Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGANTAR ANTROPOLOGI

(MAKHLUK MANUSIA)

Disusun Oleh :

NAMA : GANTI ROSEN

NIM :

PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK

SEMESTER : 1 (SATU)

RUANGAN : 2 (DUA)

SEKOLAH TINGGI ILMU AMINISTRASI (STIA)

ASY-SYAFI’IYAH FAKFAK

PAPUA BARAT
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Tujuan .......................................................................................................1
C. Rumusan Masalah ....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Makhluk manusia di antara makhluk-makhluk lain? ...............................2
B. Evolusi ciri-ciri biologi? ...........................................................................4
C. Evolusi primat dan manusia? ....................................................................5
D. Aneka ragam manusia? .............................................................................10
E. Organisme manusia? ................................................................................12
F. Bacaan untuk memperdalam pengetahuan? .............................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................16

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, lantunan ucapan syukur Selalu di panjatkan atas kehadirat


Allah SWT tuhan yang maha Esa atas segala bentuk limpahan rahmat dan
hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.
Terimakasih saya ucapkan kepada Dosen Pengajar mata kuliah Pengantar
Antropologi Bapak Rudi Paus-paus, S.Sos M.Si yang telah memberikan tugas ini
sehingga saya bisa mendapatkan pengetahuan selama mengerjakan tugas ini
Saya sadari hasil makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
saya berharap masukan dan saran dari para pembaca demi menyempurnahkan
makalah ini.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Makhluk manusia diantara makhluk-makhluk lain dipandang dari sudut
biologismanusia hanya merupakan suatu macam makluk diantara lebih dari
sejuta macam.Pada pertengahan abad ke-19 para ahli biologi, dan salah
satunya adalah CharlesDarwin, mengumumkan teori tentang proses evolusi
biologi. Menurut teori itu bentuk- bentuk hidup tertua dimuka bumi ini, terdiri
dari makhluk-makhluk satu selyang sangat sederhana misalnya protozoa.Lalu
teori ini berkembang lagi dan menjelaskan bahwa terdapat evolusi
yangmemakan waktu sangat lama dari organisme manusia.

Dalam masa yang amat lamamakhluk Primata induk tadi bercabang lebih
lanjut ke dalam berbagai sub-suku daninfra-suku khusus, dan diantaranya
telah terjadi proses percabangan antara keluargakera-kera Pongid atau kera-
kera besar dari keluarga Hominid yang mempunyaisebagai anggota makhluk
nenek moyang manusia.Jika dilihat dari panjangnya dan juga lamanya waktu
yang dianggap sebagaievolusi menuju manusia saat ini, tentu harus ada
beberapa tahapan-tahapan yanglayak untuk dijelaskan seperti apa
perkembangan dan bagaimana masa-masa perkembangan tersebut sampai
pada pengertian saat ini. Berangkat dari latar belakangtersebut, maka akan
dijelaskan dalam makalah ini mengenai kedudukan manusiadiantara makhluk
lain secara lebih rinci.

B. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengantar Antropologi, selain itu juga penulisan makalah ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan saya dan juga para pembaca tentang makhluk
manusia di antara mahkluk lain, evolusi ciri-ciri biologi, evolusi primat dan
manusia, aneka ragam manusia, dan organisme manusia.

C. RUMUSAN MASALAH
G. Makhluk manusia di antara makhluk-makhluk lain?
H. Evolusi ciri-ciri biologi?
I. Evolusi primat dan manusia?
J. Aneka ragam manusia?
K. Organisme manusia?
L. Bacaan untuk memperdalam pengetahuan?
D.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makhluk Manusia Di Antara Makhluk-Makhluk Lain

Dipandang dari ilmu biologi manusia hanya merupakan sebagian kecil dari
makhluk yang hidup dimuka bumi ini. Karena di dunia ini banyak sekali jenis
mahluk, seperti yang dikemukakan oleh ilmuan Carles Darwin manusia
merupakan hasil dari proses evolusi biologi. Sebelum manusia ada di bumi ini
yang menghuni bumi awalnya mahluk yang memili satu sel yang sederhana
seperti protozoa.

Makhluk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu


yang dijadikan atau diciptakan oleh tuhan (manusia, binatang, tumbuh-
tumbuhan), sedangkan Manusia adalah Makhluk yang bekal budi.

Dalam proses biologi itu terjadi sangat lama banyak mahluk bentuk
makhluk yang sederhana telah kandas da nada yang punah. Ada juga yang
masih bisa hidup sampek sekarang, sedangkan bentuk mahluk baru yang
menduduki dunia ini sekarang hampir mencapai satu juta jenis.

Dalam hal ini manusia tergolong menjadi makhluk yang menyusui yaitu
mamalia atau binatang yang berakal. Dalam suku mamalia ini terdapat satu
suku yaitu suku primata mulai dari kera kecil sampek manusia digolongkan
menjadi satu kelas. Evolusi ciri-ciri biologis pada manusia Proses mitosis
bagi sel itu sama, tetapi kecuali tampak pada sel-sel gamete, atau sel-sel sex
(yaitu sel sperma laki-laki dan sel telur perempuan). Hal ini terjadi tidak
karena pembelahan kromosom tetapi karena pemisahan ke-46 kromosom
menjadi dua golongan A dan A 1 yang masing-masing terdiri dari 23
kromosom, dan masuk kedalam dua sel sex yang berbeda.

