Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EVOLUSI MENURUT AGAMA ISLAM


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evolusi
Dosen Pengampu: Nasrul Hakim, M. Pd

Disusun oleh Kelompok 12 :

1. Lathifah Turrohmah (1801060018)


2. Nurika Meni Hayati (18010600)

Kelas: B

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
SEMESTER GENAP
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya makalah ini telah dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Evolusi, dengan harapan agar
penyusun mengerti dan memahami tentang materi “Evolusi Menurut Agama
Islam”. Makalah ini diharapkan dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa di
dalam maupun diluar kegiatan perkuliahan. Tujuannya agar mahasiswa dapat
mengadakan refleksi sejauh mana mereka merasa tuntas pada mata kuliah yang
telah diikutinya dalam hal ini adalah Evolusi.
Kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam proses
penyusunan makalah ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih.
Kepada para pembaca, kami berharap makalah ini dapat dimanfaatkan dengan
baik dan demi perbaikan, kami mengharapkan adanya masukan untuk
penyempurnaan makalah ini di masa mendatang.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Metro, 23 Mei 2021

Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Evolusi Menurut Sudut Pandang Biologi ...................................... 2
B. Teori Evolusi Menurut Sudut Pandang Islam ........................................ 2
C. Kontroversi Teori Evolusi ....................................................................... 6
D. Evolusi Dalam Al-Qur’an ....................................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evolusi merupakan salah satu teori yang menyatakan terjadinya sebuah
perubahan pada makhluk hidup atau spesies secara gradual (perlahan-lahan).
Perubahan yang dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
menghasilkan spesies atau makhluk hidup yang baru. Teori evolusi menjadi
sebuah teori yang tenar ketika dipopulerkan oleh seorang ilmuan Inggris
Chalres Darwin (1809-1882). Teori evolusi Darwin dihasilkan dari sebuah
ekspedisi yang Darwin lakukan pada saat pelayaran menjelajahi daratan
maupun lautan Amerika Selatan. Dari awal kemunculan teori evolusi Darwin
telah memunculkan polemik dari berbagai kalangan naturalis (ilmuan),
akademisi maupun agamawan. Sebagai kalangan agamawan mengaggap
kreasionisme sesuai dengan ajaran agama. Karena hal tersebut sudah tersirat
atau dinashkan dalam kitab suci agama samawi. Seperti halnya Harun Yahya
yang merupakan pioner kreasionisme islam yang tampil didepan dalam
mengkampayekan kreasionisme dari presfektif islam. Kesahihan teori evolusi
hingga sampai saat ini masih menjadi sebuah pembahasan yang belum
menemukan sebuah konklusi. Berbagai klaimpun terjadi diantara kubu yang
menganggap bahwa pendapat masing-masing yang paling benar. Terutama dari
kalangan evolusionis (pendukung) ataupun kreasionisme (penentang) dua arus
yang mendominasi terkait asal usul makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori evolusi menurut sudut pandang biologi?
2. Bagaimana teori evolusi menurut sudut pandang islam?
3. Apa saja kontroversi teori evolusi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sudut pandangan biologi terhadap teori evolusi.
2. Untuk mengetahui sudut pandang islam terhadap teori evolusi.
3. Untuk mengetahui kontroversi teori evolusi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Evolusi Menurut Sudut Pandang Biologi


Evolusi merupakan bagian ilmu biologi yang cukup penting. Evolusi
Biologi adalah perubahan dari waktu ke waktu pada satu atau lebih sifat
terwarisankan yang dijumpai pada polpulasi organisme. Evolusi hanya bisa
terjadi bila ada variasi sifat yang diwariskan dalam populasi. Sumber utama
variasi adalah mutasi, rekombinasi genetik, dan aliran gen (gene flow). Evolusi
telah membentuk keanekaragaman makhluk hidup nenek moyang yang sama.
Evolusi dapat didefinisikan sebagai keturunan dengan modifikasi istilah yang
digunakan. Darwin menjelaskan bahwa dari kejadian yang terjadi dibumi ini,
banyak spesies keturunan dari spesies leluhur yang dulu berbeda dari spesies
masa kini. Evolusi juga dapat didefinisikan sebagai perubahan komposisi
genetik suatu populasi turun temurun.
Evolusi merupakan proses perubahan spesies dalam jangka waktu tertentu
yang bertujuan agar mampu beradaptasi terhadap lingkungannya dan
meneruskan perubahan tersebut kepada generasi berikutnya. Evolusi menjadi
konsep pemersatu dalam biologi karena evolusi menjelaskan banyak aspek
dalam biologi terutama bagaimana organisme yang hidup saat ini merupakan
evolusi dari satu nenek moyang (ancestor) dan diversitas kehidupan yang besar
di bumi ini. Pikiran tentang evolusi sudah ada ratusan tahun sebelum masehi,
yang muncul dari pemikiran ahli-ahli filsafat Yunani kuno dan belum
didasarkan pada fakta yang akurat serta belum dikaitkan dengan
lingkungannya. Pemikiran tentang evolusi kembali berkembang melalui tokoh
evolusi organik zaman Renaisans pada abad 17 yang lebih banyak mendasari
teori Darwin. Sebagai cabang ilmu Biologi kajian evolusi terfokus pada
perubahan struktur organisme yang terjadi secara berangsur menuju kesesuaian
fungsi dengan waktu dan tempat hidupnya.
B. Teori Evolusi Menurut Sudut Pandang Islam
Al-Qur’an menyatakan dengan tegas bahwa manusia diciptakan dari tanah
dengan berbagai istilah seperti debu (Surah Ali Imran: 59), tanah kering dan

2
lumpur hitam (Surah Al-hijr: 28), tanah liat (Surah Ash-shafat: 11), sari pati
tanah (Surah Al-shad: 71) dan sebagainya. Semasa penciptaan Adam, Allah
telah berfirman bahawa “Jadilah, maka jadilah ia” (Surah Ali Imran: 59).
Oleh karena itu, proses kejadian manusia menurut Al-Quran adalah lebih sahih
dan relevan karena mempunyai bukti yang kukuh. Setelah berpandukan pada
(Surah Al-A’la: 1-3), penciptaan atau kejadian manusia terbagi menjadi tiga.
Hal ini telah menjadi titik tolak kepada proses kejadian manusia dan
menunjukkan tanda-tanda kemuliaan manusia. Bagi banyak orang, pertanyaan
pertama adalah bagaimana makhluk hidup pertama muncul di bumi
Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk
hidup pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda
mati secara kebetulan. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas
bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara
kebetulan akibat pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan
evolusi ini bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar biologi;
kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati
tidak memunculkan kehidupan.
Selain menggugurkan teori evolusi, hukum “kehidupan muncul dari
kehidupan sebelumnya” juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama
muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia
diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya pencipta yang dapat
menghidupkan benda mati. Dalam Q.S. Ar-Ruum {30):19, disebutkan: “Dia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup.” Berbicara tentang asal-usul kejadian manusia mengharuskan kita
untuk berbicara tentang asal-usul kehidupan dan hidup. Teori pertama yang
dapat dikenali dari Aristotle (384-322M) yang disebut sebagai teori
Abiogenesis atau Generasio Spontanea. Menurut teori ini, semua yang hidup
muncul secara terus menerus dari yang mati atau materi. Namun teori ini di
ragui oleh Lazardo Spanlazani, Frencesco Redi (dari Itali) dan Louise Pasteur
(dari Perancis), berhasil membuktikan bahwa makhluk hidup tidak dari materi
yang mati. Semenjak itu, pada tahun 1860, telah muncul teori baru yang

3
menyatakan bahwa semua makhluk yang hidup berasal dari yang hidup
sebelumnya (omne vivum ex vivo).
Beragam respon yang bermunculan ditengah-tengah masyarakat islam
dalam menyikapi teori evolusi. Respon yang terjadi dikalangan umat islam
sendiri juga dipengaruhi oleh basis pengetahuan yang didapatkan. Diantara
tanggapan yang muncul ditengah masyarakat islam saat ini dalam menyikapi
teori evolusi, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan. Menurut
Abdul Majid dalam artikelnya yang berjudul “The Muslim Respons to
Evolution” Darwin mengklasifikasikan menjadi tiga kelompok. (1) kelompok
“literalis” yang melihat evolusi sepenuhnya bertentangan dan tidak sejalan
dengan ajaran islam; (2) kaum “modernis” yang menyerukan penerimaan total
terhadap evolusi; (3) kelompok “moderat” yang melihat sebagai tidak
keseluruhan aspek teori bisa diterima oleh islam (Guessoum, 2011 :518).
1. Pemikiran tokoh-tokoh islam tentang teori evolusi Darwin menurut Al-
Qur’an
a) Argumentasi Pendukung Teori Evolusi
Para penganut evolusi meyakini bahwa mekanisme penciptaan
makhluk hidup tidak diciptakan secara serentak dalam satu waktu oleh
Allah. Akan tetapi mereka meyakini bahwa Allah selaku pemegang
otoritatas tertinggi dalam menciptakan makhluk hidup menggunakan
mekanisme penciptaan secara gradual. Walaupun dengan segala daya
yang dimiliki-Nya tidak menutup kemungkinan Darwin mampu
menciptakan dalam waktu sekejap. Seperti yang sering kita simak dari
cendekiawan islam dalam mendasari argumennya tentang evolusi alam
semesta.
b) Argumentasi Penentang Teori Evolusi
Respon penolakan teori evolusi dikalangan umat islam telah hadir
sejak tahun 1876 bersamaan dengan kehadiraan Napoleon yang
membawa modernitas barat. Namun penolakan terhadap teori evolusi
mulai gencar dikampanyekan pada beberapa dasawarsa ini. Pertama
kali penolakan terhadap teori evolusi dikumandangkan oleh Jamaludin
Al-Afghani melalui karyanya Refutation Of The Materialists (1881).

