Anda di halaman 1dari 12

Pandangan Kontroversi Teori Perancangan Cerdas (Intelligent Design)

Terhadap Teori Evolusi Darwin

Nama : Winona Audrey Lee


Kelas : XII MIPA 4
NIS : 14858

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


SMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan laporan kegiatan biologi kami yang berjudul “Pandangan Kontroversi Teori
Perancangan Cerdas (Intelligent Design) Terhadap Teori Evolusi Darwin”. Ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Pandangan Kontroversi Teori Perancangan Cerdas (Intelligent Design) Terhadap Teori Evolusi
Darwin

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri SolaemWahyuni, S.Pd, selaku Guru
Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tanjungpinang,23 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Evolusi.............................................................................................................................3
2.2 Teori Evolusi Darwin.......................................................................................................4
2.3 Teori Intelligent Design...................................................................................................5
2.4 Pro dan Kontra antara Teori Evolusi Darwin dan Intelligent Design..............................6

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................8
3.2 SARAN.......................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada awalnya teori evolusi merupakan dugaan dari sebagian kecil orang. Namun
kemudian banyak ahli yang tertarik untuk membahas dan membuktikannya. Teori
evolusi menjadi sebuah teori yang tenar ketika dipopulerkan oleh seorang ilmuan Inggris
Chalres Darwin (1809-1882). Teori evolusi Darwin dihasilkan dari sebuah ekspedisi yang
Darwin lakukan pada saat pelayaran menjelajahi daratan maupun lautan Amerika
Selatan.

Teori evolusi Darwin merupakan penyempurna dari teori evolusi sebelum-


sebelumnya. Teori evolusi sudah jauh hari muncul zaman yunani kuno. Pertama kali
teori tersebut dipopulerkan oleh Thales (600 SM), yang menyatakan air adalah induk
asal usul serta sumber adanya sesuatu. Anaximander (611–547 SM), menyatakan
makhluk hidup berasal dari lumpur yang dipanasi oleh sinar matahari. Aristoteles (384–
322 SM), menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati (Abiogenesis),
Heraklitus, menyatakan bahwa segala sesuatu dirubah menjadi bentuk baru. Hal
tersebut menjadi tonggak sejarah perkembangan teori evolusi. Namun seiring dengan
perjalanan waktu teori evolusi mengalami penyempurnaan atau modifikasi hingga
sampai saat ini.

Ada juga teori yang berkembang dan bertentangan dengan teori evolusi Darwin,
Meskipun bukan satu-satunya isu yang dikaji, asal-usul terciptanya keragaman mahluk
hidup adalah isu yang paling populer untuk dibahas. Hal ini disebabkan karena
pandangan Intelligent Design yang menyatakan keragaman mahluk hidup terbentuk
karena adanya spesiasi (terbentuknya spesies baru dari spesies lain yang berevolusi).
Dimana teori ini menjelaskan bahwa kehidupan di bumi dan alam semesta secara umum
memperlihatkan sedemikian banyak keteraturan, kegunaan, dan perancangan sehingga
sudah pasti harus ada sang perancang di balik kemunculannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah ada bukti yang kuat untuk mempercayai teori evolusi Darwin?
2. Apa itu Intelligent Design ?
3. Mengapa terdapat kontroversi antara teori evolusi Darwin dengan Intelligent Design?

1
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui mengapa banyak orang mempercayai evolusi Darwin
2. Mengetahui apa itu Intelligent design
3. Untuk mengetahui apa penyebab adanya kontroversi antara teori evolusi Darwin dengan
Intelligent Design

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Evolusi

Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi di
bagi menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Evolusi kosmik adalah perubahan yang
terjadi pada lingkungan yang tidak hidup, contohnya bentuk dan keadaan suatu daerah
beberapa ratus atau ribu tahun yang lalu yang diyakini telah mengalami perubahan
apabila dibandingkan dengan keadaan sekarang. Evolusi organik merupakan perubahan
yang terjadi pada makhluk hidup dari generasi ke generasi, contohnya perubahan yang
terjadi pada ular yang dahulu diyakini berkaki, tetapi saat ini tidak berkaki.

Evolusi yang mempelajari asal mula makhluk hidup dibumi yaitu evolusi biologi.
Evolusi biologi dibagi menjadi mikroevolusi dan makroevolusi. Mikroevolusi adalah
perubahan secara perlahan lahan dan bertahap pada tingkat gen dari generasi ke
generasi berikutnya yang menimbulkan perubahan fenotipe organisme dalam suatu
populasi. Makroevolusi merupakan perubahan secara perlahan-lahan dan bertahap
yang menyebabkan terbentuknya suatu kelompok baru dalam taksonomi.

