Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DEBAT APOLOGETIKA KRISTEN

“EVOLUSI VS CREATIO EX NIHILO”

Disusun oleh :
May Ester Barasa (01403200015)
Nancy Rebecca Marito Manurung (01403200007)
Putri Subur Tarisah (01403200013)

Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pelita Harapan
2023
Pendahuluan
Salah satu permasalahan yang belum menemukan titik penyelesaian hingga saat ini
adalah permasalahan mengenai tentang asal usul manusia. Ada begitu banyak perbedaan
pendapat dari para ilmuwan mengenai asal usul manusia yang membuat kebingungan mengenai
asal usul manusia sebenarnya. Manusia merupakan makhluk yang cerdas serta memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu. Sifat manusia inilah yang membuat dirinya selalu
berusaha untuk mencari tahu sesuatu, terutama mencari tahu bagaimana asal usul dirinya dan
membawanya untuk selalu berusaha mendapatkan jawaban atas pertanyaannya sendiri dengan
menciptakan berbagai penemuan dan teori dukungan. Dalam mencari bukti dan pembenaran
atas teorinya sendiri, tanpa sadar manusia sering kali melakukan perdebatan 1.
Topik evolusionisme sebenarnya adalah hal yang menarik karena pengaruhnya masih
tetap terlihat sampai saat ini. Teori evolusi membuat kontroversi munculnya atheis,
sekularisme, dan humanisme yang memungkinkan manusia meninggalkan keimanannya
terhadap Tuhan. Sejak terbitan buku Darwin yang membahas teori evolusi dalam buku yang
berjudul: “The Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of
Favoured Races in the Struggle for Life” membuat para ilmuwan meyakini bahwa
evolusionisme sebagai fakta ilmiah yang tidak diragukan, namun ada juga yang menolaknya.
Teori evolusi menyebabkan kontroversi yang membuat para ilmuwan lain semakin intensif
bekerja untuk menemukan bukti-bukti dalam mendukung argumen mereka. Walaupun teori
evolusi pertama kali dikemukakan oleh Charles Robert Darwin, namun sebenarnya akar biologi
evolusioner sudah ada sejak zaman Aristoteles 2.
Setiap mahluk hidup diciptakan dengan struktur dan variasi yang berbeda dan beragam.
Walaupun diciptakan berbeda-beda dan beragam, namun ada beberapa hal tertentu dapat
terlihat kemiripannya. Sebagai contoh, antara kucing dan singa memiliki ukuran tubuh yang
berbeda, namun jika dilihat sekilas, hampir keseluruhan tampang mereka sangat mirip 3.
Melalui hal inilah, para ilmuwan berusaha mencoba untuk menafsirkan bahwa dibalik jenis-
jenis mahluk hidup yang beragam ini, terdapat pola yang sama, sehingga para ilmuwan

1
Marojahan Saragi, “Ancaman Evolusionisme Terhadap Pendidikan Kristen,” KURIOS (Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Agama Kristen) 3, no. 1 (2018): 40–47.
2
John C Simon and Stella Y E Pattipeilohy, “Pandangan Dunia Evolusioner Dan Respon Iman Kristen,” BIA’:
Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2, no. 1 (2019): 94–107.
3
Leo Muhammad Taufik, “Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, Dan Nanti,” Jurnal Filsafat Indonesia 2, no. 3 (2019):
98–102.
menduga bahwa mahluk hidup berasal dari moyang yang sama dan ditemukan hubungan
keterkaitan antara satu jenis mahluk hidup dengan yang lain 4.
Evolusi adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam bentuk dan tingkah laku
organisme antara generasi ke generasi. Dampak evolusi inilah yang berhubungan dengan
alasan mengapa manusia bisa hadir di dunia atau biasa disebut dengan asal usul manusia Awal
mula munculnya teori Darwin adalah saat Darwin mengelilingi dan mengunjungi banyak
pulau-pulau dan akhirnya menemukan banyak keunikan pada flora dan fauna, salah satunya
perubahan yang terjadi pada burung finch. Perubahan pada burung finch inilah yang menjadi
dasar teori Darwin dalam merevolusi pemikiran dan pemahaman manusia tentang kehidupan
di bumi ini 5.
Kesamaan manusia dengan binatang yang dibuktikan melalui teori evolusi sejatinya
telah bertentangan dengan apa yang disampaikan Allah dalam Firman-Nya, Alkitab. Dalam
Alkitab, Allah begitu mengangkat martabat manusia setinggi-tingginya. Dengan jelas dan tegas
Alkitab menjelaskan bahwa Allah menciptaan manusia segambar dan serupa Allah (Imago dei)
dan menyatakan manusia adalah ciptaan-Nya yang sangat berharga dengan tujuan istimewa
(Kej 1:26-27; Mat 10:28-31; Mzm 8:5-7). Jika Allah sudah menyatakan Firman-Nya, lantas
apakah ada alasan dan bukti lain yang dapat diterima untuk menyatakan bahwa manusia
diciptakan melalui keturunan yang sama dan penciptaannya terpisah dari campur tangan
Allah?

