EVOLUSI
DISUSUN OLEH :
JOSHUA TAMPUBOLON
PRICELLA SEKEH
REGINA KOJONGIAN
SYALOM WULLUR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan pada makhluk hidup atau spesies secara gradual (perlahanlahan). Perubahan yang
dalam menghasilkan spesies atau makhluk hidup yang baru. Teori evolusi
menjadi sebuah teori yang tenar ketika dipopulerkan oleh seorang ilmuan
kuno. Pertama kali teori tersebut dipopulerkan oleh Thales (600 SM), yang
menyatakan air adalah induk asal usul serta sumber adanya sesuatu.
Aristoteles (384–322 SM), menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati
bukunya The On the Origin of Species terdapat dua pokok gagasan yang
yang mirip kera ini menambah minyak pada api perdebatan yang masih
berkobar.
Dari gagasan tentang teori evolusinya, Darwin tidak pernah
bersamaan dengan karyanya yang telah menyebar keseluruh penjuru dunia. Didalam stigma
kreasionisme (penentang).
ajaran atau paham (teori) yang sesat, karena tidak sesuai dan telah
terhadap teori Darwin. Kata kreasionisme berasal dari bahasa latin creatio
arti horizontal antara jenis (species) tumbuhan atau binatang yang sama,
tetapi tidak dalam arti vertikal antara jenis-jenis yang berlainan, apalagi
dari binatang menuju manusia (Dahler, 2011:73). Sebagai kalangan agamawan mengaggap
kreasionisme sesuai dengan ajaran agama. Karena hal tersebut sudah tersirat atau dinashkan
dalam kitab suci agama samawi. Teori evolusi menurut presepsi mereka hanyalah sebuah teori
yang diciptakan manusia. Hal tersebut membuat kesahihannya pun juga dapat diragukan karena
manusia merupakan makhluk yang tak sempurna dan selalu tak dapat lepas dari kesalahan.
Dianggap sebagai sebuah teori yang menyimpang dari ajaran agama, teori
evolusi Darwin juga bukan merupakan sebuah penemuan yang ilmiah. Banyak ilmuan yang
yang mendukung teori tersebut. Karena itu, sudah sepatutnya kita perlumenginggatkan umat
dan rujukan untuk mengkaji teori evolusi dari berbagai sumber. Polemik tentang benar dan
justifikasi atas segala ilmu yang tidak sepaham dengan kita tanpa landasan
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui lebih mendalam konsep Teori Evolusi menurut Darwin yang dinyatakan
2. Untuk mengetahui lebih mendalam konsep teori Evolusi menurut Darwin yang dinyatakan
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, dapat menambah khasanah pemikiran tentang teori evolusi dan bagi Peserta
didik SMA KRISTEN 2 BINSUS Tomohon khususnya. Dan juga dapat di jadikan referensi
penelitian yang selanjutnya secara mendalam guna mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan.
2. Secara praktis dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dan secara khususnya dapat dijadikan
ISI
A.Pengertian Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup secara perlahan-lahan dan
B.Asal-Usul Kehidupan
1. Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis menjelaskan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati atau dengan kata
lain makhluk hidup ada dengan sendirinya. Oleh karena itu, teori ini dikenal juga dengan teori
Generatio Spontanea. Teori abiogenesis pertama kali dicetuskan oleh Aristoteles yang merupakan
tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani Kuno. Percobaan yang dilakukan oleh Aristoteles adalah
(Teori Needham)
Teori abiogenesis ini didukung oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700 yang bernama
Nedham. Percobaan yang dilakukan oleh Nedham adalah merebus kaldu dalam wadah selama
beberapa menit kemudian ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat bakteri dalam
kaldu tersebut. Akhirnya, Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari kaldu. Setelah itu, pada
abad ke-17 Antonie van Leeuwenhoek berhasil menemukan mikroskop. Dia mencoba mengamati
air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata dia melihat adanya
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup barasal dari makhluk hidup pula. Tokoh teori
a. Francesco Redi
Redi melakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa ulat tidak muncul dengan sendirinya pada
Percobaan I (1668)
Setelah beberapa hari, daging pada toples II telah membusuk dan terdapat banyak larva.
Berdasarkan percobaan I yang telah dilakukan, redi menyimpulkan bahwa larva bukan berasal
dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari lalat yang masuk kemudian bertelur pada keratan
Hasil percobaan tersebut mendapat sanggahan dari para ilmuwan pengikut teori abiogenesis.
Mereka menyanggah bahwa pada toples I tidak ada kehidupan karena toples tersebut tidak ada
kontak dengan udara (tertutup). Akibatnya, tidak ada daya hidup didalamnya. Akhirnya Redi
Percobaan II
Meletakkan daging pada toples tertutup kain kasa sehingga masih terjadi kontak dengan udara,
Hasil dari percobaan tersebut yaitu daging membusuk dan ditemukan sedikit larva, dan pada kain
Kesimpulan Redi pada percobaan II adalah larva bukan berasal dari daging yang membusuk,
tetapi berasal dari lalat yang hinggap di kain kasa dan beberapa telur jatuh pada daging.
b. Lazzaro Spallanzani
Pada 1765 Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan untuk menyanggah kesimpulan yang
2 tabung kaldu dipanaskan sehingga semua organisme yang ada di dalam kaldu terbunuh.
Setelah didinginkan kaldu tersebut dibagi menjadi 2, satu tabung dibiarkan terbuka dan satu
Ternyata pada tabung yang terbuka terdapat organisme, sedangkan pada tabung yang tertutup
c. Louis Pasteur
Setelah beberapa hari, air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan adanya mikroorganisme.
Adanya pipa yang berbentuk seperti leher angsa memungkinkan udara dapat masuk ke dalam
tabung, tetapi mikroorganisme udara akan terhambat masuk karena adanya uap air pada pipa
leher. Namun, apabila tabung dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukaan pipa, air kaldu
tersebut akan terkontaminasi oleh mikroorganisme udara. Akibatnya setelah beberapa waktu, air
Omne vivum ex ovo, artinya setiap makhluk hidup berasal dari telur.
Omne vivum ex ovo, artinya setiap telur berasal dari makhluk hidup.
Omne vivum ex ovo, artinya setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga3.
Teori ini menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (gaib) pada saat yang
istimewa. Teori ini dikenal dengan nama teori kreasi khas.
4. Teori Kataklisma
Teori ini menyatakan bahwa semua spesies diciptakan sendiri-sendiri dan berlangsung dalam
periode-periode, diantara periode yang satu dengan yang lain terjadi bencana yang
menghancurkan spesies lama dan memunculkan spesies baru. Pelopor teori ini adalah Cuvier.
(Cuvier)
5. Teori Kosmozoan
Teori ini menyatakan bahwa protoplasma yang membentuk spora-spora kehidupan adalah awal
dari kehidupan yang ada di bumi. Spora kehidupan tersebut berasal dari alam semesta yang
mencapai permukaan bumi. Pelopor teori ini adalah Arrhenius.
(Arrhenius)
Teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari terbentuknya senyawa-senyawa organik di
atmosfer. Senyawa organik tersebut berasal dari adanya gas-gas, seperti metana (CH4), hidrogen
(H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3) di atmosfer serta bantuan energi dari sinar kosmis dan
kilatan halilintar, sehingga dapat terbentuk senyawa organik seperti asam amino.
Senyawa organik tersebut terkumpul dalam sup primordial (sup purba). Melalui sup purba inilah
kemungkinan kehidupan paling sederhana muncul. Tokoh teori ini adalah A.I. Oparin, J.B. S.
Miller membuat sebuah alat yang meniru keadaan awal bumi sebelum kehidupan terbentuk. Alat
percobaan Miller tersusun atas tabung kaca yang dilengkapi dengan kran-kran untuk memasukkan
bermacam-macam gas, seperti metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3).
Tabung tersebut dihubungkan dengan listrik 75.000 volt dan dilengkapi dengan dua elektroda
yang bertujuan untuk menghasilkan bunga api listrik sebagai pengganti halilintar. Setelah
beberapa hari, terjadi perubahan warna pada air penampungan dari rangkaian tabung kaca Miller.
Perubahan warna tersebut disebabkan karena adanya asam amino dalam air.
Asam amino adalah zat organik pembentuk protein. Hal ini membuktikan bahwa zat anorganik
dapat membentuk setidaknya zat organik yang terdapat pada makhluk hidup.
Oparin juga menduga bahwa senyawa yang akan terbentuk dari peristiwa evolusi kimia akan jatuh
ke laut yang panas. Dalam waktu yang lama, senyawa-senyawa yang ada di lautan akan
membentuk senyawa baru yang lebih kompleks, dan memiliki kemampuan untuk menggandakan
diri dan membuat senyawa kimia lain untuk mencukupi kebutuhan energi dan makanannya.
Diduga bahwa sel hidup yang pertama menggunakan bahan organik di lautan sebagai pembangun
struktur tubuhnya serta pemenuhan kebutuhan energinya, sehingga secara perlahan kadar bahan
organik yang ada di lautan akan habis lebih cepat dibandingkan pembentukannya oleh tenaga
alam.
Karena molekul organik lenyap dari laut, organisme mulai “belajar” bagaimana membuat
biomolekul organiknya sendiri dengan memanfaatkan energi sinar matahari melaui proses
fotosintesis untuk membuat gula dan molekul organik lainnya dari CO2 mengikat nitrogen,
kehidupan atau makhluk hidup. Seiring berjalannya waktu, banyak para ahli yang telah
menjelaskan teori evolusi. Berikut akan dijelaskan mengenai teori evolusi, antara lain teori
evolusi Lamarck, teori evolusi Darwin, teori Cuvier, teori Weismann, dan teori Herbert Spencer.
Lamarck menyatakan bahwa evolusi yang terjadi pada makhluk hidup merupakan bentuk respon
terhadap perubahan lingkungannya. Oleh karena itu, Lamarck merupakan orang pertama yang
b. Kedua, teorinya menjelaskan mengapa setiap makhluk hidup memiliki adaptasi yang baik
terhadap lingkungannya.
Teori evolusi Darwin dimulai saat ia berlayar ke beberapa tempat. Saat sampai di kepulauan
Galapagos, Darwin menemukan kura-kura raksasa dan iguana Galapagos yang mirip kadal, tetapi
berenang di air dan memakan rumput laut. Darwin memperlihatkan bahwa terdapat variasi pada
hewan tertentu berdasarkan bentuk tubuh dan fungsinya dari pulau ke pulau. Hal tersebut terlihat
Teori evolusi Darwin tertuang dalam bukunya yang berjudul “On The Origin of Species by
Means of Natural Selection”. Pada buku tersebut, Charles Darwin mengungkapkan teorinya
mengenai evolusi. Pokok utama dari teori evolusi Darwin adalah sebagai berikut.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu organisme disebabkan oleh seleksi alam (natural
selection).
Yang paling kuat adalah individu yang mampu bertahan hidup (Survival of the fittest). Individu
Individu akan berusaha keras untuk bertahan hidup (Struggle for existence). Individu yang tidak
dapat bertahan akan mati dan terjadi kepunahan, sedangkan yang bertahan akan melanjutkan
Teori ini dikemukakan oleh George Cuvier. George Cuvier (1769-1832) menyatakan bahwa
setiap spesies tercipta secara terpisah. Ia menjelaskan bahwa anak seorang atlet tidak serta merta
memiliki otot yang kuat begitu dilahirkan tanpa adanya latihan dan olahraga. Namun, George
Cuvier tidak membantah mengenai adanya faktor yang diturunkan dari generasi ke generasi dan ia
4. Teori Weismann
Orang yang mengemukakan teori ini adalah August Weismann (1834-1914). Weismann adalah
seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman. Menurut Weismann evolusi terjadi karena adanya
Herbert Spencer adalah seorang ahli filsafat dari Inggris yang pertama kali menggunakan istilah
evolusi. Menurut Spencer, konsep evolusi yang dimaksud adalah berkaitan dengan suatu
perkembangan ciri atau sifat dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat.
Pengertian yang dikemukakan oleh Spencer tersebut menunjukkan terjadinya suatu proses
perubahan. Namun demikian, tampak bahwa pengertian yang dimaksud tidak terkait dengan
kajian biologi, dan pada perkembangannya istilah tersebut tenggelam bersamaan dengan
Setelah para ahli mengemukakan teori evolusinya masing-masing, ternyata ada yang berbeda
pendapat antara satu teori dengan teori lainnya. Seperti halnya perbedaan pendapat antara
Teori Lamarck dan Darwin keduanya menyatakan bahwa evolusi spesies terjadi berangsur-
angsur. Tetapi, penyebab dan mekanisme terjadinya perbedaan tersebut dijelaskan secara berbeda
oleh kedua teori tersebut. Salah satu contoh evolusi yang terkenal adalah mengenai panjang leher
jerapah. Lamarck berpendapat bahwa panjang leher jerapah terjadi karena aktivitas nenek moyang
jerapah pada zamn dahulu. Dahulu leher jerapah tidak panjang tetapi karena makanannya
dedaunan pada pohon yang tinggi, jerapah menggapai-gapai hingga lehernya menjadi panjang.
Sifat leher ini kemudian diwariskan kepada keturunannya, sehingga semua jerapah memiliki leher
yang panjang.
Sedangkan Darwin berpendapat bahwa panjang leher jerapah berbeda-beda karena adanya variasi
dalam populasi jerapah. Pada populasi jerapah terdapat sebagian jerapah yang berleher lebih
panjang daripada yang lainnya. Ketika makanan jerapah tinggi, jerapah dengan leher pendek tidak
Hal tersebut menyisakan jerapah dengan leher panjang yang masih dapat bertahan hidup dan
Selain Lamarck dan Darwin, Weismann juga berpendapat bahwa sifat leher panjang atau pendek
pada jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk leher panjang bersifat dominan. Sedangkan, gen
untuk leher pendek adalah resesif. Karena jerapah berleher pendek tidak mampu beradaptasi
dengan lingkungan, maka jerapah ini tidak dapat bertahan hidup sehingga mati.
cikal bakal yang sama. Proses evolusi manusia terjadi secara bertahap dalam waktu yang sangat
lama. Sejarah evolusi manusia dimulai dari primata cikal bakal yang kemudian dalam
Sejarah evolusi manusia yang berasal dari primata cikal bakal adalah sebagai berikut.
1. Primata
Pada 1871, Charles Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul The Descent of Man yang berisi
tentang asal usul manusia. Pendapat Darwin tersebut memang berdasarkan pada hubungan
kekerabatan antara manusia dengan primata. Sehingga dapat dilihat antara manusia (Hominidae)
Di antara bentuk persamaan tersebut, dapat dilihat dari struktur tubuhnya antara lain sebagai
berikut.
2. Manusia Purba
Raymond Dart (1829-1924) menemukan beberapa fosil manusia kera dari Afrika Selatan antara
Raymond Dart, manusia kera Afrika Selatan memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut.
Leakey menemukan fosil manusia kera afrika timur dan diberi nama Australopithecus boisai.
Australopithecus boisai memiliki ciri-ciri antara lain berbadan lebih kekar, gigi, dan tulang rahang
lebih kuat. Penemuan lain adalah jenis Australopithecus habilis yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
Memiliki volume otak yaitu ± 650 cm3 lebih besar dibandingkan manusia kera Afrika Selatan,
c. Manusia Jawa
Fosil manusia Jawa ditemukan oleh Eugene Dubois, yang merupakan ahli anatomi dan geologi
dari Belanda. Eugene Dubois menemukan fosil tersebut di daerah Trinil, Jawa Timur pada 1894.
Pada tempat yang berbeda ditemukan pula manusia Jawa jenis lain. Penemuan ini dilakukan oleh
C.R. Von Koenigswald di daerah Mojokerto dan Sangiran. Hasil penemuan Koenigswald tersebut
Manusia Jawa yang ditemukan tersebut memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut.
Penemuan fosil manusia purba dilakukan oleh Davidson Black (Canada) dan Franz Weiden Reich
(Amerika) pada 1920. Penemuan manusia purba tersebut berada di Gua Kapur, Peking. Hasil
e. Homo Sapiens
Penemuan Homo sapiens oleh Eugene Dubois yaitu Homo wajakensis yang ditemukan di desa
Wajak, Jawa Timur pada 1889. Spesies ini diperkirakan hidup kurang lebih 40.000 tahun.
3. Manusia Modern
Dari penjelasan mengenai berbagai sejarah evolusi manusia tersebut, kamu akan memiliki
E.Bukti Evolusi
Benarkah teori evolusi itu ada? Apakah buktinya jika ada? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
Bukti evolusi yang pertama adalah adanya fosil. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah
membatu dan terperangkap di dalamnya. Fosil ini mampu menguak tabir kehidupan pada masa
lampau. Kehidupan masa lampau berbeda dengan kehidupan pada masa sekarang. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya perbedaan struktur antara tubuh hewan atau tumbuhan yang telah
Fosil-fosil inipun jarang ditemukan dalam keadaan lengkap (utuh), umumnya merupakan suatu
bagian atau beberapa bagian tubuh makhluk hidup. Faktor-faktor yang menyebabkan jarang
Jenis organisme, ada organisme yang tidak memungkinkan suatu bagian tubuh organisme menjadi
Keadaan lingkungan yang tidak memungkinkan suatu bagian tubuh organisme menjadi fosil.
Apakah kalian pernah menemukan ada dua individu yang sama persis? Di dunia ini tidak
dijumpai dua individu yang identik sama. Bahkan anak kembar pun pasti mempunyai suatu
perbedaan. Jadi terdapat adanya variasi antara individu dalam satu spesies.
Hal ini terjadi, karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, dan makanan.
Seleksi terhadap jenis hewan dan tumbuhan selama bertahun-tahun menghasilkan varian yang
jauh berbeda dengan nenek moyangnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa adanya
variasi merupakan petunjuk adanya evolusi yang menuju terbentuknya spesies-spesies baru.
Bukti evolusi dapat ditunjukkan pula dari adanya persamaan organ berbagai organisme. Struktur
organ tubuh berbagai organisme tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu analogi dan
homologi.
a. Analogi
Analogi adalah organ-organ tubuh yang mempunyai fungsi sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
b. Homologi
Homologi adalah organ-organ makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal (dasar) yang sama,
kemudian berubah strukturnya sehingga fungsinya berbeda. Misalnya sayap burung homolog
dengan tangan manusia, kaki depan kuda homolog dengan sirip dada ikan paus
4. Embriologi Perbandingan
Adanya persamaan dan perbedaan dalam perkembangan embrio menjadi individu ini
menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antara organisme yang dapat menjadi bukti evolusi.
Van Baer mengemukakan pendapatnya mengenai hal ini, yaitu sebagai berikut.
Sifat-sifat umum organisme akan muncul terlebih dahulu daripada sifat yang khusus.
Binatang yang satu akan memisah secara progresif dari binatang yang lain.
Dalam perkembangannya, hewan-hewan memiliki bentuk embrio yang serupa, namun dewasanya
berbeda.
5. Perbandingan Fisiologi
Makhluk hidup mulai dari terendah hingga yang paling tinggi tersusun atas sel. Walaupun jumlah
sel dan morfologi setelah dewasa berbeda, namun fisiologi di dalam selnya memiliki kemiripan,
- Metabolisme
- Respirasi
- Sintesis protein
- Sintesis ATP dan penggunaannya dalam aktivitas hidup
6. Biogeografi
Penyebaran hewan dan tumbuhan di berbagai daerah merupakan pendukung kuat adanya evolusi.
Perjalanan Darwin ke Galapagos telah membuahkan bukti bahwa pada pulau-pulau yang
F.Mekanisme Evolusi
Mekanisme evolusi dapat terjadi melalui beberapa faktor sebagai berikut.
1. Seleksi Alam
Dalam mekanisme evolusi, seleksi alam adalah teori yang mempunyai konsep bahwa makhluk
hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Makhluk
hidup yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan
antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya akan saling bersaing untuk dapat tetap
bertahan hidup.
2. Mutasi Gen
Mutasi yang terjadi pada sel tubuh tidak akan diwariskan, sementara itu mutasi pada sel kelamin
dapat mengakibatkan timbulnya sifat baru yang menguntungkan. Jika sifat baru tersebut dapat
beradaptasi dengan lingkungannya maka akan bertahan hidup dan mewariskan mutasi yang
dialaminya kepada keturunannya.
Berdasarkan anggapan bahwa terdapat mutasi yang menguntungkan, munculah teori evolusi baru
yaitu teori sintetis modern. Pada intinya teori ini berisi tentang konsep mutasi pada teori seleksi
alam Darwin. Oleh karena itu, teori ini juga dikenal sebagai Neodarwinisme (1930-1940).
3. Spesiasi
Mekanisme evolusi yang selanjutnya adalah spesiasi. Spesiasi adalah proses pembentukan spesies
baru. Proses pembentukan spesiasi alami dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai
berikut.
a. Spesiasi Alopatrik
Terjadi karena adanya penghalang fisik seperti sungai, gunung, letak geografis, dan sebagainya.
Penghalang ini memisahkan sebuah populasi dari populasi induknya, yang berarti memotong
Contoh dari spesiasi alopatrik adalah hasil evolusi dari populasi burung kutilang (finch) di
Kepulauan Galapagos yang terpisah dari populasi induknya di Benua Amerika bagian selatan.
b. Spesiasi Parapatrik
Terjadi pada populasi-populasi yang letaknya berdekatan. Kelompok gen mereka menjadi terpisah
oleh variasi lingkungan. Sebagai contoh adalah rumput yang tumbuh di lingkungan toksik akan
mengembangkan toleransi terhadap logam berat, yang tidak dipunyai oleh rumput di sebelahnya
c. Spesiasi Simpatrik
Spesiasi jenis ini terjadi pada tanaman hasil poliploidi (mutasi buatan). Poliploidi adalah peristiwa
penggandaan jumlah kromosom yang melebihi aslinya, misalnya dari 2n menjadi 3n.
4. Migrasi
Migrasi atau perpindahan anggota populasi dapat berlangsung sebagai emigrasi (keluar dari
populasi) atau imigrasi (masuk kedalam populasi). Jika perpindahan ini menyebabkan populasi
terjebak atau terisolasi oleh kondisi geografis, maka akan menyebabkan terbentuknya
PENUTUP
KESIMPULAN
Pemikiran mengenai evolusi, yakni bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu, telah berakar
sejak zaman kuno. Pemikiran tersebut dapat terlihat pada ilmu pengetahuan peradaban Yunani,
Romawi, Cina, dan Islam. Namun, sampai dengan abad ke-18, pandangan biologis Barat masih
didominasi oleh pandangan esensialisme, yaitu pandangan bahwa bentuk-bentuk kehidupan tidak
berubah. Hal ini mulai berubah ketika pengaruh kosmologi evolusioner dan filosofi mekanis
Evolusi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Evolvo yang berarti membentang. Evolusi adalah
perubahan berangsur dan pelan. Ada bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi
astronomi, evolusi biologi dan evolusi budaya. Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan,
evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Disamping itu ada istilah
Teori evolusi sebagai penjelasan tentang bagaimana evolusi itu terjadi (mekanisme evolusi).
Selain sebagai penjelasan tentang evolusi, teori evolusi bisa juga dimaksudkan sebagai teori yang
menyatakanperubahan dan diversifikasi makhluk hidup. Dalam hal ini teori evolusi merupakan
penjelasan terhadap berbagai fenomena yang kemudian ditunjuk sebagai bukti evolusi.
Tokoh yang mengemukakan gagasan mengenai teori evolusi sendiri ada beberapa diantaranya,
menurut Lamarck, menurut Darwin, menurut Darwin-Weismann, dan menurut Hugo de Vries.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/37112/7/BAB%20I.pdf
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/255715/mod_forum/intro/Sally
%20Chosia%20-%20F0117102%20-%20Teori%20Evolusi.doc
https://pin.it/3e1PmfT