Anda di halaman 1dari 14

TEORI EVOLUSI

Nama : Cindy

Kelas : XII IPS 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT saya panjatkan, karena berkat rahmat serta
bimbingan-Nya saya berhasil menyelesaikan makalah mengenai Teori Evolusi.
Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. Makalah
ini berisikan tentang materi mengenai teori evolusi, diantaranya yaitu sejarah singkat,
pengertian, prinsip, ciri, dan macam-macam teori evolusi.
Semoga makalah mengenai Teori Evolusi ini dapat memberikan informasi yang
berguna bagi kita semua yang ingin mengetahui dan mendalami tentang Teori Evolusi.
Terima kasih kepada semua yang telah mendukung dan yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini serta referensi dan sumber-sumber informasi yang saya peroleh.

Bontang, 17 Januari 2023

Cindy
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR....................................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
A. A.Latar Belakang Masalah.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemikiran-Pemikiran Evolusi.........................................................................................3
B. Evolusi...........................................................................................................................4
C. Ciri-Ciri Proses Evolusi...................................................................................................5
D. Bukti-Bukti Evolusi.........................................................................................................6
E. Mekanisme Evolusi........................................................................................................6
F. Macam-Macam Evolusi.................................................................................................7
G. Teori Evolusi..................................................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat
yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu
makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen
yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi
antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih
umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan
genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang
berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum
dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya
yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi
terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak
ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas
yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik
dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu
bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil,
perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada
organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan
sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain
mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama
melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Teori Evolusi yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain Teori Darwin, Teori
Lamarck, Teori Darwin-Weismann, dan Teori Hugo de Vreis.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pemikiran-Pemikiran Evolusi

Pemikiran mengenai evolusi, yakni bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu,
telah berakar sejak zaman kuno. Pemikiran tersebut dapat terlihat pada ilmu pengetahuan
peradaban Yunani, Romawi, Cina, dan Islam. Namun, sampai dengan abad ke-18,
pandangan biologis Barat masih didominasi oleh pandangan esensialisme, yaitu pandangan
bahwa bentuk-bentuk kehidupan tidak berubah. Hal ini mulai berubah ketika pengaruh
kosmologi evolusioner dan filosofi mekanis menyebar dari ilmu fisik ke sejarah alam. Para
naturalis mulai berfokus pada keanekaragaman spesies, dan munculnya ilmu paleontologi
dengan konsep kepunahannya lebih jauh membantah pandangan bahwa alam bersifat
statis. Pada awal abad ke-19, Jean-Baptiste Lamarck mengajukan teorinya mengenai
transmutasi spesies. Teori ini merupakan teori evolusi pertama yang ilmiah.
Pada tahun 1858, Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace mempublikasikan
sebuah teori evolusi yang baru. Dalam bukunya On the Origin of Species (1859), Darwin
secara mendetail menjelaskan mekanisme evolusi. Berbeda dengan Lamarck, Darwin
mengajukan konsep nenek moyang bersama dan percabangan pohon kehidupan yang
didasari oleh seleksi alam.
Karya Darwin mengenai evolusi dengan segara diterima dengan cepat, tetapi
mekanisme yang diajukannya (seleksi alam), belum diterima secara sepenuhnya sampai
pada tahun 1940-an. Kebanyakan biologiawan berargumen bahwa faktor-faktor lainlah yang
mendorong evolusi, misalnya pewarisan sifat-sifat yang didapatkan (neo-Lamarckisme),
dorongan perubahan yang di bawa sejak lahir (ortogenesis), ataupun mutasi besar-besaran
secara tiba-tiba (saltasi). Sintesis seleksi alam dengan genetika Mendel semasa 1920-an dan
1930-an memunculkan bidang disiplin ilmu genetika populasi. Semasa 1930-an dan 1940-an,
populasi genetika berintegrasi dengan bidang-bidang ilmu biologi lainnya, memungkinkan
penerapan teori evolusi dalam biologi secara luas.
Setelah munculnya biologi evolusioner, kajian terhadap mutasi dan variasi pada
populasi alami, digabungkan dengan biogeografi dan sistematika, berhasil menghasilkan
model evolusi yang canggih. Selain itu paleontologi dan perbandingan anatomi mengizinkan
rekonstruksi sejarah kehidupan yang lebih mendetail. Setelah kebangkitan genetika
molekuler pada tahun 1950-an, bidang evolusi molekuler yang berdasarkan pada kajian
urutan protein, uji imunologis, RNA dan DNA berkembang. Pandangan evolusi yang
berpusat pada gen muncul pada tahun 1960-an, diikuti oleh teori evolusi molekuler netral.
Pada akhir abad ke-20, pengurutan DNA melahirkan filogenetika molekuler dan merombak
pohon kehidupan ke dalam tiga sistem domain oleh Carl Woese. Selain itu, ditemukan pula
faktor-faktor tambahan seperti simbiogenesis dan transfer gen horizontal, yang membuat
sejarah evolusi menjadi lebih kompleks. Penemuan dalam biologi evolusioner membuat
dampak signifikan tak hanya dalam cabang biologi tradisional, tetapi juga disiplin akademik
lainnya (contohnya: antropologi dan psikologi) dan masyarakat secara garis besar.
B.Evolusi
Berdasarkan penelitian terhaap umur lapisan batuab yang mengandung fosil atau
sisa makhluk hidup masa lalu diperoleh suatu kenyataan, bahwa pada lapisan batuan yang
lebih tua terdapat fosil dari makhluk hidup yang lebih sederhana. Sedangkan pada lapisan
batuan yang lebih muda terdapat fosil dari makhluk hidup yang lebih sempurna. Kenyataan
ini menunjukkan adanya perubahan yang perlahan-lahan dan terus-menerus dari makhluk
hidup di muka bumi ini. perubahan ini ternyata tidak hanya perubahan akan kompleksitas
susunan tubuhnya tetapi juga terbentuknya berbagai variasi atau keanekaragaman
kehidupan. Perubahan ini semua terjadi secara perlahan-lahan dan terus menerus, hal ini
disebut evolusi.
Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi
evolusi kosmik dan evolusi organik. Disamping itu ada istilah lain yang dikenal dengan
evolusi geologis. Evolusi kosmik merupakan perubahan yang terus menerus terjadi di alam
raya (evolusi universe).
Evolusi organik adalah perubahan yang terjadi pada makhluk hidup atau komponen
biotik dari generasi ke generasi baik morfologis maupun fisiologis. Hal ini dikenal juga
dengan evolusi biologis. Sedangkan evolusi geologis dikenal sebagai perubahan-perubahan
yang terjadi pada permukaan bumi karena dari waktu ke waktu terjadi pelapukan.
Evolusi biologi, yang selanjutnya disebut evolusi saja adalah perubahan berangsur
yang terjadi pada makluk hidup yang ada di bumi sesuai dengan perubahan zaman. Menurut
pengertian evolusi, semua jenis makluk hidup sebenarnya berasal dari makluk terendah.
Sesuai dengan peredaran zaman dan perubahan geologi-astronomi terjadi perubahan
berangsur pada makluk hidup sampai terjadi terjadi makluk yang sekarang ada. Berdasarkan
pemikiran evolusi, manusia digolongkan sebagai hewan. Hewan sendiri mengalami tingkat
perkembangan dan bentuk seperti makluk terendah, mulai dari virus, bakteri, protozoa,
cacing, ikan sampai pada mamalia. Evolusi pun sampai kini masih berlangsung. Bahkan dikira
lebih cepat dikira prosesnya kini dari pada masa purba.
Setiap lekuk, celah dan tonjolan dari bumi ini baik darat, laut maupun udara dihuni
oleh makluk hidup dengan jumlah dan variasi yang banyak sekali. Struktur dari makluk hidup
tersebut baik yang masih hidup maupun yang telah menjadi fosil ternyata dapat
dibandingkan, sejalan dengan urutan waktu pemunculan sejak zaman purba sampai masa
kini. Perbandingan ini dapat diperoleh dari persamaan fisiologis, biokimia serta perbedaan
spesies melalui analisis konstitusi genetis masa kini.
Berdasarkan pada perbandingan-perbandingan yang detail dintara makluk hidup
itulah konsep evolusi dapat dijelaskan. Pengertian tentang konsep evolusi dapat timbul baik
secara alam maupun secara logika dari pengertian tentang genetika. Konsep ini muncul
bukan dari sejarah melainkan dikemukakan berdasarkan pada hasil-hasil penelitian serta
pengamatan yang banyak sekali terhadap persamaan dan perbedaan dalam struktur dan
fungsi dari berbagai bagian dunia, diantaranya adalah hasil penelitian dan pengamatan
Charles Darwin.
Pengertian evolusi yang lain dapat dinyatakan sebagai perubahan yang terjadi secara
bertahap dan berurutan sepanjang masa kehidupan dari satu kondisi ke kondisi lainnya.
Planet, bintang, topografi dunia, susunan kimia dari bumi, elemen kimia dan partikel atom
dapat berubah secara bertahap yang dikenal sebagai Evolusi Anorganik. Semua jenis hewan
dan tanaman yang ada saat ini diturunkan dari organisme lain yang terjadi secara sederhana
misalnya modifikasi secara bertahap dan terakumulasi pada generasai yang ada saat ini
disebut Evolusi Organik. Kecendrungan utama dari kajian evolusi tumbuhan dan hewan
menunjukkan terjadinya adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ternyata sering
melibatkan peningkatan spesialisasi dan kompleksitas dari struktur dan fungsi dari makluk
hidup.
C.Ciri-Ciri Proses Evolusi
Ahli-ahli biologi telah mengadakan pengamatan tentang perbandingan kupu-kupu
yang berwarna gelap dengan yang berwarna cerah di Inggris Selatan masih sama pada tahun
1850. Akan tetapi waktu mereka mempelajari koleksi dari daerah industri Midland di Inggris
yang penuh asap, mereka menemukan sedikit sekali kupu-kupu yang berwarna cerah.
Tidak diragukan lagi bahwa pewarnaan dikendalikan secara genetik, dan muncul
pertanyaan mengapa kupu-kupu yang berwarna cerah yang lebih banyak terdapat disuatu
daerah, sedang kupu-kupu yang berwarna gelap terdapat lebih banyak di daerah lain dan
mengapa dahulu kupu-kupu berwarna gelap lebih jarang daripada sekarang. Dari peristiwa
itu tercatat empat hal penting yaitu :
1. Peristiwa evolusi adalah perubahan didalam populasi, bukan perubahan didalam
satu atau beberapa individu. Seabad yang lalu dalam populasi kupu-kupu Biston
betularia hanya terdapat beberapa kupu-kupu yang berwarna gelap. Perubahan yang
terjadi selama seratus tahun berikutnya adalah perubahan pada frekuensi warna
gelap dalam populasi.
2. Pada umumnya perubahan bukanlah ciri yang terpenting dalam peristiwa evolusi.
Pada tahun 1850 semua individu hampir serupa. Kini mereka masih hampir serupa
pula. Kebanyakan dari perbedaan-perbedaan yang jarang terjadi pada tahun 1850,
sekarang masih tetap jarang terdapat dan hanya sedikit penyimpangan baru dapat
ditemukan. Yang berubah hanya frekuensi ciri-ciri warna. Jadi dalam evolusi
terdapatb faktor stabilitas.
3. Suatu peristiwa harus mempunyai dasar, yaitu bahan mentahnya. Sebelum frekuensi
kupu-kupu berwarna gelap naik, telah ada beberapa individu yang berwarna gelap
dalam populasi ini dan warna gelap ini bersifat menurun. Jadi peristiwa evolusi
memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya. Ada faktor
perubahan dalam evolusi.
4. Peristiwa evolusi tidak mencangkup semua bahan mentah yang ada. Seabad yang
lalu terdapat banyak penyimpangan yang menurun pada kupu-kupu. Tewtapi hanya
satu penyimpangan yaitu warna gelap yang menjadi dasar untuk perubahan dalam
populasi. Penyimpangan lainnya sedikit banyak tetap dalam frekuensinya. Evolusi
adalah perubahan selektif, dengan faktor-faktor lingkungan (dalam hal ini jelaga dan
burung pemangsa) yang mengarahkan seleksi ini. Jadi dalam evolusi ada faktor
pengarah.
D.Bukti-Bukti Evolusi