A. Kontra Iman Kristen

Segala sesuatu ada dengan sendirinya, tanpa ada pencipta

Menurut Abbe Georges Lemaitre, alam semesta berasal dari ledakan yang sangat dasyat
(big bang theory) yang terjadi sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu. Ferrel mengatakan bahwa
teori big bang menjelaskan, awalnya tidak ada materi apapun dan hanya ada kekosongan
(nothingness). Kemudian, dalam kekosongan terjadi pengentalan yang berubah menjadi satu
gumpalan dalam satu titik yang kecil. Massa jenis dari gumpalan bernilai sangat tinggi dan
memiliki suhu sekitar 1 trilyun derajat Celsius 6. Gumpalan superatom ini kemudian meledak

4
Rusna Ristasa, “Sejarah Perkembangan Teori Evolusi Makhluk Hidup,” Jurnal Repository. Ut. Ac.
Id./4251/1/PEBI4204/Modul 1 (2015).
5
Tanjung Enim, “Saat Iman Dan Akal Berbenturan: Alam Semesta Menurut Ajaran Alkitab Dan Evolusionisme,”
Jurnal Scripta Teologi Dan Pelayanan Kontekstual 3 (2018): 49–59.
6
Josef Glinka SVD, “Evolusi Dan Agama Kristen,” Manusia Makhluk Sosial Biologis, 2019, 43.
yang menghasilkan proton, neutron dan electron yang kemudian lambat laun mengisi seluruh
ruang kosong dalam alam semesta. Ketika proton, neutron, dan elektron melemparkan dirinya
ke luar dengan kecepatan supersonik, maka terebentuklah struktur atom yaitu hidrogen dan
helium yang saling mengorbit. Seiring berjalannya waktu, atom lingkar luar mulai berputar-
putar satu dengan lainnya yang menghasilkan awan gas yang kemudian menyatu membentuk
bintang-bintang. Teori big banglah yang kemudian mendasari terbentuknya evolusi alam dan
manusia 7.

Seiring berjalannya waktu, pandangan lain muncul dari evolusi teistik yang
menyatakan bahwa Allah tidak ada. Karena kehidupan terjadi dengan sendirinya secara
alamiah dari bahan pembangun dari yang tidak hidup dan dipengaruhi oleh hukum-hukum
alam. Evolusi teistik percaya bahwa Allah itu ada, akan tetapi Ia tidak berkontribusi langsung
dalam munculnya kehidupan mula-mula 8. Allah hanya menciptakan bahan baku utama, hukum
alam dan menciptakan semuanya hanya pada satu titik sehingga tidak menghasilkan kehidupan
dan membiarkan ciptaan-Nya mengambil alih. Ia membiarkan semuanya berjalan dengan
sendirinya, sehingga kehidupan berasal dari materi yang tidak hidup menjadi suatu kehidupan.
Hal ini mengartikan bahwa Allah pencipta yang tidak sempurna karena Allah hanya bisa
menggunakan yang ada untuk proses penciptaannya 9.

James H. Jouncey mengemukakan bahwa teori evolusi itu benar, karena peran Allah
tidak penting. Pernyataan ini mengarahkan bahwa Allah menggunakan evolusi sebagai metode
dan James juga mengatakan banyak ilmuwan-ilmuwan biologi yang percaya terhadap teori
evolusi tetapi tidak menyampingkan kegiatan keagamaan dan tidak menjadi sumber dari
masalah.