Saat ini sangat penting karena akan menentukan ciri dari hasil tertentu dari
hasil organisme yang akan masuk yang akan menentukan gen ayah atau ibu
yang lebih dominan ketika terjadi pembuahan dan menghasilkan keturunan.
Ciri yang akan tampak adalah gen yang dominan sedangkan yang resesif
tidak tampak. Proses mitosis bagi semua sel itu sama, kecuali pada sel gamet
dengan demikian jelas bahwa hanya dari sebagian dari ciri-ciri ayah yang
secara kebetulan ada dalam sperma akan membuahi sel telur ibu. Dan hanya
dari sebagian dari ciri-ciri ibu yang secara kebetulan berada dalam sel telur
yang akan dibuahi menjadi bahan oganisme keturunan yang baru. Dari ciri-
ciri ayah dan ibu yang kebetulan dibawa oleh sel kelamin, tidak semua akan
tampak dalam organisme baru tetapi hanya ciri-ciri pada gen yang kuat atau
dominan yang tampak, sedangkan ciri-ciri pada gen yang tidak kuat, atau
resesif tidak akan tampak. Contoh : ayah secara genotipe mempunyai gen
buat rambut keriting dan secara fenotipe memiliki rambut keriting pula. Ibu
secara genotipe maupun fenotipe mempunyai rambut kejur. Anak secara
genotipe mempunyai gen-gen keriting dari ayah dan gen rambut kejur dari
ibu, tetapi karena gen dari rambut keriting lebih dominan maka anak secara

2
fenotipe mempunyai rambut keriting. Anak menikan dengan ciri-ciri genotipe
yang sama. Cucu- cucu tiap satu diantaranya secara genotipe mempunyai gen
rambut keriting, dan secara fenotipe mempunya rambut keriting. Tiap-tiap
dua diantara empat anaknya mempunyai gen rambut keriting dan gen rambut
kejur, dan secara genotipe mempunya gen rambut kejur, dan secara fenotipe
mempunyai rambut kejur pula.

Klasifikasi beragam ras manusia Mengenai ras manusia ada banyak system
klasifikasi yang berasal dari sarjana terkenal. Semua klasifikasi itu masih
berdasarkan metode- metode morfologi yang lama karena metode klasifikasi
yang baru berdasarkan frekuensi gen tertentu masih dalam taraf
perkembangan. Seperti pernyataan dari Carolus Linnaeus (1725) yang
mempergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting dalam sistemnya. Dalam
hal ini terutama para sarjana memperhatikan ciri-ciri lahir morfologi pada
tubuh individu berbagai bangsa di dunia. Ciri-ciri morfologi yang dalam
dalam praktik merupakan ciri- ciri fenotipe. Untuk membangun ciri-ciri
serupa itu pengetahuan mengenai ciri-ciri genotype amat penting. Ciri-ciri
genotype dapat diketehui pada gen yang tidak dapat diubah oleh pengaruh
proses- proses yang berusaha untuk menghilangkannya. Berikut klasifikasi
yang telah digunakan di dunia secara umum yaitu berasal dari A.L. Kroeber
penggolongan ras-ras yang terpenting :

1. Ausroloid

Istilah " ras Australoid " pernah dipakai dulu untuk menunjuk fenotipe
umum dari sebagian besar penghuni bagian selatan India, Sri Lanka,
beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan
Australia. Di Asia Tenggara, orang Asli di Malaysia dan orang Negrito di
Filipina dulu dimasukkan dalam "ras" tersebut, yang diperkirakan tersebar
di seluruh kepulauan Asia Tenggara.

2. Mongoloid
 Asiatic mongoloid (Asia Utara, Asia tenggara, dan Asia Timur)
 Malayan Mongoloid (Asia Tenggara)
 American Mongoloid (penduduk asli Amerika Utara dan Selatan dan
orang-orang Eskimo di Amerika Utara).

3. Caucasoid
 Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
 Alpine (Eropa tengah dan timur)
 Mediteranian (penduduk sekitar Laut Tengah, Armenia,Iran, Arab, dan
Afrika Utara)
 Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka).

4. Negroid
 African Negroid (Benua Afrika)
 Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, dan Filipina)
 Melanesian (Papua, dan Irian Jaya).

3
5. Ras-Ras Khusus
 Bushman (di daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan)
 Veddoid (di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan)
 Polynesian (di kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
 Ainu (di pulau Karafuto dan Hokkaido di Jepang Utara).

B. Evolusi Ciri-Ciri Biologis

1. Sumber ciri-ciri Organisme fisik

Dalam proses evolusi itu, bentuk-bentuk makhluk yang baru timbul


sebagai prosespencabangan dari bentuk-bentuk makhluk yang lebih tua.
Dalam proses tersebut cirri-ciri biologi yang baru berwujud pada organism
suatu makhluk tertentu menyebabkan terjadinya bentuk yang agak berbeda
dari bentuk organisme induk yang lama. Bentuk baru tadi terus berubah, dan
dalam jangka waktu yang cukup lama berbeda bentuk tersebut semakin besar.

Di manakah letak sumber dari ciri-ciri biologi yang menyebabkan


berbagai ciri-ciri organisme lahir, dan bagaimanakah ciri-ciri biologi itu dapat
berubah? Menurut para ahli biologiitu termaktub di dalam gen, atau dalam
bahasa inggris disebut gene.organisme dari semua makhluk didunia, tidak
hanya makhluk satu sel tetapi juga kera dan manusia yang jumlah selnya
sampai sepuluh triliun (10.000.000.000.000) banyaknya. Bentuk serta macam
dari ke-10 sel itu berbeda menurut fungsi dan tugasnya masing-masing dalam
organ. Meskipun begitu, setiap sel mempunyai inti yang saman. Setiap inti sel
manusia misalnya, terdiri dari 46 bagian berupa ulat-ulat kecil yang terdiri
dari serat-serat bersepiral. Satu gen atau kombinasi dari beberapa gen,
menjadi penyebab dari satu ciri lahir dari organism, sedangkan ada pula satu
gen yang menjadi penyebab dari adanya beberapa ciri lahir.

