Anda di halaman 1dari 14

Keruntuhan Teori Evolusi Darwin

Tugas paper untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diampu oleh Muhammad
Iqbal Filayani, M.Si.

Oleh :

Ahmad khoirofi arozak (17208153038)


Afina aninnas (17208153056)
Mohamad nizar soim (17208153068)
Rizqi khoirurahmah (17208153069)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

Oktober 2017
abstrak
Asal usul makhuk hidup terutama manusia hingga sampai saat ini masih
menjadi perdebatan hangat dan belum menemukan solusinya. Sehingga dengan
melihat kondisi tersebut sedikit banyak telah membuat umat manusia yang
mengkaji permasalahan tersebut mengalami kegamangan.
Berbagai macam teori ataupun gagasan bermunculan dalam menyatakan
proses penciptaan makhluk hidup. Dikalangan umat islam, teori evolusi telah
melahirkan beberapa pandangan dalam menafsirkan asal usul makhluk hidup.
Pandangan,terhadap teori evolusi Darwin maupun teori evolusi sintesis modern
dipengaharui cara pandang, metode ataupun kapasitas personal dalam menilai
teori tersebut. Tujuan dari analisis dari video ini ialah mengetahui konsep evolusi
Darwin secara menyeluruh dan bantahan harun yahya terhadap teori darwinisme.
Hasil analisis video ini terdapat wacana yang berkembang dalam menafsirkan
teori evolusi Darwin yaitu; kelompok penolak (kreasionisme), penerima
(modernis) dan moderat. Teori evolusi Darwin menjadi salah satu faktor pemicu
munculnya sains agama yang diwacanakan tokoh islam ditengah masyarakat
islam. teori evolusi telah diklaim harun yahya sebagai teori yang mengantarkan
pada paham ateis yang menihilkan tuhan. Klasifikasi kreasionisme harun yahya
difokuskan dari karyanya tentang keruntuhan evolusi. Harun yahya
mengungkapkan beberapa pokok pandangannya antara lain tidak adanya bentuk
transisi pada makhluk hidup pada makhluk hidup, kerumitan struktur makhluk
hidup adalah bukti penciptaan, makhluk hidup telah diciptakan secara sempurna.
Harun yahya menyebutkan bahwa teori evolusi sebagai kajian yang tidak ilmiah
karena telah dianggap terbantahkan oleh temuan baru sains.
Kreasionisme dan teori evolusi sebagai kajian sains tidak pernah
menemukan kebenaran final. Kedua teori tersebut akan terus mengalami
perdebatan dan perubahan dan selanjutnya akan memunculkan respon dengan
versi pendapat-pendapat dan asumsi yang berbeda-beda pada kedua teori tersebut.