Segala sesuatu berkembang menurut proses evolusi

Sekitar abad-19 muncullah salah satu teori yang berdampak besar terhadap ilmu
pengetahuan yaitu teori evolusi. Teori evolusi bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya
perubahan pada spesies dalam jangka waktu tertentu sehingga dapat beradaptasi dengan
10
lingkungan dan dapat meneruskan perubahan tersebut pada generasi berikutmya . Teori
evolusi ditemukan oleh Charles Darwin, akan tetapi sebelum teori ini sudah ada pada zaman

7
Enim, “Saat Iman Dan Akal Berbenturan: Alam Semesta Menurut Ajaran Alkitab Dan Evolusionisme.”
8
David Alinurdin, “Where The Conflict Really Lies,” Jurnal Amanat Agung 11, no. 2 (2015): 405–10.
9
H.L.P.E. Ret’d, Evolusi: Fakta Atau Iman?: Apakah Ilmu Pengetahuan Menjadi Agama? (E-Ind), Ilmu
Pengetahuan Dan Agama (Word to the World Ministries, 2020).
10
Taufik, “Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, Dan Nanti.”
Yunani Kuno. Charles Darwin resmi mencetuskan teori evolusi pada bukunya yang berjudul
On The Origin of Species yang menyebutkan bahwa ada dua proses terjadinya perubahan dalam
spesies makhluk hidup 11. Pertama, spesies terbentuk dari keturunan satu nenek moyang yang
sama, tetapi mengalami perubahan karena adanya proses modifikasi keturanan (descent with
modification). Kedua, mekanisme dari adanya modifikasi keturunan karena adanya proses
12
seleksi alam . Para filsuf Yunani meyakini bahwa evolusi dari kehidupan terjadi secara
bertahap.

Teori evolusi yang dikemukakan oleh Darwin dapat menjawab pemikiran tentang
evolusi yang terjadi di bumi dan menjadi pemicu dari berkembangnya pengetahuan melalui
inferensi yang dibuktikan oleh bukti empiris dan teori-teori lainnya 13. Pada pertengahan tahun
1600-an Robert Hooke dan Nicolaus Steno mengemukakan bahwa terdapat fosil sisa kehidupan
14
pada masa lalu . Dimana, Edwrd Tyson juga mengemukakan bahwa spesimen dari bayi
simpanse menunjukkan adanya kemiripan dengan manusia yang mana manusia dan kera
memiliki ciri-ciri yang sama. Hal inilah yang menjadi pemicu awal teori evolusi yang
berkembang hingga saat ini 15.

Proses evolusi manusia memiliki tahapan proses evolusi, yang dimulai dari
Australopithecus afarensis, homo habilis, homo erectus, homo Neanerthalensis, dan homo
16
sapiens . Setiap tingkatan tersebut merupakan proses tahapan terbentuknya manusia yang
sekarang ini.

1. Australopithecus afarensis
Fosil ini memiliki komponen rangka yang lengkap dan ditemukan sekitar 40% dari
total keseluruhan rangkanya. Australopithecus afarensis menjadi hominid tertua
dari afrika yang fosilnya hidup sekitar 4 juta tahun yang lalu.
2. Homo hobilis (manusia cakap)
Homo hobilis tergolong dalam manusia cakap yang memiliki kapasitas otak 650 cc
dengan postur tubuh tegak dan bertangan. Fosil ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 –
1,8 juta tahun yang lalu.

11
Ucu Yanu Arbi, “Sejarah Dan Bukti Evolusi Pada Gastropoda,” OSEANA37 2 (2012): 41–51.
12
R Stefoff and A K Sari, Charles Darwin Dan Revolusi Evolusi (BASABASI, n.d.).
13
C Darwin and J Carroll, On the Origin of Species (Broadview Press, 2003).
14
Saragi, “Ancaman Evolusionisme Terhadap Pendidikan Kristen.”
15
M A Jonar T. H. Situmorang, Matinya Teori Evolusi (PBMR ANDI, 2021).
16
T Simanjuntak and U G M Press, Manusia-Manusia Dan Peradaban Indonesia (Gadjah Mada University Press,
2021).
3. Homo Erectus
Homo Erectus memiliki kaitan yang sangat erat dengan asal usul dari manusia dan
keturunan dari fosil ini ditemukan di Indonesia. Memiliki ciri dengan postur tubuh
tegak dan hidup sekitar 2 juta tahun yang lalu.
4. Homo Neanerthalensis
Homo Neanerthalensis merupakan manusia purba yang sudah punah dan sudah
memiliki kerangka tubuh yang lengkap. Spesies ini diperkirakan hidup 400.000
tahun yang lalu.
5. Homo Sapiens
Homo sapiens merupakan spesies manusia sekarang dan sudah memiliki
kelengkapan yang sempurna dan kesamaan anatominya.

Gambar 1 Proses Perkembangan Manusia


Teori evolusi Darwin membahas tentang seleksi alam yang terjadi dengan sendiri dan
tidak ada yang merancangnya. Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa makhluk hidup berasal
dari perkembangan mahkluk hidup yang telah ada sebelumnya. Manusia ada hasil dari seleksi
alam dimana adanya modifikasi dari keturunan sebelumnya dengan arti lain tidak ada yang
merancang manusia yang mana hidup manusia tidak mempunyai tujuan dan tidak ada artinya.
Menurut teori evolusi tujuan dari adanya makhluk hidup tidak memiliki tujuan akhir 17. Karena
seleksi alam tidak pernah mengarah ke satu tujuan akhir yang mana seluruh kehidupan dari

17
F J Ayala and M Muhibbuddin, Sumbangsih Darwin Untuk Sains Dan Agama (IRCISOD, n.d.).
satu generasi ke generasi selanjutnya akan mengalami perubahan. Evolusi percaya bahwa
tujuan dari makhluk hidup ada hanya untuk menghasilkan keturunan dan memperbaiki gen.
Karena makhluk hidup seperti contohnya manusia akan mengalami masa penurunan fungsi dari
organ-organnya karena adanya usia reproduksi 18.

Teori evolusi bukan hanya sekedar teori yang tidak ada landasan ataupun bukti
pendukungnya. Dimana ada berbagai bukti dari teori evolusi untuk membuktikan
kebenarannya. Bukti yang dapat dilihat yaitu catatan fosil, menjadi bukti arkeologi yang kuat.
Penemuan fosil ini dapat menjelaskan bahwa adanya hubungan kekerabatan manusia dan kera
19
. Melalui keberadaan fosil dapat menunjukkan bahwa terjadinya perubahan. Selain itu,
pendukung lain dari teori evolusi adalah dukungan teknologi yang dapat membuktikan bahwa
20
teori evolusi itu benar . Pada tahun 1960-an ilmu pengetahuan berkembang yang
menunjukkan bahwa terjadinya proses evolusi yang dilihat dari perbandingan anatomi,
perbandingan embriologi, perbaningan fisiologi, petunjuk secara biokimia, petunjuk adanya
21
domestikasi, petunjuk dari alat tubuh yang tersisa, serta petunjuk paleontologi .
Perkembangan teknologi juga membantu dalam melakukan analisis terhadap DNA purba
melalui pengembangan rekasi rantai polymerase (PCR) yang diambil dari fosil yang dapat
memecahkan asal mula manusia atapun makhluk hidup lainnya 22.

B. Apologetika Kristen

Segala sesuatu ada karena PenciptaNya yaitu Allah


Proses penciptaan alam semesta memiliki awal dan latar belakang penyebab munculnya
23
. Penciptaan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh Allah atas kehendak dan inisiatif-Nya
sendiri. Allah menciptakan dunia dengan memiliki tujuan yang jelas dan tujuan ini
kekal sifatnya 24. Allah tidak menciptakan dunia dengan sia – sia karena itulah menjadi dasar
keberadaan semua makhluk. Proses penciptaan berkaitan erat dengan eksistensi dan atribut
Allah. Ketika manusia menganggap bahwa Allah dan alam adalah hal yang sama, maka

18
Fanny Yapi Markus Kaseke, “Saat Iman Dan Akal Berbenturan,” 2020.
19
Ret’d, Evolusi: Fakta Atau Iman?: Apakah Ilmu Pengetahuan Menjadi Agama? (E-Ind).
20
Ristasa, “Sejarah Perkembangan Teori Evolusi Makhluk Hidup.”
21
Nurul Gustia, “Bukti-Bukti Terjadinya Evolusi” (Academia, 2019).
22
A S Leksono and U B Press, Sejarah Kehidupan (Universitas Brawijaya Press, 2012).
23
Juliman Harefa, “Makna Allah Pencipta Manusia Dan Problematika Arti Kata ‘ Kita ’ Dalam Kejadian 1 : 26-27
Wnte _ Wmd > Ki WnmeÞl . c ; B . ~ d " 2a ’ Hf , î [] N :) ~ Yhiêl { a / Rm , AYOæw : 3 Hm ’ HeB . B ; W ~ YIm ; aV h
’ ; @ A [ Åb . W ~ Y " ÷ H ; Tg :‚ d > Bi • WDr,” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani Jurnal Teologi
Dan Pelayanan Kristiani Vol 3 (2019): 107–17.
24
W Lee and Y P I Indonesia, Kehendak Dan Tujuan Allah Dilihat Dari Penciptaan Allah (Yayasan Perpustakaan
Injil Indonesia (Yasperin), 2019), https://books.google.co.id/books?id=PmXDDwAAQBAJ.
sebenarnya ia telah melupakan bagaimana alam itu ada. Alam tidak mungkin ada dengan
sendirinya tanpa penyebab dan latar belakang. Ada sesuatu hal yang terlebih dahulu ada dan
transenden yang memiliki kuasa dan kemampuan untuk menciptakan alam dan manusia yaitu
Allah sendiri 25. Keberadaan akan Allah menjadi suatu hal yang sangat fenomena karena Allah
tidak dapat dilihat oleh mata jasmani manusia yang terbatas dan berdosa. Ciptaan yang begitu
luas dan memiliki muatan yang banyak, diciptakan Allah dari ketiadaan dan secara seketika.
Hal ini tentunya bagi kaum sains sulit untuk diterima dan dimengerti, akan tetapi yang harus
dipahami ketika ada penemuan berarti ada penemunya dan ketika ada penciptaan maka ada
penciptanya. Alkitab menjadi bukti informasi dan merupakan Kitab tertua yang memaparkan
darimana segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dimulai dari Kitab Kejadian 1:1,
Yohanes 1:3, Yesaya 40:28, Yeremia 32:17 dan masih banyak ayat dari kitab lain yang
menceritakan bahwa Allah adalah sang Pencipta yang membuktikan bahwa banyaknya ragam
dari tulisan mengenai penciptaan dalam alkitab bertujuan untuk agar pengguna alkitab mudah
memahami dan memperkaya informasi serta pengetahuan bahwa segala sesuatu ada karena ada
pencipta-Nya yaitu Allah 26.

Tidak ada yang ada dengan sendirinya


Penciptaan merupakan awal permulaan dan dasar dari semua pernyataan Ilahi dan
semua kehidupan yang etis dan religius. Allah melakukan penciptaan sebagai alasan semua
27
makhluk ciptaan-Nya memuliakan nama-Nya . Dalam alkitab, terlihat jelas bahwa Allah
adalah sang Pencipta, seperti yang tertulis dalam Kejadian 1:1, “ Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi”. Kalimat ini menggambarkan bahwa Allah adalah subjek yang
melakukan pekerjaan mencipta. Kisah penciptaan secara lengkap juga tertulis di dalam kitab
Kejadian Pasal 1 dan 2. Kejadian Pasal 1 memberikan pengertian bahwa segala sesuatu belum
ada, kecuali Allah sendiri. Hal ini berhubungan dengan doktrin “Creatio Ex Nihilo“
28
yang berasal dari bahasa Latin yang artinya penciptaan dari ketiadaan . Ungkapan ini
merujuk kepada peristiwa supranatural yang terjadi pada penciptaan alam semesta. Allah

25
D H F W. s. Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 1 (BPK Gunung Mulia, 1997),
https://books.google.co.id/books?id=dhh-rAl_4wsC.
26
Bernike Sihombing, “Studi Penciptaan Menurut Kitab Kejadian 1:1-31,” Kurios 1, no. 1 (2018): 76,
https://doi.org/10.30995/kur.v1i1.15.
27
T Hwang et al., APA TUJUAN DARI PENCIPTAAN, BENIH PEREMPUAN (AMI INDONESIA, 2016),
https://books.google.co.id/books?id=xppFDwAAQBAJ.
28
Agus Kriswanto, “Tohu Wabohu Dan Creatio Ex Nihilo: Tafsir Kejadian 1:1-2 Sebagai Perspektif Memahami
Realitas Anomali,” Mitra Sriwijaya: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 1, no. 1 (2020): 1–3,
https://doi.org/10.46974/ms.v1i1.6.
menciptakan dunia dari yang kosong dan tidak ada menjadi ada bukan dari bahan baku
melainkan melalui kuasa Firman-Nya. Menurut Alkitab, Allah menciptakan dunia supaya Dia
menerima pujian dan kemuliaan ( Yes. 43:6-7,21; Roma 9:5; Kolose 1:16 ) dan Allah
29
menciptakan untuk kebaikan dan kesenangan di dalam ciptaan-Nya . Berhubungan dengan
keberadaan manusia di atas bumi bukanlah muncul dengan sengaja dan sendirinya dari hasil
proses evolusi binatang. Secara jelas tertulis di dalam Kejadian 1 :26-27, bahwa pada hari
keenam Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah. Allah menciptakan
manusia menurut gambar dan rupa-Nya memiliki makna yang dalam, dimana di dalam diri
manusia ada unsur – unsur tertentu yang menyebabkan manusia lebih mulia dan istimewa dari
ciptaan Allah lainnya. Kata “menjadikan” dalam ayat tersebut juga menjelaskan bahwa
manusia dibuat menggunakan bahan. Di dalam Kejadian 2: 7 “ ketika itulah TUHAN Allah
membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya;
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup”, terlihat jelas bahwa kata “membentuk”
merepresentasikan bahwa manusia bukan bertumbuh dan bertambah – tambah melainkan
dibuat langsung oleh Allah melalui bahan yaitu debu tanah dan Allah langsung
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya yang menyebabkan manusia itu menjadi
30
makhuk hidup . Melalui hal ini, dapat disimpulkan bahwa teori evolusi yang menjelaskan
bahwa suatu jenis berkembang dan berubah sampai menjadi jenis baru yang lebih tinggi adalah
suatu kekeliruan.

