Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METABOLISME (ANABOLISME DAN KATABOLISME)

DOSEN :

Drs Mades Fifendy, M. Biomed

Disusun oleh kelompok 1


1. ANNISA FITRIA RAHAYU (20231044)

2. AULIA RAHMADANI ARSYAD (20231046)

3. DARA PUSPA INDAH (20231050)

4. FATHIAH ZAHRA (20231054)

MATA KULIAH BIOLOGI UMUM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarga, para sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.

Makalah ini kami buat sebagai tugas mata kuliah Biologi Umum,dengan judul
makalah “Metabolisme (Anabolisme dan Katabolisme)”, yang kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu di makalah ini.

Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Semoga
makalah tentang Metabolisme (Anabolisme dan Katabolisme) ini bisa bermanfaat bagi kami
khususnya bagi para pembaca pada umumnya. Terima Kasih.

Padang, 27 September 2020

Penyusun

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

BAB II. PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri Makhluk Hidup

B. Mekanisme Fotosintesis Sebagai Salah Satu Proses Anabolisme

C. Mekanisme Respirasi Seluler Sebagai Salah Satu Proses Katabolisme

D. Peran Metabolisme Dalam Mendukung Fungsi Kehidupan

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Metabolisme merupakan keseluruhan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh


makhluk hidup. Pada metabolisme terjadi proses pembentukan atau penguraian zat di dalam
sel hidup yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses pembentukan zat terjadi
pada proses fotosintesis dan kemosintesis. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel
dan fermentasi sel.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dalam proses metabolisme ada dua proses
yaitu proses pembentukan dan penguraian. Proses pembentukan dalam metabolisme di sebut
juga proses anabolisme. Sedangkan proses penguraian disebut dengan proses katabolisme.
Kedua proses ini disebut juga sebagai arah lintasan dari proses metabolisme. Kedua arah
lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan
metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepatkan
oleh senyawa organik yang disebut sebagai enzim. Pada senyawa organik, penentu arah
reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.

Pada proses anabolisme, energi yang dibutuhkan lebih banyak sehingga reaksinya
dapat berlangsung cepat dan efisien serta memerlukan energi dalam bentuk energi panas.
Proses ini memerlukan energi yang lebih besar karena dalam proses anabolisme proses yang
terjadi lebih banyak dan prosesnya yang cepat dan efisien sehingga energi yang di perlukan
lebih besar. Reaksi seperti ini disebut juga reaksi endergonik atau reaksi endoterm.
Sedangkan dalam proses katabolisme energi yang di butuhkan lebih sedikit. Hal ini terjadi
dikarenakan pada reaksi katabolisme hanya menguraikan zat dan melepaskan energi. Jadi
energi yang diperlukan lebih sedikit. Suatu proses di mana terjadi pelepasan energi disebut
juga reaksi eskergonik atau reaksi eksoterm.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dijadikan fokus dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :

1) Apa ciri-ciri makhluk hidup ?


2) Bagaimana mekanisme fotosintesis sebagai salah satu proses anabolisme ?
3) Bagaimana mekanisme respirasi seluler sebagai salah satu proses katabolisme ?
4) Apa saja peran metabolisme dalam mendukung fungsi kehidupan ?
C. Tujuan Penelitian

Tujuan makalah antara lain sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri makhluk hidup.


2) Untuk mengetahui bagaimana mekanisme fotosintesis sebagai salah satu proses
anabolisme
3) Untuk mengetahui bagaimana mekanisme respirasi seluler sebagai salah satu proses
katabolisme
4) Untuk mengetahui apa saja peran metabolisme dalam mendukung fungsi kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri Makhluk Hidup

1.Bernapas (Respirasi)
Bernapas atau respirasi adalah suatu proses memasukkan oksigen ke dalam paru-paru dan
mengeluarkan gas zat-zat sisa. Sistem pernapasan pada manusia terjadi proses pertukaran
antara gas oksigen dan karbondioksida. Pada oksigen akan digunakan untuk proses
metabolisme tubuh dan menghasilkan energi.
Sisa-sisa pada metabolisme berupa gas karbondioksida selanjutnya akan dialirkan ke
paru-paru dan akan dikeluarkan melalui hidung. Lalu oksigen dialirkan ke seluruh
tubuh melalui media darah. Sedangkan pada karbondioksida dialirkan dari seluruh
tubuh menuju paru-paru.
Proses pernapasan tidak hanya terjadi pada manusia. Tumbuhan juga membutuhkan
udara untuk menghasilkan makanan dan hewan juga memerlukan udara seperti halnya
pada manusia. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu ciri – ciri
makhluk hidup adalah bernapas.
Sistem pernapasan pada setiap makhluk hidup berbeda – beda yang disesuaikan
dengan habitatnya dan jenis makhluk hidup tersebut. Sebagai contoh hewan yang
hidup di darat seperti kucing atau anjing bernapas menggunakan paru – paru.
Sedangkan pada hewan yang hidup di laut seperti berbagai jenis ikan bernapas
menggunakan insang.

2.Bergerak
Bergerak memiliki arti sebagai berpindahnya sebagian atau seluruh bagian tubuh
makhluk hidup karena adanya rangsangan internal atau pun eksternal. Berbagai
hewan seperti kuda dan lumba – lumba, kedua jenis hewan tersebut mampu bergerak
dari satu tempat ke tempat lainnya.
Walaupun sama – sama bergerak, tetapi setiap hewan memiliki cara bergeraknya
masing – masing. Cara bergerak pada kuda tentu berbeda dengan cara bergerak pada
lumba – lumba. Pada kuda berjalan dan berlari menggunakan kaki, sedangkan pada
lumba-lumba berenang menggunakan sirip dan ekornya.
Cara bergerak hewan lainnya juga berbeda seperti melata, terbang, melompat, dan
lain sebagainya. Alat gerak yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup juga bervariasi
tergantung pada habitat dan jenisnya. Maka dari itu dapat diartikan bahwa salah satu
ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak.
Semua organisme dapat bergerak, namun tidak seluruh benda yang bergerak
termasuk makhluk hidup. Karena untuk dikatakan sebagai makhluk hidup harus
memenuhi ciri-ciri makhluk hidup lainnya.
3.Membutuhkan Makanan atau Nutrisi
Ciri – ciri makhluk hidup selanjutnya adalah membutuhkan makanan atau nutrisi.
Ketika manusia merasa sangat lapar pasti ia akan berupaya untuk mencari makanan.
Begitu juga dengan hewan ketika membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Jika
Anda mempunyai hewan peliharaan tentu setiap hari Anda memberinya makanan.
Berbagai hewan yang hidup di alam bebas juga akan berusaha mencari makanan
sendiri agar bisa terus bertahan hidup. Berdasarkan jenis makanannya, hewan bisa
dibagi menjadi 3 golongan. Pertama, hewan karnivora ( memakan daging ). Kedua,
hewan herbivora (memakan tumbuh-tumbuhan). Ketiga, hewan omnivora ( memakan
daging dan tumbuhan ).
Pada tumbuhan juga membutuhkan makanan atau nutrisi untuk menunjang
kehidupannya. Pada tumbuhan dalam mendapatkan makanannya melakukan proses
fotosintesis. Dengan proses tersebut tumbuhan mampu menghasilkan makanan sendiri
dengan bantuan cahaya matahari.
Selain cahaya matahari, tumbuhan juga memerlukan air dan karbondioksida. Semua
makhluk hidup tentu membutuhkan makanan dan air. Makanan memiliki fungsi
untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti berbagai sel tubuh yang
rusak.
Sedangkan pada air memiliki fungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh.

4.Tumbuh dan Berkembang


Tumbuh adalah suatu proses ketika tubuh manusia semakin bertambah tinggi.
Perubahan bentuk pada tubuh terjadi akibat sel-sel dalam tubuh jumlahnya semakin
banyak, sehingga volume pada tubuh menjadi bertambah. Pertumbuhan memiliki sifat
irreversible, artinya ketika Anda bertambah tinggi maka tidak mungkin kembali
menjadi pendek.
Semua makhluk hidup tentu mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga
menjadi besar. Bayi yang masih kecil waktu baru lahir, lalu tumbuh menjadi remaja,
dan kemudian menjadi dewasa. Berbeda dengan tumbuh, berkembang merupakan
suatu proses perubahan menuju kedewasaan.
Sebagai contoh perkembangan pada katak. Pada awalnya telur katak menetas dan
berubah menjadi berudu, setelah itu berubah menjadi katak berekor, lalu menjadi
katak muda, dan pada tahap terakhir berubah menjadi katak dewasa.
Pertumbuhan yang terjadi pada manusia dan hewan memiliki sifat terbatas, artinya
hanya dapat tumbuh sampai usia tertentu dan setelah itu pertumbuhannya akan
terhenti. Sedangkan pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan biasanya tidak
memiliki batasan usia, maka dari itu tumbuhan akan selalu tumbuh seumur hidupnya.

5.Berkembang Biak (Reproduksi)


Berkembang biak atau reproduksi adalah suatu proses menghasilkan keturunan.
Semua makhluk hidup tentu tidak dapat hidup selamanya, maka dari itu demi
melestarikan jenisnya, setiap makhluk hidup dibekali kemampuan untuk melakukan
reproduksi sehingga memiliki keturunan.
Terdapat dua cara makhluk hidup untuk berkembang biak, yaitu ada yang secara
seksual atau generatif dan ada juga yang secara aseksual atau vegetatif.
Perkembangbiakan secara seksual atau generatif diawali dengan proses peleburan sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina. Contohnya adalah unggas (bertelur), mamalia (
melahirkan ), dan tumbuhan ( menghasilkan biji ).
Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual atau vegetatif tidak melalui tahap
peleburan dua jenis sel kelamin. Contohnya makhluk hidup dari kingdom protozoa
yaitu Amoeba. Makhluk tersebut berkembang biak dengan cara membelah diri.
Contoh lainnya adalah tumbuhan yang berkembang biak dengan cara stek, dicangkok,
tempel, dan merunduk.

6.Peka Terhadap Rangsangan (Iritabilitas)


Supaya dapat bertahan hidup, semua makhluk hidup harus dapat menghadapi
perubahan lingkungan. Sebagai contoh manusia secara spontan akan memejamkan
mata saat ada benda yang tiba-tiba mendekat ke arahnya. Contoh lainnya ketika ada
seekor lalat yang hinggap di belakang tubuh sapi, maka secara spontan sapi tersebut
akan mengibaskan ekornya.
Hewan dan manusia memiliki berbagai indera yang memiliki fungsi untuk
mengetahui adanya rangsangan. Pada manusia telah diberikan lima indra atau panca
indera oleh Tuhan yang Maha Esa. Manusia telah diberi mata untuk melihat, lidah
untuk merasa, hidung untuk mencium bau, telinga untuk mendengar, dan kulit untuk
meraba.
Pada tumbuhan juga peka terhadap rangsangan. Sebagai contoh gerakan tumbuhan
yang mendekat ke arah datangnya cahaya yang dikenal dengan nama fotonasti. Akibat
cahaya matahari pada bagian batang tumbuhan menjadi berbelok ke arah datangnya
matahari. Terdapat juga gerakan seismonasti yaitu daun putri malu yang akan tertutup
jika disentuh oleh tangan.

7.Melakukan Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Hal – hal yang memiliki keterkaitan dengan proses metabolisme adalah sistem
pernapasan dan ekskresi. Sistem pernapasan pada tumbuhan, gas karbon dioksida dan
air dipakai dalam proses kimia berupa fotosintesis.
Pada proses tersebut, air dan karbon dioksida melalui bantuan sinar matahari
mengalami suatu perubahan sehingga menjadi oksigen dan glukosa. Manusia dan
hewan juga melakukan suatu proses metabolisme agar dapat menghasilkan energi
yang berguna untuk melakukan reproduksi, pertumbuhan, perkembangan, dan
bergerak.
Pada proses metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme adalah suatu proses metabolisme yang mengubah beberapa
senyawa organik sederhana menjadi senyawa kompleks. Sebagai contoh adalah proses
fotosintesis pada tumbuhan hijau. Sedangkan katabolisme adalah suatu proses
penguraian senyawa kimia kompleks. Sebagai contoh penguraian pada zat gula
menjadi air dan CO2 pada manusia.
8.Mengeluarkan Zat-zat Sisa (Ekskresi)
Semua makhluk hidup tentu mengeluarkan zat – zat sisa yang dapat berbahaya dan
meracuni tubuhnya. Organ ekskresi pada manusia terdiri dari kulit, paru – paru, ginjal,
dan anus. Pada paru – paru mengeluarkan zat sisa yang berbentuk gas karbon dioksida
dan uap air.
Sedangkan pada kulit mengeluarkan zat sisa berbentuk keringat yang tersusun atas
air, urea, dan garam. Pada ginjal mengekskresikan zat sisa berupa urin yang tersusun
atas air, garam, dan urea. Sedangkan pada anus adalah bagian paling akhir dalam
sistem pencernaan yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan feses.
Pada hewan juga melakukan proses ekskresi dengan cara yang sama seperti
manusia. Pada tumbuhan juga mengeluarkan zat- zat sisa. Pengeluaran zat sisa yang
terjadi pada tumbuhan berupa gas oksigen dilakukan melalui bagian stomata dan
lentisel.

9.Menyesuaikan Diri Terhadap Lingkungannya (Adaptasi)


Adaptasi merupakan salah satu kemampuan makhluk hidup untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan agar mampu bertahan hidup di habitatnya.
Sebagai contoh adaptasi pada hewan adalah dengan adanya berbagai bentuk paruh
dan kaki pada burung yang berkaitan dengan jenis makanan dan tempat ia tinggal.
Sedangkan contoh adaptasi pada tumbuhan adalah terdapat berbagai macam bentuk
daun pada tumbuhan yang disesuaikan dengan tempat hidup masing – masing
tumbuhan tersebut. Dalam artian tumbuhan ada yang hidup di daerah lembap, berair,
dan ada juga di tempat yang kering. Adaptasi juga bisa berupa perilaku, seperti kuda
nil yang berendam di lumpur ketika sedang mengalami kepanasan.
Mengenal ciri ciri makhluk hidup tentu sangat penting dalam proses pembelajaran
untuk belajar salah satu ilmu dasar dalam mengenal ilmu pengetahuan alam. Dengan
penjelasan di atas, Anda tentu akan dengan mudah membedakan antara makhluk
hidup dan makhluk tidak hidup dengan mengamati karakteristiknya. Dengan begitu
Anda tidak akan mengalami kesalahan dalam mengenali makhluk hidup.

B. Mekanisme Fotosintesis Sebagai Salah Satu Proses Anabolisme

Pengertian Anabolisme pada proses fotosintesis adalah proses sintesis atau


pembentukan suatu senyawa organik yang tadinya sederhana berubah menjadi
senyawa yang kompleks atau disebut sebagai makromolekul kompleks.
Makromolekul yang dimaksud disini diantaranya adalah karbohidrat, asam nukleat
dan protein.

Hal inilah yang menyebabkan pada proses pembentukannya membutuhkan energi


bebas yaitu energi dari matahari sehingga disebut sebagai reaksi endergonik. Dapat
dikatakan secara singkat bahwa anabolisme ini merupakan kebalikan dari proses
katabolisme.
Meski anabolisme dan katabolisme ini terjadi independen, akan tetapi setiap langkah
dari proses anabolisme dan katabolisme dalam beberapa hal memiliki hubungan yang
sangat erat. Hal ini menyebabkan terbentuknya sesuatu yang baru sehingga
keterikatan tersebut sering disebut sebagai sistem ekologi enzimatik.

Dimana pada sistem ini terdapat suatu perubahan di salah satu bagian dari rangkaian
reksi metabolisme sehingga menimbulkan suatu efek riak yang terjadi pada jalur
anabolik ataupun katabolik. Efek riak merupakan cara yang digunakan oleh suatu sel
untuk menyeimbangkan penurunan ataupun peningkatan anabolisme dari suatu
molekul dengan cara menurunkan atau meningkatkan katabolisme.

Tahap Anabolisme
Berdasarkan tahapnya, tahapan anabolisme terdiri atas 3 tahapan utama yaitu:
1. Fiksasi – Merupakan tahap pengikatan CO2 yang dilakukan oleh Ribulosa
bifosfat (RuBO) yang diubah menjadi 3-fosfogliserat (PGA), dimana pada reaksi
perubahan tersebut dikatalis oleh RuBP karboksilase.
2. Reduksi – Merupakan tahapan yang menggunakan ATP untuk mereduksi PGA
untuk menghasilkan 1,3-bifosfogliserat (PAGP), dimana PAGP ini nantinya akan
menerima ion hidrogen serta elektron yang berasal dari NADPH2 dan akan
membentuk gliseraldehid-3-fosfat (PGAL)
3. Sintesis – Tahap ketiga adalah sintesis, yaitu dengan mensintesis setiap 10 PGAL
menjadi RuBP dan 2 PGAL yang akan berkondensasi menjadi glukosa.
Seperti yang telah kita singgung diawal pembahasan, bahwa anabolisme terjadi pada
proses fotosintesis. Proses fotosintesis dapat terjadi apabila tumbuhan tersebut
memiliki klorofil atau pigmen hijau. Sedangkan organ yang memiliki peran penting
dalam proses fotosintesis adalah kloroplas. Dimana kloroplas inilah yang
mengandung klorofil atau pigmen hijau tersebut. Adapun bagian dari klorofil adalah:
1. Grana – Merupakan lembaran dengan bentuk cakram yang membentuk suatu
tumpukan dan saling berhubungan yang memiliki fungsi sebagai penyerap cahaya
matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia.
2. Stroma – Merupakan bagian yang kosong yang berisi enzim dengan fungsi tugas
menangkap CO2 yang digunakan dalam proses fotosintesis.
3. Tilakoid – Merupakan saluran tangkai yang digunakan sebagai penghubung
antara granum/grana yang merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis pada
reaksi terang.

Jenis Klorofil
Jenis klorofil yang terdapat pada tumbuhan pada umumnya terbagi menjadi 2 macam,
yaitu klorofil A dan klorofil B. Dimana pada klorofil A terdapat 2 jenis fotosistem,
yaitu fotosistem I (P700) yang artinya dapat menyerap cahaya matahari yang panjang
gelombangnya 700 nm dan pada fotosistem ini dapat menyerap beberapa warna
seperti ungu, biru dan merah. Sedangkan pada fotosistem II (P680) merupakan
fotosistem yang dapat menyerap cahaya matahari yang panjang gelombangnya 68 nm,
dimana fotosistem ini biasanya akan bereaksi pada reaksi gelap fotosintesis dan dapat
menyerap cahaya berwarna biru keunguan dan merah.

Reaksi Fotosintesis
Secara umum, reaksi fotosintesis terbagi menjadi 2 macam, yaitu reaksi terang dan
reaksi gelap. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang 2 reaksi tersebut.
1. Reaksi Terang
Pada reaksi terang fotosintesis terjadi pada membran tilakoid, dimana didalamnya
terdapat pigmen klorofil a, klorofil b serta pigmen tambahan karoten. Seperti yang
telah kita ketahui sebelumnya pada pembahasan proses fotosinteis pada tumbuhan
bahwa reaksi terang ini tentunya membutuhkan energi dari cahaya matahari yang
nantinya cahaya tersebut akan diserap oleh membran tilakoid tadi dan menaikkan
elektron dari H2O. Elektron tersebut akan bergerak dari klorofil a ke sistem
transpor elektron dan akan menghasilkan ATP. Dalam reaksi terang ini setidaknya
ada 2 jalur berjalannya elektron, yakni jalur elektron siklik dan jalur elektron
nonsiklik.

a) Jalur Elektron Siklik


Jalur elektron siklik adalah jalur yang terjadi apabila kompleks pigmen
fotosistem I telah menyerap energi dari cahaya matahari. Di jalur ini, nantinya
elektron dengan energi tinggi (e-) akan meninggalkan pusat fotosistem I yang
akan ditangkap akseptor elektron lalu akan melewati suatu sistem transpor
elektron dan kembali lagi ke pusat fotosistem I. Pada jalur ini hanya akan
menghasilkan ATP saja.

b) Jalur Elektron Non Siklik


Jalur elektron non siklik merupakan jalur yang terjadi apabila kompleks
pigmen fotosistem II telah menyerap energi dari cahaya matahari. Kemudian
elektron dengan energi yang tinggi akan meninggalkan pusat reaksi (klorofil
a). Selanjutnya, fotosistem II tersebut akan mengambil elektron yang telah
dihasilkan dari proses penguraian air (fotolisis) dan nantinya akan
menghasilkan oksigen. Sama seperti pada jalur siklik, elektron yang
meninggalkan tersebut akan ditangkap oleh akseptor, akan tetapi tidak kembali
ke titik pusat, melainkan ditransfer ke sistem transpor elektron.
2. Reaksi Gelap
Seperti namanya, reaksi ini merupakan reaksi yang tidak membutuhkan cahaya
matahari. Jika reaksi terang terjadi pada membran tilakoid, maka pada reaksi
gelap ini terjadi didalam stroma kloroplas. Pada reaksi gelap ini menerapkan
siklus Calvin, yang mana pada siklus ini terjadi dalam 3 tahapan, yaitu tahap
fiksasi, tahap reduksi dan regenerasi.

a) Tahap Fiksasi
Pada tahap fiksasi ini setidaknya terjadi penambahan CO2 oleh RuBP
sehingga menghasilkan 3-fosfogliserat atau PGA. Pada tahap ini terdapat satu
katalis bernama enzim ribulose bifosfat karbpksilase atau Rubisco. Siklusnya
dapat dituliskan seperti ini:
CO2 + RuBP -> PGA

b) Tahap Reduksi
Pada tahap ini setidaknya membutuhkan ion H+ dan ATP yang didapatkan
dari NADPH2. 2 senyawa tersebut akan digunakan untuk mereduksi 3 PGA
menjadi 1,3-bifosfogliserat (PGAP) dan akan membentuk fosfogliseraldehid
(PGAL/G3P).

c) Tahap Regenerasi
Pada tahap ini setidaknya akan terjadi pembentukan RuBP lagi yang berasal
dari PGAL atau G3P hasil dari reduksi sebelumnya. Terbentuknya RuBP ini
kemudian menyebabkan proses penambatan CO2 akan berlangsung kembali.

C. Mekanisme Respirasi Seluler Sebagai Salah Satu Proses Katabolisme

Proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih


sederhana disebut dengan katabolisme. Proses ini menghasilkan energi yang dapat
digunakan oleh makhluk hidup sehingga disebut reaksi eksogernik. Tujuan utama
katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa
sumber. Proses pembongkaran ini dibedakan menjadi dua macam.yaitu sebagai
berikut :

1. Apabila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan memerlukan cukup oksigen


(aerob) disebut proses respirasi.
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)
Proses respirasi aerob mengubah energi kimia yang terkandung dalam sari makanan
(glukosa) menjadi energi kimia dalam bentuk ATP.
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H2O + CO2 + Energi, melalui tiga
tahap:
a) Glikolisis

Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat


menghasilkan NADH dan ATP. Glikolisis terjadi di sitosol. Dalam glikolisis, satu
molekul glukosa akan dihasilkan 2 asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Asam piruvat
selanjutnya memasuki tahap dekarboksilasi oksidatif di dalam mitokondria.

Glukosa + 2ADP + 2P + 2NAD → 2 asam piruvat + 2ATP + 2NADH


b) Dekarboksilasi Oksidatif atau Pembentukan Asetil Co-A
Pada tahap ini asam piruvat diubah menjadi asetil Co-A dengan menghasilkan
NADH dan melepaskan CO2. Pada organisme eukariotik, dekarboksilasi oksidatif
berlangsung dalam matriks mitokondria. Pada organisme prokariotik, tahap
berlangsung dalam sitosol (cairan sitoplasma)

2NAD+ 2NADH

2C3H4O3 + 2CoA 2C2H3O-CoA + 2CO2

c) Siklus Kreb
Siklus kreb berfungsi menghasilkan enrgi dan berbagai senyawa antara yang akan
digunakan untuk sintesis senyawa lain. Tahap ini berlangsung didalam matriks
mitokondria. Dari 2 asetil Co-A yang masuk siklus akan menghasilkan 4 CO 2, 2 ATP,
6 NADH, dan 2 FADH2.

d) Sistem Transpor Elektron


Setiap transpor elektron berfungsi mengoksidasi NADH dan FADH 2 dari tahap
sebelumnya. Tahap ini berlangsung dimembran dalam mitokondria. Elektron dan
nitrogen dari senyawa yang bergabung dalam NADH dan FADH2 dialirkan melalui
senyawa penerima elektron seperti NAD, FAD, koenzim, dan sitokrom. Oksigen
berfungsi sebagai penerima elektron terakhir pada proses tersebut. Selanjutnya,
oksigen bergabung dengan H+ membentuk H2O. Setiap perpindahan elektron yang
terjadi, energi yang terlepas dignakan untuk membentuk ATP.
Pembentukan ATP dalam sistem transpor elektron terjadi melalui reaksi
fosforilasi oksidatif. Oksidasi 1 NADH menghasilkan 3 ATP, oksidasi 1 FADH
menghasilkan 2 ATP.
Ada perbedaan antara jumlah ATP yang dihasilkan organisme eukariotik dan
prokriotik pada organisme eukariotik, oksidasi NADH dan FADH2 terjadi dalam
membran mitokondria. Namun, NADH hasil glikolisis dibentuk didalam sitosol.
Akibatnya, NADH tersebut harus dimasukkan kedalam mitokondria. Pemindahan
2NADH hasil glikolisis tersebut memerlukan 2 ATP. Dengan demikian, jumlah total
ATP yang dihasilkan sebanyak 36.
Pada organisme prokariotik tidak memilik mitokondria, sehingga tidak terjadi
pengurangan ATP untuk pemindahan NADH kedalam mitokondria. Jumlah total ATP
yang dihasilkan sebanyak 38.

2. Apabila pembongkaran suatu zat dalam dalam lingkungan tanpa memerlukan


oksigen (anaerob) disebut proses fermentasi. Reaksi-reaksi yang terjadi serta
organel yang berperan dalam respirasi anaerob sama seperti pada respirasi aerob.
Namun, dalam respirasi anaerob peran oksigen digantikan dengan zat lain, contoh
NO3 dan SO4. Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan oleh mikroorganisme
tertentu, misal bakteri. Respirasi anaerob merupakan reaksi fermentasi.
Fermentasi adalah proses penguraian karbohidrat menjadi senyawa lain tanpa
bantuan oksigen. Fermentasi terdiri dari 2 tahap, yaitu glikolisis dan pembentuka
NAD+. Pada proses ini asam piruvat hasil glikolisis tidak diubah menjadi asetil
Co-A tetapi direduksi menjadi senyawa lain dengan bantuan NADH. Contoh
fermentasi ialah, fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol.

Contoh Fermentasi : C6H12O6 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.


(glukosa) (etanol)

D. Peran Metabolisme Dalam Mendukung Fungsi Kehidupan


Pada penjelasan di atas sudah ada gambaran bukan bagaimana keberlangsungan hidup
tanpa metabolisme. Benar sekali, keberlangsungan hidup makhluk hidup sangat
tergantung dengan metabolisme mengingat proses ini menghasilkan energi yang dapat
digunakan untuk seluruh kegiatan.
Tak hanya itu, metabolisme juga memiliki fungsi lain yang tak kalah pentingnya bagi
tubuh, seperti :

1. Mengganti Sel yang Rusak


Pada proses metabolisme protein, akan terjadi perubahan dua buah senyawa yaitu
polimer dan monomer asam amino. Polimer sendiri merupakan protein yang
memiliki beragam fungsi seperti membentuk struktur sel dan mengganti sel yang
rusak, sehingga dengan proses metabolisme protein, kerusakan sel atau jaringan
pada tubuh dapat diatasi dengan cepat.

2. Respirasi Jaringan pada Tubuh


Fungsi ini bisa Anda dapatkan ketika proses metabolisme tubuh dalam kondisi
baik dan maksimal, serta asupan gizi yang dibutuhkan tubuh terpenuhi dengan
baik.

3. Pertumbuhan Jaringan Tubuh


Perlu Anda ketahui, hampir semua zat gizi yang masuk dalam tubuh makhluk
hidup memiliki satu fungsi yang sama yaitu untuk pertumbuhan jaringan tubuh.
Jadi ketika zat gizi dapat diubah menjadi energi, maka pertumbuhan jaringan juga
akan terjadi secara otomatis.

4. Penyusun Unit Pembangun Sel


Tak hanya berfungsi untuk mengganti sel yang rusak, namun metabolisme juga
berfungsi untuk menyusun unit pembangun sel, khususnya metabolisme protein.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Metabolisme merupakan keseluruhan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh


makhluk hidup. Pada metabolisme terjadi proses pembentukan atau penguraian zat di
dalam sel hidup yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses pembentukan
zat terjadi pada proses fotosintesis dan kemosintesis. Proses penguraian zat dapat
berupa respirasi sel dan fermentasi sel. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa
dalam proses metabolisme ada dua proses yaitu proses pembentukan dan penguraian.
Proses pembentukan dalam metabolisme di sebut juga proses anabolisme. Sedangkan
proses penguraian disebut dengan proses katabolisme.

B. SARAN
1. Kita sebagai makhluk hidup harus mengetahui apa saja ciri-ciri makhluk
hidup.
2. Kita harus mempelajari bagaimana proses metabolisme pada makhluk hidup.
3. Semua siswa dan mahasiswa bisa berpedoman atau menambah ilmu tentang
metabolisme dengan membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://made-blog.com/ciri-ciri-makhluk-hidup/

https://dosenbiologi.com/tumbuhan/pengertian-anabolisme

https://www.academia.edu/17307104/MAKALAH_METABOLISME_ANABOLISME

https://moondoggiesmusic.com/pengertian-metabolisme/#gsc.tab=0

Anda mungkin juga menyukai