Anda di halaman 1dari 10

TEORI EVOLUSI DAN KEBOHONGANNYA

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah IAD – ISD - IBD

Disusun oleh :
Azalia Wardha Aziz

NIM : E03217012

Dosen Pengampu :
Drs. Tasmuji, M.Ag
196209271992031005

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Evolusi......................................................................................2
B. Kebohongan Teori Evolusi.................................................................3
C. Mengapa Teori Evolusi Masih Dipertahankan...................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................8

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan, Alhamdulillah berkat rahmat dan


hidayah -Nya atas segala kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT dalam
merampungkan Makalah “ Teori Evolusi dan Kebohongannya ” ini
diharapkan dapat memenuhi tugas mata kuliah ilmu IAD – ISD - IBD. Di
samping itu, diharapkan juga dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan, khususnya pada ilmu alamiah dasar itu sendiri terhadap
penulis maupun segala pihak.
Dimana dengan keterbatasan akal manusia, banyak manusia
mencetuskan teori tanpa dibimbing dengan iman. Yang mana pada abad ke
– 19 para ilmuwan berlomba – lomba mencetuskan sebuah teori yang
menyangkut tahapan hidupan mahluk hidup, mulai dari asal mula makhluk
hidup hingga adanya hubungan spesies satu dengan lainnya yang saling
berkaitan yang disebut teori evolusi.
Teori evolusi pada saat itu dipercaya karena terbatasnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Namun, pada abad berikutnya teori evolusi
merupakan teori yang sama sekali tidak memiliki dasar dan bukti. Hal
tersebut akan dibahas lebih lanjut pada makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan,
oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Mudah- mudahan kritik dan saran tersebut bisa menambah kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon hidayah dan
ma’unah-Nya, Karena Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Penyayang.

Sidoarjo, 11 Oktober 2017

Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori evolusi merupakan teori yang menyangkut tahapan


hidupan mahluk hidup, mulai dari asal mula makhluk hidup hingga
adanya hubungan spesies satu dengan lainnya yang saling berkaitan.
Dimana pada abadnya teori evolusi dipercayai sebagai benar adanya.
Yang mana bahwa disebutkan teori evolusi yaitu semua tercipta
hanya karena kebetulan. Para evolusionis pada saat itu memikirkan
sebagaiamana mungkin bahwasannya hal itu merupakan evolusi dari
hal satu ke hal yang lain tanpa berdasarkan ilimah. Pada masa ini
masih sering dijadikan pembahasan teori evolusi yang memiliki
berbagai pro kontra akan benar atau tidaknya teori tersebut.

Teori evolusi yang pada saat itu dijadikan sebuah kebenaran.


Yang mana pada abad tersebut kurangnya ilmu teknologi maupun
keilmuan bidang ilmiah. Teori evolusi seakan membangkitkan
semangat para peneliti untuk membuka tabir kebenaran teori
tersebut. Namun setelah diteliti lebih lanjut oleh ilmuwan pada abad
berikutnya. Teori evolusi merupakan teori yang tidak memiliki dasar
dan bukti yang jelas. Dimana ketika banyak ilmuwan pada abad
berhasil membongkar teori tersebut hanya kebohongan belaka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan


dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana teori evolusi ?


2. Bagaiamana kebohongan teori evolusi ?

C. Tujuan

1. Mengetahui teori evolusi.


2. Mengetahui kebohongan teori evolusi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Evolusi.

Di dunia ini, terutama di bumi terdapat kehidupan dimana berbagai


spesies mahluk hidup tinggal. Bahwasannya semua diciptakan oleh Allah
SWT tidak sia – sia. Tetapi, teori evolusi menolak hal tersebut. Yang mana
menurutnya semuas spesies saling berevolusi dari spesies satu kespesies
lainnya. Orang pertama yang mempelajari masalah evolusi secara mendalam
berasal dari bangasa Yunani Kuno, yaitu Jean Baptist Lanmarck. Teori
Lanmarck pada abad ke – 19 menyebutkan bahwa “ Mahluk hidup
mewariskan sifat – sifat mereka yang mereka peroleh selama hidup ke
generasi berikutnya “. Landmarck memiliki pandangan bahwasannya
jerapah merupakan bentuk evolusi dari kijang yang memanjangkan leher
terus menerus saat berusaha mendapatkan makanan pada pohon yang tinggi.
Namun, kemunculan ilmu genetik telah menguburkan teori tersebut.
Yang mempertahankan teori tersebut adalah tokoh berikutnya yaitu
seorang naturalis amatir, Charles Darwin yang didalam bukunya “ The
Origin of Species “ yang terbit pada 1859, ia menyatakan bahwa semua
spesies berasal dari satu nenek moyang yang sama melalui proses yang
terjadi secara kebetulan. Sebagai contoh, ikan paus merupakan bentuk dari
evolusi beruang yang mencoba berburu di laut. Darwin sangat ragu ketika
mengemukakan teorinya dan tidak mampu ia jelaskan dalam buku “
Difficulties of Theory “. Dimana Darwin berharap jika kesulitan – kesulitan
ini akan teratasi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun, pada
abad ke 20, ilmu pengetahuan justru mengugurkan kedua pernyataan tokoh
tersebut. Ketiadaan berbagai cabang ilmu seperti biokimia dan mikrobiologi
di masa itu menyebabkan para evolusionis berfikir mahluk hidup tersusun
dari rancangan sederhana sehingga terbentuk dengan kebetulan.
Ketidaktahuan terhadap hukum genetika memunculkan anggapan bahwa
beragam mahkluk hidup dapat berevolusi dengan mudah menjadi spesies
baru.1
Tidak hanya sampai disitu, Darwin juga menyatakan bahwa manusia
dan kera berasal dari nenek moyang yang sama dalam bukunya “ The
Descent of Man “ yang terbit pada tahun 1971. 2Masyarakat awam lebih
mudah percaya dengan teori seperti ini. Namun, para ahli mengatakan
bahwasannya evolusi manusia tidak memiliki dasar ilmiah. Seperti pendapat
David Pilbeam, salah satu ahli paleontologi dari Harvard University yaitu ;

1
Harun Yahya, Menyibak Tabir Evolusi. Jakarta: PT. Globalmedia Cipta
Publishing. 2002, 10.
2
Ibid, 50.

2
“ Bila anda mendatangkan seorang ilmuwan cerdas dari bidang
ilmu lain dan memperlihatkan padanya sedikit bukti yang kita miliki,
ia pasti akan berkata, Lupakanlah tidak terdapat cukup bukti untuk
meneruskannya “.3
Adapun selain teori evolusi tersebut, yaitu Homo Erectus.
Sebagaimana makna yang terkandung dalam kata “ erect “, “ Homo Erectus
“ berarti manusia yang berjalan tegak. Yang mana tidak terdapat perbedaan
antara rangka manusia modern dengan Homo Erectus. Alasan utama bagi
para evolusionis untuk mengatakan Homo Erectus sebagai primitif adalah
ukuran rongga otak tengkoraknya (900-1100 cc), yang berukuran lebih kecil
dari milik manusia modern, dan tonjolan alis matanya yang tebal.4
Berikutnya adalah Australopithecus, yang berarti kera daerah
selatan. Evolusionis menyatakan, bahwasannya mereka hanya memiliki
anatomi kera, Namun mereka berjalan tegak seperti manusia.5
Skandal manusia Piltdown, Pada tahun 1912, seorang dokter
terkenal yang juga ilmuwan paleontropologi amatir, Charles Dawson,
menyatakan dirinya telah menemukan satu tulang rahang dan satu fragmen
tengkorak dalam sebuah lubang Piltdown, Inggris. Meskipun tulang
rahangnya lebih menyerupai kera, gigi, dan tengkoraknya menyerupai
manusia. Spesimen ini diberi nama “ Manusia Piltdown “. Fosil ini diyakini
berumur 500.000 tahun dan dipamerkan di berbagai museum sebagai bukti
nyata evolusi manusia.6
B. Kebohongan Teori Evolusi.

Teori evolusi sendiri bahkan sudah dianggap sebuah kebohongan


yang tanpa didasari hal yang ilmiah dengan kejelasan bukti, berikut
merupakan bukti bahwasanya teori evolusi diatas merupakan sebuah
kebohongan :

1. Teori evolusi terbantahkan dengan penemuan penurunan sifat pada


tahun 1865 yang akhirnya menemukan ilmu genetika oleh ahli
botani Austria, Gregor mendel.
2. Evolusionis tidak mampu menjelaskan proses pembentukan satu
proteinpun.
3. Evolusi hanya sebuah kepercayaan, karena evolusionis tidak
mempunyai bukti satupun untuk cerita mereka. Tidak pernah
ditemukan satu bentuk peralihan mahkluk setengah ikan setengah
reptile, atau mahkluk setengah reptile setengah burung.7
3
Jeffrey Bada. Origins, Earth. 1998, 40.
4
Harun Yahya, Menyibak Tabir Evolusi. Jakarta: PT. Globalmedia Cipta
Publishing. 2002, 54.
5
Ibid, 52.
6
Ibid, 64.
7
Tasmuji,dkk. IAD – IBD – ISD. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press. 2017.
37.

3
4. Bahwasannya homo erectus adalah fosil anak lelaki turkana yang
fosil tersebut terbukti kerangka dari anak laki – laki berumur 12
tahun yang ketika dewasa mencapai 1, 83 meter. Hal ini tidak
berbeda dengan manusia modern pada umumnya. Seorang ahli
paleoantropologi Amerika, Alan Walker mengatakan “ Ahli patologi
pada umumnya dapat mengetahui perbedaan antara rangka fosil
dan rangka mansuia modern “. Bahwa seorang evolusionis, Richard
Leakkey, menyatakan perbedaan antara Homo erectus dan manusia
modern tidaklah lebih dari perbedaan ras :

“ Seseorang juga akan melihat adanya perbedaan – perbedaan pada


bentuk tengkorak, besarnya benjolan di bagian muka, ketebalan alis
mata dan seterusnya. Perbedaan – perbedaan ini mungkinn tak
lebih dari perbedaan di antara ras – ras manusia modern yang
terpisahkan secara geografis, sebagaimana kita saksikan sekarang
“.8
Pendek kata, manusia yang dikelompokkan para evolusionis
ke dalam Homo Erectus, ternyata merupakan ras manusia yang telah
hilang dan memiliki tingkat kecerdasan yang tidak berbeda dengan
kita.9
5. Australopithecus sebenarnya hanyalah jenis kera punah yang
menyerupai kera zaman sekarang. Ukuran tengkorak mereka adalah
sama, atau lebih kecil dari simpanse yang kita temui sekarang.
Terdapat bagian – bagian menonjol di bagian tangan dan kaki
mereka memiliki kemampuan untuk berpegangan pada pohon.
Banyak ciri lain seperti dekatnya jarak kedua maata, gigi geraham
yang tajam, struktur rahang bawah, lengan yang panjang, kaki yang
pendek yang mana tidak berbeda dengan kera zaman sekarang.

Dua ahli anatomi terkenal tingkat dunia asal Inggris dan


USA, Lord Solly Zuckerman dan Prof. Charles Oxnard telah
melakukan penelitian yang hasilnya, mahluk ini bukanlah bipedal
atau berjalan dengan dua kaki dan tidak berbeda jauhb dengan kera
saat ini. Analisis lain dilakukan oleh antropolog Amerika Holly
Smith pada tahun 1994 tentang gigi Australopithecus hanya seorang
kera.
Fred Spoor, Bernard Wood dn Frans Zonneveld, yang
seluruhnya ahli anatomi, melakukan analisis perbandingan ronngga
semi – sirkular pada bagian telinga dalam manusia dan kera. Lagi –
lagi hal ini juga menunjukan bahwa Australopithecus hanya seorang
kera.10
6. Pada tahun 1949, Kenneth Oakley dari departemen paleontologi
British Museum mencoba melakukan uji fluorin, sebuah cara uji
8
Ali Demirsoy. Kalytym ve Evrim (Inheritance and Evolution). Ankara:
Meteksan Yayynlary. 1984. 64.
9
Harun Yahya, Menyibak Tabir Evolusi. Jakarta: PT. Globalmedia Cipta
Publishing. 2002, 55.
10
Ibid, 53.

4
baru untuk menentukan umur sejumlah fosil kuno. Hasil pengujian
mengejutkan, bahwasannya tulang rahang manusia piltdown tidak
mengandung fluorin sama sekali.

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa manusia


piltdown merupakan penipuan ilmiah. Yang mana tengkorak buatan,
tempurungnya berasal dari seorang lelaki yang hidup 500 tahun yang
lalu, dan tulang rahangnya adalah mlik seekor kera yang belum lama
mati, kemudian gigi – giginya disusun rapi dan ditambahkan pada
rahang tersebut dan persendiannya diisi agar menyerupai manusia.
Kemudian seluruh bagian ini diwarnai dengan potasium dikromat
untuk memberinya penampakan kuno.

Yang mengungkap hal ini adalah Le Glos Clark yaitu


seorang anggota tim yang mengungkap pemlasuan ini. Skandal
Piltdown ini dengan jelas memperlihatkan bahwa tidak ada yang
dapat menghentikan para evolusionis daalam rangka membuktikan
teori – teori mereka.11

C. Mengapa Evolusi Masih Dipertahankan ?

Ahli biologi evolusionis Amerika, Michael Walker mengatakan ;

“ Seseorang akan terpaksa menyimpulkan bahwa banyakl ilmuwan


dan ahli teknologi menjadi penganut teori Darwin hanya karena
teori tersebut dianggap meniadakan Sang Pencipta “.12

Tujuan daripada para pendukung teori ini adalah untuk


menyokong materialis yang mengingkari Allah. Materialisme adalah
keyakinan buta yang hanya mengakui keberadaan materi saja dan
mengingkari hal – hal diluar materi.

Kendati demikian, kebohongan evolusi yang telah


mengelabuhi dunia selama 140 tahun terakhir tidak akan berumur
panjang. Seorang filsuf Inggris, Malcolm Muggeridge, menyatakan
keruntuhan tak terhindarkan dari teori ini :

“ Saya sendiri yakin bahwa teori evolusi, khususnya hingga batas


penerapannya, akan menjadi salah satu lelucon terbesar dalam
buku – buku sejarah di masa mendatang. Anak cucu kita akan
merasa keheranan bagaimana sebuah hipotesis yang sedemikian
sangat rapuh dan meragukan dapat diterima dan begitu sangat
mudah dipercaya “.13
11
Harun Yahya, Menyibak Tabir Evolusi. Jakarta: PT. Globalmedia Cipta
Publishing. 2002, 65.
12
Michael Walker. Quadrant. 1982, 44.
13
Malcolm Muggeridge. The End of Christendom, Grand Rapids: Eerdmans.
1980, 59.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Bahwasanya Teori evolusi hanyalah


6 sebuah teori atau kepercayaan
yang tidak memiliki dasar ataupun bukti ilmiah. Hal ini terbukti dari
berbagai ilmuwan yang meneliti kembali teori tersebut. Dalam bukunya
Charles Darwin “ The Origin of Species “, dimana Darwin berharap
kesulitan – kesulitan itu akan teratasi di kemudian hari seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan, dan membuat sejumlah perkiraan. Namun pada
abad ke – 20 ternyata menggugurkan pernyataan Charles Darwin satu demi
satu. Baik dari segi teori maupun fakta yang ternyata hanya sebuah rekayasa
semata.

Allah tentunya menciptakan semua hal dibumi ini memiliki hikmah


atau tujuan masing demi kemaslahatan manusia seperti dalam Q.S Sad;27

‫ين َك َف ُروا ِم َن‬ ِِ


َ ‫ين َك َف ُروا ۚ َف َويْ ٌل للَّذ‬
ِ َّ َ ِ‫اطاًل ۚ َٰذل‬
َ ‫ك ظَ ُّن الذ‬
ِ ‫السماء واأْل َرض وما بيَنهما ب‬
َ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َّ ‫َو َما َخلَ ْقنَا‬
‫النَّا ِر‬
Artinya : “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu
adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-
orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka “.

DAFTAR PUSTAKA

7
Tasmuji dkk. IAD – IBD – ISD. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press. 2017.
Yahya, Harun. Menyibak Tabir Evolusi. Jakarta: PT. Globalmedia Cipta
Publishing. 2002.

Anda mungkin juga menyukai