Berdasarkan akibat yang ditimbulkan evolusi dibagi menjadi evolusi progresif dan
evolusi regresif. Evolusi progresif adalah suatu evolusi yang mengarah pada
kemungkinan terbentuknya spesies baru yang dapat bertahan hidup dan berkelanjutan,
contohnya evolusi manusia. Evolusi regresif adalah evolusi yang mengarah pada
kemunngkinan terbentuknya spesies baru yang tidak dapat bertahan hidup dan akhirnya
menuju kepunahan, contohnya evolusi dinosaurus.

Berdasarkan jumlah spesies yang berevolusi dan yang dihasilkan , evolusi dapat
dibedakan menjadi 2 macam yaitu evolusi divergensi dan evolusi konvergensi. Evolusi
divergensi merupakan evolusi yang diawali 1 spesies kemudian menghasilkan banyak
spesies baru, contohnya evolusi burung finch di kepulauan Galapagos, Evolusi
konvergensi merupakan evolusi yang diawali beberapa macam spesies kemudian
mengalami penyusutan jumlah macam spesies, contohnya evolusi reptil.

3
2.2 Teori Evolusi Darwin

Teori Darwin adalah teori yang terkenal dalam kehidupan manusia. Darwin
berpendapat bahwa manusia berasal dari Kera. Nenek moyang manusia adalah kera
yang berevolusi menjadi manusia modern seperti sekarang ini.

Pendukung teori Darwin beranggapan bahwa semua makhluk berasal dari nenek
moyang yang sama. Secara kasar, teori ini menyebutkan bahwa nenek moyang manusia
adalah kera. Pada awalnya kesimpulan itu adalah berdasarkan penemuan penemuan
tulang belulang hewan dan manusia purba termasuk kera purba. Kera tersebut secara
bertahap mengalami ‘perbaikan biologis’ selama jutaan tahun sehingga menjadi
manusia. Secara DNA juga dijelaskan bahwa kera mempunya DNA yang sangat mirip
dengan manusia, sehingga teori ini secara Logis bisa diterima.

Dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection
yang menyatakan bahwa asal mula spesies yang terjadi melalui seleksi alam. Buku
Darwin tersebut berisi 2 teori utama sebagai berikut :
a. Spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup
pada masa lalu
b. Evolusi terjadi karena seleksi alam atau seleksi alam merupakan penyebab
evolusi adaptif.

Fakta- fakta yang mendukung pemikiran Darwin sebagai berikut.

1. Adanya variasi dalam satu spesies, bahkan pada kenyataannya tidak ada dua
individu yang benar-benar sama (identik) meskipun satu spesies. Banyak di
antara variasi tersebut dapat diturunkan.
2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena memiliki kemampuan
untuk berkembang biak.
3. Untuk dapat berkembang biak, diperlukan ruang dan makanan yang cukup.
Sumber makanan bersifat terbatas tetapi relatif stabil dalam jangka waktu lama.
Oleh karena itu, terjadi perjuangan secara implisit untuk mempertahankan
kelestarian hidupnya.
4. Pada kenyataannya, ada faktor pembatas yang mencegah populasi untuk
bertambah terus. Individu yang dapat bertahan hidup adalah individu yang
mempunyai variasi sifat yang cocok (adaptif) dengan lingkungannya. Sifat-sifat
yang menguntungkan akan terakumulasi sepanjang generasi.

4
Berdasarkan fakta-fakta dan ditunjang oleh teori-teori para ahli lainnya, Darwin
mengemukakan teori evolusinya tentang seleksi alam yang mencakup tiga hal penting,
yaitu sebagai berikut.

1. Seleksi alam terjadi karena adanya perbedaan keberhasilan pada reproduksi


organisme.
2. Seleksi alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dengan variasi
yang dimiliki oleh organisme yang menyusun suatu populasi.
3. Produk seleksi alam merupakan adaptasi organisme suatu populasi terhadap
lingkungannya.

2.3 Teori Intelligent Design (ID)

Intelligent Design atau Perancangan Cerdas adalah teori yang mengetengahkan


bahwa kehidupan di bumi, dan alam semesta secara umum, memperlihatkan
sedemikian banyak keteraturan, kegunaan dan perancangan sehingga sudah pasti harus
ada sang perancang di balik kemunculannya.

Meskipun menerima bahwa manusia memiliki kekerabatan yang dekat dan bahkan
berasal dari satu nenek moyang dengan kera merupakan implikasi dari teori evolusi,
namun sebenarnya tantangan teori ID terletak pada penjelasan yang lebih fundamental,
yakni dasar pemikiran naturalis.

Teori Inteligent Design berpegang pada keyakinan bahwa makhluk hidup kompleks
di bumi tercipta karena adanya intervensi secara utuh dari kekuatan yang berasal dari
luar kekuatan alam (supranatural atau dalam hal ini disebut sebagai designer), bukan
karena peristiwa random di alam. Teori ini banyak dituding sebagai neo-creationist
karena keberadaan unsur supra-naturalnya.

Namun, sebenarnya banyak ilmuwan di bidang sains murni yang menjadi


pendukung teori ini serta memberikan kontribusi untuk membuktikan eksistensi teori
ini. Tokoh pendukung ID yang populer dan banyak dibahas kemungkinan besar adalah
Harun Yahya. Tokoh ini populer karena menerbitkan buku Sains berjudul “Bagaimana
Sains Modern Membantah Darwinisme” secara konsisten mempertanyakan teori
evolusi.

Masih terdapat sederetan ilmuwan lain yang mendukung teori ID, seperti Jonathan
Wells, Michael J. Behe (bidang biologi). David Menton (bidang anatomi), Dean Kenyon,
Michael Denton dan Charlers Taxton (bidang biokimia),
5

Donald Chittick (bidang kimia), serta Carl Friedrich von Weizsacker, Robert. Matthews
dan Jocelyn Bell Burnll (bidang fisika). Selain itu, terdapat pula matematikawan William
Dembski dan Owen Gingerich (astronomi dan sejarah ilmu pengetahuan) yang juga
mendukung paham ID ini (Mahladi, 2006).

Dalam menerang kan bantahannya terhadap teori evolusi, banyak diantara ilmuwan
tersebut yang mempertanyakan mekanisme evolusi yang dijelaskan oleh evolusi Darwin,
yaitu seleksi alam dan mekanisme evolusi yang dijelaskan oleh evolusi neo-Darwinian,
yakni mutasi.

2.4 Pro dan Kontra antara Teori Evolusi Darwin dan Intelligent Design

Awalnya, teori evolusi Darwin ditentang karena dinggap mengingkari keberadaan


Tuhan. Darwin dalam teorinya beranggapan bahwa terbentuknya spesies-spesies yang
kita lihat sekarang ini merupakan hasil dari seleksi alam, sehingga menolak adanya
campur tangan Tuhan. Keberadaan Tuhan yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah
oleh para kreasionis (pendukung teori bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta)
semakin menguatkan teori ini.

Banyak para ilmuwan yang pro terhadap teori yang dikemukakan oleh Darwin,
namun tidak sedikit juga yang kontra dengan teori tersebut. Dua orang mantan guru
Darwin, Adam Sedgwick dan John S. Henslow, menolak konsep seleksi alam. Sebagai
pendeta, keduanya jengah dengan gagasan bahwa makhluk hidup bisa berevolusi tanpa
ada yang membimbing.

Sedangkan Charles Lyell, ahli ilmu batuan bumi yang semula mendukung Darwin
menerbitkan The Origin of Species, pasang muka ganda. Secara pribdi ia setuju dengan
Darwin tentang evolusi dan seleksi alam. Namun, ia juga tidak pernah memberikan
dukungan itu secara terbuka. Dua ahli tumbuhan, Joseph Dalton Hooker dan Asa Gray,
mendukung hasil penelitian Darwin. Sedangkan ahli perbandingan taksonomi hayati asal
Inggris, Thomas Henry Huxley, terpesona kesederhanaan argumen Darwin.

Dalam perkembangannya, teori evolusi ini sendiri juga mengalami “evolusi”. Sejak
berkembangnya ilmu genetika dan biologi molekuler, pemahaman tentang sebab-sebab
yang mengakibatkan perubahan bentuk pada mahluk hidup menjadi semakin jelas.
Keadaan ini menyebabkan para pendukung evolusi terpecah menjadi dua kelompok.
6

Kelompok yang pertama tetap mendukung pendapat Darwin yang menyatakan


bahwa seluruh organisme yang ada saat ini berasal dari satu nenek moyang yang sama,
yang kemudian berkembang menjadi organisme yang lebih kompleks akibat terjadinya
mutasi gen (dikenal sebagai paham Neo-Darwinian).

Sedangkan kelompok kedua mengakui terjadinya perubahan pada sifat-sifat atau


frekuensi gen suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi selanjutnya,
tetapi tidak mempercayai bahwa bahwa seluruh organisme yang ada saat ini berasal
dari satu nenek moyang yang sama. Kelompok kedua ini menganggap perubahan yang
terjadi tidak akan sampai merubah suatu organisme menjadi spesies yang baru, tetapi
hanya akan menciptakan variasi dalam spesies tersebut.

Pembahasan ilmiah tentang asal-usul mahluk hidup tidak berhenti hanya sebatas
pada teori evolusi saja. Kondisi ini dipengaruhi oleh kenyataan bahwa teori evolusi
belum memberikan bukti yang meyakinkan akan kebenaran teori tersebut. Kemudian
muncullah teori intelligent design atau perancangan khusus. Intelligent design (ID)
adalah sebuah teori yang menganggap bahwa terbentuknya alam semesta dan mahluk
hidup adalah hasil dari rancangan cerdas, bukan karena perubahan acak secara tidak
sengaja hasil dari seleksi alam. Banyak pihak yang menganggap ID sama saja dengan
kresionisme. Namun pendapat ini dibantah oleh pendukung teori ini.

Bagian terpenting dari teori Perancangan Cerdas adalah “desain atau rancangan” serta
gagasan bahwa jagat raya dan makhluk hidup pastilah didesain atau dirancang, dengan cara
atau proses apa pun dan tidak mungkin ada dengan sendirinya tanpa disengaja.

John G. West, salah satu pendukung teori ID, mengatakan bahwa ID didasarkan pada
bukti ilmiah dan tidak terikat untuk membela agama tertentu. Kemunculan teori ID ini
menjadi bantahan keras bagi teori evolusi (khususnya neo-Darwinian). Adanya dua teori
penciptaan mahluk hidup ini menghasilkan sebuah perdebatan. Meskipun demikian, sampai
sekarang masih belum ada satupun teori yang dapat dikatakan mutlak kebenarannya.
7

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Baik teori evolusi Darwin maupun teori intelligent design keduanya sama sama
memiliki sudut pandang masing masing. Teori Darwin lebih menjelaskan kepada
seleksi alam, sedangkan teori intelligent design lebih menjelaskan mengenai
terbentuknya alam semesta dan mahluk hidup adalah hasil dari rancangan cerdas
dan bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh teori Darwin.

Adanya dua teori penciptaan mahluk hidup ini menghasilkan sebuah perdebatan.
Meskipun demikian, sampai sekarang masih belum ada satupun teori yang dapat
dikatakan mutlak kebenarannya.

3.2 SARAN

Dengan adanya kemajuan saat ini menjadikan teori-teori yang sedang


diperdebatkan tersebut dapat menyebar lebih luas dan menambah wawasan
pembacanya. Hal ini tidak menjadi penghalang untuk siapapun dalam mengkaji
lebih jauh mengenai teori ini. Karena dengan adanya dua teori ini dapat lebih
membantu siswa dalam mengerti materi mengenai teori evolusi. Karenanya, kita
diharapkan dapat mempelajari teori-teori evolusi ini dengan seksama.
8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.portal-ilmu.com/2017/06/penjelasan-tentang-teori-evolusi-Darwin_8.html
https://www.ahardiena.id/2007/01/27/teori-intelligent-design-gusur-teori-Darwin/#:~:text=Sudah
%20pasti%20banyak%20yang%20mengenal,seluruh%20dunia%20bahkan%20di%20Indonesia.
Irnaningtiyas, 2018. BIOLOGI UNTUK SMA/MA KELAS XII Kelompok Peminatan Matematika Dan
Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
https://myamiut.blogspot.com/2018/06/teori-evolusi-Darwin-dan-teori.html
http://eprints.ums.ac.id/37112/7/BAB%20I.pdf
https://www.kompasiana.com/riyyan45/5518a19b81331146699de881/teori-intelligent-design-
masih-relevankah-teori-evolusi-Darwin
https://www.kompasiana.com/menggelinjang/54f82fb5a33311ce5d8b46ca/teori-Darwin-kera-
berawal-dari-manusia
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1564208&val=2343&title=PERSPEKTIF
%20PENGAJARAN%20TEORI%20INTELLIGENT%20DESIGN%20DI%20SEKOLAH%20MENENGAH
%20ATAS
https://www.kompasiana.com/riyyan45/550f3349813311862cbc66ea/mengapa-teori-intelligent-
design-perancangan-cerdas-dilarang-di-amerika
https://tirto.id/menghujat-dan-memuja-teori-evolusi-Darwin-cArK

Anda mungkin juga menyukai