Puji syukur kita ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita, sehingga tugas makalah biologi tentang “metabolisme” dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.Makalah ini juga sebagai tugas yang harus dikerjakan untuk sarana
pembelajaran bagi kami.
Makalah ini kami buat berdasarkan apa yang telah kami terima dan juga kami kutib
dari berbagi sumber baik dari buku maupu dari media elektronik.Semoga isi dari makalah ini
dapat berguna bagi kita dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa
saja yang ada dalam proses metabolism.
Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka dalam
pembuatan makalah ini masih banyak yang harus di koreksi dan jauh dari sempurna.Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat dianjurkan guna memperbaiki kesalahan dalam makalah
ini.Demikian, apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam isi makalah ini,penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 METABOLISME
Seperti yang telah dijelaskan dalam pendahuluan, setiap mahluk pasti melakukan proses
penguraian zat makanan dalam tubuhnya untuk melakukan aktivitas kehidupan. Proses – proses
tersebut berlangsung di dalam sel mahluk hidup.proses inilah yang sering disebut proses
metabolisme mahluk hidup.
Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di dalam sel
yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel mahluk
hidup. Proses yang ter jadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula berupa penguraian
zat menjadi zat – zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada proses
fotosintesis , kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat dapat
berupa respirasi sel dan fermentasi sel.
Metabolisme adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk
hidup mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa,
jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya sangat
kompleks. Di dalam proses ini mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa
kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.( Wirahadikusumah
M. 1985 ).
Hampir setiap reaksi yang berlangsung in vivo, di katalis oleh enzim. Bila kami
membayangkan suatu organism hidup sebagai suatu laboratorium kimia yang sangat istimewa,
maka enzim merupakan operator – operator yang terlatih, yang mampu membuat reaksi –
reaksi canggih dengan kecepatan terkendali dan hasil yang tinggi. ( Manitto, Paulo. 1992 ).
Metaboliame merupakan salah satu contoh yang paling umum dikenal untuk
menjelaskan tentang reaksi anabolisme dalam sel. Anabolisme adalah peristiwa perubahan
senyawa senyawa sederhana menjadi senawa kompleks. Nama lain dari anabolisme adalah
peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi misalnya energi cahaya
untuk fotosintesis dan energi untuk kemosimtesis.
Fotosintesis adalah proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) pada tumbuhan
berklorofil dari H2O dan CO2 dengan bantuan energi cahaya. Proses fotosintesis digambarkan
dalam reaksi kimia berikut.
Organela yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Perhatikan struktur kloroplas
berikut ini!
Struktur Kloroplas Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap. Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid. Pada reaksi ini terjadi
penangkapan enegri cahaya. Selanjutnya, energi tersebut diteruskan ke pusat reaksi (klorofil
a). Dari pusat reaksi, elektron dilepaskan melalui dua macam aliran yaitu aliran elektron siklik
dan elektron non siklik. 1. Jalur Elektron Siklik Elektron dilepaskan oleh fotosistem 1 (P700),
kemudian melalui sistem transpor elektron akan kembali ke fotosistem 1. Jalur ini
menghasilkan ATP. 2. Jalur Elektron Non Siklik Pada jalur ini terjadi fotolisis air dengan reaksi
berikut :
.
Fotosistem 2 (P680) akan mengambil elektron hasil fotolisis. Dari Fotosistem 2, elektron
diteruskan ke fotosistem 1 (P700) melalui sistem transpor elektron. Proses tersebut akan
membentuk ATP. Pada saat yang bersamaan, fotosistem 1 akan melepaskan elektron. Elektron
tersebut diteruskan ke sistem transpor elektron hingga akhirnya oleh NADP+ untuk
membentuk NADPH2. Jadi pada reaksi terang ini dihasilkan ATP dan NADPH2 yang akan
digunakan dalam reaksi gelap. Reaksi gelap atau siklus calvin terjadi di dalam stroma. Siklus
Calvin berlangsung dalam tiga tahap yaitu fiksasi, reduksi dan regenarsi (sintesis).
1. Fiksasi
Pada tahap fiksasi, terjadi pengikatan CO2 oleh Ribulosa bifosfat(RuBP) menjadi 3-
fosfogliserat (PGA). Reaksi ini dikatalis oleh oleh RuBP karboksilase.
2. Reduksi
Pada tahap reduksi, PGA menerima gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuk 1,3-
bifosfogliserat(PAGP). Selanjutnya, PAGP menerima ion hidrogen dan elektron dari NADPH2
sehingga terbentuk gliseraldehid-3-fosfat (PGAL)
3. Regenerasi (Sintesis)
Pada tahap regenerasi, setiap 10 PGAL akan membentuk RuBP dan 2 PGAL mengalami
kondensasi menjadi glukosa.
