PETUNJUK-PETUNJUK TENTANG
ADANYA EVOLUSI
Anisa febriana
Anisa febriana
T UGAS MATA KULIAH EVOLUSI " Pet unjuk dan bukt i Evolusi " Oleh
sant oso cat ur
Makalah evolusi
Rika Sint ia
Anisa Febriana
Mahasiswa Jurusan Tadris Biologi, Institut Agama Islam Negeri Kerinci
Email: anisafebriana0209@gamil.com
ABSTRAK
1
PENDAHULUAN
2
dapat kita simpulkan bahwa kata evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan dan
perkembangan secara bertahap atau perlahan-lahan. Dalam pengertian biologi, evolusi
berarti perubahan yang progresif artinya suatu perubahan yang berlangsung sedikit
demi sedikit dan memakan waktu yang lama dan perubahanya menuju kearah
semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk dan semakin banyak ragam jenis
yang ada. Selain itu, evolusi juga bisa mengarah perubahan yang regresif, dimana
makhluk hidup cenderung menuju ke arah kepunahan yang terjadi bukan hanya
karena semakin mundurnya struktur dan fungsi tetapi dapat juga karena
perkambangan struktur yang melebihi porsinya (Imamfauzi, 2013).
Kata evolusi sendiri digunakan pertama kali oleh Hebert Spencer, seorang ahli
filsafat dari inggris. Oleh Spancer pengertian evolusi yang dilontarkan berkaitan
dengan suatu perkambangan ciri atau sifat atau keadaan dari waktu ke waktu melalui
perubahan bertingkat. Para ahli biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari
berbagai disiplin ilmu, seperti genetik molekuler, morfologi dan embriologi. Mereka
meneliti dengan menggunakan peralatan yang beragam seperti lautan kimia di dalam
tabung reaksi, tingkah laku hewan di hutan rimba, fosil yang dikoleksi dari daerah-
daerah purbakala dan bahkan batu-batu karang atau gunung-gunung batu (Imamfauzi,
2013).
Teori evolusi Darwin melandasi setiap aktivitas mereka. Sebagai ilmuan,
mereka berusaha mencari data-data yang dapat mendukung ataupun dapat
membuktikan bahwa teori-teori terdahulu itu mungkin saja tidak benar. Bukti-bukti
ilmiah tertentu yang lebih dari 100 tahun terakhir mendukung pemikiran Darwin, dan
merupakan bagian-bagian khusus dari ilmu biologi. (Imamfauzi, 2013).
Teori yang dicetuskan oleh Darwin menimbulkan kegemaran yang luar biasa
di dunia barat seabad yang lalu karena teoti tersebut bertentangan sama sekali dengan
kisah penciptaan manusia dan alam semesta yang dianut oleh masyarakat pada saat itu
(Ferry, 2020).
Evolusi sampai saat ini masih menjadi perdebatan di berbagai kalangan.
Pangkal teori evolusi adalah pengamatan fakta dan bukti berupa fosil yang umumnya
tidak utuh dengan jumlah yang sangat sedikit yang kemudian direkonstruksi. Proses
rekonstruksi harus dibantu dengan penentuan umur geologis, yang kemudian diikuti
penentuan kedudukan taksonomi dari individu hasil rekonstruksi itu. Berbagai
kendala dan perbedaan kemampuan para pakar evolusi dalam merekonrtuksi fosil
sebagai bukti evolusi mengakibatkan interprestasi yang berbeda-beda di kalangan
3
para ahli dalam memakai fosil. Perbedaan ini yang menyebabkan terjadinya konflik
opini tentang teori evolusi (Alaninda, 2017).
Beberapa prinsip yang diguanakan Darwin yang dianggap dapat memberikan
petunjuk adanya evolusi antara lain adanya variasi di antara individu-individu dalam
satu keturunan, adanya pengaruh penyebaran geografi, ditemukannya fosil-fosil
diberbagai lapisan batuan bumi adanya homologi antara organ sistem pada makhluk
hidup, adanya data sebagai hasil studi mengenai komaratif perkembangan embrio
yang menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-angsur (Imamfauzi, 2013).
PEMBAHASAN
a. Pengertian Evolusi.
Sejarah munculnya teori-teori evolusi sebenarnya baru dimulai pada tahun
1859, diuraikan oleh Darwin dalam bukunya On The Origin Of Spesies By Means
Of Natural Selection pada tahun 1859, disusul kemudian dengan The Descent Of
Man And Selection In Relation Sex yang terdiri dari dua jilid pada tahun 1871.
Jangka waktu dua belas tahun sejak terbitnya The Origin Of Spesies, (Ferry, 2020).
Meskipun kebanyakkan ide-ide Darwin kenyataannya telah ada sejak masa lampau.
Jadi teori evolusi sendiri merupakan teori yang didasarkan atas fakta-fakta hasil
observasi baik dari lingkungan sekitarnya maupun dari peristiwa alam yang
sesungguhnya kenyataan bahwa makhluk hidup beraneka ragam dan mengalami
perubahan sudah teramati sejak lama, namun hal ini tidak melahirkan konsep-
konsep evolusi sebagaimana yang terjadi pada masa Darwin.
Yang dimaksud evolusi adalah merupakan ilmu yang mempelajari perubahan
yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat.
Perubahan itu terjadi pada makhluk hidup dan teori ini terus berkembang sejalan
dengan perkembangan teknologi serta zaman. Sehingga teori evolusi selalu
mengalami perkembangan pemikiran (Cambell, 2003). Mayr (dalam Ferry, 2019)
menyatakan bahwa “Evolusi adalah salah satu cabang ilmu dalam biologi yang
mempelajari perubahan sifat populasi organisme di atas waktu. Dengan kata lain,
populasi adalah unit evolusi. Gen, individu, dan spesies juga berperan, tetapi itu
adalah perubahan populasi yang menjadi ciri evolusi”. Konsep-konsep evolusi
seharusnya disajikan secara utuh dan hubungan antar konsep disajikan secara jelas.
Faktanya, materi evolusi dipandang bersifat abstrak sehingga sulit untuk dipahami.
4
Konsep evolusi yang satu dengan yang lain disajikan terpisah-pisah. Konsep tidak
disajikan dari yang bersifat umum menuju khusus sehingga tidak terbentuk hirarki
konsep yang mudah dipahami (Ferry, 2019).
Hassan (dalam Ferry, 2020) juga menyatakan bahwa evolusi biologi adalah
perubahan dari waktu ke waktu pada satu atau lebih sifat terwariskan yang
dijumpai pada popilasi organisme. Evolusi hanya bisa terjadi bila ada variasi sifat
yang diwariskan dalam populasi. Sumber utama variasi adalah mutasi, rekombinasi
genetic, dan aliran gen (gene flow). Evolusi telah membentuk keanekaragaman
makhluk hidup dari nenek moyang yang sama. Kita dapat mendefinisikan evolusi
sebagai keturunan dengan memodifikasi, istilah yang digunakan Darwin dalam
menjelaskan bahwa dari kejadian yang terjadi di bumi ini, banyak spesies
keturunan dari spesies leluhur yang dulu berbeda dari spesies masa kini. Evolusi
juga bisa didefinisikan sebagai perubahan komposisi genetic suatu populasi turun-
temurun Cambell (dalam Ferry, 2020).
Dapat disimpulkan bahwa Evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan
yang dialami makhluk hidup secara berangsur-angsur dalam waktu yang lama
sehingga sehingga terbentuk spesies baru. Kajian yang membahas tentang kejadian
makhluk hidup yang bisa beraneka ragam di bumi ini disebut dengan Teori
Evolusi.
6
c. Petunjuk-Petunjuk Adanya Evolusi.
1) Adanya Variasi Antar Individu Dalam Satu Keturunan.
Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama,
bahkan anak kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula
individu yang termasuk dalam satu spesies terdapat variasi.
7
dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai
flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna
di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis.
3) Anatomi Perbandingan.
a) Analogi.
Analog adalah organ-organ dari makhluk hidup yang fungsinya sama
tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan alat-alat tubuh
dari berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda
8
namun karena perkembangan evolusi yang konvergen alat-alat tersebut
mempunyai fungsi yang sama (Emayulia, 2014).
b) Homologi.
Alat tubuh yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya
berbeda namun kalau diteliti mempunyai bentuk dasar sama. Hewan
vertebrata berevolusi, tulang yang sama kadang-kadang dimasukkan untuk
penggunaan yang berbeda, kenyataan ini walaupun tulang masih
keberadaan mereka berbeda dengan masa lalu evolusi mereka. Sebagai
contoh, forelimbs vertebrata semua struktur homolog, yaitu struktur
dengan penampilan dan fungsi berbeda yang semua berasal dari bagian
tubuh serta dalam nenek moyang yang sama. Seperti pada gambar
dibawah ini, bagaimana tulang tubuh depan telah dimodifikasi dengan
cara yang berbeda untuk verterbata yang berbeda. Jika evolusi tidak
terjadi, ini memang akan menjadi sebuah teka-teki. Tapi ketika kita
mempertimbangkan bahwa semua hewan hewan ini adalah keturunan dari
nenek moyang yang sama, mudah untuk memahami bahwa seleksi alam
telah memodifikasi blok yang sama mulai awal untuk melayani tujuan
yang sangat berbeda. Beberapa evolusi bukti kuat yang mendukung
anatomi berasal dari perbandingan mengenai bagaimana organisme
berkembang.
