Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TENTANG

Teori Evolusi

Disusun oleh :

MARRISA
Mayccle Ade Pratama
Melissa Natalia
Nita Triani
Nico Febrian

XII IPA

SMA NEGERI 3 MUARA ENIM


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. penulis panjatkan, karena berkat rahmat
serta bimbingan-Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah mengenai “Teori
Evolusi”.

Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas Sekolah. Makalah ini
berisikan tentang materi mengenai teori evolusi, diantaranya yaitu sejarah singkat,
pengertian, prinsip, ciri, dan macam-macam teori evolusi.

Semoga makalah mengenai Teori Evolusi ini dapat memberikan informasi


yang berguna bagi kita semua yang ingin mengetahui dan mendalami tentang
Teori Evolusi.

Terima kasih kepada semua yang telah mendukung dan yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini serta referensi dan sumber-sumber
informasi yang penulis peroleh.

Muara Enim, 30 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................2
BAB I Pendahuluan...........................................................................................3
BAB II Kajian Pustaka Dan Penelitian Terdahulu............................................4
A.Kajian Pustaka...............................................................................................5
B. Teori Asal-Usul Kehidupan..........................................................................6
C. Teori Evolusi................................................................................................6
Penelitian Terdahulu.........................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................6
A.Pemikiran-Pemikiran Evolusi.......................................................................7
B.Evolusi.........................................................................................................10
C.Ciri-ciri Evolusi.........................................................................................112
D.Bukti Evolusi...............................................................................................14
EMacam-macam Evolusi................................................................................15
F.Teori Evoluusi..............................................................................................16
BAB IV PENUTUP........................................................................................14
Kesimpulan.....................................................................................................15
Saran................................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat

terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi

berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses

utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi

ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup

dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.

Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-

sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi

ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang

bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh

rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.

Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih

umum atau langka dalam suatu populasi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan

hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan

sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi

organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat

yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan

lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada

iv
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.

Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil

sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang

menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan

genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika

suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam

kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang

substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan

menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara

organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa

semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui

proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.

Teori Evolusi yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain Teori

Darwin, Teori Lamarck, Teori Darwin-Weismann, dan Teori Hugo de Vreis.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah mengenai Evolusi?

2. Bagaimana hasil dari Teori-Teori Evolusi yang menjelaskan mengenai

perkembangan organisme?

v
C. Tujuan

Setiap analisis studi yang dilakukan mempunyai tujuan yang ingin

dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan makalah

ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui mengenai sejarah Evolusi.

2. Untuk mengetahui hasil Teori-Teori Evolusi yang dapt menjelaskan


mengenai perkembangan organisme.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin diberikan dari penulisan paper ini adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran kepada khalayak umum mengenai Evolusi.
2. Memberi informasi kepada khalayak umum yang membutuhkan informasi
mengenai Teori-Teori Evolusi yang menjelaskan mengenai perkembangan
organisme.

vi
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU

A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Evolusi
Evolusi berasal dari bahasa latin yaitu Evolvo yang berarti
membentang. Evolusi adalah perubahan berangsur dan pelan. Ada
bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi astronomi,
evolusi biologi dan evolusi budaya. Ditinjau dari bagian yang mengalami
perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi
organik. Disamping itu ada istilah lain yang dikenal dengan evolusi
geologis.

2. Teori Asal-Usul Kehidupan


a. Teori Abiogenesis yaitu makhluk hidup berasal dari benda tidak
hidup. Tokoh pendukung : Aristoteles, Nedham.
b. Teori Biogenesis yaitu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Tokoh pendukung : Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis
Pasteur.
c. Teori Cosmozoic yaitu makhluk hidup bumi berasal dari spora
kehidupan yang berasal dari luar angkasa.
d. Teori Penciptaan yaitu makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan.
e. Teori Evolusi Biokimia yaitu asal mula kehidupan terjadi bersamaan
dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfer.
Tokoh pendukung : Alexander Oparin, Harold Urey, Stanley Miller.
f. Teori Evolusi Biologi yaitu makhluk hidup tersusun dari zat organik
( asam amino ) yang berasal dari lautan.