Kata kunci : evolusi, teori darwin, kreasionisme


PENDAHULUAN

Kajian sains modern tentang alam semesta dan asal-usul kehidupan


seringkali menghasilkan pada kesimpulan-kesimpulan yang mengarah pada
eksistensi Tuhan. Pandangan sains yang mengarah pada bidang teologi tersebut
telah menunjukkan adanya korelasi antara agama dan sains. Perbincangan yang
mengkorelasikan antara agama dan sains telah menarik perhatian banyak
kalangan, baik ilmuwan maupun agama-wan. Agama dan sains merupakan dua
hal yang memainkan peran penting dalam sejarah umat manusia. Penemuan teori
sains dapat memicu perdebatan konseptual. Krintikan terhadap suatu konsep
sains, seringkali muncul dari berbagai kalang-an masyarakat. Hal ini telah
berlangsung sejak zaman dahulu. Saat ini yang masih menjadi kontroversi antara
kalangan ilmuwan dengan agamawan adalah kajian tentang asal-usul kehidupan.
Gagasan tentang asal-usul kehidupan yang menjadi perdebatan adalah teori
penciptaan terpisah (separated creation theory) dan teori evolusi (evolution
theory). Teori penciptaan terpisah (separated creation theory} atau yang lebih
dikenal dengan kreasionisme menyatakan bahwa makhluk hidup diciptakan
sendiri-sendiri dan jumlah spesies asal adalah sebanyak spesies yang ada
sekarang. Gagasan penciptaan terpisah ini berasal dari pendapat masyarakat pada
umumnya dan penafsiran harfiah Injil (Kitab Kcjadi-an), yang mengatakan bahwa
manusia diciptakan sebagai manusia, begitu pula makhluk hidup yang lain.
Penafsiran seperti Itu muncul dari kitab suci agama monoteisme yang lain. Secara
literal, disebutkan bahwa "Jika tuhan berkehendak, maka Jadilah". Penafsiran
harfiah kitab kejadian tentang penciptaan tersebut bertolak belakang dengan
konsep evolusi yang menjelaskan bahwa kehidupan tidaklah statis (mengalami
perubahan atau perkembangan secara gradual). Konsep evolusi makhluk hidup
dapat diartikan bahwa seluruh makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari satu
moyang tunggal. Selama ini asal-usul makhluk hidup masih menjadi
permasalahan di kalangan ilmuwan, agamawan maupun masyarakat pada
umumnya. Sebagaimana telah disebutkan di depan, bahwa yang masih menjadi
permasalahan bagi mereka adalah antara teori evolusi dan penciptaan editorial,
Tuhan, Agama dan Sains, Relief Journal of Religious Issues: Agatna dan Sains,
Vol. I: 01, 2003, him. 5. 96 Harun Yahya: Kreasionisme Islam... (Muqoanm &
Sj/arif Hidayat) terpisah. Keduanya masih sering menghadapi kritik dari berbagai
kalangan. Kritik-kritik tersebut patut dikaji secara obyektif dan serius oleh para
pakar masa kini, khususnya para ahli biologi. Sebagian besar kalangan agamawan
hingga kini masih menolak teori evolusi. Kekhawatiran mereka terhadap teori
evolusi terutama disebabkan karena penafsiran teori evolusi cenderung
meniadakan tuhan. Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup termasuk
rnanusia, muncul melalui proses seleksi alam (natural selection} yang gradual
sehingga bagi sementara pihak, peran tuhan sebagai pencipta akan terusik.
Pernyataan teori evolusi tersebut tentang keberadaan makhluk hidup secara
kebetulan (by chance) dan tidak memiliki tujuan (non purposive} membuat
signifikansi tuhan bagi kehidupan meluntur. Makhluk hidup ridak akan lagi butuh
penyelamatan dari Tuhan karena itu agama ridak lagi dibutuhkan.
PEMBAHASAN