Analisis Pro dan Kontra


Proses penciptaan banyak menjadi perdebatan antara kaum saintis dan pengikut Kristus
yang percaya kepadaNya. Teori evolusi “big bang” menyatakan bahwa bumi terbentuk karena
adanya ledakan yang sangat dahsyat. Teori ini percaya bahwa alam semesta terjadi dengan
sendirinya tanpa ada sang pencipta. Didorong oleh munculnya evolusi teistik yang menyatakan
bahwa Allah itu tidak ada, karena asal mula kehidupan dari proses alamiah yang menggunakan
bahan pembangun yang tidak hidup dan dipengaruhi oleh hukum-hukum alam. Hal ini tidak
sejalan dengan apa yang telah Alkitab nyatakan bahwa alam semesta beserta isinya merupakan
proses dari creation yang dikerjakan oleh Allah. Allah mendesain semuanya dengan sempurna

29
W A Dyrness, Agar Bumi Bersukacita (BPK Gunung Mulia, 2004),
https://books.google.co.id/books?id=Lbi6HyzKz3IC.
30
Hengki Wijaya, “Ekposisi Gambar Allah Menurut Penciptaan Manusia Berdasarkan Kejadian 1:26-28,”
Https://Www.Researchgate.Net/Publication/282854855_Ekposisi_Gambar_Allah_Menurut_Penciptaan_Manu
sia_Berdasarkan_Kejadian_126-28, no. DOI: 10.13140/RG.2.1.1343.5605 (2015): 26–28,
https://doi.org/10.13140/RG.2.1.1343.5605.
31
dan baik tanpa adanya campur tangan dari hal-hal yang lain . Kitab kejadian 1 telah
menceritakan tentang kisah penciptaan yang dikerjakan oleh Allah dari yang tidak ada menjadi
ada. Semuanya, dikerjakannya dengan bertahap yaitu mulai dari hari pertama sampai hari
keenam. Melalui, karya penciptaan-Nyalah Allah menunjukkan keberadaannyaa. Hal inilah
yang menjadi pengetahuan awal bagi manusia bahwa sang pencipta itu ada yaitu Allah.
Teori evolusi meyakini bahwa segala sesuatu yang ada pada bumi merupakan hasil
evolusi dan seleksi alam, termasuk manusia. Teori evolusi menyebutkan bahwa ada dua proses
terjadinya perubahan dalam spesies makhluk hidup yaitu melalui spesies yang terbentuk dari
keturunan satu nenek moyang yang sama, tetapi mengalami perubahan karena adanya proses
modifikasi keturunan (descent with modification) dan melalui mekanisme dari adanya
modifikasi keturunan karena adanya proses seleksi alam. Darwin memberikan pendapat bahwa
manusia berasal dari makhluk – makhluk yang memiliki derajat lebih rendah dan kemudian
32
mengalami beberapa proses perubahan hingga menjadi manusia sekarang . Hal ini sangat
bertentangan dengan apa yang tertulis didalam Alkitab tentang kisah penciptaan. Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia dan istimewa yang diciptakan segambar dan
serupa dengan-Nya. Kalimat tersebut memiliki makna yang sangat berarti bahwa manusia
memiliki roh yang membuat manusia dapar berkomunikasi dengan Sang Penciptanya. Manusia
juga memiliki akal budi yang melalui hal tersebut dapat digunakan untuk mengklasifikasikan
sesuatu, membuat kesimpulan, memiliki kemampuan berpikir dan kognitif dan sebagainya
yang melibatkan akal budi sehingga menunjukkan keunggulan dari makhluk lain. Manusia juga
memiliki hati nurani yang mampu membantu manusia untuk mempertimbangkan apa yang
dipikirkan dan memberikan kepekaan kepada manusia terhadap segala sesuatu. Manusia juga
memiliki moral yang menjadi sistem aturan dari perilaku manusia yang tercermin melalui etika
dan rasa tanggung jawab terhadap sesuatu 33.
Pandangan teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia berasal dari seleksi alam dan
bahan-bahan pembangun yang tidak memiliki tujuan akhir karena seluruh kehidupan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya akan mengalami perubahan yang hanya menghasilkan
keturunan dan memperbaiki gen. Hal ini bertentangan dengan isi alkitab yang menjelaskan
bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk kemuliaan Allah dan melakukan mandat budaya
Allah. Manusia juga diciptakan untuk menikmati persekutuan dengan Allah dan untuk