4
Didalam bukunya tersebut Al-Afghani mengkritik pandangan Darwin
maupun para Darwinisme tentang teori evolusi. al-Afghani
menyatakan, sudah tulikah Darwin sehingga tidak mendengar fakta
bahwa orang arab dan yahudi beberapa ratus tahun lamanya telah
mempraktekkan khitan, dan sampai sekarang tak seorang pun dari
mereka yang terlahir dalam keadaan sudah dikhitan (Guessoum, 2011:
514-515).
c) Argumentasi moderat
Argumentasi Moderat Berbeda dengan dua arus respon tokoh-tokoh
islam terhadap evolusi seperti Darwintas. Kelompok ini cendrung lebih
moderat dalam menyikapi teori evolusi. Seperti tanggapan Muhammad
Abduh dalam menyikapi polemik dari evolusi. Menurut beliau
seandainya teori Darwin tentang proses penciptaan manusia dapat
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, maka tidak ada alasan dari Al-
Quran untuk menolaknya. Al-Quran hanya menguraikan proses
pertama, pertengahan, dan akhir. Apa yang terjadi antara proses
pertama dan pertengahan, serta antara pertengahan dan akhir, tidak
dijelaskannya (Sihab, 2007: 370).
Yang perlu ditekankan untuk materi evolusi ini adalah bahwa agama dan
sains adalah dua hal yang berbeda. Ada prinsip dasar yang membedakan
keduanya. Agama adalah menyangkut akidah (kepercayaan) yang diyakini,
bersifat dogmatis, ada hal yang tidak terlihat secara kasat mata, dan tidak dapat
dirasakan, namun dapat dirasakan ketika berhubungan dengan-Nya. Sedang
evolusi berhubungan dengan dunia sains yang jelas nyata dan dapat diterima
dengan akal atau tidak, dan evolusi tidak bersifat dogmatis. Sains bersifat
empiris, artinya didapat berdasarkan pengalaman, penelitian, dan observasi.
Masalahnya bukan percaya atau tidak terhadap suatu teori, terkhusus teori
evolusi, tetapi apakah teori ini dapat diterima sebagai hal yang logis sesuai
fakta yang dapat diamati atau tidak. Dalam sains, sesuatu dianggap ada kalau
sesuatu itu dapat diamati dengan pancaindra dan atau alat yang membantunya.
Evolusi tidak menyangkal adanya Tuhan, Darwin sebagai tokoh terkenal
evolusi yang dikritik terus menerus akan teori evolusi, sebenarnya pada kalimat

5
terakhir di bukunya, Darwin menyatakan bahwa ada segala yang ada di bumi
merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Setelah meluruskan bahwa
keduanya adalah hal yang berbeda.
C. Kontroversi Teori Evolusi
Evolusi, teori evolusi, dan teori Darwin adalah tiga hal yang berbeda
meskipun berkaitan sangat erat. Evolusi dapat dipandang sebagai fakta dan
sebagai teori. Sebagai fakta, evolusi adalah perubahan. Teori evolusi
menjelaskan mekanisme perubahan itu. Teori evolusi yang paling terkenal dan
menjadi kontroversi adalah yang dikemukakan oleh Charles Darwin yang
dalam mengemukakan keanekaragaman spesies berasal dari satu nenek
moyang. Penekanannya mahluk hidup dibumi ada secara “kebetulan”, tidak
ada campur tangan penciptaan menurut teori ini. Dalam bukunya “The Origin
of Species by Means of Natural Selection” Darwin mengemukakan dua materi
pokok yaitu spesies yang hidup saat ini adalah spesies yang hidup di masa lalu,
dan evolusi berjalan melalui seleksi alam. Hal ini yang menjadikan kontroversi
terhadap teori evolusi. Teori dan pemikiran Charles Darwin mengenai evolusi
mahkluk hidup menggunakan kajian secara ontologi dan epistemologi, karena
hasil pemikiran Charles Darwin berdasarkan pengamatan-pengamatan yang ia
lakukan lalu dianalisa dan munculah konsep adaptasi dan seleksi alam. Darwin
menggunakan paradigma positivistik karena teori evolusi mahkluk hidup
berlandaskan data-data empiris, dapat diobservasi secara nyata, dan dibuktikan
secara ilmiah. Dimensi dinamis dalam sains digambarkan oleh lahirnya teori
evolusi makhluk hidup melalui metode ilmiah yang menggambarkan sains
sebagai sebuah proses. Hal ini memberikan produk berupa teori evolusi Darwin
sebagai produk dari pengkajian fenomena alam secara ilmiah. Sesuai dengan
pernyataan Firman (2019) bahwa sains pada hakikatnya merupakan proses dan
produk dimana produk sains adalah hasil dari proses sains itu sendiri.
Teori Darwin hanyalah salah satu dari beberapa teori evolusi yang pernah
diajukan, dan sekarang telah banyak mengalami penyempurnaan. Menentang
teori Darwin belum tentu menentang teori evolusi karena bisa juga berarti
mengajukan teori evolusi lain yang lebih baik dari teori evolusi Darwin.
Menentang teori evolusi seyogyanya dilakukan dengan memberikan penjelasan

6
(teori) lain yang lebih dapat diterima mengenai berbagai fakta yang selama ini
diyakini sebagai bukti evolusi atau fakta yang selama ini dapat dijelaskan
berdasarkan konsep evolusi.
D. Evolusi dalam Al-Qur’an

Artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
“Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.“ (QS. AL-Hijr: 28)
Ayat di atas menjelaskan mengenai penciptaan manusia yaitu berasal-usul
dari tanah, kemudian dari tanah itu melalui proses yang sangat panjang,
terbentuklah manusia sebagaimana yang disaksikan sekarang. Jika kita
berbicara tentang asal-usul kehidupan manusia dari segi agama dan keyakinan
ayat ini dengan jelas menjelaskan bahwa manusia tercipta dari tanah liat,
namun jika berbicara asal-usul manusia dari segi biologisnya kita perlu juga
untuk mempelajari lebih dalam. Pada intinya keduanya adalah hal yang
berbeda. Sains menyangkut hal fakta yang didapat dari pengamatan, observasi,
dan penelitian. Sedangkan agama adalah keyakinan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evolusi merupakan proses perubahan spesies dalam jangka waktu tertentu
yang bertujuan agar mampu beradaptasi terhadap lingkungannya dan
meneruskan perubahan tersebut kepada generasi berikutnya. Evolusi menjadi
konsep pemersatu dalam biologi karena evolusi menjelaskan banyak aspek
dalam biologi terutama bagaimana organisme yang hidup saat ini merupakan
evolusi dari satu nenek moyang. Beragam respon yang bermunculan
ditengah-tengah masyarakat islam dalam menyikapi teori evolusi. Respon
yang terjadi dikalangan umat islam sendiri juga dipengaruhi oleh basis
pengetahuan yang didapatkan. Yang perlu ditekankan untuk materi evolusi ini
adalah bahwa agama dan sains adalah dua hal yang berbeda. Ada prinsip
dasar yang membedakan keduanya. Agama adalah menyangkut akidah
(kepercayaan) yang diyakini, bersifat dogmatis. Sedang evolusi berhubungan
dengan dunia sains yang jelas nyata dan dapat diterima dengan akal atau
tidak, dan evolusi tidak bersifat dogmatis. Sains bersifat empiris, artinya
didapat berdasarkan pengalaman, penelitian, dan observasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Taufik, Leo Muhammad. 2019. Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, dan Nanti.
Jurnal filsafat Indonesia, Vol 2 Nomor 3 Tahun 2019.
Ferry, Daharma. dkk. 2019. Pengetahuan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
Kerinci Tentang Teori Asal Usul Manusia. Journal of Biology Education.
Vol 1, Nomor 1, Tahun 2019. ISSN 2086-9324.
Helmi, T.A. dkk. 2019. Perspektif ilmiah dan keyakinan terhadap evolusi
mahasiswa biologi di universitas berbasis agama. Jurnal Sosial
Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236. Volume 10 Nomor 2,
Oktober 2019.
Mohamad Amin, “Perkembangan Biologi dan Tantangan Pembelajarannya,” 21
Mei 2016, 4–5, http://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/7550.

Anda mungkin juga menyukai