Pengetahuan para ahli itu mengenai gen itu mula-mula berasal dari
penelitian terhadap seekor makhluk yang mempunyai suatu susunan inti sel
sangat sederhana, yaitu lalt, terkenal dengan nama ilmiah drosophilia
melanogaster.lalat ini hanya memiliki delapan kromosom dalam inti selnya.

Pada waktu konsepsi, apabila sel seperma berpadu dengansel telur, maka
akan menjadi suatu sel buah atau zygot. Seluruh tubuh organism baru akan
timbul zygot tadi, dengan suatu proses yang disebut mitosis. Tiap-tiap
kromosom akan membelah menjadi dua sehingga timbul dua sel baru,
kemudian keempat sel baru tadi, melalui proses yang sama adkan mejadi
delapan sel, dan demikian seterusnya hingga terjadi beberapa triliun sel yang
merupakan bahan dan suatu organism lengkap .

Suatu proses mitosis itu sama saja, kecuali pada sel-sel gamete atau sel-sel
kalamin (yaitu sel sperma laki-laki dan sel telur pada wanita). Disini sel-sel
tidak timbul karena pembelahan dari tiap kromosom, tetapi karena pemisahan

4
dari ke-40 kromosom mejadi golongan, A dan A yang masing-masing terdiri
dari 23 kromosom, dan masuk ke dalam dua sel kelamin yang berbeda.
Anggapan popular itu disebabkan karena orang awam yang tidak mengetahui
proses penurunan cirri-ciri organism mengira bahwa cirri-ciri itu diturunkan
melalui darah, dan bahwa dua macam cirri yang berbeda dari ayah dan ibu
juga akan tercampur melalui darah itu.

Secara Empirikal dan mengawinkan berpuluh-puluh generasi dari buah


kapri di pekarangan biara, ia mengobservasi proses menurunkan cirri-ciri
organism dalam kenyataan alam. Kesimpulannya yang merupakan suatu teori
tentang proses menurunkan cirri-ciri organism itu diterbitkan dalam beberapa
karangan sekitar tahun 1865.

Suatu pengertian yang amat penting bagi kita adalah bahwa cirri-ciri yang
lahir itu (fenotipe) tidak usah sama dengan susunan cirri-ciri pada gen-gennya
(genotype).

2. Perubahan Dalam Proses Keturunan

Suatu cirri yang berasal dari suatu nenek moang laki-laki tau perempuan
tidak pernah dapat “dicampurkan”, tetapi selalu tetap dapat tersimpan dalam
gen yang diturunkan dan disebarkan kepada berpuluh-puluh generasi, bahkan
beratus-ratus generasi berikutnya hanya kekuatan dari gen lain yang dominan
akan menyebabkan bahwa cirri-ciri tersebut tidak tampak lahir.
Percabangan itu terjadi karena beberapa proses evolusi yang menurut
analisis para ahli biologi dapat dibagi kedalam tiga golongan : (a) proses
mutasi, (b)proses seleksi dana daptasi dan (c) proses menghilangkan gen
secara kebetulan (random genetic drift)

Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam organism. Seleksi dan
adaptasi adalah suatu proses evolusi yang berasal dari alam sekitar. Menurut
para ahli sekarang, banyak cirri baru yang terjadi karena mutasi pada
kelompok-kelompok manusia, sering terbukti lebih cocok dengan alam
aekitar yang juga selalu berubah-ubah itu individu-individu dengan cirri-ciri
lama lambat laun selalu akan berkurang jumlah kelahirannya, dan akhirnya
tidak akan dilahirkan lagi.

Dalam bahasa, popular, makhluk-makhluk tadi telah pnah. Sebaliknya,


hanya gen baru yang telah diseleksi oleh alam atau telah mengadaptasikan
diri dengan ala sekitar yang baru tadi akan terbawa langsung dalam organism
dari individu-individu dalam kelompok

C. Evolusi Primat Dan Manusia

Percabangan Primata Proses evolusi mahluk primata menjadi manusia


dipelajari dan diteliti oleh suatu sub ilmu antropologi yaitu :
“Paleoantropologi” Ilmu ini meneliti proses evolusi dari mahluk primata
melalui fosil-fosil sisa sisa tubuh manusia yang terkandung dalam lapisan

5
bumi. Menurut ilmu ini mahluk primata merupakan cabang dari mahluk
mamalia, muncul dimuka bumi kira-kira 70 juta tahun yang lalu dalam suatu
zaman yang oleh orang geologi disebut zaman “Paleosen”

Mahluk primata tadi berkembang biak yang mengakibatkan suatu percabngan


baru baik kedalam subsuku maupun infrasuku khusus dan diantaranya telah
terjadi proses percabangan antara keluarga kera-kera “pongid”(kera-kera
besar) dari keluarga “hominid” yang merupkan mahluk nenek moyang
manusia. Percabangan tertua timbul 30 juta tahun yang lalu dalam zaman
“kala Eosen” Akhir merupakan percabangan yang mengevolusikan “kera
gibon”

Pada permulaan zaman “Kala Miosen” kira-kira 20 juta tahun yang lalu ada
kera “pongopygmeus”atau “orang utan” yang berasal dari Afrika Timur yang
pada waktu itu konon masih menjadi satu dengan daerah Arab, hingga
terletak lebih dekat dengan Asia Selatan daripada sekarang. Vegetasi afrika
timur pada waktu itu belum seperti sekarang, akan tetapi masih berupa hutan-
hutan yang lebat dan hijau. Orang utan memang hidup diatas pucuk-pucuk
pohon tinggi yang bebas dari gangguan mahluk rimba lainnya

Dalam waktu 1–2 juta tahun orang utan menyebar melalui pucuk-pucuk
pohon tinggi dihutan-hutan rimba di Asia Barat Daya, Asia Selatan, hingga
Asia Tenggara. Namun hal ini berubah kira-kira pada zaman akhir “Kala
Miosen”, disebabkan karena terjadinay perubahan besar pada kulit bumi dan
lingkungan alamnya. Benua afrika membelah dari Asia sehingga terkadilah
“laut Merah” dan belahan bumi berupa lembah yang dalam, bernama “Great
Rift Valley”, secara ekologi merupakan pemisah alam yang membujur dari
utara ke selatan antara Afrika Barat dan tengah dengan afrika timur.

Mengikuti perubahan tersebut juga terjadi menyempitnya daerah hutan rimba


diafrika yang menyebabkan lingkungan alam afrika Timur menjadi sabana,
terjadinya gurun didaerah arab, serta berkurangnya daerah rimba di India.
Kera-kera yang hidup didaerah ini Afrika, Asia barat daya dan Asia selatan
tidak bisa menyesuaikan dii sehingg menghilang. Sisanya hidup diderah
daerah Asia Tenggara seperti dihutan0hutan rimba kalimantan barat dan
tengah.

Cabang primata yang ketiga adalah sejenis mahluk yang menurut para ahli
diperkirakan menjadi nenek moyang manusia, hidup pada kira-kira 10 juta
tahun yang lalupada bagian akhir zaman kala miosen. Hal ini ditunjukan
dengan fosil-fosil yang memiliki sifaty yang lain daripada yang lain yaitu
ukuran badan raksas yang jauh lebih besar dari pada kera gorila yang hidup
sekarang. Hidup mereka sama seperti orang hutan pendahulunya.

Cabang yang ke 4 yaitu “Kera Pongid” yang lain yaitu gorila dan simpanse,
terjadi kira-kira 12 juta tahun yang lalupada akhir zaman kal miosen. Kedua
mahluk kera dari Afrika inilah yang mampu menyesuaikan diri dengan
berevolusi mengembangkan organisme yang dapat hidup diatas puncak-
puncak pohon maupun diatas tanah. Akibat dari proses evolusi tersebut

6
timbul mahluk “gigantanthropus” cabang inilah yang menurut para ahli
berevolusi menjadi manusia, karena mahluk ini yang mampu menyesuaikan
diri dengan proses menghilangnya hutan hutan diafrika timur dan proses
timbulnya saban-saban serta hutan-hutan terbatas.

Primata Pendahulu Manusia Dari hasil penelitian para ahli paleoantropologi


pada abad ke 20 mahluk primata merupakan yang merupakan cikal bakal
manusia adalah seekor mahluk yang fosilnya ditemukan di “Saint- Gaudens”,
“Prancis Selatan”, pada pertengahan abad yang lalu. Yang oleh para ahli
diberinama “dyopithecus” yang hidup dalam akhir Zaman “Kala Oligosen”
dan permulaan “Kala Miosen” kira-kira 21 juta tahun yang lalu, dihutan-
hutan yang kini menjadi daerah daerah afrika utara dan eropa selatan.
Mahluk induk kedua adalah “gigantanthropus”, yang telah dijelaskan
sebelumnya, hidup pada akhir Kala Miosen lebih kurang 10 juta tahun yang
lalu.

Mahluk-mahluk primata ini dapat berdiri tegak diatas kedua kakinya, dan
berjalan dengan jarak yang cukup jauh, mereka hidup berkelompok yang
terdiri dari 8-10 individu, mereka mampu mempertahankan dirinya dari
serangan mahluk- mahluk lain diluar kelompoknya. Salah satu mahluk
primata yang memiliki ciri-ciri tersebut menurut fosil-fosilnya pertama kali
ditemukan tahun 1924 di Taungs, sebelah utara Kimberley, di Bechuana
Timur Afrika Selatan. Oleh para Ahli Paleoantropologi mahluk tersebut
diberi nama “Australopitechus”. Fosil-fosil ini diperkirakan hidup mulai 10
juta tahun yang lalu, dan ditemukan terkahir pada tahun 1959 di Afrika Timur

Mahluk-mahluk primata ini dapat berdiri tegak diatas kedua kakinya, dan
berjalan dengan jarak yang cukup jauh, mereka hidup berkelompok yang
terdiri dari 8-10 individu, mereka mampu mempertahankan dirinya dari
serangan mahluk- mahluk lain diluar kelompoknya. Salah satu mahluk
primata yang memiliki ciri-ciri tersebut menurut fosil-fosilnya pertama kali
ditemukan tahun 1924 di Taungs, sebelah utara Kimberley, di Bechuana
Timur Afrika Selatan. Oleh para Ahli Paleoantropologi mahluk tersebut
diberi nama “Australopitechus”. Fosil-fosil ini diperkirakan hidup mulai 10
juta tahun yang lalu, dan ditemukan terkahir pada tahun 1959 di Afrika Timur

Proses evolusi mahluk-mahluk primata ini juga mengikuti proses-proses


lingkungan alam sekitarnya. Bentuk-bentuk Manusia Tertua Bumi Indonesia
ternyata banyak memebri sumbangan pada ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah asal mula manusia. Pada tahun 1898 ditemukan
sekelompok tengkiran rahang atas dan bawah dan sebuah tulang paha
dilembah Sungai Bengawan Solo oleh seorang Dokter Belanda “Eugene Du
Bois” Tengkork tersebut seolah olah merupakan sebuah tengkorak besar
yang isi otaknya jauh lebih besar dibandingkan isi otak kera manapun akan
tetapi jauh lebih kecil dari pada isi otak manusia sekarang, sedangkan bentuk
tulang pahanya menunjukan bahwa mahluk ini dapat berdiri tegak.

