Di Indonesia
Oleh :
H1020045
FAKULTAS PERTANIAN
SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan kebaikannya sehingga saya sanggup menyusun makalah sesuai tenggat
waktu.
Penyusunan makalah sejarah paleoprimatologi dan penemuan fosil
hominoid ini memiliki tujuan agar pembaca mengetahui asal usul teori evolusi
manusia-kera dimana Indonesia memiliki kontribusi dalam lokasi penemuan yang
menggemparkan dunia.
Kemudia saya ucapkan terimakasih kepada Galuh Masyithoh S.Hut.,
M.Si.. selaku dosen pengampu. Saya sadar apabila dalam penyusunan makalah ini
masih banyak ditemukan kekurangan. Oleh sebab itu saya dengan sangat terbuka
menerima kritik dan saran sebagai evaluasi diri. Sekali lagi terima kasih dan
semoga dapat memberi manfaat bagi yang membacanya.Dengan adanya makalah
ini, saya berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca demi
penyempurnaan tugas-tugas berikutnya.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi bahan literatur untuk
mengetahui asal usul fosil hominoid di Indonesia.
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN..................................................................... 1
II. ISI............................................................................................. 3
2.1
............................................................................................ 3
1.1 Kesimpulan........................................................................ 13
1.2 Saran.................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 14
LAMPIRAN GAMBAR.............................................................. 15
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Teori Darwin
Sumber : infocobuild.com
Sumber : infocobuild.com
manusia ketentuan utama teori evolusi, menunjukan asal usul manusia "dari
bentuk hewan yang lebih rendah."
Eugene Dubois
sumber : instagram.com/
Badan
indonesian_history_in_colo
Geologi) untuk melakukan kegiatan
penelitian. Dubois melakukan
sumber : m.kaskus.co.id sumber : naturalis.nl/gutenberg.org
Solo, dekat desa Trinil di Jawa Timur selama kurang lebih 10 tahun pada tahun
1890-1900. Dengan ketekunan dan kerja keras, akhirnya ia berhasil menemukan
the missing link yang dia beri nama Pithecanthropus erectus (Dubois, 1894),
sekarang dikenal sebagai Homo erectus. Spesimen tengkorak yang ditemukan
Dubois, yaitu Trinil 2, ditetapkan sebagai holotype dari takson Pithecanthropus
erectus. Padahal lokasi penemuannya yaitu desa Trinil adalah jenis penemuannya.
Yang lebih penting lagi, temuan Dubois
dipandang sebagai mata rantai yang hilang “the missing link” yang telah
diteorikan dan dicari oleh para ahli teori evolusi selama beberapa dekade.
Penemuan Dubois ini mengejutkan dunia ilmu pengetahuan, menjadikan
Indonesia sebagai kebanggaan dunia ilmu pengetahuan, sekaligus mengukuhkan
Eugene Dubois sebagai bapak paleoantropologi.
meningkatkan
Buku The age of Buku Contribution to knowledge of
Pithecanthropus the fossil mammalian
kegiatan penelitian lapangan dan pemetaan geologi sistematis di Sumatera dan
Jawa di pencarian minyak dan sumber daya mineral. Selama kegiatan ini banyak
ditemukan situs-situs baru fosil vertebrata, terutama di Bumiayu (Jawa Tengah),
dan dilanjutkan dengan ekskavasi. menambahkan informasi paleontologi dan
berbagai data dan informasi geologi dari L.J.C. van Es (1931) dan membahasnya
dalam risalahnya The Age of Pithecanthropus & Contribution to knowledge of the
fossil mammalian of Java oleh F. H. van der Maarel (1932)
Marks (1953)
meneliti fosil rahang
hominid yang ditemukan
oleh penduduk desa
Glagahombo di Sangiran
dan diberi nama
Meganthropus mandible b
Sumber : kompas.com
(Pb). Setelah Marks kembali ke Negeri Belanda pada tahun 1955, Sartono
melanjutkan kegiatan penelitiannya di daerah itu sebagai ahli di Biro Geologi. Ia
meneliti dan melaporkan berbagai temuan fosil Pithecanthropus dari daerah
Sangiran, baik berupa rahang (Pc, Pd, Pe dan Pf) maupun tengkorak
Pithecanthropus IV (P IV), P VII dan P VIII. Selain berbagai macam fosil
Pithecanthropus dan Meganthropus daerah Sangiran telah memberikan
banyaknya fosil Homo erectus yang sebelumnya ditemukan pertama oleh Eugene
Dubois hingga disebut The Java Man. Maka dari itu situs di Sangiran disebut The
Homeland of Java Man.
II. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
3. Charnov EL, Berrigan D. Why do female primates have such long life spans and so few
babies? Or life in the slow lane. Evolutionary Anthropology. 1993;1:191–
194.
4. Dobzhansky T. Evolution in the tropics. Am Scientist. 1950;38:209–221.
5. MacArthur RH, Wilson EO. The theory of island biogeography. Princeton: Princeton
University Press; 1967.
Anonymous. https://fondeco.ru/id/teoriya-darvina-o-proishozhdenii-cheloveka-
mehanizmy-evolyucii/
James Holland Jones. 2011. Primates and the Evolution of Long-Slow Life
Histories. Curr Biol. 21(18) : 1-22