31
Yohanes Verdianto, “Penciptaan Alkitabiah Dan Evolusi: Berbagai Upaya Untuk Merekonsiliasi Keduanya,”
KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta 3, no. 2 (2021): 102–16, https://doi.org/10.47167/kharis.v3i2.19.
32
Coy Pitra Wira, “Teori Evolusi Manusia,” Tadris Biologi IAIN Kerinci, 2019, 76.
33
Lee and Indonesia, Kehendak Dan Tujuan Allah Dilihat Dari Penciptaan Allah.
melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah. Didalam setiap pendapat yang diberikan oleh
teori evolusi sebenarnya terdapat providensia Allah yang ditunjukkan melalui manusia yang
diciptakan dengan dilengkapi akal budi dan pikiran. Manusia mampu mencetuskan pendapat
tersebut karena memiliki pikiran dan kognitif yang cukup untuk memberikan bukti dan analisis
tertentu 34.

Kesimpulan
Teori evolusi Darwin dikatakan dapat membantu dalam menerangkan pemikiran
mengenai evolusi yang terjadi di dunia saat ini karena merupakan tonggak berkembangnya
berbagai disiplin ilmu melalui inferensi berdasarkan bukti empiris. Namun, dalam
mempelajarinya perlu adanya tinjauan lebih mendalam mengenai aksiologi teori Darwin
karena teori Darwin menitikberatkan pada proses seleksi alam dan adaptasi makhluk hidup
bukan pada perubahan morfologis manusia. Aksiologi perlu diperdalam terkait isu
penggunaanya di tengah masyarakat agamis.
Sejak munculnya teori evolusi, orang Kristen telah dipengaruhi evolusionisme. Cara
pandang mereka telah dipengaruhi, sehingga meragukan Sang Pencipta maupun ciptaan-Nya.
Namun Alkitab membuktikan bahwa karya Allah sungguh merupakan fakta dalam sejarah
manusia dan bumi (Roma 1:18-20). Sebagai generasi masa depan, tentu kita perlu berhati-hati
dalam melihat ajaran sesat. Kejatuhan manusia dalam dosa sering kali telah membuat manusia
gagal dalam memahami kebenaran Allah mengenai penciptaan alam semesta. Manusia
berusaha untuk mengungkapkan kebenaran penciptaan dengan filsafat-filsafat sekuler yang
berfokus pada pemikiran manusia dan menolak Allah sebagai pencipta. Oleh karena itu,
pemahaman penciptaan yang dibangun dengan filsafat sekuler harus dapat dipangkas. Kita juga
harus dapat lebih aktif dan berani dalam menyuarakan kebenaran, terutama kebenaran yang
berasal dari firman-Nya, bahwa teori evolusi tidak mempunyai dalil yang benar.

34
H Lark, Apakah Tuhan Menciptakan Saya?: Sebuah Studi Tentang Evolusi, Penciptaan, Dan Sejarah Alkitabiah
Untuk Anak-Anak (DGMM-Ind), Anak-Anak Dan Remaja (Word to the World Ministries, 2022).

Anda mungkin juga menyukai