Anda di halaman 1dari 18

Makalah Kelompok

Biologi

EVOLUSI

Disusun
Oleh:
Kelompok III

Febriana Nurul Aksa ( G061221009)


Nursalam ( G061221011)
Ernissa Said ( G061221035)
Nur Asisa Hamma (G061221036)
Jihan Nurul Fahira ( G061221037)

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
2.1 pengertian dan ruang lingkup evolusi...................................................4
2.2 perkembangan teori evolusi...................................................................5
2.3 mekanisme evolusi...................................................................................9
2.4 petunjuk dan bukti evolusi...................................................................10
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan............................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu
ke waktu. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula
perubahan pada makhluk hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup dipelajari dari zaman ke zaman dalam suatu teori yang disebut
teori evolusi.
Evolusi dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat
organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan
tahun. Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong
terbentuknya berbagai makhluk hidup dimuka bumi ini.
Sejak abad ke-16 SM, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan
pendapatnya tentang asal-usul berbagai makhluk hidup yang ada di dunia dan
banyak pendapat mereka menjadi fondasi teori evolus. Evolusi adalah proses
perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung sangat lambat dan
dalam waktu yang sangat lama.
Evolusi juga merupakan perkembangan makhluk hidup yang
berlangsung secara perlahan-lahandalam jangka waktu yang lama dari bentuk
sederhana ke arah bentuk yang komplek.Evolusi juga dapat diartikan proses
perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit danmemakan waktu yang
lama.Selama kehidupan masih tetap berlangsung, kejadian-kejadian alam akan
terus menyertai aktifitas kehidupan setiap organisme yang ada di dunia.
Lingkungan hidup yang ada dibumi mengalami perubahan dari waktu
kewaktu. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula pada
makhluk hidup. Perubahan-perubahan terjadi pada makhluk hidup dari zaman
ke zaman yang dipelajari dalam suatu teori yaitu teori evolusi.
Banyak teori relvolusi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi
tampaknya belum ada satupun yang dapat menjawab semua fakta dan
fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup. Namun kita perlu
mengenal dan mempelari berbagai fenomena dan fakta yang terjadi di bumi
ini. Namun tidak dapat dijadikan sebagai landasan kepercayaan atau
keyakinan karena ada beberapa teori yang menyimpang dan tidak sesuai
dengan Aqidah, misalnya bahwa manusia berasal dari kera. Hal itu sama
sekali tidak sesuai dengan al-qur’an (Q.S Al-hijr : 26,28,29,33,Q.S As-
Sajdah:7,Q.S Al-Imron:59,Q.S Nuh:17,Q.S 80: 19,Q.S Al-Alaq: 2) bahwa
manusia diciptakan dari tanah liyat yang kemudian allah menjadikanya nabi
Adam As, untuk itu kita sebagai manusia harus dapat memilah dan
menimbang dari teori evolusi yang telah dikemukakan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan ruang lingkup evolusi?
2. Bagaimana perkembangan teori evolusi?
3. Bagaimana mekanisme evolusi?
4. Apa petunjuk dan bukti evolusi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian dan ruang lingkup evolusi
Evolusi merupakan suatu proses perubahan makhluk hidup secara
bertahap dan memerlukan waktu yang lama hingga jutaan tahun untuk
berubah dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
Evolusi adalah perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan
tersebut disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama yaitu variasi,
reproduksi dan seleksi. Evolusi terjadi saat perbedaan terwariskan menjadi
lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau
perkembangan secara bertahap dan perlahan-lahan. Perubahan yang terjadi
menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk hidup
dan semakin banyak ragam jenis yang ada. Definisi lain tentang evolusi
adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit, memakan
waktu lama, dan menghasilkan perkembangan spesies baru. Evolusi juga
dapat diartikan sebagai suatu perubahan secara bertahap dalam waktu yang
lama akibat seleksi alam terhadap variasi gen dalam suatu individu hingga
menghasilkan perkembangan spesies baru.Spesies baru yang terbentuk
mengalami perkembangan dari sederhana menuju kompleks.
Terdapat dua macam evolusi yaitu evolusi progresif atau evolusi
yang kemungkinan dapat bertahan hidup dan evolusi regresif (retrogresif)
atau evolusi yang kemungkinan menjadi punah.
Berdasarkan arah evolusi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Evolusi progresif: menuju kemungkinan bertahan hidup (survival).
Misalnya Evolusi yang terjadi pada burung Finch
2. Evolusi regresif (retrogresif) → kemungkinan menuju kepunahan.
Misalnya Evolusi Dinosaurus

Kepunahan tidak hanya terjadi karena semakin mundurnya struktur


dan fungsi tetapi dapatpula terjadi karena perkembangan struktur yang
melebihi proporsinya (Misal. Rusapurba/Megaloceros pada masa Tertier)
Berdasar skala perubahannya dibedakan menjadi dua:
1. Makroevolusi, adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan pe
rubahan dalam skalabesar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepa
da terbentuknya spesies baru.
2. Mikroevolusi, adalah proses evolusi yang hanya mengakibatkan perub
ahan dalam skala kecil.Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjad
inya perubahan pada frekuensi gen ataukromosom.
Berdasarkan hasil akhir dibedakan menjadi dua:
1. Evolusi divergen, merupakan proses evolusi yang perubahannya berasa
l dari satu spesiesmenjadi banyak spesies baru.
2. Evolusi konvergen, proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada
adanya kesamaanstruktur antara dua organ atau organisme pada garis s
ama dari nenek moyang yang sama.Hal ini dapat ditemukan pada hiu d
an lumba-lumba. Ikan hiu dan lumba lumba terlihat sama seperti
organisme yang berkerabat dekat, tetapi ternyata Hiu termasuk dalam
pisces, sedangkan ikan lumba-lumba termasuk dalam mamalia.

2.2 perkembangan teori evolusi


Teori-Teori Evolusi
Teori perbincangan menjelaskan tentang perkembangan kehidupan
perbincangan tingkat tinggi ke tingkat yang lebih rumit yang dikemukakan
oleh para peneliti dengan konsep dan perbincangan yang berbeda-
beda. Teori evolusi ini masih terus menjadi topik hangat yang dibicarakan
dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Berikut ini beberapa teori
evolusi yang dikemukakan oleh para ahli.
1. Teori Resolusi Aristoteles (384-322 SM)
Aristotel merupakan filosof pencetus teori yang disetujui dan
berasal dari Yunani. Teori pemilihan yang dikemukakannya dikenal
dengan teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup
pertama kali di bumi adalah benda mati atau tak hidup yang terjadi
secara spontan, misal ikan dan katak yang berasal dari lumpur, cacing
yang berasal dari tanah, dan belatung yang dihasilkan dari daging yang
membusuk.
Prinsipnya teori Aristoteles menjelaskan tentang perkembangan
makhluk hidup dan habitatnya dari akar sederhana menuju tahapan
yang rumit.
2. Teori pemulihan Empedoclas (495-435 SM )
Seorang filosof yunani yang menyetujui kehidupannya yang
berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahri dan
berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya
peran hidup yang kemudian berkembang menjadi sempurna dan
akhirnya menjadi beraneka ragam.
3. Teori Komunikasi Anaximander (500 SM)
Sama berbicara dengan Aristoteles, Anaximander juga seorang
filosof asal Yunani. Di dalam teorinya ia menyatakan bahwa manusia
berasal dari makhluk yang mirip dengan ikan dan sedang memperbaiki
proses.
4. Teori pemulihan Count de Buffon (1707-1788)
Buffon menganjurkan bahwasanya melibatkan variasi-variasi
yang terjadi karena variasi alam sekitar diwariskan sehingga terjadi
penimbunan variasi.
5. Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802)
Erasmus Darwin merupakan tokoh berkebangsaan Inggris yang
membantah teori tentang Lamarck dalam bukunya yang
berjudul Zoonamia. Dalam teorinya, ia mengemukakan tentang
yang terjadi karena bagian fungsional terhadap rangsangan yang
diwariskan.
6. Teori pemulihan George Cuvier (1769-1832)
Cuvier tidak memberikan kontribusi tentangnya. Hanya saja,
Cuvier mendukung teori Catatropism yang menyatakan bahwa
perencanaan hidup setiap strata tidak ada hubungan kekerabatan,
karena setiap strata terbentuk akibat bencana alam seperti banjir,
gempa bumi, atau kemarau panjang. Jika strata lenyap oleh bencana,
akan muncul strata baru dengan hidup baru yang berpindah dari daerah
lain.
Dari fosil hasil temuannya, Cuvier dapat menemukan makhluk
hidup di lapisan bumi paling atas akan sangat berbeda dengan makhluk
hidup di lapisan bumi terbawah.
7. Teori pemulihan Sir Charles Lyell (1797-1875)
Lyell merupakan penelitian dari Skotlandia yang mengemuka-
kan pendapatnya tentang pembahasan dalam bukunya Prinsip - prinsip
Geologi. Ia menyatakan bahwa permukaan bumi terbentuk melalui
proses bertahap dalam jangka waktu yang lama.
8. Teori pemulihan Jean Baptise de Lamarck (1744-1892)
Teori pembaharuan Lamarck menjelaskan bahwasanya per-
kembangan hidup merupakan tingkat perkembangan kehidupan,
sedangkan manusia berada pada puncak perkembangan tersebut.
Dalam artian, tidak akan ada lagi koleksi hidup yang akan muncul dan
tergantung di koleksi lebih tinggi pada masa yang akan datang.
Dalam bukunya yang berjudul Philosopic, Lamarck
mengemukakan pendapatnya tentang menyetujui yang terdiri atas 3
poin, yaitu:
a. Lingkungan memiliki kepentingan pada ciri dan sifat yang
diwariskan melalui proses adaptasi Lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan ke keturunannya.
c. Organ yang sering digunakan akan tumbuh besar, dan ogan yang
jarang digunakan akan berkurang penyusutan / pendek. Contoh
yang diberi lamarck yaitu jerapah. Menurutnya, pendek leher
jerapah pendek. Namun, karena makanan jerapah terdiri dari daun-
daun yang memerlukan tinggi, jerapah berusaha menjangkaunya.
Terkait lama kelamaan, sebagai proses adaptasi leher jerapah akan
memperbesar pemanjangan.
Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus. Erasmus beranggapan
bahwa leher jerapah ada yang pendek dan ada juga yang panjang.
9. Teori pemulihan Charles Robert Darwin (1809-1882)
Sebagai bapak evolusi, tentu saja nama Charles Darwin sudah
tidak asing lagi. Sebelum membahasnya mengenai teori revisi di-
publikasi Darwin terlebih dahulu telah melakukan pelayaran ke
kepulauan Galapagos dan mengobservasi berbagai jenis burung Finch
yang memiliki berbagai macam bentuk. Ternyata, perbedaan morfologi
ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan dengan burung-burung
yang ada di Amerika Serikat.
Teori evolusi, Darwin mengaitkan hasil penelitiannya dengan
pendapat Thomas Robert Malthus dan teori Alfred Alfredsel Wallace
yang telah disetujui pada poin sebelumnya. Thomas Robert Malthus
menerjemahkan dalam bukunya yang berjudul "Sebuah Esai dari
Prinsip Kependudukan" bahwasanya jumlah peningkatan populasi
lebih cepat dari peningkatan produksi pangan. Bagaimana mem-
pertahankan hidup yang berkelanjutan? Sementara sifat yang tidak
mendukung akan hilang. Hal ini, arti penting dari kehidupan yang
dapat diselesaikan akan berhasil dan berhasil dalam seleksi alam .
Berikut ini ide-ide Darwin berdasarkan hasil pengamatan yang
diajukan pada pemilihan kedua tokoh tersebut :
a. Tidak ada individu yang sama. Antara satu individu dengan
individu yang lain memiliki perbedaan dalam satu yang sama dan
yang berbeda.
b. Setiap populasi akan meningkat, karena memiliki kemampuan
bereproduksi.
c. Populasi tidak akan terus bertambah, ada faktor pembatas yang
mengontrol kenaikan jumlah makanan dan predasi.
d. Jumlah individu baru yang lahir lebih banyak daripada individu
yang dapat bertahan hidup.
e. Persaingan antar individu muncul dalam mendapatkan makanan
dalam upaya bertahan hidup.
f. Adanya seleksi alam berhasil individu harus dapat berdaptasi
dengan Lingkungannya. Individu yang lolos seleksi akan dapat
bertahan hidup dan mewariskan sifat-sifatnya pada kemenangan-
Nya.
Dalam bukunya yang berjudul Asal Usul Spesies dengan Cara
Seleksi Alam, Darwin membantah teori yang membantah Lamarck yang
mengemukakan faktor yang meningkatkan perkembangan menuju arah
yang lebih komplek dari lingkungan dan akan diwariskan pada generasi-
nya.
Dalam bukunya ini, Darwin mengemukakan dua hal penting dalam
teori mendukung, yaitu:
a. Spesies-spesies yang hidup sekarang dari nenek moyangnya yang
hidup dari masa lalu dan tetap memiliki perbedaan dari keturunan yang
sama.
b. Perkembangan spesies berdasarkan seleksi alam dan variasi antar
populasi. Contoh yang dikemukakan Darwin masih Terpilih dengan
fenomena jerapah Lamarck. Sudut pandang Darwin menjelaskan
tentang pada awalnya jerapah berleher pendek, di-tambah jerapah
memiliki variasi leher pendek dan panjang. Variasi kedua dari jerapah
harus berkompetisi untuk mendapatkan makanan yaitu dedaunan yang
cocok tinggi. Jerapah yang pendek kalah dalam berkompetisi sehingga
tidak lolos seleksi alam yang pada akhirnya punah. Melampaui, yang
bertahap hidup dan melewati seleksi alam adalah jerapah leher
panjang.
Teori evolusi Darwin pada prinsipnya menjelaskan tentang
perubahan pada semua makhluk hidup akan terus terjadi berangsur-
angsur sesuai dengan perkembangannya dari generasi ke generasi yang
mengarah pada perkembangan --nya spesies baru, sementara yang
tidak mampu mengubah akan mati dan punah.
a. Alfred Alfredsel Wallace (1923-1913)
Alfred mengembangkan teori yang Populer dengan Charles
Darwin. Alfred mengadakan pengamatan tentang keberadaan pen-
yebaran flora dan fauna di wilayah oriental yaitu Sumatera, Jawa, dan
Kalimantan yang sepertinya memiliki banyak perhatian dengan flora
fauna di Australia, Sulawesi, dan Maluku sebagai wilayah
perpindahan.
b. Teori pemulihan August Weismann (1934-1914)
Agustus menyatakan bahwa sel-sel tidak boleh diubah oleh
Lingkungan dalam penurunannya, disetujui berdasar prinsip genetika.
Untuk membuktikan teorinya, Agustus melakukan percobaan pada dua
ekor tikus. Kedua tikus dipotong ekornya kemudian dikawinkan. Hasil
yang diperoleh generasi berikutnya tikus ini masih berekor hingga
generasi ke-21.

Dari berbagai pendapat para pakar yang disetujui di atas, kini telah
muncul teori yang disetujui yang dikenal sebagai teori sintetik. Teori
sintetik ini merupakan teori modern yang dikembangkan dari gabungan
teori yang dikembangkan oleh Lamarck, Darwin, dan hukum pewarisan
Mendel yang menjelaskan tentang fakta yang terjadi terkait faktor
perubahan frekuensi dari generasi ke generasi berikutnya dengan faktor
tambahan yang mengandung mutasi. Teori sintetik ini menggunakan
bidang ilmu paleografi, biologi molekuler, biokimia, biostatistik, dan ilmu
lain yang belum ada pada zaman sebelumnya.

2.3 mekanisme evolusi


Evolusi menunjukkan perubahan makhluk hidup secara bertahap
dalam jangka waktu yang lama dan perlahan-lahan yang terjadi dari
generasi ke generasi. Mekanisme evolusi berdasarkan tempat terjadinya
evolusi. Pertama, evolusi tidak terjadi di dalam individu. Contohnya,
kalaupun manusia berasal dari makhluk sebelum manusia (katakanlah
sejenis kera), hendaknya jangan dibayangkan bahwa individu kera
berangsur-angsur berubah menjadi individu manusia. Kedua, evolusi
terjadi di dalam populasi. Pada peristiwa evolusi terjadi estafet pewarisan
sifat orang tua kepada anak melalui ratusan bahkan ribuan generasi
populasi yang berbeda. Populasi itulah yang merupakan tempat terjadinya
perubahan evolusi.
1. Mutasi Gen
Mutasi gen merupakan perubahan struktur kimia gen (DNA)
yaitu pada basa nukleotidanya, yang menyebabkan perubahan sifat
pada suatu organisme dan bersifat menurun. Pemahaman mengenai
mutasi gen dapat dijelaskan lebih lanjut dengan mempelajari angka
laju mutasi dan frekuensi gen dalam populasi.
Angka laju mutasi merupakan angka yang menunjukkan
banyaknya gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan
oleh satu individu suatu spesies. Angka laju mutasi suatu spesies
biasanya sangat rendah, yaitu rata-rata 1 : 100.000. Hal ini berarti pada
setiap 100.000 gamet terdapat satu gen yang bermutasi. Meskipun
angka laju mutasi sangat kecil, namun tetap menjadi salah satu
mekanisme evolusi yang penting. Alasannya : (1) setiap gamet dapat
mengandung beribu-ribu gen; (2) setiap individu mampu menghasilkan
ribuan bahkan jutaan gamet; dan (3) jumlah tiap generasi dalam suatu
populasi individu sangat banyak.
Umumnya mutasi bersifat merugikan. Peluang terjadinya
mutasi yang menguntungkan hanya sekitar 1 : 1.000, yang berarti pada
setiap 1.000 kali mutasi, hanya ada satu mutasi yang menguntungkan.
Meskipun peluang mutasi yang menguntungkan kecil, namun karena
jumlah generasi selama populasi spesies tersebut hidup besar, maka
jumlah mutasi yang menguntungkan juga besar.
Mutasi dikatakan menguntungkan kalau mutasi:
a. menghasilkan spesies yang adaptif
b. menghasilkan spesies yang mempunyai vitalitas (daya hidup) dan
viabilitas (kelangsungan hidup) yang tinggi.
Sebaliknya, mutasi dikatakan merugikan bila mutasi:
a. menghasilkan alel yang mengakibatkan mutasi letal (mematikan),
b. menghasilkan spesies yang tidak adaptif
c. menghasilkan spesies yang mempunyai vitalitas rendah.
Mutasi yang menyebabkan timbulnya alel letal, misalnya alel
letal yang bersifat resesif. Pengaruh gen letal resesif ini hanya tampak
bila berada dalam keadaan homozigot, namun tidak tampak pada
keadaan heterozigot. Gen resesif ini akan tetap ada dalam populasi dan
seleksi alam hanya akan bekerja pada individu-individu yang
homozigot.
Perbandingan frekuensi (penyebaran) alel dominan yang non
letal dan alel resesif yang letal dapat diketahui dengan menghitung
frekuensi alel populasinya. Atau, perbandingan frekuensi genotip
homozigot terhadap frekuensi genotip heterozigot pada gen non letal
maupun gen letalnya dapat diketahui dengan menghitung frekuensi gen
(genotip) populasinya.
Frekuensi alel dan frekuensi gen (genotip) populasi.
Frekuensi alel merupakan perbandingan alel satu dengan alel yang
lainnya untuk suatu karakter atau sifat tertentu (biasanya disimbulkan
dengan satu huruf misalnya A, a) dalam suatu populasi.
Sebaliknya, frekuensi gen merupakan perbandingan gen satu dengan
gen yang lainnya untuk suatu karakter atau sifat tertentu (biasanya
disimbulkan dengan dua huruf misalnya AA, Aa, aa) dalam suatu
populasi. Setiap populasi mempunyai gene pool masing-masing. Gene
pool populasi merupakan total seluruh (kumpulan gen) di dalam suatu
populasi pada suatu waktu tertentu.
Gene pool terdiri dari seluruh alel pada seluruh lokus gen pada
seluruh individu dari populasi. Pada spesies yang diploid, masing-
masing lokusnya diwakilkan dua kali dalam genom suatu individu,
yang mungkin homozigot atau heterozigot untuk lokus-lokus yang
homolog. Jika seluruh anggota suatu populasi homozigot untuk alel
yang sama, maka alel tersebut dikatakan sebagai alel yang tetap
dalam gene pool. Namun biasanya ada dua alel atau lebih untuk tiap
gen, masing-masing mempunyai suatu frekuensi relative (proporsi)
tersendiri dalam gene pool.

