Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EVOLUSI
KELOMPOK I
“Perkembangan Teori Evolusi Sebelum Darwin, Masa Darwin, dan Pasca
Darwin serta Perbandingan Teori Evolusi Weismenn dan Darwin”

DISUSUN OLEH:
REKA ANANDA OKTAVIANI

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
Kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Evolusi. Seperti kita ketahui bahwa
tujuan utama penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi mahasiswa/i.
Adapun judul makalah kami adalah “Perkembangan Teori Evolusi Sebelum Darwin, Masa
Darwin, dan Pasca Darwin serta Perbandingan Teori Evolusi Weismenn dan Darwin”.

Kami sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
masih terdapat berbagai kekurangan. Kami menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk perbaikan mutu dan isi makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini
dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat untuk para pembaca.

Makassar, 20 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evolusi ……………………………….......................................... 2


B. Teori-teori Evolusi .......................................................................................... 2
C. Perbandingan teori evolusi Weismenn dan Darwin ........................................ 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat berdasarkan kondisi serta keadaan dalam kehidupan sekitar. Dimana
telah kita ketahui bahwa zaman modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah
mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam.Akan tetapi, pada tahap
pembelajarannya manusia selalu mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai
sesuatu yang ditelitinya, dalam ini adalah meneliti asal usul kehidupan yang menjadi
permasalahan dari sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang.Karena pada
umumnya biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup yang ada
disekitarnya. Oleh karena itu, melalu makalah ini penulis ingin menjelaskan dan
menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai  evolusi itu sendiri. Selain itu, makalah
ini juga di harapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas bagaimana teori
evolusi itu sendiri.
Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makhluk hidup
menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian
menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang
berubah akan mampu bertahan hidup dan tidak punah disebut juga dengan istilah evolusi
progresif, sedangkan kemungkinan/opsi yang kedua adalah makhluk hidup yang
berubah/berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi
regresif.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pendapat para ahli tentang evolusi ?
2. Perkembangan teori sebelum Darwin, masa Darwin, dan setelah Darwin
3. Perbandingan teori Weismenn dan Darwin

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pendapat para ahli tentang evolusi
2. Mengetahui Perkembangan teori sebelum Darwin, masa Darwin, dan setelah
Darwin
3. Mengetahui Perbandingan teori Weismenn dan Darwin

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evolusi
Evolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk
yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan waktu yang
lama.Evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap dan
perlahan-lahan. Perubahan yang terjadi menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan
fungsi makhluk hidup dan semakin banyak ragam jenis yang ada. Definisi lain tentang
evolusi  adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit, memakan waktu
lama, dan menghasilkan perkembangan spesies baru. Evolusi juga dapat diartikan sebagai
suatu perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam terhadap variasi
gen dalam suatu individu hingga menghasilkan perkembangan spesies baru.
Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu.Dalam
konteks biologi moderm, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi.
Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada mahluk hidup.
Evolusi menjelaskan sejarah mahluk hidup seperti : manusia, hewan, tumbuhan, fungi ,
mikroba.
B.     Teori-teori Evolusi
Kini evolusi bisa dikatakan telah menjadi teori sentral dalam biologi modern
(Hendriani, 2008).Seperti  yang dikatakan dalam Farber (2003) tentang apa yang diucapkan
Dobzansky (1973), sebagian ahli biologi akan mengatakan bahwa “The Theory of evolution
is central organizing theory of the life sciences”. Teori evolusi merupakan pusat teori di
dalam kehidupan alam.
Teori Evolusi mempelajari perubahan yang berangsur angsur menuju arah yang sesuai
dengan masa dan tempat. Teori evolusi mempelajari proses perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup. Selain itu juga, teori evolusi juga mengalami evolusi atau perubahan sesuai
dengan perubahan jaman dan perkembangan teknologi.
Perkembangan teori evolusi tidak lepas dari perkembangan bidang-bidang ilmu yang
lain terkait dengan genetika, biokimia, biologi molekuler, fisiologi dan lain-lain. Teori
evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dalam arus globalisasi.Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, maka teori evolusi mengalami perkembangan.Adapaun
perkembangan teori evolusi terbagi menjadi teori evolusi sebelum Darwin dan teori evolusi
setelah Darwin.
a)      Teori Evolusi sebelum Darwin
Teori evolusi yang dikemukakan para ahli sebelum munculnya teori evolusi Darwin
adalah teori kreasionisme, teori katastropisme, teori gradualisme, teori uniformitarianisme,
dan Lamarck atau Teori Perolehan yang Terwariskan Secara Genetik.
1.      Teori Kreasionisme
Teori kreasionisme merupakan teori tentang penciptaan yang terjadi dalam sekali waktu
kehidupan sekaligus lengkap, kemudian selesai dan tidak ada lagi evolusi atau
perubahan.Paham ini dianut berdasar pada keyakinan agama, juga berdasarkan
keterangan Aristoteles.Teori kreasionisme dianggap tidak valid karena kenyataannya banyak
spesies yang hidupnya tidak sekaligus ada pada satu zaman.Misalnya masa hidup dinosaurus
tidak bersamaan dengan masa hidup manusia.