3. Teori Evolusi
Teori evolusi sebagai penjelasan tentang bagaimana evolusi itu
terjadi (mekanisme evolusi). Selain sebagai penjelasan tentang evolusi,
teori evolusi bisa juga dimaksudkan sebagai teori yang menyatakan
bahwa ada ada kekerabatan di antara organisme (Panchen, 1992) atau ada

vii
perubahan dan diversifikasi makhluk hidup. Dalam hal ini teori evolusi
merupakan penjelasan terhadap berbagai fenomena yang kemudian
ditunjuk sebagai bukti evolusi.

A. Penelitian Terdahulu
Nama, Judul, Metode Penelitian Hasil Penelitian

Tahun

Taufik, Leo Studi literature Teori evolusi Darwin

Muhammad. terkait Teori Darwin membantu dalam menerangkan

Teori Evolusi beserta bukti-bukti pemikiran mengenai evolusi

Darwin: Dulu, empiris yang yang terjadi di dunia saat ini dan

Kini dan Nanti. mendukungnya. merupakan tonggak

Jurnal Filsafat berkembangnya berbagai

Indonesia, Vol. 2 disiplin ilmu melalui inferensi

No. 3 Th. 2019. berdasarkan bukti empiris. Teori

evolusi Darwin ditunjang

dengan berbagai bukti empiris

dan diperkuat dengan teori lain

sehingga mengukuhkan teori

Darwin sebagai teori evolusi

yang diyakini hingga saat ini.

Berdasarkan teori Darwin, maka

kata “evolusi” lebih tepat

digunakan dalam menjelaskan

keberagaman makhluk hidup

daripada kata “revolusi” karena

viii
menurut teori Darwin, terdapat

keterkaitan antara generasi

sebelumnya dan generasi

setelahnya melalui proses

reproduksi.

BAB III

ix
PEMBAHASAN

A. Pemikiran-Pemikiran Evolusi
Pemikiran mengenai evolusi, yakni bahwa spesies berubah dari waktu
ke waktu, telah berakar sejak zaman kuno. Pemikiran tersebut dapat terlihat
pada ilmu pengetahuan peradaban Yunani, Romawi, Cina, dan Islam. Namun,
sampai dengan abad ke-18, pandangan biologis Barat masih didominasi oleh
pandangan esensialisme, yaitu pandangan bahwa bentuk-bentuk kehidupan
tidak berubah. Hal ini mulai berubah ketika pengaruh kosmologi evolusioner
dan filosofi mekanis menyebar dari ilmu fisik ke sejarah alam. Para naturalis
mulai berfokus pada keanekaragaman spesies, dan munculnya ilmu
paleontologi dengan konsep kepunahannya lebih jauh membantah pandangan
bahwa alam bersifat statis. Pada awal abad ke-19, Jean-Baptiste Lamarck
mengajukan teorinya mengenai transmutasi spesies. Teori ini merupakan teori
evolusi pertama yang ilmiah.
Pada tahun 1858, Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace
mempublikasikan sebuah teori evolusi yang baru. Dalam bukunya On the
Origin of Species (1859), Darwin secara mendetail menjelaskan mekanisme
evolusi. Berbeda dengan Lamarck, Darwin mengajukan konsep nenek
moyang bersama dan percabangan pohon kehidupan yang didasari oleh
seleksi alam.
Karya Darwin mengenai evolusi dengan segara diterima dengan cepat,
tetapi mekanisme yang diajukannya (seleksi alam), belum diterima secara
sepenuhnya sampai pada tahun 1940-an. Kebanyakan biologiawan
berargumen bahwa faktor-faktor lainlah yang mendorong evolusi, misalnya
pewarisan sifat-sifat yang didapatkan (neo-Lamarckisme), dorongan
perubahan yang di bawa sejak lahir (ortogenesis), ataupun mutasi besar-
besaran secara tiba-tiba (saltasi). Sintesis seleksi alam dengan genetika
Mendel semasa 1920-an dan 1930-an memunculkan bidang disiplin ilmu
genetika populasi. Semasa 1930-an dan 1940-an, populasi genetika
berintegrasi dengan bidang-bidang ilmu biologi lainnya, memungkinkan
penerapan teori evolusi dalam biologi secara luas.

x
Setelah munculnya biologi evolusioner, kajian terhadap mutasi dan

variasi pada populasi alami, digabungkan dengan biogeografi dan sistematika,

berhasil menghasilkan model evolusi yang canggih. Selain itu paleontologi

dan perbandingan anatomi mengizinkan rekonstruksi sejarah kehidupan yang

lebih mendetail. Setelah kebangkitan genetika molekuler pada tahun 1950-an,

bidang evolusi molekuler yang berdasarkan pada kajian urutan protein, uji

imunologis, RNA dan DNA berkembang. Pandangan evolusi yang berpusat

pada gen muncul pada tahun 1960-an, diikuti oleh teori evolusi molekuler

netral. Pada akhir abad ke-20, pengurutan DNA melahirkan filogenetika

molekuler dan merombak pohon kehidupan ke dalam tiga sistem domain oleh

Carl Woese. Selain itu, ditemukan pula faktor-faktor tambahan seperti

simbiogenesis dan transfer gen horizontal, yang membuat sejarah evolusi

menjadi lebih kompleks. Penemuan dalam biologi evolusioner membuat

dampak signifikan tak hanya dalam cabang biologi tradisional, tetapi juga

disiplin akademik lainnya (contohnya: antropologi dan psikologi) dan

masyarakat secara garis besar.

B. Evolusi
Berdasarkan penelitian terhadap umur lapisan batuan yang

mengandung fosil atau sisa makhluk hidup masa lalu diperoleh suatu

kenyataan, bahwa pada lapisan batuan yang lebih tua terdapat fosil dari

makhluk hidup yang lebih sederhana. Sedangkan pada lapisan batuan yang

lebih muda terdapat fosil dari makhluk hidup yang lebih sempurna.

Kenyataan ini menunjukkan adanya perubahan yang perlahan-lahan dan

terus-menerus dari makhluk hidup di muka bumi ini. perubahan ini ternyata

xi
tidak hanya perubahan akan kompleksitas susunan tubuhnya tetapi juga

terbentuknya berbagai variasi atau keanekaragaman kehidupan. Perubahan ini

semua terjadi secara perlahan-lahan dan terus menerus, hal ini disebut

evolusi.

Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat

dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Disamping itu ada

istilah lain yang dikenal dengan evolusi geologis. Evolusi kosmik merupakan

perubahan yang terus menerus terjadi di alam raya (evolusi universe).

Evolusi organik adalah perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

atau komponen biotik dari generasi ke generasi baik morfologis maupun

fisiologis. Hal ini dikenal juga dengan evolusi biologis. Sedangkan evolusi

geologis dikenal sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan

bumi karena dari waktu ke waktu terjadi pelapukan.

Evolusi biologi, yang selanjutnya disebut evolusi saja adalah

perubahan berangsur yang terjadi pada makluk hidup yang ada di bumi sesuai

dengan perubahan zaman. Menurut pengertian evolusi, semua jenis makluk

hidup sebenarnya berasal dari makluk terendah. Sesuai dengan peredaran

zaman dan perubahan geologi-astronomi terjadi perubahan berangsur pada

makluk hidup sampai terjadi terjadi makluk yang sekarang ada. Berdasarkan

pemikiran evolusi, manusia digolongkan sebagai hewan. Hewan sendiri

mengalami tingkat perkembangan dan bentuk seperti makluk terendah, mulai

dari virus, bakteri, protozoa, cacing, ikan sampai pada mamalia. Evolusi pun

sampai kini masih berlangsung. Bahkan dikira lebih cepat dikira prosesnya

kini dari pada masa purba.

xii
C. Prinsip Evolusi
Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan materi
dasar dari evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru dan
seleksi alam oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi. Selanjutnya ada
lima prinsip evolusi yaitu :
1. Pada suatu saat evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya. Bentuk-
bentuk baru muncul dan bentuk lama punah.
2. Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung sama pada tiap-tiap organisme
yang berbeda. Umumnya evolusi mula-mula berlangsung cepat pada saat
spesies baru muncul dan kemudian diperlambat apabila kelompoknya
terbentuk.
3. Spesies baru bukan merupakan bentuk dari yang paling sempurna yang
langsung hidup, tetapi berasal dari bentuk sederhana yang belum
terspesialisasi.
4. Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke kompleks, ternyata banyak
contoh ”evolusi regresif” yaitu dari bentuk kompleks menuju bentuk
sederhana. Sebagai contoh adalah kasuari diturunkan dari burung bersayap
yang dapat terbang kemudian berkembang menjadi kasuari yang tidak
bersayap dan tidak dapat terbang.
5. Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalam individu, oleh proses mutasi,
reproduksi diferensial dan seleksi alam.
D. Ciri-Ciri Proses Evolusi
Ahli-ahli biologi telah mengadakan pengamatan tentang perbandingan
kupu-kupu yang berwarna gelap dengan yang berwarna cerah di Inggris
Selatan masih sama pada tahun 1850. Akan tetapi waktu mereka mempelajari
koleksi dari daerah industri Midland di Inggris yang penuh asap, mereka
menemukan sedikit sekali kupu-kupu yang berwarna cerah.
Tidak diragukan lagi bahwa pewarnaan dikendalikan secara genetik,

dan muncul pertanyaan mengapa kupu-kupu yang berwarna cerah yang lebih

banyak terdapat disuatu daerah, sedang kupu-kupu yang berwarna gelap

terdapat lebih banyak di daerah lain dan mengapa dahulu kupu-kupu

xiii
berwarna gelap lebih jarang daripada sekarang. Dari peristiwa itu tercatat

empat hal penting yaitu :

1. Peristiwa evolusi adalah perubahan didalam populasi, bukan perubahan

didalam satu atau beberapa individu. Seabad yang lalu dalam populasi

kupu-kupu Biston betularia hanya terdapat beberapa kupu-kupu yang

berwarna gelap. Perubahan yang terjadi selama seratus tahun berikutnya

adalah perubahan pada frekuensi warna gelap dalam populasi.

2. Pada umumnya perubahan bukanlah ciri yang terpenting dalam peristiwa

evolusi. Pada tahun 1850 semua individu hampir serupa. Kini mereka

masih hampir serupa pula. Kebanyakan dari perbedaan-perbedaan yang

jarang terjadi pada tahun 1850, sekarang masih tetap jarang terdapat dan

hanya sedikit penyimpangan baru dapat ditemukan. Yang berubah hanya

frekuensi ciri-ciri warna. Jadi dalam evolusi terdapatb faktor stabilitas.

3. Suatu peristiwa harus mempunyai dasar, yaitu “bahan mentahnya”.

Sebelum frekuensi kupu-kupu berwarna gelap naik, telah ada beberapa

individu yang berwarna gelap dalam populasi ini dan warna gelap ini

bersifat menurun. Jadi peristiwa evolusi memerlukan penyimpangan

genetik sebagai bahan mentahnya. Ada faktor perubahan dalam evolusi.

4. Peristiwa evolusi tidak mencangkup semua bahan mentah yang ada.

Seabad yang lalu terdapat banyak penyimpangan yang menurun pada

kupu-kupu. Tewtapi hanya satu penyimpangan yaitu warna gelap yang

menjadi dasar untuk perubahan dalam populasi. penyimpangan lainnya

sedikit banyak tetap dalam frekuensinya. evolusi adalah perubahan

selektif, dengan faktor-faktor lingkungan (dalam hal ini jelaga dan burung

xiv
pemangsa) yang mengarahkan seleksi ini. Jadi dalam evolusi ada faktor

pengarah.

E. Bukti-Bukti Evolusi

Dalam bukti-bukti evolusinya sebagai berikut ini :

1. Rekaman Fosil yaitu perubahan bentuk fosil disesuaikan dengan lapisan

bumi yang lebih muda.

2. Homologi yaitu semakin banyak kemiripan organ ( homolog ) antara

spesies semakin dekat hubungan kekerabatan di antara spesies tersebut.

3. Embriologi Perbandingan yaitu embrio-embrio mengulangi proses evolusi

yang telah dialami nenek moyangnya.

4. Organ Vestigial yaitu pada beberapa jenis makhluk hidup terdapat organ-

organ yang tidak fungsional, yang merupakan peninggalan dari nenek

moyangnya.

F. Mekanisme Evolusi

Dalam mekanisme evolusi sebagai berikut :

1. Seleksi Alam yaitu makhluk hidup yang mampu beradaptasi akan mampu

bertahan hidup.

2. Mutasi Gen yaitu perubahan susunan DNA dapat menimbulkan sifar baru.

3. Frekuensi Gen Dalam Populasi yaitu perbandingan frekuensi gen dapat

mengalami perubahan, adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen

dalam populasi menunjukkan adanya evolusi.

