasi tanda dan gejala yang terjadi.
 Penanganan bedah. Pada kasus yang sangat jarang, tukak lambung yang kompleks
dapat membutuhkan pembedahan. Hal ini dapat terjadi untuk ulkus yang berulang,
tidak sembuh, mengalami perdarahan, merobek lapisan lambung, menghambat
aliran makanan dari lambung ke usus halus.

Penghambat pompa proton (PPI)


Obat PPI digunakan untuk menurunkan kadar asam lambung dan meredakan gejala. Contoh
obat ini adalah esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, dan rabeprazole.

Antagonis H2
Antagonis H2 dikenal sebagai obat penurun produksi asam lambung. Contoh obat ini
adalah cimetidine, famotidine, dan ranitidin. Akan tetapi, obat ranitidin sedang ditarik oleh
BPOM untuk sementara waktu, karena diduga berpotensi meningkatkan risiko kanker.
Bismuth subsalicylate
Obat ini berfungsi untuk melapisi dan melindungi luka dari asam lambung. Obat ini bekerja
dengan cara membunuh organisme penyebab infeksi.

Antibiotik
Antibiotik bertujuan untuk membunuh bakteri H. pylori. Contoh antibiotik yang akan
diberikan adalah amoxicillin, clarithromycin, atau metronidazole.
Di samping beberapa obat di atas, dokter dapat meresepkan misoprostol dan sukralfat untuk
melindungi selaput lambung. Untuk mengobati tukak lambung yang disebabkan oleh
konsumsi OAINS secara berlebihan, pasien dianjurkan untuk menghentikan konsumsi obat
tersebut dan dokter akan memberikan alternatif obat lain.
Sementara itu, untuk membantu meredakan gejala tukak lambung, ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan, yaitu:

 Memperbanyak konsumsi sayur, biji-bijian, dan buah yang mengandung vitamin


A dan C.
 Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt.
 Menghindari konsumsi susu.
 Mengelola stres dengan baik.
 Beristirahat yang cukup
 Membatasi konsumsi alkohol.
 Berhenti merokok

Pencegahan Tukak Lambung

Untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri yang dapat menjadi penyebab tukak
lambung, cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun secara rutin. Selain itu,
juga penting untuk memastikan bahwa semua makanan yang dikonsumsi telah dibersihkan
terlebih dahulu dan dimasak sesuai kebutuhan.

Untuk mencegah terjadinya tukak lambung yang disebabkan oleh obat OAINS,
penting untuk membatasi konsumsi obat golongan ini. Apabila Anda perlu mengonsumsi
OAINS, pastikan bahwa untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan dan hindari alkohol
saat mengonsumsi obat-obatan tersebut. Konsumsi obat juga sebaiknya disertai dengan
makanan dan cairan yang adekuat.

Anda mungkin juga menyukai