2
2.      Teori Katastropisme
Teori katastropisme merupakan paham tentang keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan
oleh nenek moyang yang umum, dan muncul atau punahnya makhluk hidup disebabkan oleh
adanya bencana alam. Teori ini diperkenalkan oleh George Cuvier ( 1769 – 1832 ), seorang
ahli Paleontologi atau ilmu fosil. Alasan Cuvier adalah karena ia mengamati setiap sedimen
batuan kuno yang ia temukan mengandung beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang
berbeda. Karena itu, ia berpikir bahwa setiap sedimen mewakili tiap masa atau waktu evolusi.
Tiap sedimen yang mengandung jenis-jenis organisme yang berbeda tersebut mewakili
zaman dimana organisme hidup dan mati karena bencana.
3.      Teori Gradualisme
Teori gradualisme dikemukakan oleh ahli Geologi Swedia bernama James Hutton( 1726
– 1797 ). Paham tersebut menyatakan bahwa perubahan geologis berlangsung pelan-pelan
tetapi pasti.Tetapi teori gradualisme ini tidak mampu dijelaskan dengan mekanisme yang
meyakinkan.
4.      Teori Uniformitarianisme
Teori uniformitarianisme dinyatakan oleh Charles Lyell( 1797 – 1875 ). Paham ini
menyatakan bahwa proses-proses geologis ternyata menuruti pola yang seragam, sehingga
kecepatan dan pengaruh perubahan selalu seimbang dalam kurun waktu.Misalnya,
terbentuknya gunung selalu diimbangi dengan erosi gunung.Teori uniformitarianisme
memang menjelaskan kejadian evolusi geologis, tetapi dapat menjelaskan kejadian
terbentuknya spesies.
5.      Teori Lamarck
Teori Lamarck juga disebut dengan teori perolehan yang terwariskan secara genetik.Awal
abad ke-19, Lamarck memperkenalkan bahwa sifat fenotip perolehan lingkungan dapat
diwariskan secara genetik. Bagian dari tubuh yang tidak digunakan akan mengalami retardasi
atau tidak bergkembang, bagian atau alat tubuh yang digunakan akan mengalami
perkembangan lebih kuat dan lebih besar. Ia menerangkan bahwa nenek moyang jerapah
berleher pendek, tetapi karena terus menerus leher dijulurkan ke atas untuk menggapai
makanan, leher jerapah menjadi panjang. Jadi, menurut Lamarck evolusi disebabkan oleh
pewarisan sifat genetik yang diperoleh dari lingkungannya.Teori Lamarck mengandung
kesalahan yang dapat dibuktikan melalui percobaan.Yang paling sederhana adalah percobaan
Weissman yang menunjukkan bahwa tikus yang ekornya dipotong di laboratorium tidak
mewariskan pengalaman tanpa ekornya itu pada keturunannya.
Teori Lamarck, oleh para ahli sejarah disebut: adaptasi-transformasi. Teori Lamarck
dikenal dengan paham “use and disuse” dari buku ‘Philosophie Zoologique’, diterbitkan pada
tahun 1809.
Kelebihan teori Lamarck :
·         Mengemukakan ide dasar bahwa ada hubungan evolusi dengan lingkungan.
·         Merupakan orang pertama yang mengemukakan teori evolusi organik.
·         Orang pertama yang mengarahkan perhatian manusia tentang hubungan genotipe dengan
lingkungan.
Kelemahan teori Lamarck, tidak dapat menemukan bukti empiris yang mendukung hukum
‘use and disuse’.
Pendapat Weismann ini adalah menentang pendapat Lamarck, Weismann menyatakan
bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan. Untuk
membuktikan pendapatnya tersebut, Weismann melakukan percobaan sebagai berikut:
mengawinkan 2 ekor

