DOSEN :
IPA
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarga, para sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini kami buat sebagai tugas mata kuliah Biologi Umum,dengan judul
makalah “Metabolisme (Anabolisme dan Katabolisme)”, yang kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu di makalah ini.
Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Semoga
makalah tentang Metabolisme (Anabolisme dan Katabolisme) ini bisa bermanfaat bagi kami
khususnya bagi para pembaca pada umumnya. Terima Kasih.
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dalam proses metabolisme ada dua proses
yaitu proses pembentukan dan penguraian. Proses pembentukan dalam metabolisme di sebut
juga proses anabolisme. Sedangkan proses penguraian disebut dengan proses katabolisme.
Kedua proses ini disebut juga sebagai arah lintasan dari proses metabolisme. Kedua arah
lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan
metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepatkan
oleh senyawa organik yang disebut sebagai enzim. Pada senyawa organik, penentu arah
reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada proses anabolisme, energi yang dibutuhkan lebih banyak sehingga reaksinya
dapat berlangsung cepat dan efisien serta memerlukan energi dalam bentuk energi panas.
Proses ini memerlukan energi yang lebih besar karena dalam proses anabolisme proses yang
terjadi lebih banyak dan prosesnya yang cepat dan efisien sehingga energi yang di perlukan
lebih besar. Reaksi seperti ini disebut juga reaksi endergonik atau reaksi endoterm.
Sedangkan dalam proses katabolisme energi yang di butuhkan lebih sedikit. Hal ini terjadi
dikarenakan pada reaksi katabolisme hanya menguraikan zat dan melepaskan energi. Jadi
energi yang diperlukan lebih sedikit. Suatu proses di mana terjadi pelepasan energi disebut
juga reaksi eskergonik atau reaksi eksoterm.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dijadikan fokus dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.Bernapas (Respirasi)
Bernapas atau respirasi adalah suatu proses memasukkan oksigen ke dalam paru-paru dan
mengeluarkan gas zat-zat sisa. Sistem pernapasan pada manusia terjadi proses pertukaran
antara gas oksigen dan karbondioksida. Pada oksigen akan digunakan untuk proses
metabolisme tubuh dan menghasilkan energi.
Sisa-sisa pada metabolisme berupa gas karbondioksida selanjutnya akan dialirkan ke
paru-paru dan akan dikeluarkan melalui hidung. Lalu oksigen dialirkan ke seluruh
tubuh melalui media darah. Sedangkan pada karbondioksida dialirkan dari seluruh
tubuh menuju paru-paru.
Proses pernapasan tidak hanya terjadi pada manusia. Tumbuhan juga membutuhkan
udara untuk menghasilkan makanan dan hewan juga memerlukan udara seperti halnya
pada manusia. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu ciri – ciri
makhluk hidup adalah bernapas.
Sistem pernapasan pada setiap makhluk hidup berbeda – beda yang disesuaikan
dengan habitatnya dan jenis makhluk hidup tersebut. Sebagai contoh hewan yang
hidup di darat seperti kucing atau anjing bernapas menggunakan paru – paru.
Sedangkan pada hewan yang hidup di laut seperti berbagai jenis ikan bernapas
menggunakan insang.
2.Bergerak
Bergerak memiliki arti sebagai berpindahnya sebagian atau seluruh bagian tubuh
makhluk hidup karena adanya rangsangan internal atau pun eksternal. Berbagai
hewan seperti kuda dan lumba – lumba, kedua jenis hewan tersebut mampu bergerak
dari satu tempat ke tempat lainnya.
Walaupun sama – sama bergerak, tetapi setiap hewan memiliki cara bergeraknya
masing – masing. Cara bergerak pada kuda tentu berbeda dengan cara bergerak pada
lumba – lumba. Pada kuda berjalan dan berlari menggunakan kaki, sedangkan pada
lumba-lumba berenang menggunakan sirip dan ekornya.
Cara bergerak hewan lainnya juga berbeda seperti melata, terbang, melompat, dan
lain sebagainya. Alat gerak yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup juga bervariasi
tergantung pada habitat dan jenisnya. Maka dari itu dapat diartikan bahwa salah satu
ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak.
Semua organisme dapat bergerak, namun tidak seluruh benda yang bergerak
termasuk makhluk hidup. Karena untuk dikatakan sebagai makhluk hidup harus
memenuhi ciri-ciri makhluk hidup lainnya.
3.Membutuhkan Makanan atau Nutrisi
Ciri – ciri makhluk hidup selanjutnya adalah membutuhkan makanan atau nutrisi.
Ketika manusia merasa sangat lapar pasti ia akan berupaya untuk mencari makanan.
Begitu juga dengan hewan ketika membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Jika
Anda mempunyai hewan peliharaan tentu setiap hari Anda memberinya makanan.
