Disusun Oleh :
Lia Akmalia (1908106014)
Biologi A/7
A. Latar Belakang
Evolusi merupakan bagian ilmu biologi yang dianggap cukup penting. Pada
sekolah umum yang tidak berbasis agama, evolusi merupakan mata kuliah wajib.
Meskipun demikian evolusi hanya mendapatkan tempat yang tidak begitu besar dikarenakan
mata kuliah ini tidak melakukan praktik, murni semuanya teori. Evolusi adalah
sejarah perkembangan makhluk hidup dimana banyak orang yang menganggap
sejarah adalah bagian yang penting yang tidak bisa dipisahkan dari fakta terkini
tentang suatu hal. Di banyak penelitian, ditemukan bahwa tidak semua konsep yang
berhubungan dengan evolusiditentang oleh kalangan umum dan akademisi. Sebagian
besar ilmu evolusi yang tidak mengaitkan antara kehidupan manusia dan asal usulnya,
nyatanya dapat diterima oleh masyarakat. Tingkat pengetahuan pendidik yang rendah
dan latar belakang pengetahuan yang salah dan mengalami miskonsepsi adalah faktor
paling utama menyebabkan penolakan kepada konsep-konsep evolusi.
Teori tentang evolusi seringkali menjadi bahan perdebatan sekaligus mengundang
penolakan dari berbagai golongan terutama dari golongan agamawan. Alasan penolakan
tersebut tidak lain karena evolusi dianggap bertentangan dengan dalil yang tercantum dalam
kitab suci yang mereka yakini. Kemunculan dan perkembangan teori evolusi tidak bertujuan
untuk membuat manusia meragukan kebenaran kitab suci yang diyakininya akan tetapi justru
dapat memperkuat keyakinan seseorang terhadap kebenaran agamanya. Sebagaimana
Iskandar (2008) menyatakan bahwa teori evolusi tidak bertentangan dengan agama mana pun
di dunia.
Penolakan ini tentu lebih besar lagi ditemukan oleh peneliti dinegara-negara
dengan tingkat keagamaan yang taat/kuat. Tidak hanya di Indonesia, di negara lain baik di
kawasan Asia, negara-negara Eropa maupun Amerika dan Australia, evolusi juga
mengalami penentangan yang keras (Atanasiou, dkk, 2014). Pandangan-pandangan pro dan
kontra kepada teori evolusi hingga sekarang ini masih terjadi menyeluruh di lingkungan
para ilmuwan, kalangan terdidik, pemuka agama hingga masyarakat umum. pandangan
yang tidak samaterhadap teori evolusi muncul dikarenakan perbedaan cara pandang ketika
mempelajari teori evolusi. pandangan evolusi makhluk hidup dari sisi filsafat dan
keyakinan hingga saat ini dipandang sebagai sesuatu hal yang bertolak belakang dengan
teori evolusi (Afidah, 2012). Akan tetapi teori ilmiah apa pun sesungguhnya tidak
dapat meniadakan Tuhan. Beberapa pandangan ateistik atas teori ilmiah merupakan bentuk
dari "saintisme", yaitu keyakinan yang menjadikan sainslah sebagai satu-satunya cara untuk
mempelajaripengetahuan. Saintisme memandang bahwa hanya alam (material) satu-satunya
realitas yang ada (Luthfi & Khusnuryani, 2005). Peneliti terdahulu mengungkapkan
bahwa penentangan pada teori evolusi yang juga ditemukan oleh banyak peneliti yaitu
bukan hanya didasarkan pada faktor perbedaan pandangan dari sisi keyakinan (agama) saja,
akan tetapi alasan yang sangat mendasar mengenai sulitnya materi ini untuk dipelajari di
sekolah adalah bersumber dari kemampuan dan kapasitas pengetahuan guru (Saputra,
2017).
Teori ilmiah tidak dapat begitu saja menghasilkan simpulan-simpulan keagamaan,
karena kebenaran ilmiah adalah relatif dan bersandar pada asumsi-asumsi dasar serta
bergantung pada teori yang ada. Agama (wahyu) merupakan petunjuk bagi umat manusia,
kebenarannya bersifat mudak. Keyakinan keagamaan dengan sendirinya tidak membutuhkan
dukungan dari ataupun perlu mendukung teori ilmiah apa pun. Sejarah pertentangan gereja
dengan dengan saintis seharusnya menjadi pelajaran berharga dalam melihat hubungan sains
dan agama. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa observasi, penyelidikan dan
perenungan terhadap alam akan membangkitkan suatu perasaan kekaguman dan ketakjuban
tertentu. Semua ilmuwan, baik ateis maupun teis, bahkan orang awam sekalipun, menyadari
keteraturan dan harmonisasi alam. Alam memperagakan berbagai fenomena yang indah
mempesonakan, yaitu keragaman, keserupaan, simetri, keteraturan, kelestarian nisbi dan
kejadian-kejadian yang bersifat probabilistik. Lebih jauh lagi temuan-temuan sains telah dapat
menunjukkan kesatuan alam semesta, yaitu kesalinghubungan seluruh bagian dan aspek-
aspeknya
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pandangan terkait Evolusi dari perspektif ilmiah
b. Bagaimana pandangan terkait Evolusi dari perspektif Agama Islam
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pandangan terkait Evolusi dari perspektif ilmiah
b. Untuk mengetahui padaangan terkait Evolusi dari perspektif Agama Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Evolusi yang terjadi di bumi ini terjadi secara keseluruhan, baik itu tumbuhan,
binatang dan manusia. Al-Qur‟an menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan sains
berbagai kandungan Al-Qur‟an mengisyaratkan mengenai evolusi diantaranya proses
penciptaan manusia, proses penciptaan langit dan bumi dalam enam masa dan teori
big bang. Perbedaan teori evolusi dengan teori evolusi yang berkembang di Barat
terutama teori evolusi Charles Darwin terletak pada keyakinan bahwa seluruh
makhluk yang ada dan hidup di bumi ini adalah diciptakan, dan Allah SWT sebagai
penciptanya. Selain itu terdapat perbedaan pandangan antara teori evolusi Barat dan
Al-Qur‟an, teori evolusi Barat khususnya teori Darwin menjelaskan bahwa manusia
tercipta dan berasal dari induk yang sama dengan makhluk lain, hal ini adalah titik
perbedaannya, dimana Al-Qur‟an menjelaskan bahwa manusia Allah ciptakan dan
berasal dari ketrunan Nabi Adam, yang Alah SWT telah siapkan untuk menjadi
khalifah fi al-Ardh.
DAFTAR ISI