3
tikus yang masing-masing dipotong ekornya. Ternyata anak-anaknya tetap berekor.Anak-
anak tikus itu setelah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan sesamanaya, ternyata anak-
anaknya tetap berekor. Percobaan tersebut dilaksanakan 21 kali, ternyata hasilnya tetap
(Amin, 2009)
Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan
seperti berikut:
1) Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada generasi
berikutnya
2) Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor-faktor genetika.

b)      Teori Evolusi Pada Masa Darwin


Perkembangan Teori Evolusi Darwin
1.      Sejarah Singkat Charles Darwin (1809 – 1882)

1831-1836: Perjalanan laut dengan kapal Beagle.


1844: Draft buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” telah selesai.
1858: Afred Russel Wallace mengirim manuscript kepada J. Hooker anggota Royal Society,
berisi tentang perluasan ide dari Malthus. Makalah bersama oleh Darwin dan Wallace di
forum Society.
1859: Publikasi buku “ On The Origin of Species by Means of Natural Selection”
1860: Perdebatan antara Huxley dan Wilbeforce tanpa kehadiran Darwin
Darwin menghabiskan sisa masa hidupnya untuk penelitian dan publikasi buku “Descen of
Man” (1871) dan “The Expression of Emotion in Man and Animals” (1871).
Buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” yang diterbitkan tahun 1959 ini,
menurut indeks sitasi merupakan buku yang paling banyak diacu oleh penulis lain (selain
kitab suci) selama ini.
2. Perkembangan Teori Evolusi
Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan teori Darwin,
antara lain:
Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh burung
Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.
Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu mengalami
perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan mempengaruhi makhluk
hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.
Pendapat ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan jumlah
penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan.Hal ini menimbulkan terjadinya suatu
persaingan untuk kelangsungan hidup.Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang
dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh bibit unggul.
Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant (1826), Freke
(1851), dan Rafinisque (1836).
Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama yaitu:
1.      Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau.
2.      Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi alam
adalah “process of preserving in nature favorable variations and ultimately eliminating those
that are ‘injurious’”.

4
Secara umum, tanggapan ahli lain terhadap teori Darwin adalah:
a.       Mendapat tantangan terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori
penciptaan (Universal Creation).
b.      Mendapat pembelaan dari penganut Darwin antara lain , Yoseph Hooker dan Thomas Henry
Huxley (1825-1895).
c.       Mendapat kritik dan pengkayaan dari banyak ahli antara lain Morgan (1915), Fisher (1930),
Dobzhansky (1937), Goldschmidt (1940) dan Mayr (1942).
Dengan berbagai perkembangan dalam perkembangan dalam ilmu biologi, khususnya
genetika maka kemudian Teori Evolusi Darwin diperkaya. Seleksi alam tidak lagi menjadi
satu-satunya agen penyebab terjadinya evolusi, melainkan ada tambahan faktor-faktor
penyebab lain yaitu: mutasi, aliran gen, dan genetic drift. Oleh karenanya teori evolusi yang
sekarang kita seirng disebut Neo-Darwinian atau Modern Systhesis.
Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (Neo Darwinian) terjadi karena
adanya:
a.       Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.
b.      Perubahan dan genotype yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.
c.       Produksi varian baru melalui pada materi genetic yang diturunkan (DNA/RNA).
d.      Kompetisi antar individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya
lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.
e.       Generasi berikut mewarisi “kombinasi gen yang sukses” dari individu fertile (dan beruntung)
yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi.

3.      Implikasi Teori Evolusi Darwin

1.      Asal Usul Spesies


Teori utama Darwin bahwa spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang
hidup di masa lampau dan bila diurut lebih lanjut semua spesies makhluk hidup diturunkan
dari nenek moyang umum yang sama. Seperti yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya
akan ditentang banyak pihak. Para penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok
utama:
a.       Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup “ilmiah”.
b.      Kelompok “Creationist” yang berpendapat bahwa masing-masing spesies diciptakan khusus
oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan tertentu.
c.       Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies tidak berubah.
Variasi yang ada merupakan tiruan tidak sempurna dari pola umum “archetypes”.Goethe
mengabstaksikan satu archetype atau Urbild untuk semua tanaman (Urplanze) dan beberapa
Bauplane untuk hewan.
Untuk para penentangnya dari dua kelompok pertama di atas Darwin cukup
menandaskan bahwa keajaiban-keajaiban atau intervensi dari kekauatan supranatural dalam
pembentukan spesies adalah tidak ilmiah.Dalam menanggapi kelompok Idealist (seperti
Owen dan Lois Agassiz) Darwin mampu menangkis dengan baik. Pada Origin edisi pertama,
Darwin (1959) di halaman 435, menyimpulkan bahwa penjelasan Owen pada masalah
archetype adalah “interesting” dan “unity of type”nya merupakan “hukum” biologi yang
penting. Kemudian setelah Owen lebih keras lagi menentang teorinya.Darwin pada edisi
berikutnya menambahkan “…tetapi itu bukan penjelasan ilmiah”.Menurut Darwin penjelasan
tentang “homologi” dan “unity of types” terkait dengan nenek moyang adalah ilmiah,
sementara penjelasan terkait dengan archetype tidak ilmiah. Oleh karena Darwin memandang
masalah ini sebagai proses, sementara konsep archetype adalam timeless. Secara umum
Darwin adalam penganut paham Materialisme.
5
2.      Seleksi Alam
Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan agen utama penyebab
terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallace) menyimpulkan seleksi dari prinsip yang
dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap populasi cendrung bertambah jumlahnya seperti
deret ukur, dan sebagai akibatnya cepat atau lambat akan terjadi perbenturan antar anggota
dalam pemanfaatan sumber daya khususnya bila ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian,
seringkali merupakan bagian kecil, dari keturunannya bertahan hidup: sementara besar
lainnya tereliminasi.
Dengan berkembangnya ilmu genetika, teori itu diperkaya sehingga muncul Neo
Darwinian. Menurut Lemer (1958), definisi seleksi alam adalah segala proses yang
menyebabkan pembedaan non random dalam reproduksi terhadap genotype; atau allele gen
dan kompleks gen dari generasi ke generasi berikutnya.
Anggota populasi yang membawa genotype yang lebih adaptif (superior) berpeluang
lebih besar untuk bertahan daripada keturunan yang inferior. Jumlah individu keturunan yang
superior akan bertambah sementara jumlah individu inferior akan berkurang dari satu