Du Bois memberi nama mahluk ini “pithecanthropus”, terdiri dari 12


tengkorak, seorang ahli “paleoantropologi” Teuku Jacob dari Indonesia

7
menyebutnya “pithecanthropus soloensis ”. Fosil-fosil tersebut ditemukan
pada lapisan bumi yang dalam ilmu geologi disebut lapisan “Pleistosen
Tengah (Middle Pleistocene)” yang umurnya dipekirakan antara 800.000 s/d
200.000 tahun. Tahun 1963 kembali ditemukan fosil didesa sangiran,
Surakarta, yang diperkirakan berumur 2 juta tahun karena ditemukan pada
lapisan bumi yang palin tua “ Lower Pleistocene”

Banyak penemuan penemuan lain menyangkut mahluk yang bernama


“pithecanthropus” ini, para ahli peloantropologi percaya bahwa isi otak dari
mahluk ini melakukan proses evolusi terus menerus sehingga isi otaknya
menjadi lebih besar, dan proses evolusi ini juga diikuti oleh tenggorokan,
rongga mulut, lidah, bibir yang semakin lama semakin dapat membuat
berbagai macam variasi suara yang pada akhirnya mahluk tersebut bisa
berbahasa. Bahasa disini menyebakan otak makhluk tersebut menjadi
berkembang sehingga mulai mengenal akan “akal”, akal dan bahasa inilah
yang menurut Teuku Jacob merupakan landasan evolusi kebudayaan mahluk
tersebut

Banyak penemuan penemuan lain menyangkut mahluk yang bernama


“pithecanthropus” ini, para ahli peloantropologi percaya bahwa isi otak dari
mahluk ini melakukan proses evolusi terus menerus sehingga isi otaknya
menjadi lebih besar, dan proses evolusi ini juga diikuti oleh tenggorokan,
rongga mulut, lidah, bibir yang semakin lama semakin dapat membuat
berbagai macam variasi suara yang pada akhirnya mahluk tersebut bisa
berbahasa. Bahasa disini menyebakan otak makhluk tersebut menjadi
berkembang sehingga mulai mengenal akan “akal”, akal dan bahasa inilah
yang menurut Teuku Jacob merupakan landasan evolusi kebudayaan mahluk
tersebut 16Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Bentuk Manusia Zaman Kala Pleistosen Muda Mahluk “pithecanthropus”


berevolusi menjadi mahluk yang mempunyai kebudayaan dengan jangka
waktu yang cukup lama kira-kira lebih dari 1,5 juta tahun, zaman mereka
hidup disebut sebagai zaman “Kala Pleistosen Muda”. Fosil-fosil mahluk ini
kira-kira berumur 200 ribu tahun, fosil-fosil ini oleh para ahli diberi nama “
Homo Neandertalensis” (Manusia dari lembah Nearder, Jerman). Fosil-fosil
yang serupa dengan mahluk ini juga ditemukan di Palestina, Afrika,
Ngandong Solo, mahluk-mahluk ini berevolusi menjadi manusia “Homo
Sapien”, kira-kira selama 120 ribu tahun.

Manusia sekarang (Homo Sapiens) Dari Fosil–fosil manusia homo sapien


yang ditemukan, Mahluk manusia homo sapien diperkirakan hidup pada
Zaman Holosen, kurang lebih 80 ribu tahun yang lalu. Mahluk manusia
homo sapien ini memiliki 4 ras pokok yang menduduki muka bumi ini yaitu :
1. Ras Australoid : Yang hidup di Benua Australia, Mahluk manusia jenis ini
fosilnya banyak ditemukan didekat desa Wajak, Tulungangung, Jawa Tengah
yang diperkirakan hidup kira-kira 40 ribu tahun yang lalu, oleh para ahli fosil
tersebut disebut “Homo Wajakensis”, selain itu fosil manusia wajak ini
banyak juga ditemukan didaerah-daerah tanah sunda, di Palwan Filipina,

8
Niah, Malaysia, dan Papua. Ras ini berkembang dari daratan Australia
melalui daratan Papua yang pada waktu itu masih menjadi satu.

Ras Mongoloid : Fosil dari mahluk yang menunjukan ras mongoloid pertama
kali ditemukan di gua chou koutien beijing (Peking), para ahli menyebutnya
dengan “Homo Sapiens Pekinensis” yang hidup di Asia timur, Asia Tenggara,
Asia tengah, Amerika utara, kira-kira 40 ribu hingga 30 ribu tahun yang lalu.
3. Ras Kaukasoid : Fosil dari mahluk yang menunjukan ras ini pertama kali
ditemukan di desa Les Eyzies, Prancis , para ahli menyebutnya dengan nama
“Homo sapiens cromagnon “ mahluk ini dianggap sebagai nenek moyang
penduduk eropa sekarang yang kira-kira hiudp 60.00 tahun yang lalu. 4. Ras
Negroid : fosil mahluk ini ditemukan pertama kali ditengah-tengah gurun
sahara, para ahli menyebutnya dengan nama “Homo Sapiens Asselar” yang
hidup kira-kira 14.000 tahun yang lalu. Ras ini dianggap sebagai ras yang
paling muda.

Organ Manusia Mahluk manusia adalah mahluk yang hidup berkelompok,


secara fisik kalah dengan kemampuan mahluk lain yang juga hidup
berkelompok. Namun otak manusia telah berevolusi paling jauh diantara
mahluk-mahluk lainnya. Dengan bahasa, otak manusia dikembangkan,
karena bahasa mengasah manusia untuk membangun gagasan-gagasan atau
konsep- konsep tentang berbagai hal, yang semakin lama akan semakin tajam,
untuk memilih alternatif tindakan yang menguntungkan bagi kelangsungan
hidupnya. Gagasan atau konsep tdi dikomunikasikan melalui lambang vokal
yang kita sebut dengan bahasa kepada kelompoknya maupun keturunan-
keturunannya. Dengan bahasa manusia belajar tentang hidupnya tidak perlu
mengalami sendiri secara kongkret suatu peristiwa akan tetapi juga bisa
secara abstrak tanpa menyelami sendiri peristiwa tersebut, ex : sebagai
seorang manusia kita megetahui bahwa gigitan ular berbisa bisa membawa
maut, walaupun kita sendiri belum pernah merasakan digiti ular berbisa.
Pengetahuan tadi kita dapatkan karena manusia lain pernah menceritakan
pengalamannya kepada kita. Dengan demikian bahasa manusia
menabstraksikan dan menyimpan pengetahuan baru kedalam lambang vokal
atau kata-kata baru yang makin lama makin banyak jumlahnya. Generasi
manusia berikutnya tak perlu mnengalami suatu peristiwa untuk dapat
pengetahuan tentang suatu keadaan alam.

Mereka cukup belajar dari generasi-generasi sebelumnya melalui uraian


bahasa dan menambahnya lagi dengan pengalaman- pengalaman mereka
sendiri. Pengalaman–pengalaman yang makin banyak jumlahnya itu
kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu sitem pengetahuan
yang akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya. Dengan bahasa
pengetahuan manusia dibagi bagi kepada manusia lainnya, mka apada
akhirnya akan terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan keahlian yang
merupakan benih bagi sistem diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat
laun sistem ini akan berkembang menjadi suatu pengaturan dan organisasi.

Mereka cukup belajar dari generasi-generasi sebelumnya melalui uraian


bahasa dan menambahnya lagi dengan pengalaman- pengalaman mereka

9
sendiri. Pengalaman–pengalaman yang makin banyak jumlahnya itu
kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu sitem pengetahuan
yang akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya. Dengan bahasa
pengetahuan manusia dibagi bagi kepada manusia lainnya, mka apada
akhirnya akan terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan keahlian yang
merupakan benih bagi sistem diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat
laun sistem ini akan berkembang menjadi suatu pengaturan dan organisasi.

Mereka cukup belajar dari generasi-generasi sebelumnya melalui uraian


bahasa dan menambahnya lagi dengan pengalaman- pengalaman mereka
sendiri. Pengalaman–pengalaman yang makin banyak jumlahnya itu
kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu sitem pengetahuan
yang akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya. Dengan bahasa
pengetahuan manusia dibagi bagi kepada manusia lainnya, mka apada
akhirnya akan terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan keahlian yang
merupakan benih bagi sistem diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat
laun sistem ini akan berkembang menjadi suatu pengaturan dan organisasi.

Kemampuan organisme manusia memang terbatas dibandingkan dengan


kemapuan organisme mahluk lain, manusia tidak dapat berlari kencang,
loncat sangat tinggi, memanjat pohon dengan cepat, menyelam didalam air,
atau terbang seperti halnya jenis binatang. Namun dengan kapasitas otaknya
yang unggul dibandingkan mahluk lain yang berupa “akal” manusia dapat
mengembangkan sistem pengetahuan yang menjadi dasar pengetahuannya
untuk membuat alat-alat hidup. Dengan adanya pengaturan antara indvidu-
individu didalam kelompok, dan peralatan hidup manusia dapat mencari dan
memproduksi sendiri pangannya.

Dalam hal keindahan organisme manusia juga berbeda dengan organisme


mahluk lainnya, manusia mengadakan suatu reaksi yang sadar dan kreatif
terhadap warna, bentuk, dan irama bunyi sehingga dapat menjadi suatu unsur
yang khas dalam hidupnya yaitu kesenian. Kebudayan manusia ini tidak
tergantung kepada kapasitas organnya artinya kebudayan manusia tidak
ditentukan oleh gennya melainkan didapat melalui sebuah proses latihan dari
sejak lahir hingga saatnya mati, yaitu suatu proses “belajar” Dengan
kebudayaannya inilah manusia menjadi mahluk yang berkuasa dan
berkembang biak paling luas dimuka bumi ini.

D. Aneka Ragam Manusia

Aneka Ragam (Warna) Manusia

1.      Pengertian Ras menurut para ahli

Disini ada beberapa pengertian atau definisi mengenai ras menurut para ahli,
yaitu diantaranya:

10
a.       Koentjraningrat, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan
berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar(bersifat
jasmani).

b.      Gill dan Gilbert, ras merupakan pengertian biologis yang merupakan
sekumpulan orang yang dapat dibedakan menurut karakterisik fisik yang
dihasilkan melalui proses reproduksi.

c.       Daljoeni , Ras adalah

  Suatu kategori tertentu dari seseorang yang biasa, superior maupun


inferior, yang ditandai oleh karakteristik fisik, seperti warna kulit, tekstur
rambut dan lipatan mata.

  Pengelompokan manusia berdasarkan karakteristik biologis, missal:


kaukasoid, mongoloid, negroid, australoid dan Indian.

2.      Salah Paham mengenai Konsep Ras

Manusia sebagai mahluk yang hidup dalam berbagai macam lingkungan alam
di seluruh muka bumi menunjukan beragam ciri-ciri fisik yang tampak nyata.
Ciri-ciri lahir seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk bagian-
bagian wajah, dan sebagainya menyebabkan timbulnya pengertian “ras” atau
golongan manusia yang berdasarkan berbagai ciri fisik secara umum.

Dalam sejarah bangsa-bangsa, konsepsi mengenai beragam ciri fisik manusia


itu telah banyak menyebabkan kesedihan dan kesengsaraan, karena suatu
salah paham besar yang hidup dalam pandangan manusia berbagai bangsa.
Salah paham itu mengacaukan ciri-ciri ras (yang sebenarnya harus
dikhususkan pada ciri-ciri jasmani semata-mata), dengan ciri-ciri rohani dan
lebih dari itu, salah paham tadi memberi penilaian tinggi rendah kepada ras-
ras berdasarkan perbedaan tinggi rendah rohani dari ras-ras itu. Dengan
demikian timbul masalah, misalnya anggapan bahwa ras Caucasoid atau ras
kulit putih, lebih kuat daripada ras-ras lainnya. tetapi lebih dari itu ada
anggapan bahwa ras kulit putih pada dasarnya juga lebih pandai, lebih maju,
lebih luhur,pendek kata bisa dibilang lebih tinggi rohaninya daripada ras-ras
lainnya. Anggapan salah ini timbul bersama-sama dengan perkembangan
kekuasaan bangsa-bangsa Eropa (yang kebetulan semuanya berasal dari ras
”kulit putih” itu) terhadap bangsa-bangsa lain di luar Eropa (yang kebetulan
untuk sebagian besar bukan berasal dari ras kulit putih) dan kejadian ini
dipraktikan ke dalam suatu gejala social yang terdapat di banyak Negara di
dunia sampai sekarang, yaitu gejala diskriminasi ras.

3.      Metode-Metode Untuk mengklasifikasikan Aneka Ras Manusia

Untuk mengklasifikasikan aneka warna ras manusia di dunia, para sarjana


terutama memperhatikan ciri lahir (ciri morfologi) yang terdapat pada tubuh
individu. Ciri-ciri morfologi itu yang dalam praktik merupakan ciri-ciri
fenotipe, terdiri dari dua golongan, yaitu: 1) ciri-ciri kualitatif (warna kulit,

11
bentuk rambut, dsb.), dan 2) ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran
badan, index cepbalicus dsb). Untuk mengukur ciri kuantitatif tadi secara
teliti, dalam ilmu antropologi fisik telah berkembang metode-metode
pengukuran yang selalu dipertajam dan yang disebut metode-metode
antropometri. Selain ciri morfologi, ada juga metode yang mengklasifikasikan
aneka ras dengan filogenik. Metode ini tidak hanya menggambarkan
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antar ras, tetapi juga
menggambarkan hubungan asal-usul antar ras serta percabangannya. Untuk
membangun suatu klasfikasi berdasarkan filogenik, diperlukan pengetahuan
mengenai ciri-ciri genotipe. Ciri-ciri genotipe dapat diketahui pada gen yang
tidak mudah diubah oleh pengaruh proses-proses mutasi, seleksi, dan
sebagainya. Seperti gen untuk golongan darah, gen untuk tipedarah, dan
lainnya.

4.      Klasifikasi Aneka Ras Manusia

Semua klasifikasi yang berasal dari para sarjana terkenal masih berdasarkan
metode-metode morfologikal yang lama karena metode klasifikasi baru yang
berdasarkan frekuensi gen masih dalam taraf pengembangan dan belum
dilakukan secara luas. Para sarjana tersebut mempergunakan salah satu ciri
tertentu sebagai dasar klasifikasinya, seperti klasifikasi Carolus Linnaeus
(1725) yang mempergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting dalam
sistemnya, klasifikasi J.F.blumenbach (1755) yang mengkombinasikan ciri-
ciri morfologi dengan geografi dalam sistemnya, klasifikasi J. Deniker (1889)
yang memakai warna dan bentuk rambut sebagai ciri terpenting dalam
sistemnya. Selain itu, metode-metode yang mempergunakan unsur-unsur
filogenik baru tampak sekitar 30 tahun yang lalu, dan yang paling terkenal
adalah metode E. Von Eickstedt dan metode E.A. Hooton.

Berikut ini suatu klasifikasi yang berasal dari A.L. Kroeber, yang tampak
secara jelas, dengan secara garis besar penggolongan ras-ras yang terpenting
di dunia dan hubungannya satu sama lain sebagai berikut:

1. AUSTRALOID
2. MONGOLOID
3. CAUCASOID
4. NEGROID
5. RAS-RAS KHUSUS

E. ORGANISME MANUSIA

1.      Perbedaan Organ Manusia dan Organ Binatang

Manusia adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai


organisme yang secara biologis sangat kalah kemampuan fisiknya dengan
jenis-jenis binatang berkelompok yang lain. Walaupun demikian otak
manusia telah berevolusi, otak manusia telah dikembangkan oleh bahasa
tetapi juga mengembangkan bahasa. Bahasa menyebabkan manusia tidak

12
hanya dapat belajar secara kongkret suatu peristiwa yang bersangkutan
dengan keadaan-keadaan tadi, tetapi juga secara abstrak tanpa menyelami
sendiri peristiwa tersebut.

Dengan demikian bahasa manusia itu mengabstraksikan dan menyimpan tiap


pengetahuan baru ke dalam lambang vocal atau kata-kata baru, yang makin
lama makin menjadi banyak jumlahnya. Dengan bahasa pula, pengetahuan
manusia selama berpuluh-puluh ribu generasi sejak zaman mahluk induk
Australopitcheus berkeliaran di daerah-daerah sabana di Afrika selatan hingga
sekarang itu. Kemampuan organismenya memang terbatas jika di bandingkan
dengan mahluk lain. Kemampuan dari pada semua panca inderanya
menyebabkan bahwa ia tidak dapat lari, loncat, memanjat pohon, menyelam
dalam air ataupun terbang, tapi walaupun demikian kapasitas otaknya yang
unggul yang berupa akal, menyebabkanya dapat mengembangkan system
pengetahuan yang menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat
macam-macam alat hidup seperti senjata, alat-alat produksi, alat-alat
berlindung, alat-alat transport dan sebagainya serta sumber-sumber energy
lain. Peralatan hidup dan system tekhnologi manusia inilah yang menjadi
penyambung dari keterbatasan kemampuano rganismenya.