Berbagai hewan yang hidup di alam bebas juga akan berusaha mencari makanan
sendiri agar bisa terus bertahan hidup. Berdasarkan jenis makanannya, hewan bisa
dibagi menjadi 3 golongan. Pertama, hewan karnivora ( memakan daging ). Kedua,
hewan herbivora (memakan tumbuh-tumbuhan). Ketiga, hewan omnivora ( memakan
daging dan tumbuhan ).
Pada tumbuhan juga membutuhkan makanan atau nutrisi untuk menunjang
kehidupannya. Pada tumbuhan dalam mendapatkan makanannya melakukan proses
fotosintesis. Dengan proses tersebut tumbuhan mampu menghasilkan makanan sendiri
dengan bantuan cahaya matahari.
Selain cahaya matahari, tumbuhan juga memerlukan air dan karbondioksida. Semua
makhluk hidup tentu membutuhkan makanan dan air. Makanan memiliki fungsi
untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti berbagai sel tubuh yang
rusak.
Sedangkan pada air memiliki fungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh.
7.Melakukan Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Hal – hal yang memiliki keterkaitan dengan proses metabolisme adalah sistem
pernapasan dan ekskresi. Sistem pernapasan pada tumbuhan, gas karbon dioksida dan
air dipakai dalam proses kimia berupa fotosintesis.
Pada proses tersebut, air dan karbon dioksida melalui bantuan sinar matahari
mengalami suatu perubahan sehingga menjadi oksigen dan glukosa. Manusia dan
hewan juga melakukan suatu proses metabolisme agar dapat menghasilkan energi
yang berguna untuk melakukan reproduksi, pertumbuhan, perkembangan, dan
bergerak.
Pada proses metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme adalah suatu proses metabolisme yang mengubah beberapa
senyawa organik sederhana menjadi senyawa kompleks. Sebagai contoh adalah proses
fotosintesis pada tumbuhan hijau. Sedangkan katabolisme adalah suatu proses
penguraian senyawa kimia kompleks. Sebagai contoh penguraian pada zat gula
menjadi air dan CO2 pada manusia.
8.Mengeluarkan Zat-zat Sisa (Ekskresi)
Semua makhluk hidup tentu mengeluarkan zat – zat sisa yang dapat berbahaya dan
meracuni tubuhnya. Organ ekskresi pada manusia terdiri dari kulit, paru – paru, ginjal,
dan anus. Pada paru – paru mengeluarkan zat sisa yang berbentuk gas karbon dioksida
dan uap air.
Sedangkan pada kulit mengeluarkan zat sisa berbentuk keringat yang tersusun atas
air, urea, dan garam. Pada ginjal mengekskresikan zat sisa berupa urin yang tersusun
atas air, garam, dan urea. Sedangkan pada anus adalah bagian paling akhir dalam
sistem pencernaan yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan feses.
Pada hewan juga melakukan proses ekskresi dengan cara yang sama seperti
manusia. Pada tumbuhan juga mengeluarkan zat- zat sisa. Pengeluaran zat sisa yang
terjadi pada tumbuhan berupa gas oksigen dilakukan melalui bagian stomata dan
lentisel.
Dimana pada sistem ini terdapat suatu perubahan di salah satu bagian dari rangkaian
reksi metabolisme sehingga menimbulkan suatu efek riak yang terjadi pada jalur
anabolik ataupun katabolik. Efek riak merupakan cara yang digunakan oleh suatu sel
untuk menyeimbangkan penurunan ataupun peningkatan anabolisme dari suatu
molekul dengan cara menurunkan atau meningkatkan katabolisme.
Tahap Anabolisme
Berdasarkan tahapnya, tahapan anabolisme terdiri atas 3 tahapan utama yaitu:
1. Fiksasi – Merupakan tahap pengikatan CO2 yang dilakukan oleh Ribulosa
bifosfat (RuBO) yang diubah menjadi 3-fosfogliserat (PGA), dimana pada reaksi
perubahan tersebut dikatalis oleh RuBP karboksilase.
2. Reduksi – Merupakan tahapan yang menggunakan ATP untuk mereduksi PGA
untuk menghasilkan 1,3-bifosfogliserat (PAGP), dimana PAGP ini nantinya akan
menerima ion hidrogen serta elektron yang berasal dari NADPH2 dan akan
membentuk gliseraldehid-3-fosfat (PGAL)
3. Sintesis – Tahap ketiga adalah sintesis, yaitu dengan mensintesis setiap 10 PGAL
menjadi RuBP dan 2 PGAL yang akan berkondensasi menjadi glukosa.
