Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EVOLUSI

MIGRASI DAN PENYEBARAN GENUS HOMO DI BUMI

OLEH

WIWIN TASNI SEA


( 083170033 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang berlimpah penulis haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
tugas Mata Kuliah EVOLUSI
Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi mahasiswa Pendidikan
Biologi serta para pembaca pada umumnya.

Maumere , Desember 2021


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Evolusi Drawin
B. Migrasi dan Penyebaran Genus Homo di Bumi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Isi
Lampiran Manusia Bukan Berasal Dari Kera meskipun Berasal Dari Evolusi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evolusi manusia, atau Anthropogenesis, merupakan bagian dari evolusi biologi yang
mengenai munculnya homo sapiens. Ini merupakan subyek yang luas penyelidikan ilmiah
yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana perubahan ini terjadi. Studi dari
evolusi manusia meliputi berbagai ilmu pengetahuan, terutama fisik antropologi, linguistik
dan genetika. Beberapa typological spesies Homo telah berkembang. Termasuk Homo
erectus yang menghuni Asia dan Homo neanderthalensis yang menghuni Eropa. Archaic
Homo sapiens berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu. Studi genetik
menunjukkan bahwa primata bercabang (memisahkan diri) dari mamalia lain sekitar 85
juta tahun yang lalu pada periode Kapur Akhir, dan fosil paling awal muncul di era
Paleosen, sekitar 55 juta tahun yang lalu.
Keluarga Hominidae bercabang (memisahkan diri) dari keluarga Hylobatidae (Ungka)
15 sampai dengan 20 juta tahun yang lalu, dan sekitar 14 juta tahun yang lalu, Ponginae
(orangutan), bercabang (memisahkan diri) dari keluarga Hominidae. Bipedalisme adalah
adaptasi dasar dari garis suku hominini, bipedal awal hominin diduga salah satu
Sahelanthropus atau Orrorin, bersama Ardipithecus, bipedal penuh muncul kemudian.
Gorila dan simpanse memisahkan diri sekitar waktu yang sama, sekitar 4-6 juta tahun yang
lalu, Sahelanthropus atau Orrorin mungkin nenek moyang terakhir manusia dengan dengan
mereka (gorila dan simpanse). Bipedal awal akhirnya berkembang menjadi
australopithecine dan kemudian berkembang lagi menjadi genus Homo.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana migrasi dan penyebaran genus Homo di Bumi ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui migrasi dan penyebaran genus Homo di Bumi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Evolusi Darwin