Paham materialisme yang diwakili oleh Darwinisme dengan teori


evolusinya, telah bersembunyi di balik kedok sains untuk menolak fakta
penciptaan alam. Teori yang mengatakan bahwa kehidupan berasal dari materi tak
hidup melalui serangkaian peristiwa kebetulan ini sebenarnya telah terbantah
dengan berbagai fakta yang mengindikasikan bahwa alam ini diciptakan oleh.
Sebetulnya doktrin evolusi telah ada sejak jaman Yunani kuno. Akan
tetapi, teori evolusi dikemukakan secara lebih mendalam pada abad ke-19. Yang
menjadikan teori tersebut sebagai bahasan terpenting dalam dunia ilmiah adalah
kemunculan buku The Origin of Species karya Charles Darwin pada tahun 1859.
Dalam buku ini, Darwin mengingkari penciptaan spesies yang berbeda-beda jenis
secara terpisah oleh Tuhan seraya mengatakan bahwa semua makhluk hidup
berasal dari satu nenek moyang yang sama, sebuah sel yang kemudian
berkembang menjadi spesies-spesies yang berbeda dalam kurun waktu yang lama
melalui perubahan bentuk sedikit demi sedikit. Kalau memang demikian yang
terjadi, maka seharusnya pernah terdapat sangat banyak spesies peralihan selama
periode perubahan yang panjang ini. Hal semacam inilah yang dipertanyakan
Harun Yahya, nama pena bagi Adnan Oktar asal Turki ini. Sebagai contoh,
seharusnya terdapat beberapa jenis makhluk setengah ikan-setengah reptil di masa
lampau, dengan beberapa ciri reptil sebagai tambahan pada ciri ikan yang telah
mereka miliki. Atau seharusnya terdapat beberapa jenis burung-reptil dengan
beberapa ciri burung di samping ciri reptil yang telah mereka miliki. Evolusionis
menyebut makhluk-makhluk khayalan yang mereka yakini hidup di masa lalu ini
sebagai bentuk "transisi". Jika binatang-binatang seperti ini memang pernah ada,
maka seharusnya mereka muncul dalam jumlah dan variasi sampai jutaan atau
miliaran. Lebih penting lagi, sisa-sisa makhluk-makhluk aneh ini seharusnya ada
pada catatan fosil. Jumlah bentuk-bentuk peralihan ini pun semestinya jauh lebih
besar daripada spesies binatang masa kini dan sisa-sisa mereka seharusnya
diketemukan di seluruh penjuru dunia.
Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat ditemukan dan bukti-bukti ilmiah
malah menunjukkan hal sebaliknya yang makin meruntuhkan teori ini. Dalam The
Origin of Species sendiri, Darwin malah menjelaskan, "Jika teori saya benar, pasti
pernah terdapat jenis-jenis bentuk peralihan yang tak terhitung jumlahnya, yang
mengaitkan semua spesies dari kelompok yang sama.Sudah tentu bukti
keberadaan mereka di masa lampau hanya dapat ditemukan pada peninggalan-
peninggalan fosil." Teori Darwin dalam kesimpulan Harun Yahya, sama sekali
tidak didasarkan pada penemuan ilmiah yang nyata sebagaimana yang diakuinya,
jadi ini hanya sekedar "dugaan".
Paham materialisme yang menjadi dasar pemikiran Darwinisme, dan juga
paham-paham lainnya seperti naturalisme, fasisme, totalitarianisme, rasialisme,
komunisme, humanisme sekular, ateisme, dan sejenisnya. Paham-paham itu
menolak fakta penciptaan alam. Teori-teori itu menyatakan bahwa kehidupan
berasal dari materi tak hidup melalui serangkaian peristiwa kebetulan. Mereka
pemuja berhala, yang oleh Harun Yahya disebutnya dengan idolatry, sebuah
pemujaan yang memiliki berbagai varian pada zaman modern ini.
Charles Darwin menyatakan bahwa evolusi terjadi melalui proses seleksi
alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
dapat bertahan hidup. Sedangkan, makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, tidak akan bertahan hidup atau mati. Di sisi lain,
Lamarck menyatakan bahwa mekanisme evolusi terjadi melalui penggunaan
organ tubuh sebagai akibat dari kondisi lingkungan. Organ-organ yang terus
digunakan akan berkembang, sedangkan, organ yang tidak digunakan akan
tereduksi. Contoh perbedaan dari teori Lamarck dengan Darwin ditunjukkan
dengan leher jerapah. Di mana dalam teori Lamarck ini, jerapah pada mulanya
memiliki leher pendek dan tidak dapat menjangkau makanannya. Letak daun yang
semakin tinggi dan leher jerapah yang terus dijulurkan, maka menyebabkan leher
jerapah menjadi semakin panjang. Pada akhirnya, terbentuklah jerapah yang
memiliki leher panjang. Lamarck juga mengatakan bahwa makhluk hidup yang
lengannya di potong hingga terus menerus maka generasi selanjutnya akan
terlahir sebagai makhluk hidup yang tak berlengan. Sedangkan, dalam teori
Darwin, jerapah pada mulanya ada yang berleher pendek dan ada pula yang
memiliki leher panjang. Mereka bersaing untuk memperoleh makanan. Proses
seleksi alam menyebabkan jerapah yang memiliki leher pendek mati karena tidak
dapat menjangkau makanan. Pada akhirnya, hanya jerapah yang memiliki leher
panjang saja yang dapat bertahan terhadap persaingan.