Seperti yang telah kita singgung diawal pembahasan, bahwa anabolisme terjadi pada
proses fotosintesis. Proses fotosintesis dapat terjadi apabila tumbuhan tersebut
memiliki klorofil atau pigmen hijau. Sedangkan organ yang memiliki peran penting
dalam proses fotosintesis adalah kloroplas. Dimana kloroplas inilah yang
mengandung klorofil atau pigmen hijau tersebut. Adapun bagian dari klorofil adalah:
1. Grana – Merupakan lembaran dengan bentuk cakram yang membentuk suatu
tumpukan dan saling berhubungan yang memiliki fungsi sebagai penyerap cahaya
matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia.
2. Stroma – Merupakan bagian yang kosong yang berisi enzim dengan fungsi tugas
menangkap CO2 yang digunakan dalam proses fotosintesis.
3. Tilakoid – Merupakan saluran tangkai yang digunakan sebagai penghubung
antara granum/grana yang merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis pada
reaksi terang.
Jenis Klorofil
Jenis klorofil yang terdapat pada tumbuhan pada umumnya terbagi menjadi 2 macam,
yaitu klorofil A dan klorofil B. Dimana pada klorofil A terdapat 2 jenis fotosistem,
yaitu fotosistem I (P700) yang artinya dapat menyerap cahaya matahari yang panjang
gelombangnya 700 nm dan pada fotosistem ini dapat menyerap beberapa warna
seperti ungu, biru dan merah. Sedangkan pada fotosistem II (P680) merupakan
fotosistem yang dapat menyerap cahaya matahari yang panjang gelombangnya 68 nm,
dimana fotosistem ini biasanya akan bereaksi pada reaksi gelap fotosintesis dan dapat
menyerap cahaya berwarna biru keunguan dan merah.
Reaksi Fotosintesis
Secara umum, reaksi fotosintesis terbagi menjadi 2 macam, yaitu reaksi terang dan
reaksi gelap. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang 2 reaksi tersebut.
1. Reaksi Terang
Pada reaksi terang fotosintesis terjadi pada membran tilakoid, dimana didalamnya
terdapat pigmen klorofil a, klorofil b serta pigmen tambahan karoten. Seperti yang
telah kita ketahui sebelumnya pada pembahasan proses fotosinteis pada tumbuhan
bahwa reaksi terang ini tentunya membutuhkan energi dari cahaya matahari yang
nantinya cahaya tersebut akan diserap oleh membran tilakoid tadi dan menaikkan
elektron dari H2O. Elektron tersebut akan bergerak dari klorofil a ke sistem
transpor elektron dan akan menghasilkan ATP. Dalam reaksi terang ini setidaknya
ada 2 jalur berjalannya elektron, yakni jalur elektron siklik dan jalur elektron
nonsiklik.
a) Tahap Fiksasi
Pada tahap fiksasi ini setidaknya terjadi penambahan CO2 oleh RuBP
sehingga menghasilkan 3-fosfogliserat atau PGA. Pada tahap ini terdapat satu
katalis bernama enzim ribulose bifosfat karbpksilase atau Rubisco. Siklusnya
dapat dituliskan seperti ini:
CO2 + RuBP -> PGA
b) Tahap Reduksi
Pada tahap ini setidaknya membutuhkan ion H+ dan ATP yang didapatkan
dari NADPH2. 2 senyawa tersebut akan digunakan untuk mereduksi 3 PGA
menjadi 1,3-bifosfogliserat (PGAP) dan akan membentuk fosfogliseraldehid
(PGAL/G3P).
c) Tahap Regenerasi
Pada tahap ini setidaknya akan terjadi pembentukan RuBP lagi yang berasal
dari PGAL atau G3P hasil dari reduksi sebelumnya. Terbentuknya RuBP ini
kemudian menyebabkan proses penambatan CO2 akan berlangsung kembali.
2NAD+ 2NADH
c) Siklus Kreb
Siklus kreb berfungsi menghasilkan enrgi dan berbagai senyawa antara yang akan
digunakan untuk sintesis senyawa lain. Tahap ini berlangsung didalam matriks
mitokondria. Dari 2 asetil Co-A yang masuk siklus akan menghasilkan 4 CO 2, 2 ATP,
6 NADH, dan 2 FADH2.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Kita sebagai makhluk hidup harus mengetahui apa saja ciri-ciri makhluk
hidup.
2. Kita harus mempelajari bagaimana proses metabolisme pada makhluk hidup.
3. Semua siswa dan mahasiswa bisa berpedoman atau menambah ilmu tentang
metabolisme dengan membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://made-blog.com/ciri-ciri-makhluk-hidup/
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/pengertian-anabolisme
https://www.academia.edu/17307104/MAKALAH_METABOLISME_ANABOLISME
https://moondoggiesmusic.com/pengertian-metabolisme/#gsc.tab=0