1. Reaksi terang :
Suatu reaaksi yang bergantung pada energi cahaya matahari. Pada reaksi ini terjadi
fotolisis air ( penguraian air dengan bantuan cahaya). Reaski ini terjadi di tilakoid/grana.
Pada reaksi ini fotofosforilasi dibagi atas 2 yaitu, fosforilasi siklik dan fosforilasi non
siklik.
2. Reaksi gelap :
Suatu reasksi yang tidak bergantung pada cahaya matahari . Pada reaksi gelap ini
merupakan lanjutan dari reaksi terang. Sumber energinya berasal dari reaksi terang.
Reaksi ini terjadi di stroma.
Reaksi fotosintesis merupakan reaksi yang sangat kompleks, namun dapat diringkas
sebagai berikut:
6𝐶𝑂2 + 6𝐻2 0 + energi cahaya 𝐶6 𝐻12 06 + 6𝑂2
Atau dalam bentuk reaksi yang lebih disederhanakan :
𝐶𝑂2 + 𝐻2 O 𝐶𝐻2 0 + 𝑂2
Oksigen yang dikeluarkan oleh sel tumbuhan sebagai hasil samping molekul air
diuraikan menjadi hydrogen (𝐻2 ) dan oksigen (𝑂2) dengan bantuan energi cahaya matahari.
Peristiwa ini disebut reaksi fotolisis ( reaksi terang )
Hasil akhir reaksi cahaya berupa :
a) Hydrogen dalam bentuk molekul 𝑁𝐴𝐷𝑃𝐻2
b) Karbondioksida
c) Energi ( dari cahaya ) dalam bentuk ATP untuk sintesis glukosa.
𝐻2 yang dilepaskan akan diikat oleh molekul NADP dan terbentuklah 𝑁𝐴𝐷𝑃𝐻2
sedangkan 𝑂2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi pengikatan
𝑐𝑜2 oleh 𝐻2 yang dibawa molekul NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut
reaksi fiksasi 𝐶𝑂2 (reaksi gelap). 𝑁𝐴𝐷𝑃𝐻2 akan bereaksi dengan 𝑐𝑜2 dalam bentuk 𝐻 + menjadi
𝐶𝐻2 O.
Langkah reaksinya adalah sebagai berikut :
Reaksi terang : 2𝐻2 O 2𝑁𝐴𝐷𝑃𝐻2 + 𝑂2
Reaksi gelap : 2NADP + 𝐻2 + CO + O + 𝐻2 + 𝑂2
Terdapat dua tahapan krebs yang penting untuk diketahui, pertama yaitu tahapan
persiapan dimana asam piruvat akan diubah menjadi Asetil ko-A melalui proses
dekarboksilasi oksidatif.
Kedua yaitu tahap dalam siklus yang mana akan berlangsung didalam matriks
mitrokondria.
1. Dekarboksilasi Oksidatif
Dalam siklus krebs terdapat delapan tahap yang reaksinya terjadi terus menerus dari
awal hingga akhir dan terjadi secara berulang,
Secara lengkap proses siklus ini terjadi sebagai berikut,
1. Pembentukan sitrat adalah proses awal yang terjadi dalam siklus krebss. Dimana terjadi
proses kondensasi asetil-KoA dengan oksaloasetat yang akan membentuk sitrat dengan
enzim sitrat sintase.
2. Sitrat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan diubah menjadi isositrat dengan
bantuan enzim akonitase.
3. Enzim dehidrogenasi isositrat mampu mengubah isositrat menjadi α-ketoglutarat
dengan bantuan NADH. Dalam proses reaksi ini juga terjadi pelepasan satu molekul
karbon dioksida.
4. Alfa-ketoglutarat mengalami proses oksidasi sehingga akan menghasilkan suksinil-
KoA . Selama oksidasi ini, NAD+ menerima elektron (reduksi) menjadi NADH + H+.
Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah alpha-ketoglutarat dehidrogenase.
5. Suksinil-KoA diubah menjadi suksinat. Energi yang dilepaskan digunakan untuk
mengubah guanosin difosfat (GDP) dan fosforilasi (Pi) menjadi guanosin trifosfat
(GTP). GTP ini kemudian dapat digunakan untuk membuat ATP.
6. Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan dioksidasi menjadi fumarat.
Ketika oksidasi inilah, FAD akan menerima elektron (reduksi) dan menjadi FADH2.
Enzim suksinat dehidrogenase mengkatalisis pemindahan dua hidrogen dari suksinat.
7. Selanjutnya adalah proses hidrasi, proses ini menyebabkan terjadinya penambahan
atom hidrogen pada ikatan karbon (C=C) sehingga akan menghasilkan produk berupa
malat
8. Malat kemudian dioksidasi untuk menghasilkan oksaloasetat dengan bantuan enzim
malat dehidrogenase. Oksaloasetat inilah yang akan menangkap asetil-KoA sehingga
siklus krebs dapat terus menerus terjadi. Hasil akhir dari tahap ini juga berupa NADH.