9
Homologi antara tulang kaki depan. Meskipun struktur
menunjukkan perbedaan yang cukup besar dalam bentuk dan fungsi,
tulang dasar yang sama yang hadir dalam forelimbs manusia, kucing,
kelelawar, lumba, dan kuda (Emayulia, 2014).
4) Embriologi Perbandingan.
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan
embrio. Perkembangan embrio menunjukkan adanya kesamaan pada fase-fase
perkembangannya. Haeckel (1834-1919) mengemukakan Teori Rekapitulasi
yang menyatakan bahwa suatu organisme atau individu dalam
perkembangannya (ontogeni) cenderung untuk merekapitulasi tahap-tahap
perkembangan yang telah dilalui nenek moyannya (filogeni) (Emayulia,
2014).
Dalam banyak kasus, sejarah evolusi suatu organisme dapat dilihat
terungkap dalam perkembangannya, dengan embrio menunjukkan
karakteristik embrio dari nenek moyangnya, seperti pada gambar dibawah ini.
Sebagai contoh, di awal perkembangan, embrio manusia memiliki celah
insang, seperti ikan, pada tahap berikutnya, setiap embrio manusia memiliki
ekor tulang panjang, sisa-sisa yang dibawa sampai dewasa sebagai tulang
ekor di ujung tulang belakang (Ibana, 2019).
Janin manusia bahkan memiliki bulu halus (disebut lanugo) selama
bulan kelima pembangunan.
10
Pengamatan bahwa organisme yang tampaknya berbeda mungkin
menunjukkan bentuk embriologis yang sama memberikan bukti tidak
langsung tetapi meyakinkan dari hubungan evolusi masa lalu (Ibana, 2019).
Siput dan cumi-cumi laut raksasa, misalnya, tidak memiliki kemiripan
superfisial banyak satu sama lain, tetapi kesamaan bentuk embriologis
memberikan bukti yang meyakinkan bahwa mereka berdua moluska (Ibana,
2019).
11
Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan
dapat digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang
ditemukan oleh Marsh dan Osborn (Jannah, 2018). Dari studi yang dilakukan
dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang
hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang
(Equus), yaitu:
a) tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda
sekarang.
b) leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut
hingga bagian mata menjadi makin jauh.
c) perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai
untuk makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput.
d) bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari
cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
e) adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang
selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak (Emayulia, 2014).
Untuk menetapkan umur fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara
langsung dan tak langsung. Secara langsung dengan menetapkan umur batuan
tempat fosil ditemukan. Cara yang ini kurang valid. Secara tak langsung
dengan carbon dating menggunakan isotop C14. Cara yang kedua ini lebih
valid.
DAFTAR PUSTAKA
Arbi, Ucu Yanu. 2012. Sejarah dan Bukti Evolusi Pada Gastropoda. ISSN 0216-1877.
Oseana XXXVII (2): 45
Erdorawati, dkk. 2012. Aktifitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Inkuiri Berbasis
Pendidikan Karakter Pada Materi Evolusi. Jurnal BioEdu.1(3):17-18.
12
Ferry,D. (2019). Peningkatan Hasil Belajar dan Kretifan Mahasiswa Melalui Strategi
Pembelajaran Peta Konsep Pada Mata Kuliah Evolusi. Journal On Education,1(4):
810.
Ibana,L. Dwijayanti, RS. 2019. Pengaruh Mengajarkan Nature Of Science (NOS) Terhadap
Penerimaan dan Pemahaman Konsep Evolusi Manusia Universitas Islam Madura.
Jurnal Pendidikan Biologi,11(1): 23.
Jannah, U,D.A & Setiadi, A.E. 2018. Miskon Epsi Siswa Pada Materi Evolusi Kelas XII IPA
Madrasah Aliyah Di Kabupaten Kuburaya. Jurnal Bioducation,1(1): 8-10
Saputra, Alaninda. 2017. Persepsi Mahasiswa Calon Guru Biologi Tentang Pembelajaran
Materi Evolusi Di SMA: Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Bioeducation Journal, 1 (1): 2.
Taufik, Leo Muhammad. 2019. Teori Evolusi Darwin Dulu, Kini dan Nanti. Jurnal Filsafat
Indonesia, 2(3): 100.
13