EVOLUSI
TEORI PENDUKUNG PROSES EVOLUSI SEBAGAI PENOLAKAN
TERHADAP PENDAPAT HARUN YAHYA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evolusi oleh dosen
Pengampuh Regina Valentine Aydalina, S.Pd., M.Sc
Disusun Oleh : Kelompok 2
Moh. Rivan Rahim
Ira Mahyuni Nur
Ririrn Pauweni
Rahmi Idrus
Vinarti Mustapa
Risna A. Onu
Novita Meylia Panti
Wawin Laknasa
Tantri Ahmad
Nurlaningsih Mahmud
Desy Permatasri Laima
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah swt, yang telah memberikan kesehatan terutama
kesempatan sehingga dapat menyelesaikan tugas Evolusi dengan judul “Teori
Pendukung Proses Evolusi Sebagai Penolakan Terhadap Pendapat Harun Yahya“
semoga dengan makalah yang yang penulis buat ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan dari teman-teman. Di sadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan sarandari semua
pihak, Jika terdapat kesalahan kata dalam penulisan materi ,mohon sekiranya teman-
teman dapat membantu agar kedepannya dapat lebih baik lagi dalam pembuatan
makalah.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Awal Mula Kehidupan Di Bumi
Pemikiran Charles Darwin
Polemik manusia pertama di bumi sebagai nenek moyang manusia menjadi
bahan diskusi para ilmuwan. Memahami jati diri manusia perdana di bumi menjadi
bahan kajian penting karena manusia ingin mengetahui siapa jati diri leluhur dan jati
dirinya. Ilmuwan Barat yang dimotori Charles Darwin menuangkan teori evolusi
yang tertuang dalam bukunya Origin of Species (OS) tahun 1859. Dalam pendekatan
medis dan rasional, Darwin memotret jati diri manusia. Darwin menyatakan bahwa
segala makhluk hidup (termasuk manusia) adalah anak cucu leluhur bersama dengan
kera yang lolos seleksi alam (Pariyanto, P. and Hidayat, T., 2020).
Charles Darwin menetapkan bahwa semua spesies dari kehidupan telah
diturunkan dari waktu ke waktu dari nenek moyang bersama dan dalam publikasi
bersama dengan Alfred Russel Wallace memperkenalkan teori ilmiah bahwa pola
percabangan evolusi dihasilkan dari sebuah proses yang dia sebut seleksi alam, di
mana perjuangan untuk eksistensi memiliki efek yang sama dengan seleksi buatan
yang terlibat dalam pemuliaan selektif.
Nama Darwin “menjulang tinggi” melampaui mereka setelah Darwin
menerbitkan buku “On the Origin of Species”. Hal ini disebabkan karena hipotesis
yang diajukan selama ini tidak pernah diterima oleh dunia ilmu pengetahuan karena
tidak mampu memberi keyakinan mengenai mekanisme dan cara evolusi terjadi
(Sidharta dalam Pariyanto, P. and Hidayat, T., 2020). Evolusi manusia berdasarkan
teori evolusi Darwin, pertama manusia berkarakter sama seperti binatang. Sebelum
diberikan ilmu, makhluk yang dinamakan manusia levelnya sama dengan binatang,
yang bertindak hanya mempergunakan tiga hal: harta (memperkaya diri), tahta
(kekuasaan), wanita (kebutuhan seks) (Rosyid dalam Pariyanto, P. and Hidayat, T.,
2020).
Biologi mengenal kata “evolusi” yang berarti bahwa makhluk hidup
mengalami perubahan (modifikasi) dari makhluk hidup sebelumnya. Implikasi
hadirnya Teori evolusi tidak memperkenankan keanekaragaman hayati terjadi melalui
proses revolusi. Teori evolusi sejalan dengan teori asal usul kehidupan yaitu teori
biogenesis dimana makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Walaupun demikian, teori evolusi memiliki keterbatasan dalam menjelaskan asal-usul
kehidupan. Teori ini pun sejalan dengan hukum Mendel yang dikemukakan pada
tahun 1920-an mengenai sifat yang diturunkan kepada generasi berikutnya melalui
substansi tertentu (yang akhirnya dikenal dengan sebutan “gen”). Pengurutan gen
pada DNA pada akhir abad ke 20 melahirkan filogenetik molekuler dan merombak
pohon kehidupan menjadi tiga sistem domain. Seiring perkembangan zaman,
pandangan saintis mengenai evolusi terpusat pada gen sebagai “kode kehidupan”
(Campbell dalam Taufik, L.M., 2019 ).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Darwin di dalam bukunya, On the Origin of Species, menjelaskan bahwa
spesies yang ada saat ini merupakan keturunan dari spesies moyangnya. Darwin tidak
menggunakan istilah evolusi, tetapi modifikasi keturunan (descent with
modification). Gagasan Darwin selanjutnya adalah seleksi alam sebagai mekanisme
modifikasi keturunan. Ketika ahli biologi mengatakan “Teori Evolusi Darwin”,
artinya adalah seleksi alam sebagai penyebab evolusi, bukan fenomena evolusi itu
sendiri. (Amin dalam Antika, L.T., 2018).
Faktanya, ada alasan untuk mempercayai bahwa Tuhan berperan dalam proses
evolusi. Tidak sedikit ilmuwan yang percaya adanya Tuhan dan menerima kebenaran
teori evolusi. Evolusi bahkan dapat dianggap sebagai cara Tuhan dalam menciptakan
keanekaragaman makhluk hidup yang ada saat ini. Darwin yang teorinya mengalami
banyak penolakan sebenarnya mengakui Tuhan yang menciptakan alam semesta
beserta isinya. Kalimat paling akhir pada karyanya yang berjudul The Origin of
Species by Means of Natural Selection (1959) yang intinya menyatakan bahwa segala
yang ada di bumi telah diciptakan oleh Sang Pencipta menjadi beberapa bentuk atau
bentuk tunggal (Amin dalam Antika, L.T., 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Antika, L.T., 2018. Korelasi antara identifikasi miskonsepsi teori evolusi dan hasil
belajar mahasiswa pendidikan biologi.
Ayala, F.J & Kiger, J.A. 1984. Modern Genetics. Menlo Prk California: The
Benyamin/cumings Publishing Company, Inc.
Clark, D.P.2005. Molecular Biologi.Understanding Genetik and Revolution
Molecular Evolution.San Diego California.Elsevier Academic Press.
Corebima, 2010. Genetika Mutasi dan Rekombinasi. Malang: Surya Pena Gemilang.
Ernifiati, E., 2012. Perkembangan museum Situs Sangiran dan Pengaruhnya
Terhadap Ilmu Pengetahuan Tahun 1974-2004. Journal of Indonesian
History, 1(2).
Firman, Harry. 2019. Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Gardner, E.J., Simmons, M.J., dan D.P. Snustad. 1991. Principles of Genetics. Eight
edition. New York: Jhon Wiley & Sons, Inc.Alen.
Hilal, M.2019. RESPONS INTELEKTUAL MUSLIM TERHADAP TEORI
EVOLUSI. Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 17(2), 190-204.
Pariyanto, P. and Hidayat, T., 2020. Konsep Missing Link Menstimulasi Pandangan
Generasi Alpha (Asal Usul Manusia). BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan
Biologi dan Sains, 3(1), pp.50-58.
Russel, P.J. 1992. Genetics.New York:Harper Colins Publishers
Taufik, L.M., 2019. Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, Dan Nanti. Jurnal Filsafat
Indonesia, 2(3), pp.98-102.
Yahya, H., 2001. Keruntuhan Teori Evolusi. Jakarta. Global.