Anda di halaman 1dari 6

Nama : Avisa Rahmawati Khasanah

Nim : 2307030020

KRITIK ISLAM ATAS TEORI EVOLUSI DARWIN


(Suatu Kajian tentang Asal-usul Kehidupan Manusia)

I. Deskripsi Artikel
Pendahuluan Masalah manusia adalah masalah yang selalu diselidiki sendiri oleh
manusia.Banyak sarjana yang mempelajari manusia dari berbagai sudut pandang yang
membawa banyak pemahaman berbeda tentang manusia, seperti
humanisme,psikologi, biologi, kesehatan , hukum,antropologi, sosiologi dan politik. Pada
abad ke-20, banyak ditemukan penemuan-penemuan baru di bidang biologi, kimia, dan
fisika, sehingga tidak mengherankan jika pertanyaan tentang asal usul kehidupan manusia
yang diperhatikan dan dianalisis kembali memanas. Setelah melakukan perjalanan jauh ke
berbagai negara untuk melakukan penelitian, Darwin secara sistematis menyusun teori
evolusi dalam buku "On the Origin of Species by Natural Selection, or Preservation of
Popular Races in the Struggle for Life".
Reaksi keras dari kalangan umat beragama,khususnya umat Islam, sangat berhati-hati
dalam menerima atau menolak teori evolusi Darwin, karena ajaran Islam, baik Al-Qur'an
maupun Hadits, mengungkapkan tahapan-tahapan keberadaan manusia di muka bumi.Sekilas
Teori Evolusi Darwin Teori evolusi merupakan perkembangan dari filsafat materialis, yang
muncul bersamaan dengan kebangkitan filsafat materialis kuno dan kemudian menyebar pada
abad ke-19.Filsafat materialis, yang bertentangan dengan ciri dasar pikiran
manusia,melahirkan "teori evolusi" pada pertengahan abad ke-19. Orang pertama yang
mempelajari secara menyeluruh evolusi sebagai gagasan orang Yunani kuno adalah ahli
biologi Perancis Jean Baptiste Lamarck.
Setelah Lamarck, naturalis amatir Charles Darwin adalah orang kedua yang membela teori
ini. Misalnya, menurut Darwin, paus berevolusi dari beruang yang mencoba berburu di
laut. Meskipun telah dilakukan penelitian, klaim tentang "evolusi manusia" tidak pernah
didasarkan pada temuan ilmiah yang nyata, terutama pada fosil. Ia adalah seorang naturalis
yang tertarik pada alam dan makhluk hidup.
" Beagle" yang meninggalkan Inggris pada tahun 1831 hingga 1836, sebuah perjalanan
panjang dan berharga dalam sejarah ilmu pengetahuan Eropa. Seleksi alam berkaitan dengan
gagasan bahwa organisme yang paling mampu beradaptasi dengan kondisi alam habitatnya
akan mendominasi keturunan yang mampu bertahan hidup,sedangkan organisme yang tidak
mampu beradaptasi akan punah . Misalnya, pada sekelompok rusa yang ditangkap oleh
hewan liar, yang berlari paling cepat akan bertahan. Namun, contoh seleksi alam yang
diberikan oleh para evolusionis hanyalah upaya untuk menipu masyarakat.
Hal ini diakuinya dalam bab "Kesulitan Teori" dalam bukunya. Kesulitan-kesulitan ini
terutama menyangkut kumpulan fosil dan organ-organ kompleks makhluk hidup, yang tidak
dapat dijelaskan dengan konsep kebetulan. Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini dapat
diatasi di masa depan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan beberapa prediksi yang
dibuat.Menyadari bahwa seleksi alam tidak berperan sebagai pendorong evolusi, para
evolusionis kemudian memperkenalkan istilah "mutasi" dalam teori mereka pada abad ke-20.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada gen organisme hidup akibat pengaruh
luar,seperti radiasi atau reaksi kimia. Namun beberapa penemuan ilmiah membantah klaim
tersebut, karena seluruh mutasi yang diketahui selama ini hanya menyebabkan kerusakan
pada makhluk hidup. Namun para evolusionis mencoba mengaburkan permasalahan
ini, bahkan dalam buku-buku evolusionis mereka menyebut contoh-contoh mutasi yang
merusak sebagai "bukti evolusi". Oleh karena itu, neo-Darwinisme harus mengangkat mutasi
dan seleksi alam sebagai penyebab perubahan yang menguntungkan Akan tetapi, mutasi
hanya dapat menjadi penyebab perubahan-perubahan merugikan.
" Jika mutasi adalah bagian penting dalam proses evolusi, bagaimana mungkin sebuah efek
yang baik-evolusi ke bentuk kehidupan lebih tinggi-dihasilkan dari mutasi yang hampir
semuanya berbahaya". Jadi tidak mengherankan, sejauh ini tidak ditemukan satu mutasi pun
yang berguna. Dengan demikian, makhluk hidup tidak mungkin berevolusi karena di alam
tidak ada mekanisme yang menyebabkannya.Kenyataan ini sesuai dengan bukti-bukti catatan
fosil, yang menunjukkan bahwa skenario evolusi sangat menyimpang dari kenyataan.
Seiring dengan perjalanan waktu,perkembangan ilmu pengetahuan justru mementahkan
teori evolusi. Teori Darwin semakin tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan
modern. Kenyataan ini telah membukakan mata para ilmuan, sehingga mereka yang
sebelumnya menjadi pendukung teori evolusi menjadi berbalik menolak teori tersebut. Maka
semakin hari semakin banyak buku-buku yang dihasilkan para ilmuan untuk membuktikan
kekeliruan teori Darwin.
Dampaknya, semakin banyak pula kalanganpendidik yang menolak teori Darwin dan
berpihak pada teori Intelegent Design atau teori Perancangan Cerdas .Oleh karena itu, perlu
kerja keras dari para pendukung teori Perancangan Cerdas agar teori yang sesuai dengan
keimanan kaum agamawan bisa diterima secara luas masyarakat awam dan masyarakat
ilmiah.
II. Analisis Artikel
Kritik Islam terhadap Teori Evolusi
Sebelum lahirnya teori evolusi Darwin, biologi diterima sebagai ilmu yang membuktikan
keberadaan Tuhan. Kemudian pada abad ke-19 lahirlah teori evolusi Darwin yang
menolak memasukkan campur tangan Tuhan dalam penciptaan makhluk hidup. Dengan cara
ini, Darwin ingin memisahkan agama dan sains. Berbeda dengan Sir Isaac Newton (Yahya,
2001:11), tegas ilmuwan yang hidup satu setengah abad sebelum Darwin
dan disebut sebagai ilmuwan terhebat sepanjang masa; “Setiap orang mempelajari
ilmu pengetahuan, tidak hanya percaya pada keberadaan Tuhan, tetapi juga pada kenyataan
bahwa seluruh alam semesta adalah hasil ciptaannya.” Puluhan ribu ilmuwan dari
berbagai bidang kemudian bekerja keras untuk membuktikan teori evolusi Darwin dan teori
materialistis lainnya. Namun, mereka kecewa. Karena bukti ini tidak
ditemukan sama sekali. Sebaliknya, bukti ilmiah menunjukkan sesuatu yang bertentangan
dengan kesimpulan Darwin.
Yahya (2001:20) mengingatkan pembaca: “Fakta yang harus dihadapi semua
pihak adalah bahwa skenario pembangunan hanyalah sebuah dongeng, sebuah kebohongan
besar yang sangat bertentangan dengan dunia nyata. digunakan untuk menipu selama 140
tahun. Karena penemuan ilmiah baru-baru ini, upaya berkelanjutan untuk mempertahankan
teori tersebut akhirnya menjadi mustahil.” Lebih lanjut, Paul Lemoine (Bakar, 1996:75)
menyatakan, “Teori evolusi adalah mustahil. Faktanya, bahkan jika teori evolusi itu ada, tak
seorang pun akan mempercayainya.
Evolusi adalah sejenis dogma yang tidak lagi diyakini oleh para pendetanya, namun
dipertahankan demi kepentingan jemaatnya." Namun, para pendukung teori evolusi
Darwin tidak mau kalah. Mereka mengklaim bahwa pendukung teori
mereka adalah mayoritas. Mereka beranggapan bahwa pendapat mayoritas adalah benar
dalam setiap persoalan. Faktanya, profesor filsafat Universitas Bosporus, Arda
Denkel (2006:54) mengatakan, “meskipun banyak orang, organisasi, dan institusi
bergengsi percaya pada teori evolusi Darwin, hal itu tidak menjadikan
teori tersebut benar. Demikian pula, jika orang yang berkuasa mempercayai sesuatu. , hal ini
belum tentu menjadikannya benar. Bahkan jika pengadilan memutuskannya, hal tersebut
tidak membuat teori evolusi menjadi benar."
Ketidakpuasan terhadap teori evolusi juga diakui oleh Sir Peter Madawar (Bakar, 1996:
159) dalam pidato pembukaannya di Wismar Institute of Anatomy and Biology
di Philadelphia pada tanggal 25 April 1966 dengan judul; “Mathematical Challenges
to the Neo-Darwinian Interpretation of Evolution,” mengatakan: “Ada
banyak ketidakpuasan terhadap apa yang dianggap sebagai teori evolusi,
yang disebut teori neo-Darwinian. Ia mengidentifikasi tiga sumber ketidakpuasan tersebut,
yaitu ilmiah, filosofis, dan filosofis. .dan religius." Ditambahkan Bakar (1996:164):
“Kritik Metafisika dan Kosmologi”. Sudut pandang ini menunjukkan bahwa teori evolusi
Darwin mendekati keruntuhannya dan telah ditinggalkan. Oleh karena itu, teori evolusi
merupakan salah satu ancaman ilusi terhadap umat manusia, dan semua propaganda
yang mendukungnya harus diberantas sepenuhnya dari gerakan intelektual. Ketidakabsahan
teori ini harus jelas dan masyarakat harus sadar bahwa kebenaran satu-satunya adalah ciptaan
Allah SWT yang sempurna dan tanpa cela oleh Allah SWT.
Asal-usul Kehidupan Manusia menurut Alquran dan Hadis
Bagi banyak orang,pertanyaan pertama adalah bagaimana makhluk hidup pertama muncul
di bumi Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk hidup
pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati secara
kebetulan. Selain menggugurkan teori evolusi, hukum «kehidupan muncul dari kehidupan
sebelumnya» juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari
kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-
satunya pencipta yang dapat menghidupkan benda mati. Dalam Q. Oleh
karenanya, pertanyaan tentang bagaimana makhluk hidup pertama muncul telah
menempatkan teori evolusi dalam kesulitan.
Dalam teori evolusi Darwin, setiap spesies hidup berasal dari satu nenak moyang spesies
yang ada sebelumnya lambat laun berubah menjadi spesies lain, dan semua spesies muncul
dengan cara ini. Peubahan spesies ini berlangsung secara bertahap sedikit demi sedikit dalam
jangka waktu jutaan tahun. Alquran dengan ayat-ayat yang relevan sangat mengesankan
sekali tentang tahap-tahap penciptaan makhluk hidup dapat dilihat dalam Q. Apa yang
disebut Darwin sebagai seleksi alam,memanglah seleksi alami dalam pengertian Allah SWT.
, yang mengatur seleksi itu sebagai bagian dari proses penyempurnaan,proses penyelarasan
terhadap keadaan lingkungan dan proses perakitan dalam bentuk yang diberikan-Nya kepada
manusia unuk menjadi khalifah-Nya di bumi.
Tokoh-tokoh Islam inilah dapat dikatakan sebagai tokoh evolusi sebelum lahirnya teori
evolusi, meskipun mereka tidak sepenuhnya sama dalam rincian teori evolusi yang
dikembangkan Darwin. Apa yang terjadi antara proses pertama dan pertengahan,serta antara
pertengahan dan akhir, tidak dijelaskan. Dalam rentang waktu 10 tahun terakhir ini, semakin
banyak ilmuan yang mengaku bahwa teori evolusi Darwin tak memadai untuk menjelaskan
sepenuhnya asal-usul kehidupan. Sekarang manusia telah mulai menyaksikan kenyataan
bahwa terdapat sesuatu yang luar biasa pada makhluk hidup.
Mekanisme Intellegent Design dapat disaksikan dimana-mana, bahwa setiap bentuk
kehidupan diciptakan bersamaan dengan seluruh sifat, ciri dan kelengkapannya dalam suatu
waktu. Ketika Alquran menguraikan tentang proses penciptaan manusia pertama, Alquran
menunjuk kepada sang Pencipta dengan menggunakan pengganti nama bentuk
tunggal, sebagaimana dalam Q. Selanjutnya dalam Q. « Tetapi, ketika berbicara tentang
proses penciptaan manusia secara umum,Allah Yang Maha Pencipta ditunjuk dengan
menggunakan bentuk jamak. Dalam Q.Keterlibatan ibu dan bapak mempunyai pengaruh
menyangkut bentuk fisik dan psikis anak, sedangkan dalam penciptaan Adam, tidak terdapat
keterlibatan pihak lain termasuk ibu dan bapak. » Demikian konsep-konsep Alquran dan
hadis tentang penciptaan manusia dari keturunannya yang dapat dimengerti tanpa
membutuhkan suatu analisa yang rumit, yang sering menjerumuskan umat manusia kepada
kesesatan.
Maka dengan mepelajari Alquran dan hdis tentang proses penciptaan manusia, seara
otomatis telah menolak dan membatalkan teori evolusi Darwin yang menyatakan bahwa
manusia itu berevolusi dari bentuk yang sangat sederhana, kemudian meningkat menjadi
binatang dan akhirnya menjadi homo sapiens yang mempunyai akal budi atau hayawanun
natiq. Kalau demikian, alangkah rendahnya derajat manusia ini, yang menurut Darwin sama
dengan binatang, tak terkecuali Darwin sendiri beserta pengikut-pengikutnyalah yang berasal
dari turunan kera.
III. Daftar Pustaka
Bakar, Osman (Ed). 1996. Critique of Evolusionary Theory.
Penerjemah Eva Y. Nukmah dengan judul; Evolusi Rohani;
Kritik Ferenial atas Teori Evolusi Darwin. Bandung: Mizan.
Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail. 1981. Shahih Al-Bukhari, Jilid
III. Beirut: Daar Wamathaby.
Denkel, Arda, Perang Teori di Kancah Sekolah, Hidayatullah, Edisi
09/XVIII/ Januari 2006.
Departemen Agama RI. 1971. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta:
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an.
H. Hart, Michael. 1987. Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh
dalam Sejarah. Jakarta: Pustaka Jaya.
Howard, Jonathan. 1990. Darwin Pencetus Teori Evolusi. Jakarta:
Grafiti.
Muslim, ibn Hajjaj. 1993. Shahih Al-Muslim, Jilid IV. Beirut: Daar
Fikr.
Petri, Ds. C. 1965. Ajaran Evolusi dan Iman Kristen, Terjemahan
GMA Nainggolan. Jakarta: BP. Kristen.
Shihab, M. Quraish. 1997. Wawasan Al-Qur’an; Tafsir Maudhu’i atas
Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
Yahya, Harun.2001. The Evolution Deceit, Alih Bahasa Catur
Sriherwanto, et. al., dengan judul; Keruntuhan Teori Evolusi.
Bandung: Dzikra.
_______, 2003. End of Darwinism. Penerjemah Effendi, et.al., dengan
judul: Menyibak Tabir Evolusi. Jakarta: Globalmedia.
Yatim, Wildan. 1987. Biologi Modern, Pengantar Biologi. Bandung:
Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai