Anda di halaman 1dari 11

BUKTI- BUKTI TERJADINYA EVOLUSI

Nurul Gustia
Mahasiswa Jurusan Tadris Biologi, Institut Agama Islam Negeri Kerinci
Email: nurulgustia2308@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui: Bukti-bukti terjadinya evolusi.


Evolusi telah melewati perjalanan yang panjang. Makalah membahas tentang
bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, dan bagaimana para ahli menjadikan
bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi. Bukti-bukti adanya proses evolusi dari
Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi,anatomi perbandingan,adanya
alat-alat tubuh yang tersisa,bukti biogeografi, perbandingan fisiologi ,embriologi
perbandingan,variasi antar individu dalam satu keturunan,perbandingan
genetik,petunjuk secara biokimia, dan bukti molekuler. dengan tujuan akhir ingin
mencari jawaban tentang fenomena alam. Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan
melalui fakta sebagai petunjuk.

Kata Kunci : bukti- bukti terjadinya evolusi, evolusi.

PENDAHULUAN

Kata evolusi mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua


sebab,mendengar evolusi maka kita akan,mengingat Charles Darwin. Evolusi
adalah salah satu cabang ilmu dalam biologi yang mempelajari perubahan sifat
populasi organisme di atas waktu. Dengan kata lain, populasi adalah unit evolusi.
Gen, individu, dan spesies juga berperan, tetapi itu adalah perubahan populasi
yang menjadi ciri evolusi. Konsep-konsep evolusi seharusnya disajikan secara
utuh dan hubungan antar konsep disajikan secara jelas. Faktanya, materi evolusi
dipandang bersifat abstrak sehingga sulit untuk dipahami (Feryy, 2019). Konsep
evolusi yang satu dengan yang lain disajikan terpisah-pisah. Konsep tidak
disajikan dari yang bersifat umum menuju khusus sehingga tidak terbentuk hirarki
konsep yang mudah dipahami. Evolusi biologi adalah perubahan dari waktu ke
waktu pada satu atau lebih sifat terwariskan yang dijumpai pada populasi
organisme. Evolusi hanya bisa terjadi bila ada variasi sifat yang diwariskan dalam
populasi. Sumber utama variasi adalah mutasi, rekombinasi genetik, dan aliran
gen (gene flow). Evolusi telah membentuk keanekaragaman makhluk hidup dari
nenek moyang yang sama. mendefinisikan evolusi sebagai keturunan dengan
modifikasi, istilah yang digunakan Darwin dalam menjelaskan bahwa dari
kejadian yang terjadi dibumi ini, banyak spesies keturunan dari spesies leluhur
yang dulu berbeda dari spesies masa kini. Evolusi juga bisa didefinisikan sebagai
perubahan komposisi genetik suatu populasi turun-temurun. Evolusi didorong
oleh 2 mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan variasi genetik. Seleksi alam
merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam
suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi
selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi
secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

PEMBAHASAN

Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat
melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita.
Walaupun dapat tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti
adanya evolusi tergantung dari interpretasi para pakar yang
bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya evolusi, yaitu :

1. Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi.


2. Anatomi perbandingan.
3. Adanya alat-alat tubuh yang tersisa.
4. Bukti biogeografi
5. Peristiwa domestikasi.
6. Perbandingan fisiologi.
7. Embriologi perbandingan.
8. Variasi antar individu dalam satu keturunan.
9. Perbandingan genetik.
10. Petunjuk secara biokimia.
11. Bukti molekuler.
Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan melalui fakta sebagai petunjuk. Ada
beberapa fakta yang dapat digunakan sebagai petunjuk evolusi, antara lain seperti
berikut.

A. Adanya Variasi Antara Individu dalam Satu Keturunan


Di dunia ini belum pernah ditemukan dua individu yang identik
sama, ibu dan anak memiliki perbedaan, bahkan anak kembar pun
memiliki suatu perbedaan. Begitu pula hal nya dengan individu dalam satu
spesies pun terdapat variasi. Misalnya, perbedaan warna, ukuran, berat,
kebiasaan, dan lain-lain. Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk
pada peristiwa genetic yang menyebabkan individu atau kelompok spesies
tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain ( Emayulia Dkk,
2013)
B. Perbandingan Anatomi
Organ-organ fungsional pada makhluk hidup dapat dibedakan
menjadi dua yaitu sebagai berikut.
• Homologi
Homologi adalah organ-organ yang dimana mempunyai fungsi
berbeda, tetapi mempunyai dasar yang sama (Pujianto,2012).
Perbandingan organ-organ secara homologi dapat Anda lihat pada
elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan manusia,
kucing, paus, kelelawar, dan semua mamalia lain, meskipun
tungkai tersebut mempunyai fungsi yang sangat berbeda. Yang
biasa dipakai petunjuk evolusi adalah homologi struktur
ekstrimitas anterior beberapa hewan vertebrata Contohnya pada
gambar dibawah ini.

Gambar 1. Homologi ekstremitas anterior beberapa binatang


vertebrata
• Analogi
Analogi adalah organ-organ tubuh yang mempunyai struktur yang
mempunyai struktur yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang
sama(Mukti dkk,2004). Analogi memiliki persamaan dalam fungsi,
namun berasal dari evolusi yang berbeda
Contohnya pada gambar dibawah

Gambar.2 perbedaan sayap


Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sayap- sayap yang di
gambar tidak memiliki kesamaan antara satu dengan yang lain,
tetapi melakukan fungsi yang sama yaitu untuk terbang.
C. Embriologi Perbandingan
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan
embrio. Perkembangan embrio menunjukan adanya kesamaan pada fase-
fase perkembangannya (Aryulina dkk,2004). perbandingan sekuen DNA
antar organisme dapat menjadi alat yang kuat untuk memahami proses dan
pola subtitusi nukleotida yang berpengaruh dalam penelusuran filogenetik
atau hubungan kekerabatan di antara organisme (Amin, dkk, 2015).
Teori rekapitulasi mengatakan bahwa perkembangan individu
merupakan ulangan dari perkembangan jenisnya. Teori rekapitulasi
dikemukakan oleh Stanley atas teori hacel. Filogeni adalah kajian
mengenai hubungan diantara kelompok-kelompok organisme yang
dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya ( Nuha dkk,
2016). Ontogeny adalah sejarah perkembangan organisme dari zigot
sampai dewasa. Dalam embriologi perbandingan terdapat hubungan
kekerabatan pada vetebrata. Makin banyak persamaan yang dimiliki
semakin dekat hubungannya.

Gambar 3. Embriologi Komparatif Beberapa hewan Vertebrata


Perkembangan embrio pada hewan vertebrata dijumpai kenyataan
bahwa perkembangan embrio dari zigot menujukkan struktur yang sama,
namun selanjutnya berkembang berbeda satu dengan yang lainnya
sehingga bentuk dewasanya mejadi sangat berbeda.
Keterangan:
1. Ikan
2. Salamander
3. Kura-kura darat
4. Ayam
5. Kelinci
6. Manusia
D. Petunjuk dari alat tubuh yang tersisa (vestigial)
Organ vestigial merupakan sisa-sisa historis dari struktur yang
memiliki fungsi penting pada leluhurnya,organ vestigial merupakan bukti
evolusi melalu seleksi alam. Pada morfologi beberapa hewan vertebrata
dan manusia dapat ditemukan adanya struktur vestigial, yaitu suatu bentuk
anatomi yang berkembang dan berfungsi sempurna dan akan tereduksi
(Widodo dkk, 2003).

Gambar4. Beberapa Struktur Sisa dari Manusia


Alat-alat sisa digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi, karena
dalam kenyataanya meskipun alat tersebut tidak lagi menunjukkan suatu
fungsi nyata tapi tetap dijumpai secara nyata dan jumlahnya boleh
dikatakan cukup banyak. Penganut faham evolusi melihat adanya
kelemahan dari penganut faham ciptaan khusus, bertolak dari alat-alat
tersisa yang tidak lagi ada gunanya itu. Adapun organ-organ sisa antara
lain: apendiks, selaput mata sebelah dalam, otot-otot penggerak telinga,
tulang ekor, gigi taring yang runcing, geraham ketiga, rambut didada,
mammae pada laki-laki, musculus piramidalis dan masih banyak lagi.
E. Petunjuk palaentologi
Charles Darwin yang menyatakan bahwa fosil adalah bukti
perkembangan makhluk hidup masa lampau, yang menujukkan suatu
perkembangan yang terus menerus secara evolutif. Perkembangan evolusi
kuda sering digunakan sebagai contoh perkembangan makhluk hidup dari
segi paleontologik. ( Ristasa, 2013 )
Palaentologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil.
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu. Sisa-sisa
tersebut dapat berupa tulang, cangkang, gigi, jejak kaki, maupun bagian-
bagian yang lain.
Mahasiswa biologi dari segi sins mengatakan bahwa asal usul
manusia itu berasal dari nenek moyang yang sama dengan kera yang
mengalami evolusi. Mahasiswa biologi mengetahui asal usul tersebut
berdasarkan ditemukannya fosil manusia. Fosil merupakan sisa – sisa
makhluk hidup yang telah membatu dalam kurun jutaan tahun yang lalu.
(Ferry Dkk, 2019). Fosil-fosil dipelajari oleh para ilmuwan untuk
dikaitkan dengan sejarah evolusi makhluk hidup. Jadi, fosil adalah bukti
terjadinya evolusi makhluk hidup.
contohnya pada fosil kuda yang terdapat pada gambar di bawah
Gambar5. Evolusi Kuda
Perkembangan kuda dimulai dari apa yang disebut Hyracotherium,
termasuk kelompok Eohippus, yang muncul dari Eocene awal di Amerika
Utara dan Eropa. Nenek moyang kuda ini hanya sekitar 11 inci, berleher
pendek dan mempunyai kaki depan yang berbeda dengan kaki belakang,
kaki depan jumlah jari kakinya empat dan kaki belakang jumlah jarinya
hanya tiga; jari keempat dan kelima masih ada tapi kecil sekali. Pada
oligocene muncul Mesohippus yang lebih besar daripada Eohippus, yakni
sekitar 24 inci. Kaki depan dan kaki belakang semua berjari 3. Pada
Miocene dijumpai adanya Parahippus dan Merychippus, yang pertama
adalah pemakan daun dan yang kemudian adalah pemakan rumput. Baru
pada Pleiocene muncul apa yang disebut Pliohippus yang jari sampingnya
sudah mereduksi. Pada akhir Pleiocene akhir sudah muncul nenek moyang
kuda yang berjari satu, yang menyebar ke seluruh dunia kecuali Australia.
Kalau diikuti uraian tersebut di atas seakan-akan perkembangan kuda
secara evolusi seperti garis lurus. Dalam kenyataannya perkembangan
tersebut bercabang-cabang. Sebagai contoh adalah pada Miocene selain
terdapat Parahippus dan Merychippus seperti disebut di atas, juga ada
Hypohippus, namun kemudian tidak berkembang dan akhirnya punah.

F. Biogeografi
Penyebaran geografis spesies (biogeagrafi) adalah hal yang
pertama kali memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-
pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat
indigenous (asli, tidak ditemukan di tempat lain) namunsangat erat
hubungan kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat atau di
pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertannyaan muncul. Kenapa dua pulau
denganlingkungan yang mirip di tempat yang berbeda di Bumi ini dihuni
bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat,
tetapi oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan
hewan pada daratan yang terdekat, dimana lingkunganya sering kali sangat
berbeda? Kenapa hewan tropis Amerika Selatan lebih dekat hubungannya
dengan spesies gurun Amerika Selatan dibangdingkan dengan spesies
daerah tropis afrika? Kenapa Australia merupakan tempat tinggal bagi
begitu banyak mamalia berkantung (marshupial) tetapi relative sedikit
hewan berplasenta (eutheria), binatang yang perkembangan embrionya
diselesaikan dalam uterus? Sebenarnya, bukan karena Australia tidak
ramah terhadap mamalia berplasenta, pada tahun terakhir ini, manusia
telah memasukan kelinci ke Australia, dan populasi kelinci meledak.
Hypothesis yang berlaku adalah bahwa pauna Australia yang unik itu
berkembang dipulau benua Australia dalam keadaan terisolasi dari tempat-
tempat dimana nenek moyang mamalia berplasenta hidup. Meskipun pula
biogeografi seperti itu tidak sesuai jika setiap orang membayangkan bahwa
spesies ditempatkan satu persatu dalam ingkungan yang sesuai, namun
pola tersebut masuk akal dalam konteks sejarah evolusi. Dalam pandangan
evolusi, kita menemukan spesies modern dimana mereka berada
karenamereka berkembang dari nenek moyan yang menempati dari daerah
itu. Tinjaulahlah Armadillo, mamalia berkulit keras yang hanya hidup di
amerika. Sudut pandang evolusi biogeografi meramalkan bahwa armadillo
modern adalah turunan yang termoifikasi dari spesies yang terlebih dahulu
menempati benua tersebut, dan bukti fosil menguatkan bahwa nenek
moyang seperti itu memang benar pernah ada.
Kajian mengenai fosil juga menjadi dasar bagi ide Darwin.
Sebagian besar fosil ditemukan dalam batuan sedimen (batuan endapan)
yang terbentuk dari pasir dan lumpur yang mengendap di dasar laut, danau, atau
rawa. Lapisan-lapisan endapan baru akan menutupi endapan lapisan yang lebih
tua dan menekan menjadi lapisan-lapisan batu yang saling berhimpitan yang
disebut strata (tunggal: stratum). Kemudian erosi mungkin mengikis lapisan
strata yang paling atas dan menyingkap strata yang lebih tua yang telah terkubur.
Fosil di dalam lapisan-lapisan itu menunjukkan suatu suksesi (urutan) organisme-
organisme yang telah menghuni bumi sepanjang masa. (Ristasa, 2013). Contoh
ini akan membawa kita kekeutamaan umum bukti fosil sebagai catatan sejarah
evolusi.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah,dkk.2004. Biologi SMA dan MA. Jakarta: Erlangga.

Amin, M & Lestari, U. 2014. Pemetaan Keragaman Genetik Berbasis Mikrosatellite dan
Diversitas Geografis Habitat Kerbau Lokal Indonesia dengan Gen Cytochomre B
sebagai Model Pengembangan Konservasi Kerbau Secara Ex Situ dan Upaya
Pembibitan Unggul. Laporan Hasil Penelitian Hibah Pascasarjana. Lembaga
Penelitian Universitas Negeri Malang.

Ferry, D. (2019). Peningkatan Hasil Belajar dan Keaktifan Mahasiswa Melalui Strategi
Peta Konsep Pada Mata Kuliah Evolusi. Journal on Education, 1(4), 809-816.
Retrieved from http://www.jonedu.org/index.php/joe/article/view/249

Ferry, D., Santosa, T., & Kamil, D. (2020). PENGETAHUAN MAHASISWA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI TENTANG TEORI ASAL
USUL MANUSIA. BIOEDUCA: Journal of Biologi Education, 1(1), 11-16.

Mukti, Cahyo, dkk.2004. Biologi. Cipta Pustaka


Ulin Nuha, Mohamad Amin, dkk.2016. PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS
PENELITIAN EVOLUSI DAN FILOGENETIK MOLEKULER UNTUK
MATAKULIAH EVOLUSI DI UNIVERSITAS JEMBER: jurnal Pendidikan,
1(9), 1791-1796.

Pujianto Sri.2012. Menjelajah Dunia Biologi. Solo: Platinum.

Ristasa Rusna.2013. Sejarah Perkembangan Teori Evolusi Makhluk Hidup. (


http://repository.ut.ac.id/4251/1/PEBI4204-M1), diakses pada 9 Juni 2020.

Sastria Emayulia, dkk.2013. Evolusi. Bandung: Alfabeta

Widodo,Prof.H.Drs; Lestari, Umie Dr; Amin, Mohamad Dr agr. 2003, Panduan Belajar
Evolusi, Jurusan Biologi, FPMIPA, Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai