Anda di halaman 1dari 8

Bisma Fajar Istanto (682018090)

A. Evolusi, Penyakit Langka, dan Ilnu Pengetahuan


Apakah evolusi benar-benar terjadi? Pertanyaan ini mengundang banyak persepsi yang
sulit untuk diterima oleh semua golongan. Teori tentang evolusi seringkali menjadi bahan
perdebatan sekaligus mengundang penolakan dari berbagai golongan terutama dari golongan
agamawan. Alasan penolakan tersebut tidak lain karena evolusi dianggap bertentangan dengan
dalil yang tercantum dalam kitab suci yang mereka yakini. Kemunculan dan perkembangan teori
evolusi tidak bertujuan untuk membuat manusia meragukan kebenaran kitab suci yang
diyakininya akan tetapi justru dapat memperkuat keyakinan seseorang terhadap kebenaran
agamanya. Sebagaimana Iskandar (2008) menyatakan bahwa teori evolusi tidak bertentangan
dengan agama mana pun di dunia. Perdebatan yang selama ini terjadi disebabkan karena
keterbatasan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, teori evolusi pun mengalami perkembangan menurut masanya.
[CITATION Tau19 \l 1033 ]
Pada masa evolusi modern seperti saat ini telah banyak sarana serta konsep-konsep yang
menunjang kemajuan teori evolusi. Kemajuan di bidang genetika, biokimia dan molekuler turut
menyumbangkan konsep-konsep yang mendorong pada perkembangan teori evolusi khususnya
dalam, memetakan materi genetik dari fosil-fosil yang ditemukan di lapisan bumi tertentu,
pewarisan sifat serta kekerabatan antar organisme ditinjau dari persentase persamaan materi
genetiknya. Semakin besar persentase persamaan matergi genetiknya maka kekerabatan
organisme yang diperbandingkan tersebut dapat disimpulkan semakin dekat. [CITATION Tau19 \l
1033 ]
Perkembangan teknologi komputer dan informatika berhasil menuntun sains untuk
melacak bukti-bukti empiris tentang kehidupan masa lampau sehingga terjadinya evolusi tidak
diragukan lagi pertanggungjawabannya secara ilmiah. Dengan semakin banyaknya bukti-bukti
baru yang ditemukan, semakin besar pencerahan yang kita dapatkan dalam menyibak misteri
evolusi makhluk hidup. Kini, kita tidak bisa lagi mengingkari ketika sains sampai pada
kesimpulan bahwa bumi dan kehidupan di atasnya merupakan produk dari evolusi, termasuk
manusia sebagai sang khalifah di muka bumi. [CITATION Tau19 \l 1033 ]
Fenomena yang terjadi dewasa ini menunjukkan bahwa evolusi mikroorganisme dapat
terjadi hanya dalam jangka waktu satu tahun (Mader & Windelspecht, 2018) dan manusia turut
andil dalam mempercepat proses evolusi. Salah satu jenis mikroba yang diketahui mengalami

Page 1 of 8
Bisma Fajar Istanto (682018090)
evolusi dalam kisaran tahun adalah strain virus H5N1 yaitu virus penyebab penyakit flu burung.
Data menunjukkan bahwa virus H5N1 yang pertama kali menyebabkan kematian di Indonesia
yaitu pada tahun 2005 setelah sebelumnya ditemukan di Hongkong tahun 1997. Pada tahun
2018 harian Republika edisi 17 Februari 2018 mewartakan bahwa strain virus penyebab flu
burung telah berubah menjadi H7N4. Apakah perubahan yang terjadi pada virus tersebut dapat
dikategorikan sebagai evolusi? Jika dalam hitungan beberapa tahun saja virus dapat
dikategorikan mengalami evolusi jadi berapakah batasan waktu yang dibutuhkan untuk
terjadinya evolusi makhluk hidup? [CITATION Tau19 \l 1033 ]
Pemahaman mengenai teori evolusi memberikan pandangan baru tentang cara menyikapi
evolusi mikroba dalam jangka waktu yang singkat. Sebagai contoh, dokter tidak akan
memberikan antibiotik kepada pasiennya hingga benar-benar diketahui bahwa pasiennya
terinfeksi jenis bakteri spesifik. Berdasarkan hal tersebut perlu kita pelajari bukti-bukti empiris
yang terjadi serta mekanisme proses evolusi terjadi. [CITATION Tau19 \l 1033 ]

B. Teori Darwin Tentang Asal Usul Makhluk Hidup


Darwin (2007: 151) menyatakan bahwa spesies-spesies yang serumpun ini adalah keturunan dari
satu induk yang sama; dan selama proses modifikasi, masing-masing telah menyesuaikan kondisi
dengan kondisi-kondisi kehidupan dimana Darwin hidup, dan telah mengantikan atau
mempunahkan bentuk induknya yang asli berikut semua varietas transisi antara keadaan dulu dan
sekarang.
Pendapatnya tentang asal usul makhluk hidup berasal dari produk makhluk hidup
sebelumnya, merupakan hasil penyimpulan dari penelitian selama lima tahun saat melakukan
pelayaran ke penjuru Amerika Selatan. Darwin menyoroti tentang keanekaragaman yang terjadi
didalam perjalannanya tersebut. Perbedaan-perbedaan individual atau varibialitas spesies ini
biasanya oleh peneliti dinggap sebagai bagian yang kurang penting. Namun Darwin mempunyai
pandangan dan keyakinan yang berbeda
dengan peneliti lainnya. Hal tersebut dinisbahkan dalam bukunya “saya dapat menunjukkan
suatu daftar fakta yang panjang bahwa bagian-bagian pun harus dianggap penting, ataukah
ditinjau dari sudut pandang fisologis ataupun dari sudut pandang klasifikasi, kadang-kadang
berubah dalam individuindividu spesies yang sama” (Darwin, 2007: 35)

Page 2 of 8
Bisma Fajar Istanto (682018090)
Pernyataan Darwin tersebut didasarkan pada beberapa penemuanpenemuannya. Salah
satu penemuan yang melandasi pernyataannya tersebut ialah tentang perbedaan paruh pada
burung Finch dikepulauan Galapagos maupun keanekaragaman jenis burung merpati piaraan.
Selain atas penemuan-penemuan yang Darwin dapatkan, pendapatnya tersebut juga Darwin
dasarkan pada penelitian Wallace lakukan di kepulauan melayu. Wallace mengamati perubahan
yang terjadi pada kupu-kupu betina dipulau-pulau tersebut. Uraian observasi yang disampaikan
oleh Firtz Muller tentang perubahan bentuk pejantan Crustacea di Brasil yang bertahap dua
bentuk yang berbeda (Darwin, 2007: 36).

C. Asal-Muasal Evolusi sebagai Ilmu Pengtahuan


Evolusi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses perubahan makhluk hidup dari
yang sederhana menjadi lebih kompleks. Membahas tentang evolusi maka pandangan pembaca
akan digiring untuk membahas tentang asal usul makhluk hidup. Asal usul makhluk hidup
sampai saat ini.banyak menuai kritik. Pandangan pro dan kontra mengikuti perjalanan evolusi
dan perkembangannya. Meskipun posisi Darwin telah dianggap berjasa dalam perkembangan
ilmu mengenai asal usul kehidupan di bumi akan tetapi penyangkalan dan pencarian bukti-bukti
ilmiah akan kadang kala teori yang dicetuskan Darwin bermunculan dari berbagai penjuru dunia.
Meskipun demikian, berdiri pada sisi yang sebaliknya, begitu banyak ilmuan yang mendukung
dan mengajarkan kebenaran teori Darwin. Namun seiring dengan perjalanan waktu teori evolusi
mengalami penyempurnaan atau modifikasi hingga sampai saat ini. Seperti halnya teori evolusi
Darwin menjadi teori evolusi sintesis modern. Teori tersebut hingga sampai saat ini menjadi
populer dikalangan masyarakat umum,[ CITATION WSu15 \l 1033 ]
Evolusi dan segala macam kandunganya mendapatkan kritikan yang tajam dikarenakan
ini adalah ilmu yang tidak prediktif. Bagaimanapun, disamping beberapa argumentasinya yang
terbantahkan dan dievaluasi oleh beberapa pembaharu, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
Darwin memberikan kontribusi besar bagi awal mula pencarian mendalam mengenai asal usul
kehidupan manusia yang pada akhirnya melahirkan penemuan-penemuan baru, ilmu- ilmu baru,
pemikiran– pemikiran baru dibidang sains dan kehidupan manusia dibumi. The origin of species
by means of natural selection karya Darwin adalah sebuah buku yang memiliki daya magis,
menginspirasi dan menjadi perbincangan. Beberapa dari mereka bahkan mendedikasikan

Page 3 of 8
Bisma Fajar Istanto (682018090)
kehidupan dan pemikirannya untuk menguji, mengembangkan dan mengajarkan buku ini.
[ CITATION Hel17 \l 1033 ]
Banyak orang tidak ingin memandang segala sesuatu dari berbagai sudut, tidak banyak
orang yang terbuka akan ilmu pengetahuan, menjadi individualis sehingga apa yang
dipandangnya dan diyakininya adalah kebenaran apa yang tanpa cacat dan memndang dari sisi
yang lain. Bidang evolusi perlu dipandang dari berbagai sisi dimana para ilmuwan dan ahli
menentang pemikiran Charles Darwin. Memandang dari sisi lain yang boleh jadi tidak
sepemikiran akan menjadikan kita bijak dan adil terhadap situasi apapun termasuk ilmu
pengetahuan.
Setelah pemikiran Charles Darwin dicetuskan,maka banyak yang beranggapan bahwa
realitanya asal usul manusia itu dari Kera. Teori itu muncul dari asumsi dan kajian Darwin,
namun ternyata Darwin masih meragukan teori tersebut karena belum ada bukti fisik yang nyata
tentang asal usul manusia. Sehingga teori itu banyak dibantah dan perlahan mulai
ditenggelamkan. Namun sangat disayangkan teori itu sudah menyebar disegala penjuru lewat
jalur pendidikan. Didalam konten buku pelajaran sekolah khususnya tentang asal usul makhluk
hidup sudah tercantum jelas dari mana asal usul manusia. Dan sampai saat ini masih banyak
yang percaya dengan teori Darwin. Dari generasi ke generasi selanjutnya teori itu selalu mengalir
didalam pikiran mereka, Padahal teori itu masih diragukan sejalan dengan pendapat Rosyid
(2019) yang menyatakan pada dasarnya, semua penemuan dan penelitian ilmiah telah
mengungkap bahwa rekaman fosil tidak menunjukkan suatu proses evolusi seperti yang
diusulkan para evolusionis. Fosil-fosil yang dinyatakan sebagai nenek moyang manusia oleh
evolusionis, sebenarnya ras selain manusia atau milik spesies kera.
Data dan fakta tentang asal usul manusia sudah didiskusikan dan diinformasikan oleh
para ahli. Mereka berpendapat dengan sendirinya berdasarkan kajian teori dan data sehingga para
ahli mencetuskan teori yang jauh berbeda dengan Charles Darwin. Oleh karena itu, seharusnya
kita sebagai generasi Z yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat harus
up to date dalam mencari setiap informasi. Melalui jurnal ini guru dapat ikut andil dalam
meluruskan pandangan mereka terhadap teori evolusi yang belum akurat. Untuk itu, guru
mencoba membantu menginformasikan teori terbaru bahkan menghilangkan teori asal usul
manusia (kera-manusia) atau missing link. Hal ini diharapkan agar siswa tidak lagi terjebak
dengan teori yang menyesatkan.

Page 4 of 8
Bisma Fajar Istanto (682018090)

D. Evolusi Manusia
Darwin mengemukakan pernyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek
moyang yang sama dalam bukunya The Descent of Man yang terbit tahun 1971. Sejak saat itu,
para pengikut Darwin telah berusaha untuk memperkuat kebenaran pernyataan tersebut.
Tetapi, walaupun telah melakukan berbagai penelitian, pernyataan “evolusi manusia” belum
pernah dilandasi oleh penemuan ilmiah yang nyata, khususnya di bidang fosil. Kalangan
masyarakat awam adalah yang umumnya tidak mengetahui kenyataan ini, dan menganggap
pernyataan evolusi manusia didukung oleh berbagai bukti kuat. Anggapan yang salah tersebut
terjadi karena masalah ini seringkali dibahas di media masa dan disampaikan sebagai fakta yang
telah terbukti. Tetapi mereka yang benarbenar ahli di bidang ini mengetahui bahwa kisah
“evolusi manusia” tidak memiliki dasar ilmiah. David Pilbeam, salah satu ahli paleontologi dari
Harvard University, menyatakan berikut ini: Bila anda mendatangkan seorang ilmuwan cerdas
dari bidang ilmu lain dan memperlihatkan padanya sedikit bukti yang kita miliki, ia pasti akan
berkata, ‘lupakanlah: tidak terdapat cukup bukti untuk meneruskannya.
William Fix, penulis sebuah buku penting dalam bidang palaeoanthropologi,
berkomentar:Terdapat banyak ilmuwan dan penyebar berita masa kini yang memiliki keberanian
untuk berkata kepada kita bahwa ‘tidak ada keraguan’ tentang bagaimana manusia berawal.
Andai saja merekamemiliki bukti. Pernyataan tentang evolusi ini, yang “tanpa disertai bukti”,
memulai pohon kekerabatan manusia dengan sejenis kera yang bernama Australopithecus.
Menurut pernyataan tersebut, sejalan dengan waktu Australopithecus mulai berjalan tegak,
otaknya tumbuh berkembang, dan melalui serangkaian tahapan untuk menjadi manusia yang kita
dapati sekarang (Homo sapiens). Tetapi catatan fosil tidak mendukung skenario ini. Kendatipun
pernyataan tentang keberadaan semua jenis bentuk peralihan, terdapat pembatas yang tidak dapat
dilalui yang memisahkan fosil-fosil manusia dan kera. Bahkan, telah terungkap bahwa spesies-
spesies yang dinyatakan sebagai nenek moyang bagi yang lain, ternyata merupakan jenisjenis
yang hidup sezaman pada periode yang sama. Ernst Mayr, salah satu pendukung terpenting teori
evolusi di abad ke-20 mengakui kenyataan ini: “Rantai yang menghubungkan hingga Homo
sapiens sebenarnya telah hilang”.[ CITATION Dah11 \l 1033 ]

E. Evolusi dan Kemajuan Teknologi

Page 5 of 8
Bisma Fajar Istanto (682018090)
Teori evolusi Darwin menjadi landasan bagi teori evolusi modern, termasuk rekayasa
genetika. Perkembangan teknologi dewasa ini memungkinkan saintis untuk melakukan rekaya
genetika. Melalui rekayasa genetik, manusia berkontribusi dalam mempercepat proses evolusi
(Campbell, 2003). Genetic Material Organism (GMO) merupakan hasil penggunaan teknologi
terkait proses mutasi genetik yang mengarah pada evolusi suatu makhluk hidup. Sebelum
rekayasa genetic ditemukan, manusia telah melakukan “rekayasa genetik” melalui peristiwa
kawin silang. Perkawinan silang dilakukan manusia hingga mendapatkan organisme dengan sifat
yang diinginkan manusia. Anjing merupakan contoh perkawinan silang ras serigala. Jelas
penggunaan teori evolusi ditangkap dengan baik oleh para teknolog dalam rangka merekayasa
materi genetika makhluk hidup sesuai keinginan dan kebutuhan manusia. [ CITATION Tau19 \l
1033 ]

F. Evolusi SARS-CoV-2
Pada awal 2020 muncul pandemic Covid-19 yang menciptakan darurat kesehatan global.
Wabah disebabkan oleh SARS-COV-2 dimana virus tersebut hasil evolusi dari family
coronavirus. Evolusi yang terjadi pada virus melalui mutasi genetik merupakan hal yang alamiah
terjadi. Virus berveolusi agar bisa terus beradaptasi dengan lingkungannya. Studi ini dilakukan
melalui studi literatur. Menjadi penting mengetahui evolusi dari SARS-CoV-2. Dengan diketahui
pola mutasinya, maka obat antivirus lebih mudah ditemukan sehingga pandemik akan berakhir.
Selain itu ditengah merebaknya virus corona di dunia muncul kepanikan dan ada juga yang
meremehkannya hingga menimbulkan bahaya bagi yang lain..[ CITATION Ate20 \l 1033 ]
Pada awal bulan desember 2019 sejumlah pasien dengan penyakit tak dikenal,
berdatangan ke rumah sakit pusat Wuhan, China. Penyakit yang menyebabkan radang paru-paru
tersebut diduga diakibatkan oleh virus yang berasal dari pasar ikan Huanan yang menjual
binatang liar. Setelah memasuki tahun 2020 otoritas China mengumumkan sebuah virus Corona
jenis baru. Korban meninggal berjatuhan hingga ribuan dan pasien di luar China juga dilaporkan
semakin banyak. WHO telah menetapkan wabah Corona (COVID-19) sebagai pandemic global
dan meminta semua komunitas dunia bekerja sama untuk mengakhiri masa-masa sulit ini.
Komunitas taksonomi virus internasional menamakannya sebagai syndrome pernapasan akut
coronavirus 2 (SARS-CoV-2). [ CITATION Ate20 \l 1033 ]

Page 6 of 8
Bisma Fajar Istanto (682018090)
Wabah Covid-19 dimulai pada pertengahan Desember 2019 di Wuhan, hingga 29
Februari 2020 SARS-CoV-2 (HCoV-19/2019-nCoV) telah menginfeksi lebih dari 85.000 orang
di dunia. Di awal Maret 2020, Indonesia untuk pertama kalinya mengumumkan kasus positif
pertamanya di Indonesia. Sebagaimana pasar hewan terlibat dalam asal mulanya wabah SARS-
CoV di tahun 2002-2003, diduga awal infeksi 2019-nCoV pun terkait dengan pasar perdagangan
satwa liar yang eksotis. Namun, spesies hewan eksotis apa dan dalam keadaan apa virus tersebut
menginfeksi manusia masih perlu dilakukan lagi investigasi. Penelitian awal menyatakan bahwa
2019-nCoV berpindah dari kelelawar ke manusia secara langsung, namun ini belum pernah
terjadi sebelumnya karena biasanya kelelawar membutuhkan inang perantara sebelum virus
menginfeksi manusia. Dan pada masa awal wabah, kelelawar sedang mengalami fase hibernasi,
sehingga bisa saja virus covid19 ditularkan atau berasal dari species eksotik lainnya. [ CITATION
Ate20 \l 1033 ]
Mutasi pada virus sendiri merupakan hal yang alami dan normal. Virus termasuk
makhluk prehistoric, dimana mereka adalah salah satu makhluk awal yang terbentuk saat
kehidupan mulai ada. Virus berveolusi agar bisa terus beradaptasi dengan lingkungannya. SARS-
CoV-2 yang sering kita sebut sebagai Corona Virus pun sama seperti semua virus lainnya.
SARSCoV-2 seperti semua virus pada umumnya akan bermutasi dan mengalami perubahan
genetic. Meskipun istilah mutasi menyebabkan hal yang mengerikan, namun realitasnya pada
virus, mutasi adalah bagian alami dari siklus hidupnya. Apalagi virus dengan genetic RNA,
seperti SARS-CoV-2 yang akan bermutasi terus menerus.[ CITATION Ate20 \l 1033 ]

Referensi
Ateng Supriyatna, I. K. (2020). Evolusi SARS-CoV-2 dalam Perspektif Wahyu Memandu Ilmu
(WMI) .
Franz, D. (2011). Teori Evolusi: Asal dan Tujuan Manusia.
Helmi. (2017). Evolusi Antar Spesies (Leluhur Sama Dalam Perspektif Para Penentang). Jurnal
Ilmiah Multi Sciences, 83-93.
Sutrisno, W. (2015). Teori Evolusi Darwin dalam Perspektif Islam.

Page 7 of 8
Bisma Fajar Istanto (682018090)
Taufik, L. M. (2019). TEORI EVOLUSI DARWIN: DULU, KINI DAN NANTI. Jurnal Filsafat
Indonesia,, 2, 98-102.

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai