Anda di halaman 1dari 13

BAB 2

MAKHLUK
MANUSIA
A. Makhluk Manusia diantara Makhluk-
Makhluk Lain
Dalam kelas mamalia terdapat satu subgolongan atau suku, yaitu suku
primata. Dalam suku ini, semua jenis kera, mulai dari yang kecil sebesar
tupai seperti tarsii, sampai pada kera-kera besar seperti gorila, dikelaskan
menjadi satu dengan manusia. Suku primata dibagi menjadi dua subsuku
yakni prosimii dan anthropoid. Subsuku Antropoid dibagi lagi menjadi tiga
infrasuku yaitu: ceboid, cercopithecoid, dan hominoid. Infrasuku ceboid
menggolongkan menjadi satu semua kera di daerah tropis di Benua
Amerika, baik yang telah punah maupun yang masih hidup; infrasuku
cercopithecoid menggolongkan menjadi satu semua kera di daerah tropis di
Benua Asia dan Afrika, baik yang sudah punah maupun yang masih hidup;
sedangkan infrasuku hominoid menggolongkan menjadi satu kera-kera
besar dengan manusia. Infrasuku hominoid kemudian dibagi lebih khusus
lagi ke dalam dua keluarga, yaitu keluarga pongidae dan keluarga
hominidae. Keluarga pongidae menggolongkan menjadi satu beberapa
macam kera besar terutama yang hidup di daerah tropis di Asia dan Afrika,
seperti kera gibon, orangutan, simpanse dan gorila, sedangkan keluarga
hominidae menggolongkan menjadi satu manusia purba sejenis
pithecanthropus, homo neanderthal, dan dengan manusia yang ada sekarang
(homo sapiens). Adapun manusia homo sapiens zaman sekarang secara lebih
B. Evolusi Ciri-Ciri Biologis
1. Sumber Ciri-ciri Organisme Fisik Dalam proses evolusi itu, bentuk-
bentuk makhluk yang baru timbul sebagai proses pencabangan dari
bentuk-bentuk makhluk yang lebih tua. Dalam proses tersebut ciri-ciri
biologi yang baru berwujud pada organisme suatu makhluk tertentu
menyebabkan terjadinya bentuk yang agak berbeda dari bentuk
organisme induk yang lama. Bentuk baru tadi terus berubah, dan dalam
jangka waktu yang cukup lama perbedaan bentuk tersebut semakin besar
Kesimpulannya yang merupakan suatu teori tentang proses menurunkan
ciri-ciri organisme itu diterbitkan dalam beberapa karangan sekitar tahun
1865. Teori Mendel mengenai itu sekarang sudah cukup terkenal dan
tidak usah diterangkan lebih lanjut di sini. Mula-mula dunia ilmiah tidak
sangat menaruh perhatian terhadap teori Mendel, dan perhatian baru
timbul kembali ketika terbukti melalui penelitian gen itu, bahwa
prinsipprinsip proses menurunkan ciri-ciri organisme yang telah
diajukan Mendel sejak lama itu cocok dengan kenyataan. Suatu
pengertian yang amat penting bagi kita adalah bahwa ciri-ciri yang lahir
itu (fenotipe) tidak usah sama dengan susunan ciri-ciri pada gen-gennya
(genotipe).
2. Perubahan dalam Proses Pertumbuhan
Percabangan terjadi karena beberapa proses evolusi
yang menurut analisis para ahli biologi dapat dibagi
ke dalam tiga golongan: (a) proses mutasi; (b) proses
seleksi dan adaptasi; dan (c) proses menghilangnya
gen secara kebetulan (random genetic drift).
Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam
organisme. Suatu ketika gen yang telah lama
diturunkan dari generasi ke generasi beribu-ribu
tahun lamanya saat terbentuk pada zygote yang baru,
dapat berubah sedikit sifatnya.
Seleksi dan adaptasi adalah suatu proses evolusi yang
berasal dari alam sekitar. Suatu ras baru dengan ciri-
ciri baru telah “bercabang” dari suatu ras yang lama
C. Evolusi Primata dan Manusia
1. Proses Percabangan Makhluk Primata
Menurut penelitian paling akhir, makhluk pertama dari suku primata
muncul di muka bumi sebagai suatu cabang dari makhluk mamalia
(binatang menvusui) sudah kira-kira 70 juta tahun yang lalu, di dalam
suatu zaman yang oleh para ahli geologi disebut Kala Paleosen Tua.
Kala Miosen kira-kira 20 juta tahun yang lalu, adalah kera
pongopygmeus atau orangutan. Daerah asal orangutan adalah konon
Afrika Timur yang ketika itu masih menjadi satu dengan daerah Arab,
hingga terletak lebih dekat pada Asia Selatan daripada sekarang.
Cabang ketiga adalah sejenis makhluk yang menurut perkiraan para ahli
menjadi nenek moyang manusia. Percabangan ini terjadi kirakira 10 juta
tahun yang lalu pada bagian terakhir dari Kala Miosen. Fosil-fosil
makhluk ini menunjukkan sifat yang lain daripada yang lain, yaitu
ukuran badan raksasa yang jauh lebih besar daripada kera gorila.
Cabang keempat adalah cabang-cabang kera pongid yang lain, yaitu
gorila dan simpanse, terjadi kira-kira 12 juta tahun yang lalu pada akhir
Kala Miosen. idup sekarang.
2. Makhluk Primata Pendahulu Manusia
Makhluk sudah tidak lagi dipandang sebagai suatu
makhluk yang berada di antara kera dan manusia, tetapi
sebagai seekor makhluk pendahuluan (precursor) atau
makhluk induk yang mendahului baik kerakera besar
(pongid) maupun manusia, kedua-duanya hanya
merupakan spesialisasi khusus dari makhluk induk tadi.
Makhluk induk kedua adalah gigantanthropus yang
telah dijelaskan sebelumnya, hidup pada akhir Kala
Miosen lebih-kurang 10 juta tahun yang lalu.
Pengetahuan para ahli mengenai wujud, sifat-sifat, dan
penyebaran makhluk kera-raksasa ini masih terlampau
sedikit karena terbatasnya jumlah fosil yang ditemukan
untuk menelitinya.
3. Bentuk-Bentuk Manusia
Tertua
Makhluk pithecanthropus, termasuk meganthropus
palaeojavanicur memang oleh para ahli
paleoantropologi sekarang dianggap sebagai makhluk
pendahulu manusia di kawasan luas Asia, khususnya
Asia Tenggara, dalam suatu jangka waktu yang sangat
panjang, yaitu dari 2 juta hingga 200.000 tahun yang
lalu.
Makhluk yang telah mempunyai kebudayaan yang
baru dapat disebut makhluk manusia secara penuh.
Makhluk pithecanthropus berevolusi menjadi makhluk
semacam itu dalam jangka waktu yang sangat lambat,
yaitu lebih dari 1.500.000 tahun lamanya.
4. Bentuk Manusia Kala Pleistosen Muda
Fosil-fosil manusia yang berasal dari Kala Pleistosen Muda
yang berumur kira-kira 200.000 tahun, berjumlah amat
banyak dan terdapat di berbagai tempat di dunia. Fosil-fosil
tersebut bukan hanya berupa tengkorak, melainkan banyak
juga berupa kerangka yang lengkap. Salah satu ditemukan
pada tahun 1856 dalam suatu gua di lembah Sungai Neander
dekat kota Dusseldorf, Jerman, dan menjadi terkenal dengan
nama homo neandertalensis (manusia dari Lembah Neander).
Manusia homo neandertal dan sejenisnya mula-mula tidak
dianggap oleh para ahli sebagai nenek moyang salah satu ras
manusia yang ada sekarang ini, tetapi sebagai salah satu
cabang evolusi makhluk manusia'yang kandas. Dengan bukti-
bukti yang baru, diketahui bahwa homo neandertal itu tidak
kandas, tetapi telah berevolusi dalam jangka waktu yang
kira-kira 120.000 tahun menjadi manusia homo sapiens yang
sekarang ini
5. Manusia Sekarang atau Homo Sapiens
Makhluk manusia homo sapiens yang pertama-tama
menunjukkan ciri-ciri ras Australoid adalah makhluk
yang fosilnya ditemukan di dekat desa Wajak di
lembah Sungai Brantas, dekat Tulungagung, Jawa
Timur bagian Selatan, dalam lapisan bumi Pleistosen
Muda. Fosil tersebut, yang disebut homo wajakensis,
diperkirakan hidup kira-kira 10.000 tahun yang lalu.
Semua fosil yang ditemukan di Benua Amerika
adalah fosil homo tiens dari ras khusus Mongoloid
Amerika. Fosil yang paling terkenal antaranya adalah
fosil dari Tapexpan dan fosil wanita yang digali
Minnesota, yang umurnya tidak lebih dan 20.000
tahun.
D. Aneka Ragam Manusia
1. Salah Paham Mengenai Konsep Ras
Timbul anggapan bahwa ras caucasoid atau ras Kulit Putih,
lebih kuat daripada isalnya ras-ras lain; tetapi lebih dari itu
ada anggapan bahwa ras Kulit putih pada dasanya juga lebih
pandai, lebih maju, lebih luhur, lebih tinggi rohaninya
daripada ras-ras lain.
Anggapan mengenai keunggulan jasmani dan rohani ras-ras
kulit putih terhadap ras-ras lain tersebut, kemudian malah
dikuatkan lagi oleh teori-teori yang bersifat sok ilmiah, yang
berasal dari sarjana-sarjana maksioner, dan merupakan suatu
reaksi terhadap pergolakan-pergolakan rakyat yang mulai
menggoncangkan banyak sistem kekuasaan di negara-negara
Eropa Barat, serta yang pada akhir abad ke-18 menyiarkan
pendirian-pendirian tentang persamaan semua makhluk
manusia
2. Metode-Metode Untuk Mengkelaskan Ras
Manusia
Berkembangnya metode-metode untuk
mengklasifikasikan ras-ras berdasarkan
frekuensi golongan darah. Tentu di dalam suatu
daerah terdapat individu-individu dari semua
golongan darah, bahkan dalam satu keluarga
inti pun ayah mungkin mempunyai darah A,
ibu darah O, anak-anak mungkin ada yang
mempunyai darah AB, ada yang O dan
sebagainya, tetapi suatu frekuensi tertentu dari
satu macam golongan darah akan tampak juga
dalam daerah-daerah tertentu di muka bumi ini.
 3. Salah Satu Klasifikasi dari Berbagai Ras Manusia
 Berikut ini suatu klasifikasi yang berasal dari A.L. Kroeber, tampak secara jelas garis besar
penggolongan ras-ras yang terpenting di dunia dan hubungannya satu sama lain.
1) AUSTRALOID Penduduk Asli Australia
2) MONGOLOID
a) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)
b) Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Kep. Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli
Taiwan)
c) American Mongoloid (Penduduk asli Benua Amerika Utara dan Selatan dan orang Eskimo di
Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan
3) CAUCASOID
a) Nordic' (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
b) Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
c) Mediterranean (Penduduk sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran) d)
Indie (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)
4) NEGROID
a) African Negtvid (Benua Afrika)
b) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu dan Filipina)
c) Melanesian (Papua/Irian dan Melanesia)
5) RAS-RAS KHUSUS Tidak dapat diklasifikasikan ke dalam keempat ras pokok
a) Bushman (di daerah Gurun Kalahari di Afrika Selatan)
b) Veddoid (di pedalaman Srilanka dan Sulawesi Selatan)
c) Polynesian (di Kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
d) Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokkaido di Jepang Utara)
E. Organ Manusia
1. Perbedaan Organ Manusia dan Organ Binatang
Walaupun organ manusia memang kalah kemampuannya dengan banyak
jenis binatang berkelompok lainnya, namun kemampuan otaknya, yang kita
sebut akal budi itu, telah menyebabkan berkembangnya sistemsistem yang
dapat membantu dan menyambung keterbatasan kemampuan organnya itu.
Keseluruhan dari sistem-sistem itu, yaitu: (a) sistem perlambangan vokal
atau bahasa; (b) sistem pengetahuan; (c) organisasi sosial; (d) sistem
peralatan hidup dan teknologi; (e) sistem mata pencarian hidup; (f) sistem
religi; dan (g) kesenian, adalah yang disebut kebudayaan manusia.
Kebudayaan manusia tidak terkandung dalam kapasitas organnya. Artinya
tidak ditentukan dalam sistem gennya, berbeda dengan kemampuan-
kemampuan organ binatang. Kemampuan berbagai jenis serangga untuk
membuat berbagai macam sarang yang berpola indah misalnya, telah
ditentukan oleh gen serangga bersangkutan. Sebaliknya, manusia harus
mempelajari kebudayaannya sejak ia lahir, selama seluruh jangka waktu
hidupnya, hingga saatnya ia mati, semuanya dengan jerih payah. Walaupun
demikian, dengan kebudayaannya manusia dapat menjadi makhluk yang
paling berkuasa dan berkembang biak paling luas di muka bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai