Anda di halaman 1dari 5

Nama:Intan Sarapina Purba

Nim:200805066
Tugas Evolusi

Tugas Essay

Buatlah Essay 4 hingga 5 halaman dengan topik di bawah ini. Essay diketik dalam format
Times Roman, 12 font, margin kiri-kanan 2,5 cm, jarak 1,5 spasi, beserta sumber pustakanya.
Tugas dikumpulkan 1 minggu sebelum UAS.

Proses dan bukti evolusi telah, sedang dan akan terjadi di bumi

Apakah evolusi benar-benar terjadi? Pertanyaan ini mengundang banyak persepsi yang
sulit untuk diterima oleh semua golongan. Teori tentang evolusi seringkali menjadi bahan
perdebatan sekaligus mengundang penolakan dari berbagai golongan terutama dari golongan
agamawan. Alasan penolakan tersebut tidak lain karena evolusi dianggap bertentangan dengan
dalil yang tercantum dalam kitab suci yang mereka yakini. Kemunculan dan perkembangan
teori evolusi tidak bertujuan untuk membuat manusia meragukan kebenaran kitab suci yang
diyakininya akan tetapi justru dapat memperkuat keyakinan seseorang terhadap kebenaran
agamanya. Sebagaimana Iskandar (2008) menyatakan bahwa teori evolusi tidak
bertentangangan dengan agama mana pun di dunia. Perdebatan yang selama ini terjadi
disebabkan karena keterbatasan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teori evolusi pun mengalami perkembangan
menurut masanya. Pada masa evolusi modern seperti saat ini telah banyak sarana serta konsep-
konsep yang menunjang kemajuan teori evolusi. Kemajuan di bidang genetika, biokimia dan
molekuler turut menyumbangkan konsep-konsep yang mendorong pada perkembangan teori
evolusi khususnya dalam, memetakan materi genetik dari fosil-fosil yang ditemukan di lapisan
bumi tertentu, pewarisan sifat serta kekerabatan antar organisme ditinjau dari persentase
persamaan materi genetiknya. Semakin besar persentase persamaan matergi genetiknya maka
kekerabatan organisme yang diperbandingkan tersebut dapat disimpulkan semakin dekat.
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses
itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap
sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang
tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu
kenyataan yang telah terjadi.Evolusi didorong oleh 2 mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
variasi genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang
berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam
populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena
individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi,
sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang
menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan
kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Perkembangan
teknologi komputer dan informatika berhasil menuntun sains untuk melacak bukti-bukti
empiris tentang kehidupan masa lampau sehingga terjadinya evolusi tidak diragukan lagi
pertanggungjawabannya secara ilmiah. Dengan semakin banyaknya bukti-bukti baru yang
ditemukan, semakin besar pencerahan yang kita dapatkan dalam menyibak mister evolusi
makhluk hidup. Kini, kita tidak bisa lagi mengingkari ketika sains sampai pada bahwa bumi
dan kehidupan di atasnya merupakan produk dari evolusi, termasuk manusia sebagai sang
khalifah di muka bumi.
Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan melalui fakta sebagai petunjuk. Untuk
menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan
terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan
melalui fakta sebagai petunjuk. Ada beberapa fakta yang dapat digunakan sebagai petunjuk
evolusi, antara lain seperti: Adanya Variasi Antara Individu dalam Satu Keturunan, di dunia
ini belum pernah ditemukan dua individu yang identik sama, ibu dan anak memiliki perbedaan,
bahkan anak kembar pun memiliki suatu perbedaan. Begitu pula hal nya dengan individu dalam
satu spesies pun terdapat variasi. Misalnya, perbedaan warna, ukuran, berat,kebiasaan, dan
lain-lain. Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk pada peristiwa genetic yang
menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu
sama lain.Petunjuk dari alat tubuh yang tersisa (vestigial),Organ vestigial merupakan sisa-sisa
historis dari struktur yang memiliki fungsi penting pada leluhurnya,organ vestigial merupakan
bukti evolusi dan seleksi alam. Pada morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat
ditemukan adanya struktur vestigial, yaitu suatu bentuk anatomi yang berkembang dan
berfungsi sempurna dan akan tereduksi. Biogeografi, Makhluk hidup yang berasal dari satu
spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya
dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus
beradaptasi demi kelestariannya.Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan
menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk
hidup semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang
luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna
di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis. Ditemukannya fosil di
berbagai lapisan batuan bumi, Charles Darwin yang menyatakan bahwa fosil adalah bukti
perkembangan makhluk hidup masa lampau, yang menujukkan suatu perkembangan yang terus
menerus secara evolutif. Perkembangan evolusi kuda sering digunakan sebagai contoh
perkembangan makhluk hidup dari segi paleontologik..selain itu ditambah fakta Perkembangan
embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan pada
fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal ini menunjukkan
adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula
mereka memiliki satu nenek moyang.dan selain itu juga adanya bukti bahwa Biologi Molekuler
hubungan evolusi di antara spesies dicerminkan dalam DNA dan proteinnya atau dalam gen
dan produk gennya. Jika dua spesies memiliki pustaka gen dan protein dengan urutan monomer
yang sangat bersesuaian, urutan itu pasti disalin dari nenek moyang yang sama. Biologi
molekuler mendukung pemikiran Darwin yang paling berani, “bahwa semua bentuk kehidupan
saling berhubungan sampai tingkat tertentu melalui cabang-cabang keturunan dari organisme
yang paling awal”. Bahkan organisme yang secara taksonomi berbeda jauh seperti manusia dan
bakteri, memiliki beberapa protein yang sama, misalnya sitokrom c, suatu protein yang terlibat
dalam respirasi seluler pada semua spesies aerob. Dengan demikian, biologi molekuler telah
menambahkan babak terbaru dari bukti-bukti bahwa evolusi adalah dasar kesatuan dan
keanekaragaman kehidupan.
Walaupun dapat tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya
evolusi tergantung dari interpretasi para pakar yang biologi seperti Charles Darwin, Alfred
Russel Wallace mencoba menerangkan mengenai keberagaman makhluk hidup melalui
pemikiran-pemikirannya. Charles Darwin melalui bukunya “On The Origin of Species: by
Means of Natural Selection” melalui beragam fakta-fakta empiris. buku tersebut menyajikan
kasus-kasus yang meyakinkan tentang evolusi dan telah dapat menghubungkan apa yang
sebelumnya dilihat sebagai suatu kumpulan fakta membingungkan dan tidak saling berkaitan
menjadi suatu pandangan kohesif mengenai kehidupan. Kaum realis memiliki ketertarikan kuat
terhadap teori ini karena realisme berpendapat bahwa alat indera merupakan pokok utama
dalam mencari sebuah kebenaran. Berdasarkan hal tersebut kaum realis akan bukti empiris
mengenai teori evolusi Darwin.Teori evolusi menjelaskan bagaimana terjadinya proses
perubahan pada makhluk hidup yang menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang
banyak dan beraneka ragam sehingga kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan.
Pertama, makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga
dengan istilah evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua adalah
makhluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah
atau disebut dengan regresif. Teori evolusi Darwin menjadi landasan bagi teori evolusi modern,
termasuk rekayasa genetika. Perkembangan teknologi dewasa ini memungkinkan saintis untuk
melakukan rekaya genetika. Melalui rekayasa genetik, manusia berkontribusi dalam
mempercepat proses evolusi (Campbell, 2003). Genetic Material Organism (GMO) merupakan
hasil penggunaan teknologi terkait proses mutasi genetik yang mengarah pada evolusi suatu
makhluk hidup. Sebelum rekayasa genetic ditemukan, manusia telah melakukan “rekayasa
genetik” melalui peristiwa kawin silang. Perkawinan silang dilakukan manusia hingga
mendapatkan organisme dengan sifat yang diinginkan manusia. Anjing merupakan contoh
perkawinan silang ras serigala. Jelas penggunaan teori evolusi ditangkap dengan baik oleh para
teknolog dalam rangka merekayasa materi genetika makhluk hidup sesuai keinginan dan
kebutuhan manusia.

Simpulan

Studi evolusi dalam abad keduapuluh terus berlanjut dengan substansi yang semakin
tinggi dan dengan metode serta alat yang semakin canggih. Kini evolusi bisa dikatakan telah
menjadi teori sentral dalam biologi modern yang berhubungan secara langsung dengan topik-
topik seperti asal-usul resistensi antibiotika pada bakteri, sosialitas pada serangga, dan
keanekaragaman hayati dari kehidupan di Bumi. Pengembangan terbaru yang paling penting
dalam biologi evolusi adalah meningkatnya pemahaman dan kemajuan dari genetika.Teori
evolusi Darwin membantu dalam menerangkan pemikiran mengenai evolusi yang terjadi di
dunia saat ini dan merupakan tonggak berkembangnya berbagai disiplin ilmu melalui inferensi
berdasarkan bukti empiris. Teori evolusi Darwin ditunjang dengan berbagai bukti empiris dan
memperkuat dengan teori lain sehingga mengukuhkan teori Darwin sebagai teori evolusi yang
diiyakini hingga saat ini. Berdasarkan teori Darwin, maka kata “evolusi” lebih tepat digunakan
dalam menjelaskan keberagaman makhluk hidup daripada kata “revolusi” karena menurut teori
Darwin, terdapat keterkaitan antara generasi sebelumnya dan generasi setelahnya melalui
proses reproduksi. Proses evolusi makhluk hidup masih terus berlanjut hingga saat ini dan
sejalan dengan seleksi alam yang terjadi. Untuk itu, perlu adanya tinjauan lebih mendalam
mengenai aksiologi teori darwin. Pada dasarnya teori darwin menitikberatkan pada proses
seleksi alam dan adaptasi makhluk hidup bukan pada perubahan morfologis manusia.
Aksiologi perlu diperdalam terkait isu penggunaanya di tengah masyarakat agamis.

Referensi:

Iskandar D.T. 2013. Modul 1: Teori Evolusi. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-


Content/uploads/pdfmk/BIOL431702-M1.pdf

Rusna R.2013. Sejarah Perkembangan Teori Evolusi Makhluk Hidup.

Taufik, L. M. (2019). Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, Dan


Nanti. Jurnal Filsafat Indonesia. 2(3);98-102.

Anda mungkin juga menyukai