Dalam bukti-bukti evolusinya sebagai berikut ini :


1. Rekaman Fosil yaitu perubahan bentuk fosil disesuaikan dengan lapisan bumi yang
lebih muda.
2. Homologi yaitu semakin banyak kemiripan organ ( homolog ) antara spesies semakin
dekat hubungan kekerabatan di antara spesies tersebut.
3. Embriologi Perbandingan yaitu embrio-embrio mengulangi proses evolusi yang telah
dialami nenek moyangnya.
4. Organ Vestigial yaitu pada beberapa jenis makhluk hidup terdapat organ-organ yang
tidak fungsional, yang merupakan peninggalan dari nenek moyangnya.
E.Mekanisme Evolusi
Dalam mekanisme evolusi sebagai berikut :
1. Seleksi Alam yaitu makhluk hidup yang mampu beradaptasi akan mampu bertahan
hidup.
2. Mutasi Gen yaitu perubahan susunan DNA dapat menimbulkan sifar baru.
3. Frekuensi Gen Dalam Populasi yaitu perbandingan frekuensi gen dapat mengalami
perubahan, adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen dalam populasi
menunjukkan adanya evolusi.
4. Hubungan Antara Waktu Dengan Perubahan Sifat Organisme yaitu selama
penciptaan makhluk hidup telah terjadi proses evolusi dalam waktu yang lama,
proses tersebut menyebabkan terbentuknya spesies-spesies baru.
F.Macam-Macam Evolusi
1. Evolusi Sebagai Fakta
Dalam konteks biologi, evolusi dimaksudkan sebagai evolusi makhluk hidup, evolusi
biologis, atau evolusi organik untuk menyatakan bahwa yang mengalami perubahan itu
adalah makhluk hidup. Jadi, pada intinya dalam kata evolusi terkandung makna proses
perubahan. Dengan demikian, evolusi adalah peristiwa atau kejadian.
Dikemukakanlah bukti-bukti evolusi yang pada dasarnya ingin menunjukkan bahwa
perubahan itu memang benar-benar terjadi. Peristiwa evolusi tidak dapat diamati secara
langsung. Apa yang dikatakan sebagai bukti evolusi selama ini sebenarnya hanyalah bukti
inferensian. Dalam hal ini, ada sejumlah gejala atau fakta dianggap dapat membuktikan
adanya evolusi karena hanya dapat dijelaskan dengan memuaskan berdasarkan konsep
evolusi. Sudah barang tentu pembuktian seperti itu bersifat tentatif. Suatu penjelasan untuk
sementara dianggap benar selama belum ada penjelasan lain yang lebih mampu
menjelaskan suatu gejala secara lebih memuaskan.
2. Evolusi Sebagai Teori
Teori evolusi dimaksudkan sebagai penjelasan tentang bagaimana evolusi itu terjadi
(mekanisme evolusi). Bisa terjadi ada beberapa penjelasan yang diberikan mengenai suatu
fenomena. Mengenai evolusi, pada abad ke-19 Lamarck memberikan penjelasan bagaimana
evolusi itu terjadi, yang dikenal sebagai teori evolusi Lamarck atau teori Lamarck. Penjelasan
yang diberikan oleh Lamarck itu kemudian dianggap tidak benar karena ada penjelasan lain
yang dipandang lebih memuaskan, terutama yang diberikan oleh Darwin dan dikenal
sebagai teori evolusi Darwin atau teori Darwin.
Selain sebagai penjelasan tentang evolusi, teori evolusi bisa juga dimaksudkan
sebagai teori yang menyatakan bahwa ada ada kekerabatan di antara organisme (Panchen,
1992) atau ada perubahan dan diversifikasi makhluk hidup. Dalam hal ini teori evolusi
merupakan penjelasan terhadap berbagai fenomena yang kemudian ditunjuk sebagai bukti
evolusi.
G.Teori Evolusi
1.Teori Lamarck
Lamarck mengemukakan evolusi terjadi karena adanya adaptasi makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan struktur guna
menghadapi perubahan lingkungan. Menurut Lamarck tingkat perubahan bentuk suatu alat
adalah sebanding dengan frekuensi penggunaannya.
Lamarck juga memiliki ide bahwa adaptasi perkembangan makhluk hidup
dipengaruhi oleh use (menggunakan) dan disuse (tidak menggunakan). Ide bahwa bagian-
bagian tubuh yang digunakan secara luas untuk menghadapi lingkungan akan menjadi lebih
besar dan lebih kuat; sedangkan di pihak lain, bagian-bagian tubuh yang tidak digunakan
akan mengalami penurunan. Di antara contoh-contoh yang dirujuk oleh Lamarck adalah
berkembangnya otot lengan atas (bicep) yang lebih besar pada otot pandai besi yang
pekerjaannya menempa dan memegang palu dan seekor jerapah yang menjenjangkan
lehernya untuk menggapai dedaunan yang terletak pada cabang-cabang pohon yang tinggi.
2.Teori Darwin

Menurut Darwin, evolusi terjadi karena adanya seleksi alam. Oragnisme yang sesuai
dengan lingkungannya akan tetap betahan hidup, sedangkan yang tidak sesuai dengan
lingkungannya maka akan mati, akrena adanya seleksi alam.
Pada tahun 1859 Darwin mengarang buku dengan judul On the Origin of Species by
means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Race in the Struggle for Life.
Dalam buku tersebut dikemukakan bahwa timbulnya jenis-jenis baru karena adanya seleksi
alam, dan terjadinya ras-ras yang paling sesuai di dalam perjuagannya untuk
mempertahankan kehidupannya.
Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan teori Darwin,
antara lain:
1. Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh burung
Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.
2. Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu
mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan
mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya
pada fosil.
3. Pendapat ekonomi Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan
jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini menimbulkan
terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh Darwin hal ini
dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh
bibit unggul. Pokok tesis Malthus ini adalah pemikiran bahwa pertumbuhan
penduduk cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Malthus
berkesimpulan bahwa kuantitas manusia akan kejeblos ke dalam rawa-rawa
kemiskinan dan berada ditubir kelaparan. Dalam jangka panjang, tak ada kemajuan
teknologi yang dapat mengalihkan keadaan itu, karena kenaikan suplai makanan
terbatas, sedangkan pertumbuhan penduduk tak terbatas, dan bumi tak mampu
memprodusir makanan buat menjaga eksistensi manusia.
4. Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant (1826),
Freke (1851), dan Rafinisque (1836).
Prinsip pokok dari teori Evolusi Darwin yaitu :
a. Spesies yang berkembang sekarang berasal dari spesies-spesies yang hidup pada
masa lampau.
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
3.Teori Darwin Weismann
Pada kala itu, Darwin belum menemukan mengenai kromosom dan gen sebagai ciri
sifat keturunan. Oleh sebab itu Weismann melengkapi pernyataan Darwin sebagai berikut:
a. Evolusi merupakan masalah genetika yaitu berkaitan dengan bagaimamna
diwariskannya gen-gen melalui sel-sel kelamin
b. Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi evolusi adalah gejala seleksi
alam terhadap faktor genetic.
4.Teori Hugo de Vries
Hugo de Vries mengemukakan tentang mutasi gen, yakni suatu perubahan pada gen
yang bersifat kekal. Mutasi gen ini merupakan masalah yang menyebabkan terjadinya
evolusi.
Teori Evolusi mampu memberikan penjelasan tentang bagaimana perubahan sifat
yang terjadi itu dilatarbelakangi oleh mutasi gen-gen, dan kemudian diwariskan kepada
keturunannya. Dalam perjalanan waktu, mutasi dapat berlangsung berulang kali, sehingga
perbedaan (penyimpangan) sifat (yang dibawa oleh gen hasil mutasi) semakin jauh. Hasilnya
adalah makhluk hidup yang makin beragam hingga kini.
BAB IV
PENUTUP

A Kesimpulan
Pemikiran mengenai evolusi, yakni bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu,
telah berakar sejak zaman kuno. Pemikiran tersebut dapat terlihat pada ilmu pengetahuan
peradaban Yunani, Romawi, Cina, dan Islam. Namun, sampai dengan abad ke-18,
pandangan biologis Barat masih didominasi oleh pandangan esensialisme, yaitu pandangan
bahwa bentuk-bentuk kehidupan tidak berubah. Hal ini mulai berubah ketika pengaruh
kosmologi evolusioner dan filosofi mekanis menyebar dari ilmu fisik ke sejarah alam.
Evolusi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Evolvo yang berarti membentang.
Evolusi adalah perubahan berangsur dan pelan. Ada bermacam-macam evolusi yaitu evolusi
geologi, evolusi astronomi, evolusi biologi dan evolusi budaya. Ditinjau dari bagian yang
mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik.
Disamping itu ada istilah lain yang dikenal dengan evolusi geologis.
Teori evolusi sebagai penjelasan tentang bagaimana evolusi itu terjadi (mekanisme
evolusi). Selain sebagai penjelasan tentang evolusi, teori evolusi bisa juga dimaksudkan
sebagai teori yang menyatakanperubahan dan diversifikasi makhluk hidup. Dalam hal ini
teori evolusi merupakan penjelasan terhadap berbagai fenomena yang kemudian ditunjuk
sebagai bukti evolusi.
Tokoh yang mengemukakan gagasan mengenai teori evolusi sendiri ada beberapa
diantaranya, menurut Lamarck, menurut Darwin, menurut Darwin-Weismann, dan menurut
Hugo de Vries.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Evolusi#:~:text=Evolusi%20(dalam%20kajian
%20biologi)%20berarti,variasi%2C%20reproduksi%2C%20dan%20seleksi.
https://www.gramedia.com/literasi/evolusi/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pemikiran_evolusi
https://amp.kompas.com/skola/read/2021/03/22/113033169/ciri-ciri-evolusi
https://www.qureta.com/post/teori-dan-bukti-evolusi
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-12/mengenal-mekanisme-
evolusi-14151/amp/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5832819/4-teori-evolusi-bukan-hanya-
dari-charles-darwin
https://www.zenius.net/blog/perkembangan-teori-evolusi

Anda mungkin juga menyukai