2.4 petunjuk dan bukti evolusi


A. Anatomi Perbandingan
Jika Anda membandingkan hewan mamalia satu dengan yang lain,
mungkin Anda akan berpikir, bahwa bagian-bagian tertentu pada tubuh
setiap spesimen disusun menurut pola dasar yang sama dan struktur yang
sama, menurut pola dasar yang sama pula. Dapat kita katakan bahwa
hanya ada satu cara terbaik dalam menyusun organ tersebut dan cara itulah
yang digunakan oleh Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Organ-organ
fungsional pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu
sebagai berikut.
1. Homologi
Homologi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang berbeda, tetapi kedua organ tersebut memiliki bentuk dasar yang
sama. Perbandingan organ-organ secara homologi dapat Anda lihat pada
Gambar di dibawah!

2. Analogi
Analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang
berbeda, tetapi akibat peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ
tersebut mempunyai fungsi yang sama. Agar lebih jelas dapat Anda
lihat pada Gambar berikut ini!

B. Embriologi Perbandingan
Embrio hewan-hewan dan manusia menunjukkan kecenderungan
yang hampir sama. Perhatikan Gambar berikut ini!

Perbandingan berbagai macam embrio vertebrata


Keterangan:
1. Ikan
2. Salamander
3. Kura-kura darat
4. Ayam
5. Kelinci
6. Manusia
Sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat yang khusus.
Perkembangan juga dimulai dari yang umum, kemudian baru menuju
perkembangan yang khusus.
Bentuk embrio dari berbagai makhluk hidup hampir serupa,
tetapi pada tahap dewasa menunjukkan perbedaan yang nyata.

C. Fisiologi Perbandingan
Pada umumnya ditemukan persamaan proses fisiologi antara
berbagai makhluk hidup, misalnya dalam hal sintesis protein, proses
metabolisme, respirasi, ekskresi, dan lain-lain.

D. Petunjuk dari Alat Tubuh yang Tersisa (Vestigial)


Pada morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat
ditemukan adanya struktur vestigial, yaitu suatu bentuk anatomi yang
berkembang dan berfungsi sempurna dan akan tereduksi. Alat-alat
tubuh yang tersisa ini dianggap sebagai suatu perjalanan dari evolusi
makhluk hidup tersebut. Struktur vestigial antara lain:
1. umbai cacing, tulang ekor, buah dada pada pria;
2. sisa-sisa kaki pada ular;
3. sisa sayap pada burung yang tidak berfungsi untuk terbang seperti
burung pinguin, kasuari, dan burung onta.
E. Biogeografi
Penyebaran geografis spesies –biogeagrafi – adalah hal yang
pertama kali memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-
pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat
indigenous (asli, tidak ditemukan di tempat lain) namunsangat erat
hubungan kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat
atau di pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertannyaan muncul. Kenapa
dua pulau denganlingkungan yang mirip di tempat yang berbeda di
Bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memiliki hubungan
kekerabatan yang sangat erat, tetapi oleh spesies yang secara
taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan pada daratan yang
terdekat, dimana lingkunganya sering kali sangat berbeda? Kenapa
hewan tropis Amerika Selatan lebih dekat hubungannya dengan
spesies gurun Amerika Selatan dibangdingkan dengan spesies daerah
tropis afrika? Kenapa Australia merupakan tempat tinggal bagi begitu
banyak mamalia berkantung (marshupial) tetapi relative sedikit hewan
berplasenta (eutheria), binatang yang perkembangan embrionya
diselesaikan dalam uterus? Sebenarnya, bukan karena Australia tidak
ramah terhadap mamalia berplasenta, pada tahun terakhir ini, manusia
telah memasukan kelinci ke Australia, dan populasi kelinci meledak.
Hypothesis yang berlaku adalah bahwa pauna Australia yang unik itu
berkembang dipulau benua Australia dalam keadaan terisolasi dari
tempat-tempat dimana nenek moyang mamalia berplasenta hidup.
Meskipun pula biogeografi seperti itu tidak sesuai jika setiap
orang membayangkan bahwa spesies ditempatkan satu persatu dalam
ingkungan yang sesuai, namun pola tersebut masuk akal dalam konteks
sejarah evolusi. Dalam pandangan evolusi, kita menemukan spesies
modern dimana mereka berada karenamereka berkembang dari nenek
moyan yang menempati dari daerah itu.
Tinjaulahlah Armadillo, mamalia berkulit keras yang hanya
hidup di amerika. Sudut pandang evolusi biogeografi meramalkan
bahwa armadillo modern adalah turunan yang termoifikasi dari spesies
yang terlebih dahulu menempati benua tersebut, dan ukti fosil
menguatkan bahwa nenek moyang seperti itu memang benar pernah
ada. Contoh ini akan membawa kita kekeutamaan umum bukti fosil
sebagai catatan sejarah evolusi.

F. Petunjuk Palaentologi
Palaentologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil.
Pada Tugas Kelompok, Anda akan mendapatkan data tentang fosil-
fosil yang terdapat di museum, misalnya Sangiran. Dari anggota tubuh
manakah fosil- fosil yang disimpan di Museum Sangiran itu? Fosil
adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu. Sisa-sisa tersebut
dapat berupa tulang, cangkang, gigi, jejak kaki, maupun bagian-
bagian yang lain. Contoh-contoh fosil yang pernah ditemukan dapat
Anda lihat pada Gambar di bawah ini!
Hasil penemuan fosil (A) Bakteri dan (B) Ikan

Fosil-fosil di atas dipelajari oleh para ilmuwan untuk dikaitkan


dengan sejarah evolusi makhluk hidup. Jadi, fosil adalah bukti terjadinya
evolusi makhluk hidup.
Beberapa tokoh yang mempelajari tentang fosil adalah sebagai berikut.
1. Leonardo da Vinci (1452 – 1519)
Da Vinci adalah seorang pelukis terkenal berkebangsaan Italia.
Ia berpendapat bahwa fosil merupakan bukti dari adanya makhluk
hidup dan kehidupan di masa lampau.
2. George Cuvier (1769 – 1832)
Cuvier adalah seorang ahli anatomi dari Perancis, yang
mempunyai gagasan bahwa makhluk hidup diciptakan khusus pada
setiap zaman dan pada setiap zaman tersebut diakhiri dengan makhluk
hidup yang berbeda dengan makhluk hidup pada lapisan bumi
sebelumnya.
3. Charles Darwin
Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang terdapat pada
lapisan bumi yang tua akan mengadakan perubahan bentuk yang
disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda sehingga pada
lapisan bumi lebih muda ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan
bumi yang lebih tua.
Penemuan berbagai macam fosil biasanya berupa bagian-
bagian tubuh tertentu saja dan jarang ditemukan dalam keadaan yang
utuh. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Bagian tubuh yang menyusun organisme lunak sehingga mudah
hancur dan jarang menjadi fosil.
b. Terjadinya lipatan batuan bumi atau patahan bumi.
c. Adanya pengaruh air, angin, dan bakteri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evolusi juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh
gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi
bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunan
nya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari
perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar
spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan
variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan
terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

3.2 Sara
n
Melalui makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat
mengembangkan maksud dari evolusi dan ikut berperan dalam menggali
evolusi dimuka bumi karena seperti yang kita tahu bahwa evolusi adalah suatu
hal yang belum jelas dan dapat dibuktikan secara langsung, namun janganlah
dijadikan sebuah momen untuk berperang dalam memikirkan karena akan
menimbulkan perpecahan
DAFTAR PUSTAKA

Sains Mini. 2015. Media pembelajaran ilmu sain. (https:// petunjuk-atau-bukti


adanya-evolusi.html). 11 november 2019

Rumah Belajar. 2007. Evolusi.


(https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/
sumberbelajar/tampil/Evolusi-2007/konten7.html). 11 november 2019

Rafleskun.2017. Perkembangan Teori Evolusi.( https://rafleskun-wordpress-


com. perkembangan-teori-evolusi%2F). 11 november 2019

Anda mungkin juga menyukai