Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 11

ELEKTRONIKA DASAR 2
“PENGUAT OPERASIONAL (OP-AMP) DAN APLIKASI”

NAMA : RIRIN FADHILLA


NIM : 19033128
PRODI : PENDIDIKIAN FISIKA
DOSEN : Drs. HUFRI M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. Rangkaian Integrator dan Diferensiator Aktif
Rangkaian integrator dan diferensiator aktif merupakan rangkaian pembentuk
gelombang.
1. Rangkaian Integrator Aktif
Pada rangkaian integrator antara teganngan sumber dengan terminal membalik dari
op-amp dihubungkan dengan tahanan, antara terminal membalik dengan keluaran dipasang
kapasitor sedangkan terminal tak membalik dihubungkan ke ground seperti pada Gambar
berikut ini :

Gambar : Rangkaian Integrator RC Aktif

Gambar di atas menunjukkan dua model rangkaian integrator aktif. Penambahan


tahanan R2 = 1 MΩ paralel dengan kapasitor dimaksudkan untuk menghasilkan tegangan
keluaran yang lebih bagus lagi, sedangkan penambahan tahanan R3 agar rangkaian lebih
stabil karena semakin meniadakan arus yang mengalir kedalam op-amp.
Pada bagian loop masukan arus mengalir dari tegangan sumber ke tahanan R. Besarnya
arus yang mengalir pada tahanan R dapat ditentukan melalui persamaan :

Melalui persamaan tegangan dapat pula ditentukan arus yang mengalir pada
kapasitor yang diberikan dalam bentuk persamaan :

Secara umum arus dari sumber mengalir ketahanan R dan terpecah menjadi dua yaitu
kekapasitor dan keterminal membalik dari op-amp. Karena impedansi masukan dari op-amp
sangat besar sehingga dapat dianggap tidak ada arus yang mengalir pada op-amp.
Berdasarkan hukum Kirchoff I dengan mengabaikan arus yang mengalir pada op-amp didapat
persamaan arus I1 = I2. Persamaan yang menghubungkan antara bagian keluaran dengan
bagian masukan diberikan seperti :

Tegangan keluaran dari rangkaian integrator secara umum dapat diekspresikan dalam
bentuk persamaan :
Pada persamaan terlihat tegangan keluaran merupakan integral dari tegangan
masukan. Karena rangkaian berfungsi mengintegralkan tegangan masukan sehingga dikenal
dengan rangkaian integrator. Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa tegangan
keluaran berlawanan fase 180 dengan tegangan masukan. Pada rangkaian integarator
o

tegangan masukan berupa gelombang persegi dan pada keluaran dihasilkan gelombang segi
tiga sehingga rangkaian ini dapat digunakan untuk mengkonversi gelombang persegi ke segi
tiga. Dengan melakukan analisis terhadap tegangan lereng yang dihasilkan didapatkan
tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang segitiga dalam bentuk :

Ternyata tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang segitiga ditentukan


oleh beberapa faktor yaitu : tegangan puncak ke puncak dari gelombang persegi, frekuensi
dari sumber dan nilai tahanan dan kapasitansi dari kapasitor yang digunakan.

Sinyal Masukan dan Keluaran Pada Rangkaian Integrator RC Aktif


Seperti namanya, Op-amp Integrator adalah rangkaian penguat operasional yang
melakukan operasi matematika dari Integrasi , yaitu kita dapat menyebabkan output untuk
menanggapi perubahan tegangan input dari waktu ke waktu, sebagai integrator op-amp
menghasilkan tegangan output yang sebanding dengan integral dari tegangan input .Dalam
kata lain besarnya sinyal output ditentukan oleh lamanya waktu tegangan hadir pada input
sebagai arus melalui umpan balik atau dibuang kapasitor sebagai umpan balik negatif yang
diperlukan terjadi melalui kapasitor.
Pada titik ini kapasitor bertindak sebagai rangkaian terbuka, memblokir setiap aliran
yang lebih dari arus DC. Rasio umpan balik kapasitor untuk masukan resistor ( Xc / Rin ) kini
tak terbatas menghasilkan keuntungan yang tak terbatas. Hasil keuntungan ini tinggi (mirip
dengan op-amp gain loop terbuka), adalah bahwa output dari penguat masuk ke saturasi
seperti yang ditunjukkan di bawah ini. (Saturasi terjadi ketika tegangan keluaran dari penguat
ayunan besar-besaran untuk satu rel suplai tegangan atau yang lain dengan sedikit atau tidak
ada kontrol di antara).

Tingkat di mana output meningkat tegangan (laju perubahan) ditentukan oleh nilai
resistor dan kapasitor, " waktu RC konstan ". Dengan mengubah ini RC nilai konstanta
waktu, baik dengan mengubah nilai kapasitor, C atau Resistor tersebut, R , waktu di mana
dibutuhkan tegangan output untuk mencapai kejenuhan juga dapat diubah misalnya.
Jika kita menerapkan sinyal input terus berubah seperti gelombang persegi ke input dari
sebuah Integrator Amplifier maka kapasitor akan mengisi dan debit dalam menanggapi
perubahan dalam sinyal input. Hal ini menyebabkan sinyal output adalah bahwa dari bentuk
gelombang gigi gergaji yang frekuensi tergantung pada RC waktu yang konstan dari
kombinasi resistor / kapasitor. Jenis sirkuit ini juga dikenal sebagai Generator Ramp dan
fungsi transfer diberikan di bawah ini.

Op-amp Integrator Ramp Generator

Rangkaian Aplikasi Integrator Aktif

Batas frekuensi untuk rangkaian integrator dengan penambahan tahan feedback


seperti pada gambar di atas dimana perhitungan nilai Rf berkaitan dengan komponen lainya
yaitu fa < fb dimana rumus fb sebagai berikut:

2. Rangkaian Differensiator Aktif


Berbeda dengan rangkaian integrator pada rangkaian diferensiator antara sumber
dengan terminal membalik dipasang kapasitor dan antara terminal membalik dengan keluaran
dipasang tahanan seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar : Rangkaian Diferensiator RC Aktif


Dari persamaan tegangan pada loop masukan dapat ditentukan arus yang mengalir pada
kapasitor. Sementara itu arus yang mengalir pada tahanan ditentukan dari persamaan
tegangan pada loop keluaran. Besarnya arus yang mengalir melewati kapasitor dan tahanan
masing-masing dapat dituliskan seperti :

Berhubung impedansi masukan dari op-amp sangat besar sehingga semua arus
mengalir pada kapasitor. Tegangan keluaran dalam waktu t detik dari rangkaian differensiator
dapat ditentukan dari persamaan berikut :

Pada persamaan (7) dapat diperhatikan bahwa tegangan keluaran merupakan


diferensial dari tegangan masukan, sehingga rangkaiannya dikenal dengan rangkaian
differensiator. Penambahan tahanan R pada rangkaian dimaksudkan untuk membuat
1

impedansi masukan lebih besar sehingga tidak terjadi cacat pada keluaran.

Rangkaian Aplikasi Differensiator Dengan Op-Amp


Pada rangkaian aplikasi rangkaian differensiator op-amp ini ada sedikit perubahan
yaitu penambahan tahanan dan kapasitor yang fungsinya untuk menfilter sinyal masukan.
Seperti tampak pada gambar dibawah adalah rangkaian differensiator yang dimaksud.
Dengan demikian maka ada batasan input dari frekuensi yang masuk, batasan tersebut adalah.

sedangkan nilai frekuensi yang diakibatkan oleh R dan C adalah sebagai berikut :
F 1

Bila sinyal input melebihi frekuensi fa maka hasil output akan sama dengan hasil
input, alias fungsi rangkaian tersebut tidak lagi differensiator lagi tapi sebagai pelewat biasa.
Sedangkan untuk gambar dibawah biasanya digunakan untuk rangkaian aplikasi yang di
integrasikan dengan rangkaian lain. Syarat perhitungan nilai nilai R , C , R , C adalah sesuai
1 1 F F

dengan syarat sebagai berikut:

sehingga frekuensi input dilewatkan terlebih dahulu ke R , C , R , kemudian lewat ke


1 1 F

R , C , C bila frekuensinya melebihi fa.


1 1 F
Untuk menentukan nilai C dan R pada differensiator op-amp ini ditentukan dari fa
F F

dan fb dengan hubungan sebagai berikut :

Sinyal Output Rangkaian Differensiator Op-Amp

B. Rangkaian Filter Aktif Orde 1 dan Orde 2


1. Rangkaian Filter Aktif Orde 1
Suatu aplikasi yang popular dari op-amp adalah untuk membangun suatu filter aktif.
Filter sering juga disebut sebagai saringan atau tapis merupakan rangkaian yang dirancang
untuk meneruskan atau meredam isyarat sinusoidal dalam daerah frekuensi tertentu .
Berdasarkan sifatnya filter dapat dibagi dua yaitu filter pasif dan filter aktif. Filter RC pasif
terdiri dari tahanan dan kapasitor, sedangkan filter aktif RC terdiri dari komponen pasif
tahanan, kapasitor dan op-amp sebagai komponen aktif. Filter diguna kan dalam berbagai
aplikasi listrik dan elektronik dimana isyarat dengan frekuensi tertentu diredam atau
diloloskan.
Berdasarkan kegunaanya filter dapat dikelompokkan atas empat jenis yaitu : filter lolos
rendah, filter lolos tinggi, filter lolos pita, filter penolak pita. Bentuk penurunan tanggapan
amplitudo pada frekuensi tinggi terlihat pada rangkaian filter lolos rendah (low pass),
kenaikan tanggapan amplitudo pada frekuensi rendah terlihat pada rangkaian filter lolos
tinggi (high pass), pada rangkaian penolak pita dapat dilihat bentuk penurunan pada semua
frekuensi dan untuk filter lolos pita dapat dilihat bentuk penurunan tanggapan amplitudo
antara frekuensi batas bawah dan batas atas.

a. Filter Aktif Lolos Rendah dengan Gain Orde Pertama


Beberapa model dari rangkaian filter lolos rendah dengan gain dapat dikemukakan.
Salah-satu diantaranya dapat dikembangkan melalui rangkaian RC yang dihubungkan
dengan penguat tak membalik. Tegangan keluaran dari dari rangkaian RC dihubungkan
kebagian masukan penguat tak membalik seperti pada gambar berikut ini :
Gambar : Filter Aktif Lolos Rendah dengan Penguat tak Membalik

Pada gambar di atas terlihat antara kaki masukan membalik dari op-amp dengan
ground dipasang tahanan Ri sedangkan tahanan Rf dipasang antara terminal masukan
membalik dengan terminal keluaran. Tegangan keluaran dan penguatan dari penguat tak
membalik dapat ditentukan melalui teknik rangkaian pembagi tegangan. Untuk keseluruhan
dari rangkaian fungsi transfer kompleks didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan
keluaran kompleks dari penguat tak membalik terhadap tegangan masukan pada rangkaian
RC. Fungsi transfer kompleks diberikan dalam bentuk persamaan :

Amplitudo dari fungsi transfer dapat ditentukan dengan memisahkan fungsi transfer
kompleks kedalam bentuk real dan imaginer sehingga

Dalam satuan dB amplitudo dari fungsi transfer kompleks diberikan :

Besar dari fungsi transfer tergantung kepada frekuensi sumber yang diberikan. Apabila diplot
hubungan antara besar fungsi transfer dengan frekuensi sumber akan diperoleh tanggapan
amplitudo dari filter. Dengan adanya penambahan penguat tak membalik pada rangkaian RC
menyebabkan tegangan keluaran dari rangkaian RC akan diperkuat. Besarnya penguatan
tergantung kepada nilai tahanan R dan R yang diberikan.
i f

Model lain dari rangkaian filter aktif lolos rendah menggunakan op-amp dengan
masukan pada terminal membalik. Pada bagian masukan membalik dari op-amp dihubungkan
dengan sumber isyarat melalui tahanan Ri, sedangkan masukan tak membalik langsung
dihubungkan ke ground. Antara kaki masukan membalik dengan keluaran dipasang tahanan
yang tersusun secara paralel dengan kapasitor seperti pada gambar berikut ini :

Gambar : Filter Lolos Rendah dengan Masukan Membalik


Pada bagian masukan membalik dari op-amp dihubungkan dengan sumber isyarat
melalui tahanan Ri, sedangkan masukan tak membalik langsung dihubungkan ke ground.
Antara kaki masukan membalik dengan keluaran dipasang tahanan yang tersusun secara
paralel dengan kapasitor. Secara teoritis arus yang berasal dari sumber mengalir melalui
tahanan Ri terpecah menjadi dua yaitu tahanan R , kapasitor dan op-amp sesuai dengan
f

hukum kirchoff tentang arus. Berhubung impedansi pada masukan op-amp sangat besar
sehingga tidak ada arus yang mengalir melalui op-amp. Dengan menggunakan hukum
Kirchoff tentang arus dan persamaan tegangan pada loop masukan dan keluaran didapat
tegangan keluaran kompleks dari filter dalam bentuk :

Impedansi masukan Z dalam rangkaian adalah tahanan Ri sedangkan Z merupakan


1 2

penggabungan antara tahanan R dengan kapasitansi kapasitor yang tersusun secara paralel.
f

Dengan mengganti impedansi Z dan Z dalam bentuk tahanan dan kapasitansi akan diperoleh
1 2

fungsi transfer kompleks sebagai perbandingan antara tegangan keluaran dalam bentuk
kompleks terhadap tegangan masukan :

Dengan memisahkan bilangan kompleks kedalam bagian real dan imaginer pada
persamaan akan didapatkan amplitudo dari fungsi transfer kompleks seperti :

Dalam satuan dB amplitudo fungsi transfer kompleks dapat ditulis seperti :

Melalui persamaan (14) dapat dikemukakan bahwa amplitudo fungsi transfer yang dihasilkan
merupakan fungsi dari frekuensi sudut dan diperkuat dengan suatu faktor penguatan yang
tergantung kepada nilai tahanan R dan Ri.
f

b. Filter Aktif Lolos Tinggi Dengan Gain Orde Pertama


Filter aktif lolos tinggi terdiri dari rangkaian RC dan penguat tak membalik.
Tegangan keluaran dari rangkaian RC diambil pada tahanan. Tegangan keluaran dari
rangkaian RC merupakan tegangan masukan bagi penguat tak membalik seperti pada gambar
berikut ini :
Gambar : Filter Aktif Lolos Tinggi Menggunakan Penguat Tak Membalik

Tegangan keluaran dari rangkaian RC diperkuat dengan suatu penguatan yang tergantung
kepada nilai tahanan Ri dan Rf. Fungsi transfer kompleks untuk rangkaian filter aktif ini
diberikan dalam bentuk :

Amplitudo dari fungsi transfer kompleks dapat ditulis seperti :

Sedangkan dalam satuan dB amplitudo fungsi transfer diberikan dalam bentuk :

Dengan adanya penguatan dari penguat tak membalik dapat menyebabkan tegangan keluaran
lebih besar dari tegangan masukan, sehingga amplitudo dalam satuan dB dapat lebih besar
dari nol. Dengan kata lain dengan menggunakan rangkaian ini isyarat yang masuk
disamping difilter juga diperkuat.

2. Rangkaian Filter Aktif Orde 2


a. Filter Aktif Lolos Rendah Orde Kedua
Filter aktif lolos rendah orde kedua merupakan kombinasi dari dua filter lolos
rendah orde pertama yang dikenal dengan filter kaskade dua tahap. Pada keluaran dari filter
tahap pertama dihubungkan dengan bagian masukan dari filter tahap kedua. Suatu rangkaian
filter kaskade dua tahap menggunakan filter lolos rendah dengan masukan membalik
merupakan gabungan dari dua filter lolos rendah seperti terlihat pada Gambar berikut ini :
Gambar : Filter Aktif Lolos Rendah Orde Dua Dengan Penguat Tak Membalik

Tegangan keluaran dari filter filter lolos rendah tahap pertama merupakan masukan bagi filter
lolos rendah tahap kedua. Fungsi transfer kompleks dari masing-masing tahap diberikan
dalam bentuk :

Secara umum fungsi transfer kompleks dari gabungan kedua filter lolos rendah menggunakan
penguat tak membalik merupakan perkalian dari fungsi transfer kompleks tahap pertama dan
kedua sehingga dapat dituliskan seperti :

(20)
Dengan adanya dua frekuensi kutup memungkinkan terjadinya penurunan tanggapan
amplitudo semakin tajam.

b. Filter Aktif Lolos Pita


Filter aktif lolos pita atau band pass filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang
untuk hanya melewatkan isyarat dalam suatu pita frekuensi tertentu seraya menolak semua
isyarat diluar pita ini . Salah satu model rangkaian filter lolos pita dapat dirancang dengan
menghubungkan rangkaian filter aktif lolos tinggi dengan lolos rendah dengan gain maupun
tanpa gain seperti pada Gambar di bawah ini :
Gambar 8.7. Filter Aktif Lolos Pita Menggunakan Penguat Tak Membalik

Suatu filter lolos pita merupakan filter dua tahap dimana tahap pertama adalah filter
lolos tinggi dan tahap kedua filter lolos rendah, kombinasi operasi dari gabungan kedua filter
menimbulkan respon lolos pita.
Fungsi transfer kompleks dari filter aktif lolos tinggi dan lolos rendah masing-masing
dapat ditulis seperti :

Fungsi transfer kompleks total dari gabungan kedua filter ini merupakan perkalian dari
fungsi transfer kompleks filter lolos tinggi dengan filter lolos rendah.

Amplitudo dari fungsi transfer kompleks total dari gabungan kedua filter ini merupakan
perkalian dari fungsi transfer

dengan penguatan dari kedua tahap rangkaian

Melalui persamaan (24) amplitudo fungsi transfer tergantung kepada frekuensi potong
bawah dan atas serta frekuensi sumber isyarat. Tanggapan amplitudo dari rangkaian ini
diperkuat dengan faktor penguatan tegangan total Av . T

Anda mungkin juga menyukai