Kelemahan teori evolusi Darwin menurut Harun Yahya:


Dalam karyanya, Harun Yahya mengungkapkan bahwa Teori
Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin merupakan gagasan yang tidak ilmiah.
Ada beberapa hal yang dijadikan dasar bagi Harun Yahya untuk membantah Teori
Evolusi Darwin.
Yang pertama, masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada masa Darwin dan Lamarck untuk menjelaskan fenomena asal usul
kehidupan. Ilmu genetika dan biokimia pada masa Darwin belum ada sehingga
mempersempit penjelasan Darwin tentang evolusi dari sudut pandang genetika
dan biokimia.
Yang kedua, komposisi dan susunan unsur genetik pada makhluk hidup
yang sangat rumit menunjukkan ketidakabsahan mekanisme evolusi kehidupan.
Menurut Harun Yahya, kerumitan yang ada dalam setiap unsur genetik tersebut
merupakan hasil rancangan Sang Pencipta alam semesta ini.
Yang Ketiga, Harun Yahya juga mengungkapkan kelemahan-kelemahan
bukti evolusi yang dikemukakan oleh Darwin, salah satunya dari catatan fosil.
Dari berbagai fosil yang ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang menunjukkan
bentuk transisi yang dapat dijadikan sebagai petunjuk proses evolusi. Di samping
itu, perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah
berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat
berbeda, sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan
keturunannya.
Yang keempat mengenai seleksi alam, Harun Yahya mengungkapkan
bahwa tidak pernah ada satu spesies pun yang mampu menghasilkan spesies lain
melalui mekanisme seleksi alam. Misalnya seleksi alam tidak menjadikan rusa
berubah menjadi spesies lain seperti kuda misalnya.
Yang kelima, ialah satu pokok pikiran Teori Evolusi yang juga tak luput
dari bantahan Harun Yahya adalah tentang mutasi. Di dalam pandangan evolusi
Darwin, mutasi dikatakan sebagai proses yang memunculkan spesies baru yang
berbeda dari tetuanya atau dari induknya. Harun Yahya menentang pandangan
yang menyatakan bahwa mutasi dapat bersifat menguntungkan, tetapi pada
kenyataannnya setiap mutasi bersifat membahayakan. Lalu, Harun Yahya
mengajukan tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat dijadikan bukti sebagai
pendukung terjadinya proses evolusi yang diungkapkan oleh Darwin :
1. Tidak pernah ditemukan mutasi yang bermanfaat, karena mutasi terjadi secara
acak dan akan susunan dan komposisi materi genetik.
2. Mutasi tidak menambahkan informasi genetik yang baru, tetapi hanya bersifat
merubah atau merusak yang dapat mengakibatkan ketidak normalan.
3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi pada
sel-sel reproduksi organisme.

Jadi, kesimpulannya teori evolusi darwin ditentang oleh teori evolusi yang
dikemukakan oleh Harun Yahya. Menurut pandangan Harun Yahya, konsep
kehidupan yang berasal dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar
biologi.
Gagasan tersebut mengandung arti bahwa makhluk hidup yang pertama kali
muncul di bumi berasal dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan bukan dari
benda mati yang dikemukakan oleh Charles Darwin. Harun Yahya berpendapat
bahwa di alam semesta ini ada pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Harun
Yahya juga menemukan kelemahan teori evolusi Charles Darwin, yaitu tentang
komponen dan penyusun unsur genetik, catatan fosil, seleksi alam, dan mutasi.
Dalam buku rahasia DNA Harun Yahya menjelaskan kebenaran yang
diungkap proyek genom manusi. Perkembangan sains kian mempertegas bahwa
makhluk hidup memiliki struktur yang luar biasa kompleks dan keteraturan yang
terlalu sempurna untuk muncul melalui peristiwa kebetulan. Ini membuktikan
fakta bahwa makhluk hidup diciptakan oleh pencipta Yanng Maha Kuasa yang
memiliki pengetahuan tanpa tanding. Manusia sebagai objek penelitian
mempunyai sebuah keunikan yang terdapat dalam DNA , para ahli telah berusaha
untuk menguraikan tiga miliar huruf kimiawi dalam DNA dan menentukan
urutannya. Sebagai hasilnya 85 % dari data yang terkandung dala DNA manusia
dapat diuraikan dengan tepat.
Dalam analisi kelompok kami, kami berpandangan bahwa Darwin tidak
melibatkan tuhan dalam penciptaan semesta ini, padahal Mekanisme penciptaan
makhluk hidup juga telah dijelaskan dalam Alquran.






"Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) Bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah
menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya
sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," Surah Al
'Ankabut Ayat 20.









Sementara dalam ayat lain, Allah berfirman di Surah Al Maidah.
"Katakanlah: Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang
lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-
orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan
kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut? Mereka itu lebih buruk
tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus," Surah Al Maidah Ayat 60.
Banyak orang meyakini bahwa makna ayat itu mengisyaratkan kera
menjadi asal mula makhluk keturunan berikutnya, yaitu manusia. Pemahaman ini
keliru. Riset-riset ilmiah modern menegaskan bahwa teori evolusi adalah teori
yang salah dan tak memiliki dasar yang sah. Dua orang pakar dari Pusat Riset
Ilmiah Prancis, Petit dan Prevost, mengatakan bahwa manusia telah berpegang
pada gagasan evolusi, tetapi pemikiran itu belakangan segera terbantahkan.
Di dalam Al Quran proses kejadian manusia secara biologis dijelaskan
secara terperinci melalui firman-Nya :

23:12


23:13




23:14
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengandaging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al
Muminuun (23) : 12-14).

Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :


"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan.
Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya
(kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian
selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama
itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah
beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk
menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) :rezekinya, ajal (umurnya),
amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)

Walaupun hanyalah sebuah hadist yang diambil dari Al-Quran tapi kita
wajib percaya bahwa Al-Quran adalah satu-satunya literatur yang paling benar
dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan.
Ungkapan ilmiah dari Al Quran dan Hadits 15 abad silam telah menjadi
bahan penelitian bagi para ahlibiologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-
organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Quran dengan "sari
pati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein,
sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah.
Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya
menghasil kan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan
seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur
wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia
yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara
bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al
Quran dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini
sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu
Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah
pernyataan Al Quran yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain itu beliau
juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Quran dan hadits banyak mengilhami
para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup
manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum
(sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan).Kesemuan yaitu
belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18,
demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan
genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi
jauh sebelumnya Al Quran telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah)
menciptakannyadankemudian (haditsmenjelaskanbahwa Allah) menentukan sifat-
sifat dan nasibnya."
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin)
bahwa selama embrio berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang
menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan
lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan
kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini
ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskanoleh Allah di dalam Al Quran :





"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam
selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. AzZumar (39) : 6).
Hadist diatas sebagai bukti bahwa Al-Quran sebuah buku Ilmu pengetahuan yang
pasti kebenarannya dan tanpa ada keraguan yang mampu di buktikan
kebenarannya.
Dari bukti-bukti diatas dapat kita simpulkan bahwa semua nenek moyang
kita adalah Nabi Adam as. Dan membuktikan bahwa teori Evolusi Darwin adalah
salah. Karena itua dalah sebuah teori saja. Dan teori sendiri adalah sebuah
pemikiran dari seseorang yang juga bisa salah.
Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teori-teori yang


dikemukakan oleh darwin tidak dapat dipertanggung jawabkan secara jelas, dan
teori-teori dari darwinisme masih berupa khayalan yang meniadakan tuhan, oleh
sebab itu ilmuwan muslim yaitu harun yahya menyanggah teori darwinisme,
harun yahya berpendapat bahwa semua alam semesta ada karena dengan hasil dari
penciptaan tuhan YME, Yang dalam Al-Quran juga telah dijelaskan.
Daftar pustaka

https://tafsirq.com/topik/ayat+al-mu%27minum+ayat+12-14

http://rhakakatresna.blog.upi.edu/2015/04/antara-darwin-dan-harun-yahya-
mengenai-asal-usul-manusia/

http://digilib.uin-
suka.ac.id/7888/1/MUQOWIM%20DAN%20SYARIF%20HIDAYAT%20HARU
N%20YAHYA%20KREASIONISME%20ISLAM%20UNTUK%20MERUNTU
HKAN%20TEORI%20EVOLUSI.pdf

https://www.academia.edu/21971197/KRITIK_DAN_PANDANGAN_HARUN_
YAHYA_TERHADAP_TEORI_EVOLUSI_MANUSIA_EVOLUSIONISME

Anda mungkin juga menyukai