generasi ke generasi lainnya. Seleksi alampun juga masih bekerja, sekalipun jika semua
keturunan dapat bertahan hidup dalam beberapa generasi.Contohnya adalah pada jenis fauna
yang memiliki beberapa generasi dalam satu tahun. Jika makanan dan sumberdaya yang lain
tidak terbatas selama suatu musim, populasi akan bertambah seperti deret ukur dengan tidak
ada kematian di antara keturunannya. Hal itu tidak berarti seleksi tidak terjadi, karena
anggota populasi dengan genotype yang berbeda memproduksi keturunan dalam jumlah yang
berbeda atau berkembang mencapai matang seksual pada kecepatan yang berbeda. Musim
yang lain kemungkinan mengurangi jumlah individu secara drastic tanpa pilih-pilih. Jadi
pertumbuhan eksponensial dan seleksi kemungkinan akan dilanjutkan lagi pada tahun
berikutnya. Pebedaan fekunditas, sesungguhnya juga merupakan agent penyeleksi yang kuat
karena menentukan perbedaan jumlah individu yang dapat bertahan hidup atau dan jumlah
individu yang akan mati, yang ditunjukkan dalam angka kematian (Dobzhansky, 1970).
Darwin telah menerim, namun dengan sedikit keraguan, slogan Herbert Spencer
“survival of the fittest in the struggle for life” sebagai altenatif untuk menerangkan proses
seleksi alam, namun saat ini slogan itu nampaknya dipandang tidak sepenuhnya tepat. Tidak
hanya individu atau jenis yang terkuat tetapi mereka yang lumayan pas dengan lingkungan
dapat bertahan hidup dan bereproduksi.Dalam kondisi seleksi yang lunak atau halus semua
individu atau jenis pembawa genotype yang bermacam-macam dapat bertahan hidup ketika
populasi berkurang. Individu yang fit (individu yang sesuai dengan lingkungan dapat
bertoleransi dengan lingkungan) tidak harus mereka yang paling kuat, paling agresif atau
paling bertenaga, melainkan mereka yang mampu bereproduksi menghasilkan keturunan
dengan jumlah terbanyak yang viable dan fertile.
Seleksi alam tidak menyebabkan timbulnya material baru (bahan genetic yang baru
yang di masa mendatang akan datang diseleksi lagi),melainkan justru menyebabkan
hilangnya suatu varian genetic atau berkurang frekuensi gen tertentu. Seleksi alam bekerja
efektif hanya bila populasi berisi dua atau lebih genotype, yang mana dari varian itu ada yang
akan tetap bertahan atau ada yang tereliminasi pada kecepatan yang berbeda-beda. Pada
seleksi buatan, breeder akan memilih varian genetic (individu dengan genotype) tertentu
untuk dijadikan induk untuk generasi yang akan datang. permasalahan yang timbul adalah
dari mana sumber materi dasar atau bahan mentah genetic penyebab keanekaragaman genetic
pada varian-varian yang akan obyek seleksi oleh alam. Permasalahan itu terpecahkan setelah
T.H Morgan dan kawan-kawan meneliti mutasi pada lalat buah Drosophilia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses mutasi menyuplai bahan mentah genetic yang menyebabkan
terjadinya keanekaragaman genetic dimana nantinya seleksi alam bekerja (Dobzhansky,
1970).
6
Implikasi dari teori evolusi melalui ala mini sangat luas, tidak hanya mencakup
bidang filsafat namun juga social-ekonomi dan budaya:

·         Penggantian cara pandang bahwa dunia tidak statis melainkan berevolusi.


·         Paham creationisme berkurang pengaruhn ya.
·         Penolakan terhadap teleology kosmis.
·         Penjelasan “desain” di dunia oleh proses materialistic seleksi alam, proses yang mencakup
interaksi antara variasi yang tidak beraturan dan reproduksi yang sukses bersifat oportunistik
yang sepenuhnya jauh dari dogma agama.
·         Penggatian pola pikir Essensialisme oleh pola pikir populasi.
·         Memberikan inspirasi yang disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik seperti gerakan
Nazi di Jerman, Musolini di Italia, kebijakan “eugenic” di Singapura di masa Lee Kuan Yu
dan berkembangnya ekonomi liberal yang dikemas dengan label Social-Darwinian.

c)      Teori Evolusi Setelah Darwin


Masa ini sering dikatakan sebagai neo-Darwinisme.  Para ahli menemukan bahwa ilmu
genetika sangat perlu untuk menjelaskan proses evolusi. Selain itu semua sifat yang dimiliki
oleh suatu organisme dapat digunakan untuk menunjang teori evolusi. Pelopor penelitian
dalam bidang genetika, yakni J. G. Mendel mengemukakan teori genetika yang menyangkut
adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu macam gen. Teori genetika dapat menjelaskan
darimana keanekaragaman pada makhluk hidup.
Dengan berbagai perkembangan dalam ilmu biologi, khususnya genetika maka kemudian
teori evolusi Darwin diperkaya. Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (neo-
Darwinian) terjadi kareana adanya :
·         Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.
·         Perubahan da genotipe yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.
·         Produksi varian baru melalui pada materi genetik yang diturunkan (DNA//RNA).
·         Kompetisi antara individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya
lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.
·         Generasi berikutnya mewarisi”kombinasi gen yang sukses” dari individu fertil (dan
beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi.
Setelaha neo-Darwinisme diikuti masa evolusi modern.Teori evolusi modern berpandangan
bahwa sifat-sifat benda hidup berubah dengan bertambahnya waktu dan perubahan ini
diarahkan oleh seleksi alam. Perubahan pada individu sepanjang hidupnya menyangkut suatu
populasi dalam beberapa generasi. Suatu individu tidak dapat dikatakan mengalami evolusi,
tetapi populasilah yang mengalami hal tersebut.
Perubahan yang diperoleh individu adalah perubahan dalam ekspresi dari potensi
pertumbuhan yang dikandung gen yang dibawa. Di dalam populasi baik komposisi maupun
ekspresi dari potensi pertumbuhan dapat mengalami pertumbuhan. Perubahan komposisi
genetis inilah yang disebut evolusi. Di alam terdapat dua faktor yang bekerja secara harmonis
yaitu factor penyebab keanekaragaman dan faktor yang bekerja untuk mempertahankan
keutuhan suatu jenis.
Pada masa ini, para ahli tidak hanya bekerja dengan data morfologi, anatomi, dan
penurunan genetika dalam mempelajari evolusi, tetapi, para ahli pada masa ini menggunakan
pendekatan molekuler, dan fisiologis. Dengan demikian dapat ditentukan bahwa suatu
organisme berkerabat dekat atau jauh terhadap organisme lainnya dari perbedaan dalam
semua aspek yang mungkin dipelajari.

7
C. Perbandingan teori evolusi Weismenn dan Darwin

Teori Darwin Vs Teori Weismann


Sebenarnya, Weismann tidak menentang pandangan Darwin, tetapi lebih menjelaskan
pandangan Darwin mengenai seleksi alam. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel
tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi
menyangkut bagaimana pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah
gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika. Sifat leher panjang atau pendek jerapah
dikendalikan oleh gen. Gen untuk leher panjang bersifat dominan. Sedangkan, gen untuk
leher pendek adalah resesif. Karena jerapah berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungan, maka jerapah ini akan punah.
Weismann berpendapat perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan.
Sehingga sifat leher panjang atau pendek jerapah dikendalikan oleh gen. Gen leher panjang jerapah
bersifat dominan, sedangkan gen leher pendek resesif. Karena jerapah berleher pende tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungan, maka jerapah akan punah.

8
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas , maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing para
ahli ilmu pengetahuan alam memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai teori evolusi
sesuai dengan eksperimen-eksperimen yang telah dilakukannya. Masing-masing pendapat
tersebut didasarkan oleh percobaan yang telah dibuktikan sendiri oleh para ahli tersebut dan
berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tersebut masing-masing memiliki kelemahan-
kelemahan, sehingga masing-masing teori yang dipaparkan saling melengkapi satu sama
lainnya. Weismann berpendapat perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak
diwariskan. Sehingga sifat leher panjang atau pendek jerapah dikendalikan oleh gen. Gen
leher panjang jerapah bersifat dominan, sedangkan gen leher pendek resesif. Karena jerapah
berleher pende tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan, maka jerapah akan punah.

B.     Saran
Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
itu   semua merupakan kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://arifsetiawansyah.blogspot.com/2014/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html

https://sciencebooth.com/2014/02/19/perbandingan-teori-evolusi/

https://brainly.co.id/tugas/22230302#:~:text=Menurut%20Lamarck%2C
%20nenek%20moyang%20jerapah,daun%20cabang%20pohon%20yang
%20tinggi.&text=Darwin%20berpendapat%20bahwa%20nenek
%20moyang,panjang%20dan%20jerapah%20berleher%20pendek.

iii
Nama-nama yang bertanya pada kelompok 1: 

1. Anggun permatasari (klpk 5) : Bisakah anda menyebutkan kelemahan teori Darwin menurut Weismenn!

2. Ayu Andriani (Klpk 2) : Jelaskan sejarah singkat proses evolusi bumi terbagi menjadi beberapa periode!

3. Fathian Ulya Az-Zahra (klpk 4) : Apakah ada bukti hasil dari teori Darwin?

Anda mungkin juga menyukai