Nurul Gustia
Mahasiswa Jurusan Tadris Biologi, Institut Agama Islam Negeri Kerinci
Email: nurulgustia2308@gmail.com
ABSTRAK
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat
melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita.
Walaupun dapat tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti
adanya evolusi tergantung dari interpretasi para pakar yang
bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya evolusi, yaitu :
F. Biogeografi
Penyebaran geografis spesies (biogeagrafi) adalah hal yang
pertama kali memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-
pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat
indigenous (asli, tidak ditemukan di tempat lain) namunsangat erat
hubungan kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat atau di
pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertannyaan muncul. Kenapa dua pulau
denganlingkungan yang mirip di tempat yang berbeda di Bumi ini dihuni
bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat,
tetapi oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan
hewan pada daratan yang terdekat, dimana lingkunganya sering kali sangat
berbeda? Kenapa hewan tropis Amerika Selatan lebih dekat hubungannya
dengan spesies gurun Amerika Selatan dibangdingkan dengan spesies
daerah tropis afrika? Kenapa Australia merupakan tempat tinggal bagi
begitu banyak mamalia berkantung (marshupial) tetapi relative sedikit
hewan berplasenta (eutheria), binatang yang perkembangan embrionya
diselesaikan dalam uterus? Sebenarnya, bukan karena Australia tidak
ramah terhadap mamalia berplasenta, pada tahun terakhir ini, manusia
telah memasukan kelinci ke Australia, dan populasi kelinci meledak.
Hypothesis yang berlaku adalah bahwa pauna Australia yang unik itu
berkembang dipulau benua Australia dalam keadaan terisolasi dari tempat-
tempat dimana nenek moyang mamalia berplasenta hidup. Meskipun pula
biogeografi seperti itu tidak sesuai jika setiap orang membayangkan bahwa
spesies ditempatkan satu persatu dalam ingkungan yang sesuai, namun
pola tersebut masuk akal dalam konteks sejarah evolusi. Dalam pandangan
evolusi, kita menemukan spesies modern dimana mereka berada
karenamereka berkembang dari nenek moyan yang menempati dari daerah
itu. Tinjaulahlah Armadillo, mamalia berkulit keras yang hanya hidup di
amerika. Sudut pandang evolusi biogeografi meramalkan bahwa armadillo
modern adalah turunan yang termoifikasi dari spesies yang terlebih dahulu
menempati benua tersebut, dan bukti fosil menguatkan bahwa nenek
moyang seperti itu memang benar pernah ada.
Kajian mengenai fosil juga menjadi dasar bagi ide Darwin.
Sebagian besar fosil ditemukan dalam batuan sedimen (batuan endapan)
yang terbentuk dari pasir dan lumpur yang mengendap di dasar laut, danau, atau
rawa. Lapisan-lapisan endapan baru akan menutupi endapan lapisan yang lebih
tua dan menekan menjadi lapisan-lapisan batu yang saling berhimpitan yang
disebut strata (tunggal: stratum). Kemudian erosi mungkin mengikis lapisan
strata yang paling atas dan menyingkap strata yang lebih tua yang telah terkubur.
Fosil di dalam lapisan-lapisan itu menunjukkan suatu suksesi (urutan) organisme-
organisme yang telah menghuni bumi sepanjang masa. (Ristasa, 2013). Contoh
ini akan membawa kita kekeutamaan umum bukti fosil sebagai catatan sejarah
evolusi.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M & Lestari, U. 2014. Pemetaan Keragaman Genetik Berbasis Mikrosatellite dan
Diversitas Geografis Habitat Kerbau Lokal Indonesia dengan Gen Cytochomre B
sebagai Model Pengembangan Konservasi Kerbau Secara Ex Situ dan Upaya
Pembibitan Unggul. Laporan Hasil Penelitian Hibah Pascasarjana. Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Malang.
Ferry, D. (2019). Peningkatan Hasil Belajar dan Keaktifan Mahasiswa Melalui Strategi
Peta Konsep Pada Mata Kuliah Evolusi. Journal on Education, 1(4), 809-816.
Retrieved from http://www.jonedu.org/index.php/joe/article/view/249
Widodo,Prof.H.Drs; Lestari, Umie Dr; Amin, Mohamad Dr agr. 2003, Panduan Belajar
Evolusi, Jurusan Biologi, FPMIPA, Universitas Negeri Malang