4. Hubungan Antara Waktu Dengan Perubahan Sifat Organisme yaitu selama

penciptaan makhluk hidup telah terjadi proses evolusi dalam waktu yang

lama, proses tersebut menyebabkan terbentuknya spesies-spesies baru.

xv
G. Macam-Macam Evolusi

1. Evolusi Sebagai Fakta

Dalam konteks biologi, evolusi dimaksudkan sebagai ‘evolusi


makhluk hidup, evolusi biologis, atau evolusi organik’ untuk menyatakan
bahwa yang mengalami perubahan itu adalah makhluk hidup. Jadi, pada
intinya dalam kata ‘evolusi’ terkandung makna proses perubahan. Dengan
demikian, evolusi adalah peristiwa atau kejadian.

Dikemukakanlah bukti-bukti evolusi yang pada dasarnya ingin


menunjukkan bahwa perubahan itu memang benar-benar terjadi. Peristiwa
evolusi tidak dapat diamati secara langsung. Apa yang dikatakan sebagai
‘bukti evolusi’ selama ini sebenarnya hanyalah bukti inferensian. Dalam
hal ini, ada sejumlah gejala atau fakta dianggap dapat membuktikan
adanya evolusi karena hanya dapat dijelaskan dengan memuaskan
berdasarkan konsep evolusi. Sudah barang tentu pembuktian seperti itu
bersifat tentatif. Suatu penjelasan untuk sementara dianggap benar selama
belum ada penjelasan lain yang lebih mampu menjelaskan suatu gejala
secara lebih memuaskan.

2. Evolusi Sebagai Teori


Teori evolusi dimaksudkan sebagai penjelasan tentang bagaimana
evolusi itu terjadi (mekanisme evolusi). Bisa terjadi ada beberapa
penjelasan yang diberikan mengenai suatu fenomena. Mengenai evolusi,
pada abad ke-19 Lamarck memberikan penjelasan bagaimana evolusi itu
terjadi, yang dikenal sebagai teori evolusi Lamarck atau teori Lamarck.
Penjelasan yang diberikan oleh Lamarck itu kemudian dianggap tidak
benar karena ada penjelasan lain yang dipandang lebih memuaskan,
terutama yang diberikan oleh Darwin dan dikenal sebagai teori evolusi
Darwin atau teori Darwin.

Selain sebagai penjelasan tentang evolusi, teori evolusi bisa juga


dimaksudkan sebagai teori yang menyatakan bahwa ada kekerabatan di
antara organisme (Panchen, 1992) atau ada perubahan dan diversifikasi

xvi
makhluk hidup. Dalam hal ini teori evolusi merupakan penjelasan terhadap
berbagai fenomena yang kemudian ditunjuk sebagai bukti evolusi.

H. Teori Evolusi
1. Teori Lamarck :
Lamarck mengemukakan evolusi terjadi karena adanya adaptasi
makhluk hidup terhadap lingkungannya. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan struktur guna menghadapi perubahan lingkungan. Menurut
Lamarck tingkat perubahan bentuk suatu alat adalah sebanding dengan
frekuensi penggunaannya.
Lamarck juga memiliki ide bahwa adaptasi perkembangan
makhluk hidup dipengaruhi oleh use (menggunakan) dan disuse (tidak
menggunakan). ide bahwa bagian-bagian tubuh yang digunakan secara
luas untuk menghadapi lingkungan akan menjadi lebih besar dan lebih
kuat; sedangkan di pihak lain, bagian-bagian tubuh yang tidak digunakan
akan mengalami penurunan. Di antara contoh-contoh yang dirujuk oleh
Lamarck adalah berkembangnya otot lengan atas (bicep) yang lebih besar
pada otot pandai besi yang pekerjaannya menempa dan memegang palu
dan seekor jerapah yang menjenjangkan lehernya untuk menggapai
dedaunan yang terletak pada cabang-cabang pohon yang tinggi. (Ristrasa
R, dkk: 2013: 10)
2. Teori Darwin
Menurut Darwin, evolusi terjadi karena adanya seleksi alam.
Oragnisme yang sesuai dengan lingkungannya akan tetap betahan hidup,
sedangkan yang tidak sesuai dengan lingkungannya maka akan mati,
akrena adanya seleksi alam.
Pada tahun 1859 Darwin mengarang buku dengan judul “On the
Origin of Species by means of Natural Selection or the Preservation of
Favoured Race in the Struggle for Life”. Dalam buku tersebut
dikemukakan bahwa timbulnya jenis-jenis baru karena adanya seleksi
alam, dan terjadinya ras-ras yang paling sesuai di dalam perjuagannya
untuk mempertahankan kehidupannya.

xvii
Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi
perkembangan teori Darwin, antara lain:
1. Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk
paruh burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.

2. Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi


selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut
kemungkinan mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini juga
didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.
3. Pendapat ekonomi Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan
kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan.
Hal ini menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan
hidup. Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang
dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh bibit unggul. Pokok
tesis Malthus ini adalah pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk
cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Malthus
berkesimpulan bahwa kuantitas manusia akan kejeblos ke dalam rawa-
rawa kemiskinan dan berada ditubir kelaparan. Dalam jangka panjang,
tak ada kemajuan teknologi yang dapat mengalihkan keadaan itu,
karena kenaikan suplai makanan terbatas, sedangkan “pertumbuhan
penduduk tak terbatas, dan bumi tak mampu memprodusir makanan
buat menjaga eksistensi manusia.”
4. Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813),
Grant (1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).
Prinsip pokok dari teori Evolusi Darwin yaitu :
a. Spesies yang berkembang sekarang berasal dari spesies-spesies yang
hidup pada masa lampau.

b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

3. Teori Darwin – Weismann

xviii
Pada kala itu, Darwin belum menemukan mengenai kromosom dan

gen sebagai ciri sifat keturunan. Oleh sebab itu Weismann melengkapi

pernyataan Darwin sebagai berikut:

a. Evolusi merupakan masalah genetika yaitu berkaitan dengan

bagaimamna diwariskannya gen-gen melalui sel-sel kelamin

b. Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi evolusi adalah

gejala seleksi alam terhadap faktor genetic.

4. Teori Hugo de Vries

Hugo de Vries mengemukakan tentang mutasi gen, yakni suatu

perubahan pada gen yang bersifat kekal. Mutasi gen ini merupakan

masalah yang menyebabkan terjadinya evolusi.

Teori Evolusi mampu memberikan penjelasan tentang bagaimana

perubahan sifat yang terjadi itu dilatarbelakangi oleh mutasi gen-gen, dan

kemudian diwariskan kepada keturunannya. Dalam perjalanan waktu,

mutasi dapat berlangsung berulang kali, sehingga perbedaan

(penyimpangan) sifat (yang dibawa oleh gen hasil mutasi) semakin jauh.

Hasilnya adalah makhluk hidup yang makin beragam hingga kini.

(Henuhili, dkk. 2012: 11)

BAB IV

xix
PENUTUP

KESIMPULAN
Pemikiran mengenai evolusi, yakni bahwa spesies berubah dari waktu ke
waktu, telah berakar sejak zaman kuno. Pemikiran tersebut dapat terlihat pada
ilmu pengetahuan peradaban Yunani, Romawi, Cina, dan Islam. Namun, sampai
dengan abad ke-18, pandangan biologis Barat masih didominasi oleh pandangan
esensialisme, yaitu pandangan bahwa bentuk-bentuk kehidupan tidak berubah.
Hal ini mulai berubah ketika pengaruh kosmologi evolusioner dan filosofi
mekanis menyebar dari ilmu fisik ke sejarah alam.
Evolusi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Evolvo yang berarti
membentang. Evolusi adalah perubahan berangsur dan pelan. Ada bermacam-
macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi astronomi, evolusi biologi dan
evolusi budaya. Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat
dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Disamping itu ada istilah
lain yang dikenal dengan evolusi geologis.
Teori evolusi sebagai penjelasan tentang bagaimana evolusi itu terjadi
(mekanisme evolusi). Selain sebagai penjelasan tentang evolusi, teori evolusi bisa
juga dimaksudkan sebagai teori yang menyatakanperubahan dan diversifikasi
makhluk hidup. Dalam hal ini teori evolusi merupakan penjelasan terhadap
berbagai fenomena yang kemudian ditunjuk sebagai bukti evolusi.
Tokoh yang mengemukakan gagasan mengenai teori evolusi sendiri ada
beberapa diantaranya, menurut Lamarck, menurut Darwin, menurut Darwin-
Weismann, dan menurut Hugo de Vries.

xx

Anda mungkin juga menyukai