Dalam teori ini menurut Darwin aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara
terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu
sama lain akibat kondisi alam.contoh pada halnya manusia bahwa darwin berpendapat
kalau manusia itu berasal dari monyet sebagai nenek moyangnya, Menurut mereka, selama
proses evolusi yang diperkirakan berawal 4-5 juta tahun lalu, terdapat beberapa “bentuk
transisi” antara manusia modern dan nenek moyangnya. Menurutnya sekenario yang
sepenuhnya rekaan ini, terdapat 4 kategori dasar:
1. Australopithecus (kera dari selatan), evolusionis menyatakan bahwa Australopithecus
memiliki anatomi kera. Akan tetapi mereka berjalan dengan tegap seperti manusia
2. Homo habilis (kera yang dinyatakan sebagai manusia)
3. Homo erectus (susunan wajah yang salah)
4. Homo sapiens (mendekati bentuk manusia)
Secara khusus diciptakan spesies baru pengganti spesies yang punah. Spesies-spesies
tersebut berevolusi dari pendahuluannya yang tidak tersingkir bahwa spesies yang hidup
sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa silam yang mengalami
evolusi melalui seleksi alam. Darwin menyatakan bahwa variasi pada organisme
merupakan variasi karakteristik yang muncul pada kenampakan fenotip pada organisme,
serta terjadi seleksi alam dalam kehidupan suatu organisme, sebab individu yang
mempunyai variasi yang sesuai dengan lingkunga maka ia dapat bertahan hidup dan
berkembangn biak, dan sebaliknya.pada teori darwis ia menyatakan bahwa manusia itu
berasal dari nenek moyang mereka yakni kera,dimana karna adanya evolusi maka manusia
itu dapat berevolusia sesuai dengan dunianya sekarang,namun teori darwin juga
bertentangan dengan teori alamiah dan teori agama,sebab pada teori alamiah ada juga 3
bukti yang menyatakan bahwa manusia bukan berasal dari kera diantaranya mata, sel dan
temuan fosil. Sedangakan untuk teori penciptaan manusia itu ada karena ada yang
menciptakannya. Pada teori darwin ini ia menyatakan bahwa manusia itu ada karna ada
unsur ketidak segajaan, ia berpendapaat manusia berevolusi lebih dari beberapa tahun lalu
yang berawal dari beberapa kera. Darwin mengatakan bahwa manusia itu berasal dari
monyet yang mengalami evolusi karna adanya seleksi alam,teori darwin ini sangat
bertentangan dengan teori penciptaan yakni teori ini mengatakan bahwa evolusi manusi itu
berasal dari sang pencipta,itu banyak di tantang oleh para ilmuwan.
B. Penyebaran Genus Homo di Bumi
Beberapa typological spesies Homo telah berkembang. Termasuk Homo erectus yang
menghuni Asia dan Homo neanderthalensis yang menghuni Eropa. Archaic Homo sapiens
berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu Studi genetik menunjukkan bahwa
primata bercabang (memisahkan diri) dari mamalia lain sekitar 85 juta tahun yang lalu pada
periode Kapur Akhir, dan fosil paling awal muncul di era Paleosen, sekitar 55 juta tahun
yang lalu. Keluarga Hominidae bercabang (memisahkan diri) dari keluarga Hylobatidae
(Ungka) 15 sampai dengan 20 juta tahun yang lalu, dan sekitar 14 juta tahun yang lalu,
Ponginae (orangutan), bercabang (memisahkan diri) dari keluarga Hominidae. Bipedalisme
adalah adaptasi dasar dari garis suku hominini, bipedal awal hominin diduga salah satu
Sahelanthropus atau Orrorin, bersama Ardipithecus, bipedal penuh muncul kemudian.
Gorila dan simpanse memisahkan diri sekitar waktu yang sama, sekitar 4-6 juta tahun yang
lalu, Sahelanthropus atau Orrorin mungkin nenek moyang terakhir manusia dengan dengan
mereka (gorila dan simpanse). Bipedal awal akhirnya berkembang menjadi
australopithecine dan kemudian berkembang lagi menjadi genus Homo.
Dokumentasi awal dari genus Homo adalah Homo Habilis yang berevolusi sekitar 2,3
juta tahun yang lalu; spesies yang dipercaya telah menggunakan alat-alat dari batu. Volume
otak dari homininid awal seukuran dengan simpanse. Selama jutaan tahun berikutnya
proses ensefalisasi dimulai, dimasukkannya Homo Erectus dalam catatan fosil, kapasitas
tengkorak telah dua kali lipat menjadi 850 cm3. Homo erectus dan Homo ergaster adalah 3
homininae awal yang meninggalkan Afrika, dan spesies ini menyebar melalui Afrika, Asia,
dan Eropa antara 1,3 juta – 1,8 juta tahun yang lalu. Homo rhodesiensis, atau Homo
antecessor dan bermigrasi keluar benua Afrika sekitar 50.000 sampai 100.000 tahun yang
lalu, menggantikan populasi lokal Homo erectus, Homo Denisova, Homo floresiensis, dan
Homo neanderthalensis. Homo sapiens kuno, leluhur manusia modern secara anatomis,
berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu. Bukti DNA terbaru menunjukkan
bahwa beberapa haplotipe asal Neanderthal hadir di antara semua populasi non-Afrika; dan
Neanderthal serta hominid lainnya, seperti Hominin Denisova mungkin telah berkontribusi
hingga 6% dari genom mereka untuk manusia masa kini. Manusia beranatomi modern
berevolusi dari Homo sapiens kuno di era pertengahan Paleolitikum sekitar 200.000 tahun
yang lalu. Transisi ke perilaku modern dengan perkembangan budaya simbolik, bahasa, dan
teknologi batu terjadi sekitar 50.000 tahun yang lalu menurut banyak antropologi meskipun
ada beberapa antropolog meyakini perubahan kebiasaan tersebut terjadi bertahap dalam
jangka waktu yang lebih lama.
Wilayah strategis yang mengalami empat gelombang migrasi manusia modern (Homo
sapiens). Manusia modern (Homo sapiens) telah mengembara selama ratusan ribu tahun
dari Benua Afrika. Mereka menyebar ke seluruh pelosok dunia, termasuk Nusantara
(kepulauan yang membentang dari Sumatera sampai Papua dan sebagian besar kini menjadi
wilayah Indonesia). Disebutkan ada empat gelombang migrasi manusia modern yaitu
sebagai berikut
 Gelombang pertama Sekitar 50.000 tahun yang lalu, gelombang migrasi pertama
dari Homo sapiens sampai di Nusantara. "Migrasi pertama datang dari Afrika
melewati jalur selatan Asia menuju Paparan Sunda keturunan dari migrasi
gelombang pertama mengembara sampai ke Australia. Mereka bermigraasi pada
periode Pleistosen Akhir (sekitar 11.500 tahun lalu) dan periode Holosen Awal
(sekitar 11.000 tahun lalu).
 Gelombang kedua Gelombang migrasi kedua adalah manusia modern yang datang
dari Asia daratan sekitar 4.300 sampai 4.100 tahun lalu.Para penutur Austro-asiatik
mulai bermigrasi ke Vietnam dan Kamboja melewati Malaysia hingga ke Sumatera,
Jawa dan Kalimantan. Wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan masih berupa
daratan yang menyatu.
 Gelombang ketiga Gelombang migrasi ketiga terjadi pada periode Holosen,
tepatnya sekitar 4.000 tahun yang lalu. Saat itu manusia modern penutur
Austronesia yang berciri ras Mongoloid membawa paket budaya neolitik berupa
gerabah, beliung, seni, bahasa, teknologi, maritim, pengolahan makanan, serta
domestikasi hewan. Untuk diketahui, ras Mongoloid ciri fisiknya antara lain
memiliki rambut berwarna hitam lurus, bercak mongol pada saat lahir, dan kelopak
mata sipit. Selain itu, perawakan ras Mongoloid seringkali berukuran lebih kecil
dan pendek daripada ras Kaukasoid.
 Gelombang keempat migrasi adalah perpindahan manusia modern pada zaman
sejarah. Saat migrasi gelombang keempat terjadi, manusia modern dari India, Arab,
dan Eropa masuk ke Nusantara. "Pada masa ini, pembauran terjadi semakin
kompleks. Genetika manusia yang tinggal di Nusantara atau Indonesia juga
beragam. Sudah sulit dikenali lagi, mana lagi yang disebut gen dari Indonesia asli,"
Efek perjalanan dari empat gelombang itu Sebagai peneliti genetika terkemuka
Indonesia,
Keempat fase gelombang migrasi yang terjadi di masa lalu itulah yang menjadikan
orang asli Indonesia sangat sulit diidentifikasi. Manusia modern sejak 150 ribu tahun
lalu telah mengembara dari Afrika untuk menduduki wilayah baru. Ketika mereka
melewati lingkungan, iklim, dan cuaca yang berbeda-beda, itu juga ikut memengaruhi
fisik yang dimiliki manusia modern itu sendiri. Sebagai contoh, ketika manusia modern
berjalan menyusuri hutan lebat yang tak ada habisnya, kondisi ini disebut Hera dapat
mengubah ukuran tubuh manusia modern menjadi semakin kecil. Evolusi ini untuk
mencegah penguapan terjadi. Selain itu, rambut juga sedikit banyak mengalami
perubahan sampai mungkin akan lebih keriting.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa,manusia itu berevolusi menurut teori
darwin bahwanya manusia itu berasal dari satu sel dan itu secara kebetulan dan mempunyai
nenek moyang dari kera,dan terjadi evolusi ke manusia karna manusia tersebut tidak jadi
beradaptasi dengan lingkunganya,sedangkan genus Homo adalah Homo Habilis yang
berevolusi sekitar 2,3 juta tahun yang lalu; spesies yang dipercaya telah menggunakan alat-
alat dari batu. Volume otak dari homininid awal seukuran dengan simpanse. Selama jutaan
tahun berikutnya proses ensefalisasi dimulai, dimasukkannya Homo Erectus dalam catatan
fosil, kapasitas tengkorak telah dua kali lipat menjadi 850 cm3. Homo erectus dan Homo
ergaster adalah 3 homininae awal yang meninggalkan Afrika, dan spesies ini menyebar
melalui Afrika, Asia, dan Eropa antara 1,3 juta – 1,8 juta tahun yang lalu. Homo
rhodesiensis, atau Homo antecessor dan bermigrasi keluar benua Afrika sekitar 50.000
sampai 100.000 tahun yang lalu, menggantikan populasi lokal Homo erectus, Homo
Denisova, Homo floresiensis, dan Homo neanderthalensis.

B. Saran
Untuk berbuat sesuatu agar berhasil lebih baik dan tanpa kesulitan, seseorang harus
memahami atau menguasai ilmunya, terlebih dahulu serta mengahantarkan seseorang ke
tingkat keimanan yang lebih tinggi dan ketakwaan sepenuhnya kepada sang pencipta.
Sehubung dengan pembuatan tugas ini, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak, untuk di jadikan landasan dalam penyempurnaan tugas ini.
DAFTAR ISI

Hendra, Najip, “Herbert Spencer, Peletak Dasar Teori Evolusi Universal”, dalam
http://ahmadnajip.wordpress.com/xmlrpc.php
Anonim. (2005). Evolusi Manusia.dalam http://www.sinauer.com/Evolusi
Anonim. (2010). Jean Baptiste de Lamarck. dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Jean-
Baptiste_de_Lamarck.
MANUSIA BUKAN BERASAL DARI KERA MESKIPUN KITA MUNCUL DARI
EVOLUSI

Teori evolusi tidak pernah menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Teori evolusi
hanya menyatakan bahwa semua makhluk hidup di dunia ini, termasuk manusia, berasal dari
nenek moyang yang sama. Dalam suatu masa waktu, terjadilah percabangan spesies yang terjadi
akibat beberapa faktor di atas.
Jumlah ledakan spesies yang terjadi di zaman purba terjadi tidak dalam waktu yang
pendek, melainkan terjadi pada rentang waktu ratusan juta tahun. Bayangkan saja, jika ribuan
tahun saja sudah bisa didapatkan adanya beberapa perbedaan minor dalam tiap spesies, ratusan
juta tahun tentu akan melahirkan spesies-spesies yang bisa sangat berbeda dengan leluhurnya.
Bukti bahwa hewan primata berkerabat dekat dengan manusia yaitu genetiknya. DNA antara
manusia dengan hewan primata dapat mencapai kemiripan hingga 97 persen. Bukan berarti
manusia dianggap berasal dari kera. Namun, dengan fakta ini, bisa dilacak bahwa manusia dan
hewan primata memiliki nenek moyang yang sama.
Genetik dan DNA dengan pasti terkonfirmasi dapat diturunkan, seperti ditulis
dalam National Geographic. Bahkan, dalam proses penurunan genetika tersebut, bisa saja
didapatkan kejadian langka yang dinamakan pergeseran genetik. Hal ini benar-benar dapat
menyebabkan spesiasi dalam rentang waktu yang cukup pendek.
Secara logika, saya mempercayai akan benarnya teori evolusi pada makhluk hidup. Namun
perlu dicatat, itu tidak berlaku bagi manusia. Teori evolusi membenarkan bahwa semua makhluk
hidup berasal dari satu sel, yang kemudian secara terus menerus berubah karena didorong oleh
dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Buktinya adalah, banyak
bermacam-macam variasi dari Felidae/kucing, mulai dari singa, macan tutul, harimau, hingga
kucing peliharaan. Hewan lain misalnya banyak kita temukan bermacam-macam burung yang
berbeda seperti burung elang, kakaktua, ayam, bebek, kalkun, angsa, dsb. Semua berasal dari
satu nenek moyang: burung, sehingga dengan adanya pengaruh seleksi alam dan perkawinan dari
genetika yang bervariasi akan menimbulkan hewan yang "baru" dengan famili yang sama.
Darwin mengatakan bahwa manusia berasal dari kera atau famili hominidae. Sekarang kita
lihat berbagai macam kera yang ada saat ini, ada orangutan, gorila, simpanse, dan monyet-
monyet kecil beraneka ragam. Kita juga bisa melihat semua hewan dengan famili yang sama
rata-rata mengeluarkan suara yang sama secara terus-menerus, tidak ada bahasa. Oleh karena itu,
kita sebut mereka hewan. Manusia, mempunyai keaneka ragaman bahasa dan mempunyai otak
yang cerdas untuk satu famili yang disebut "manusia" di dunia. Tumbuhan, tidak dapat berpindah
tempat, hanya tumbuh saja dan tidak dapat mengeluarkan suara, maka kita sebut dengan
"tumbuhan". Jadi, manusia ya manusia, hewan ya hewan, tumbuhan ya tumbuhan.
Mari kita pikirkan, jika memang teori evolusi untuk manusia berasal dari hewan itu
(semisal kera) benar, coba sebutkan satu saja contoh makhluk hidup selain manusia yang bisa
berbicara dan berpikir layaknya manusia. Apakah hominid hanya "menurunkan" famili manusia
saja? Apakah ada "hewan" lain selain manusia yang dapat berpikir sempurna seperti manusia?
Jawabannya adalah tidak ada, karena manusia tetap manusia, hewan tetap hewan, dan tumbuhan
tetap tumbuhan.
Jika kita lihat, ada berbagai macam spesies dari manusia, yang berhubungan erat dengan
ras. Misalnya spesies Rusia, Spanyol, Italia, Afrika, Indonesia, dsb. Namun itu tidak bisa
dibandingkan dengan berbagai macam spesies dari famili kucing, burung, dsb yang sudah
disebutkan di atas. Kita tidak bisa membandingkan orang Indonesia dan orang Rusia seperti
kucing peliharaan dan singa liar, karena itu hanya "ras" saja. Lebih tepat jika kita bandingkan
dengan kucing kampung dan kucing persia, namun sama-sama disebut "kucing peliharaan".
Manusia? Tetap manusia, tidak ada istilah lain untuk penyebutan manusia. Macam-macam
spesies seperti Denisova hominin, H. antecessor, H. cepranensis, dsb menurut saya itu hanya ras
saja ibarat kucing kampung dan kucing persia, namun tetap disebut kucing peliharaan. Jadi,
manusia tetap manusia, tidak berasal dari kera

Anda mungkin juga menyukai