Dengan adanya pengaturan antara individu-individu dalam kelompok dan


dengan adanya peralatan hidup, maka cara mahluk manusia mencari dan
memproduksi pangannya dilakukan juga dengan system-sistem tertentu di
mana terdapat pembagian kerja antara berbagai tahap atau tekhnik
memproduksi pangan dan peralatan hidupnya. Dengan demikian manusia
sejak dahulu kala telah menciptakan atau memiliki system dalam hal mata
pencaharian hidupnya, yaitu system ekonomi. Kemampuan otak manusia
untuk membentuk gagasan dari konsep-konsep dalam akalnya menyebabakan
bahwa manusia dapat membayangkan dirinya sendiri sebagai suatu identitas
tersendiri, lepas dari lingkungan dan alam sekelilingnya. Kemampuan ini
merupakan dasar dari kesadaran identitas diri dan kesadaran kepribadian diri
sendiri. Sudah tentu banyak binatang yang mempunyai identitas diri, namun
kesadaran itu tidak setajam yang dimiliki manusia, karena manusia juga
mempunyai kemampuan untuk membayangkan dengan akalnya peristiwa-
peristiwa yang mungkin dapat terjadi terhadapnya, baik yang bahagia dan
menyenangkan, maupun yang sengsara dan menakutkan, rasa takut terbesar
adalah rasa takut terhadap peristiwa yang ia sadari pasti akan terjadi padanya,
ialah tibanya maut. Kesadaran akan tibanya maut inilah yang merupakan
salah satu sebab timbulnya suatu unsur penting dalam kehidupan manusia,
yaitu religi.

Akhirnya, kehidupan organism manusia juga berbeda dengan kehidupan


organism binatang dengan adanya pula penyambung hasrat alamiah intik
keindahan. Sejumlah organism jenis-jenis binatang lain memang juga
mencetuskan berbagai reaksi terhadap warna, bentuk dan irama bunyi yang
indah, tetapi akal makhluk manusia yang mengadakan suatu reaksi yang sadar
dan kreatif sehingga menjadi suatu unnsur khas dalam hidupnya, yaitu
kesenian.

13
F. Bacaan Untuk Memperdalam Pengertian

1. Manusia
Manusia atau orang (Homo sapiens, bahasa Latin yang berarti "manusia
yang tahu") adalah spesies primata dengan populasi yang terbesar,
persebaran yang paling luas, dan dicirikan dengan kemampuannya untuk
berjalan di atas dua kaki serta otak yang kompleks yang mampu membuat
peralatan, budaya, dan bahasa yang rumit. Kebanyakan manusia hidup
dalam struktur sosial yang terdiri atas kelompok-kelompok tertentu yang
pada gilirannya dapat bersaing atau membantu satu sama lain mulai dari
kelompok keluarga kecil dengan hubungan kekerabatan hingga kelompok
politik yang besar atau negara. Interaksi sosial antarmanusia membuat
keberagaman nilai, norma, dan ritual di dalam masyarakat manusia.
Keinginan manusia untuk tahu dan mempengaruhi lingkungan sekitarnya
memunculkan perkembangan dalam filsafat, ilmu, mitologi, dan agama

2. Makhluk
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang
dijadikan atau diciptakan oleh tuhan (manusia, binatang, tumbuh-
tumbuhan), sedangkan Manusia adalah Makhluk yang bekal budi.

3. Evolusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evolusi adalah
perubahan (pertumbuhan dan perkembangan) secara berangsur-angsur dan
perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit. Secara harfiah dapat diartikan
sebagai perubahan perlahan-lahan. Pada situs resmi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), evolusi biologi adalah
perubahan atau perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam
jangka lama dari bentuk sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks.

4. Primat
Adalah jenis binatang menyusui (mamalia) yang tertinggi (kecerdasannya)

5. Aneka Ragam
Aneka ragam memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga
aneka ragam dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan
menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.

6. Organisme
Dalam tingkatan organisasi kehidupan, sistem-sistem organ ini pada akhirnya
akan membentuk organisme. Berdasarkan biologi dan ekologi, organisme adalah
tingkat organisasi kehidupan yang terakhir berupa kumpulan molekul-molekul
yang saling memengaruhi sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat
hidup.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil dari pembahsan makalah ini yaitu,
Dipandang dari ilmu biologi manusia hanya merupakan sebagian kecil dari
makhluk yang hidup dimuka bumi ini. Karena di dunia ini banyak sekali jenis
mahluk. Makhluk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu
yang dijadikan atau diciptakan oleh tuhan (manusia, binatang, tumbuh-
tumbuhan), sedangkan Manusia adalah Makhluk yang bekal budi.
Klasifikasi beragam ras manusia Mengenai ras manusia ada banyak system
klasifikasi yang berasal dari sarjana terkenal. Berikut klasifikasi yang telah
digunakan di dunia secara umum yaitu berasal dari A.L. Kroeber
penggolongan ras-ras yang terpenting : Ausroloid,Mongoloid,Caucasoid,
Negroid dan Ras-Ras Khusus.
Percabangan Primata Proses evolusi mahluk primata menjadi manusia
dipelajari dan diteliti oleh suatu sub ilmu antropologi yaitu :
“Paleoantropologi” Ilmu ini meneliti proses evolusi dari mahluk primata
melalui fosil-fosil sisa sisa tubuh manusia yang terkandung dalam lapisan
bumi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Koenjaraningrat, Prof, DR,, Sosiologi Pengantar ilmu Antropologi,


Rineka Cipta, Jakarta, edisi revisi 2009 Sugeng Pujilaksono, Petualangan
Antropologi Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi, UPT Penerbitan Universitas
Muhamadiyah Malang, 2007 27

https://www.academia.edu/38303962/
Makhluk_Manusia_diantara_Makhluk_Lain_pdf

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/17/190000969/evolusi-pengertian-
dan-perkembangannyav

https://ubl.ac.id/monograph-ubl/index.php/Monograf/catalog/download/
35/60/295-1?inline=1

16

Anda mungkin juga menyukai