Hasil Siklus Krebs
Jumlah Energi (ATP) yang dihasilkan dalam slklus krebs adalah 12 ATP
3 NAD+ = 9 ATP
1 FAD = 2 ATP
1 ATP = 1 ATP
Secara garis besar, dapat kita simpulkan bahwa dari seluruh proses di atas, siklus krebs
bertujuan untuk mengubah Asetil-KoA dan H2O menjadi CO2 dan menghasilkan energi tinggi
berupa ATP, NADH dan FADH.
3. Transport Elektron
Transfer elektron atau transpor elektron merupakan proses produksi ATP (energi) dari
NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus
krebs. Transfer elektron terjadi di membran dalam mitokondria, yang dibantu oleh kelompok-
kelompok protein yang terdapat pada membran tersebut. Proses ini disebut juga dengan
fosforilasi oksidatif dan ditemukan pada tahun 1948 oleh Eugene Kennedy dan Albert
Lehninger.
Energi yang diperlukan untuk aktivitas setiap sel tubuh tersimpan dalam bentuk ATP
yang dihasilkan melalui respirasi aerob maupun respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan
proses pemecahan glukosa menghasilkan energi dengan adanya oksigen yang akan
menghasilkan sisa air dan karbondioksida. Sedangkan repirasi anaerob merupakan pemecahan
glukosa menghasilkan energi tanpa adanya oksigen dengan hasil akhir berupa asam laktat (pada
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dan alkohol (pada jamur bersel satu / yeast).
Energi yang dihasilkan dari respirasi aerob lebih banyak (36 / 38 ATP) dibandingkan
energi yang dihasilkan melalui respirasi anaerob (2 ATP). Oleh karena itu, tubuh selalu
mengutamakan terjadinya respirasi aerob dibandingkan anaerob. Respirasi aerob terjadi
melalui empat tahapan yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transfer
elektron.
Transfer elektron merupakan tahapan terakhir dari respirasi aerob yang nantinya akan
menghasilkan ATP dan H2O sebagai hasil akhirnya. Dalam transfer elektron, oksigen berperan
sebagai penerima elektron terakhir yang nantinya akan membentuk H2O yang akan dikeluarkan
dari sel.
Disebut dengan transfer elektron karena dalam prosesnya terjadi transfer elektron dari
satu protein ke protein yang lain. Elektron yang ditransfer berasal dari NADH dan FADH2 yang
telah terbentuk sebelumnya. Elektron akan ditransfer dari tingkat energi tinggi menuju tingkat
energi yang lebih rendah sehingga akan melepaskan energi yang akan digunakan untuk
membentuk ATP
Pada membran dalam mitokondria terdapat komplek protein I, komplek protein II,
ubiquinon (Q), komplek protein III, sitokrom c (cyt c), dan komplek protein IV. Elektron akan
ditransfer ke masing-masing protein tersebut untuk membentuk ATP. Sedangkan molekul
O2 akan berperan sebagai penerima elekron terakhir yang nantinya akan berubah menjadi
H2O. ATP akan dihasilkan oleh enzim ATP sintase melalui proses yang disebut kemiosmosis.
Tahapan transfer elektron adalah sebagai berikut.
NADH akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I. Peristiwa ini
membebaskan energi yang memicu dipompanya H+ dari matriks mitokondria menuju
ruang antar membran. NADH yang telah kehilangan elektron akan berubah menjadi
NAD+.
Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.
Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan memicu
dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.
Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga akan memicu
dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang kemudian berikatan
dengan 2 ion H+ membentuk H2O.
Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam protein tadi memicu
dipompanya 3 H+ keluar menuju ruang antar membran. H+ atau proton tersebut akan
kembali menuju matriks mitokondria melalui enzim yang disebut ATP sintase.
Lewatnya H+ pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut membentuk ATP secara
bersamaan. Karena terdapat 3 H+ yang masuk kembali ke dalam matriks, maka
terbentuklah 3 molekul ATP.
Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut dinamakan dengan
kemiosmosis.
Penjelasan di atas adalah proses transfer elektron yang berasal dari molekul
NADH. Bagaimana dengan elektron yang berasal dari FADH2 ?
FADH2 akan mentransfer elektronnya bukan kepada komplek protein I, namun pada
komplek protein II. Transfer pada komplak protein II tidak memicu dipompanya
H+ keluar menuju ruang antar membran. Setelah dari komplek protein II, elektron akan
ditangkap oleh ubiquinon dan proses selanjutnya sama dengan transfer elektron dari
NADH. Jadi pada transfer elektron yang berasal dari FADH2 , hanya terjadi 2 kali
pemompaan H+ keluar menuju ruang antar mebran. Oleh sebab itu dalam proses
kemiosmosis hanya terbentuk 2 molekul ATP saja.
Disinilah akhir dari respirasi aerob molekul glukosa. Respirasi ini akan menghasilkan
energi sebanyak 36 / 38 ATP dengan hasil akhir berupa CO2 dan H2O yang akan
dikeluarkan dari tubuh sebagai zat sisa respirasi. Satu molekul glukosa dengan 6 atom
C, ketika mengalami respirasi aerob akan melepaskan 6 molekul CO2. Karbondioksida
tersebut dibebaskan pada tahap dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs.
4. Fermentasi
Fermentasi merupakan proses katabolisme senyawa organic tanpa
menggunakan oksigen ssesbagai kalanjutan proses glikolisis. Dengan adanya oksigen
dalam tubuh baik tumbuhan maupun manusia melakukan pembongkaran zat untuk
memperoleh energi dalam keadaan anaerob, yang disebut dengan fermentasi
fermentasi ini dineri nama sesuai dengan jenis senyawa akhir yang dihasilkan
berdasarkan senyawa atau jenis zat yang dihasilkan, fermentasi dibedakan atas
fermentasi asam laktat, fermentasi alcohol, fermerntasi asam cuka dsbb.
1. Fermentasi Asam Laktat.
fermentasi asam laktat yaitu, fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam
laktat (asam susu). Peristiwa ini dapat terjadi di oto dalam kondisi anaerob.
Reaksinya :
C6H12O6 –> 2CH3CH(OH)COOH + 2ATP
Prosesnya :
a. Glukosa asam piruvat ( proses Glikolisis)
𝐶6 𝐻12 𝑂6 2𝐶2 𝐻3 OCOOH + Energi
b. Dehidrogenesi asam piruvat akan terbentuk asam laktat
Reaksi:
aerob
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH ———————————————> 2
CH3COOH + H2O + 116 kal
(glukosa) bakteri asam cuka asam cuka
Fermentasi asam cuka ini berjalan aerob karena menghasilkan H2O ( Air )
Tetap disebut Fermenasi meskipun Aerob karena bahannya Alkohol senyawa
produk dari fermentasi
maka jika ada Bir terbuka diatas meja lama kelamaan rasa Bir jadi asem karena
alkohol
diteruskan dirubah oleh Acetobacter Acet jadi cuka dalam keadaan aerob
3.1 KESIMPULAN
Dari materi tentang metabolism yang telah diuraikan di atas, maka dapat ai ambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Metabolisme merupakan suatu proses dimana terjadi pembentukan atau penguraian zat di
dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. Proses metabolisme sangat penting
bagi mahluk hidup, karena melalui proses ininlah mahluk hidup dapat memperoleh energi
untuk bergerak dan melakukan aktivitas kehidupan.
2. Dalam metabolisme terdapat dua proses yaitu proses pembentukan ( anabolisme ) dan proses
penguraian ( katabolisme ).
3. Anabolisme ialah proses metabolisme yang menyusun senyawa organik sedehana menjadi
senyawa kimia atau molekul kompleks. Dalam proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi
tersebut dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Proses anabolisme yang
memerlukan energi dalam bentuk energy cahaya disebut fotosintesis. Sedangkan proses
snsbolisme yang memerlukan energi kimia disebut kemosintesis.
4. Katabolisme ialah proses metabolisme yang melakukan pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang banyak mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuanya adalah membebaskan energi yang terkandung di
dalam senyawa sumber. Dalam proses katabolisme ada dua proses yaitu respirasi dan
fermentasi. Respirasi ialah proses pembomgkaran suatu zat yang membutuhkan oksigen yang
cukup ( aerob ). Sedangkan fermentasi ialah proses katabolisme yang di lingkunganya tidak
terdapat oksigen atau kangdungan oksigen kurang memadai ( anaerob ).
Manitto, Paulo. 1992. Biosintesis Produk Alami. Semarang: IKIP Semarang Press.
Wirahadikusumah, M. 1985. Biokimia: Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan
Lipid. Bandung: ITB Bandung.
Kimball. W. John. 1983. Biologi. Jakarta: Erlangga.
http://yudhim.blogspot.com/2008/01/katabolisme.html. diakses tanggal : 27 -12-2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Anabolisme. diakses tanggal : 27-12-2010
2 komentar:
1.
Balas
Balasan
Balas
2.
Metabolisme merupakan suatu proses dimana terjadi pembentukan atau penguraian zat di
dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. Proses metabolisme sangat
penting bagi mahluk hidup, karena melalui proses ininlah mahluk hidup dapat memperoleh
energi untuk bergerak dan melakukan aktivitas kehidupan.
Balas
Balasan
Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2011 (1)
o ▼ Desember (1)
makalah metabolisme
Mengenai Saya
agus p3b3
Lihat profil lengkapku