Anda di halaman 1dari 10

Pentingnya Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut

Terhadap Perilaku Anak


(The Importance of Dental and Oral Health Education on Children's Behavior)

Intan Zahroh1, Meilan Arsanti2


1
Mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sultan
Agung Semarang
2
Dosen Program Studi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Email: intanfkg2020@std.unissula.ac.id

ABSTRAK

Latar Belakang: Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan bisa dilakukan dengan memberikan
penyuluhan ataupun melalui demonstrasi secara langsung, program audio visual, atau melalui
sikat gigi massal yang terkendali. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut harus diberikan secara
berulang-ulang dengan metode yang menarik sehingga lebih mudah untuk mengambil
perhatian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak lebih baik dilakukan
sejak usia dini dengan bantuan orang yang lebih dewasa serta membentuk perilaku anak,
untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara siswa, guru, orang tua, ataupun saudara
kandung. Anak-anak biasanya meniru segala sesuatu yang dilihat dan dicontohkan kepadanya
baik dari tingkah laku orang dewasa maupun sebayanya. Oleh karena itu, pemberian contoh
hendaknya dilakukan dengan mencari dari kehidupan anak sehari-hari.

Kata Kunci: kesehatan gigi dan mulut, perilaku anak, pendidikan

PENDAHULUAN tindakan. Perilaku dapat mengalami suatu


perubahan yang relative menetap.
Perilaku merupakan aksi dan reaksi
Perubahan perilaku terjadi melalui suatu
terhadap perangsangan dari lingkungan,
proses pengalaman, latihan, dan belajar.
bisa berupa respon pasif atau tanpa
Belajar merupakan suatu kegiatan yang
tindakan, maupun respon aktif dengan

1
berproses dalam penyelenggaraan setiap kebersihan gigi dan mulut dengan cara
jenis dan jenjang pendidikan sehingga menyikat gigi. Usia sekolah merupakan
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan usia penting dalam pertumbuhan dan
sangat bergantung pada proses belajar perkembangan fisik anak. Periode ini juga
selama anak berada di lingkup sekolah disebut sebagai periode kritis karena pada
maupun rumah ataupun keluarga. masa ini anak mulai mengembangkan
Perubahan dan kemampuan untuk berubah kebiasaan yang biasanya cenderung
merupakan batasan dan makna yang menetap sampai dewasa. Salah satunya
terkandung dalam belajar. adalah kebiasaan menjaga kesehatan gigi
dan mulut. Pendidikan cara menyikat gigi
Proses belajar merupakan bagian
bagi anak-anak sebaiknya menggunakan
dari sebuah proses pendidikan. Dari proses
model dan dengan teknik sesederhana
pendidikan terjadi penambahan maupun
mungkin dan disampaikan dengan cara
pengurangan serta penyempurnaan pola
menarik serta atraktif tanpa mengurangi
perilaku, sehingga diperoleh hasil yang
isinya, misalnya demonstrasi secara
lebih baik. Pendidikan kesehatan gigi dan
langsung, program audio visual, atau
mulut merupakan suatu proses pendidikan
melalui sikat gigi massal yang terkendali.
yang timbul atas dasar kebutuhan
kesehatan gigi dan mulut yang memiliki
tujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi
PEMBAHASAN
dan mulut yang baik dan terhindar dari
segala penyakit mulut. Pendidikan dapat Perilaku Anak
disampaikan kepada anak melalui
Kesehatan gigi dan mulut sangat
demonstrasi langsung dengan model.
penting karena gigi dan gusi yang rusak
Pemberian pendidikan dan tidak terawat akan menyebabkan rasa
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sakit, gangguan pengunyahan dan dapat
sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Peran mengganggu kesehatan tubuh lain. Mulut
keluarga dan sekolah sangat diperlukan merupakan suatu tempat yang sangat ideal
pada proses pendidikan kesehatan gigi dan bagi perkembangan bakteri. Bila tidak
mulut agar anak terbiasa menjaga dibersihkan dan terjaga dengan sempurna,
kebersihan gigi dan mulutnya. Usia sisa makanan yang tersisa atau terselip
sekolah dasar merupakan waktu yang ideal bersama bakteri akan bertambah banyak
untuk melatih kemampuan motorik dan membentuk koloni yang disebut plak,
seorang anak, termasuk menjaga yaitu lapisan film tipis, lengket dan tidak

2
berwarna. Jika tidak segera dihilangkan mudah diperoleh oleh anak, sehingga
dengan menyikat gigi maka akan merusak peran seorang guru dan teman sebaya
email gigi dan akan menyebabkan gigi sangat besar.
berlubang.
Faktor-faktor lain yang dapat
Perilaku manusia sangat mempengaruhi perilaku seseorang yaitu
dipengaruhi oleh karakteristik baik dari pikiran dan perasaan, orang lain yang
individu maupun lingkungannya. Faktor sangat berarti, sumber daya, dan berbagai
lingkungan memiliki kekuatan yang lebih macam budaya. Pikiran dan perasaan
besar dalam menentukan perilaku individu. terbentuk oleh pengetahuan yang diperoleh
Kebiasaan terjadi dalam kehidupan dari pengalaman dan informasi,
seseorang tanpa adanya perasaan terpaksa kepercayaan kepada orang lain diajarkan
dan biasanya dilakukan sehari-hari. oleh orang tua dan orang yang dihormati
Perilaku setiap orang akan berbeda dengan dan diterima tanpa mencoba untuk
orang lain, namun perilaku dapat dibentuk membuktikan bahwa hal itu benar adanya,
sejak usia dini. Lingkungan rumah terdekat sikap mencerminkan kesenangan atau
seperti orang tua, saudara kandung, dan ketidaksenangan seseorang terhadap
pengasuh serta lingkungan sekolah sesuatu dan berasal dari pengalaman atau
merupakan pembentuk tingkah laku utama dari orang lain, nilai yang sebenarnya
pada anak. merupakan kepercayaan dan bakuan yang
dianut dan sangat penting. Perilaku dapat
Pengetahuan merupakan segala
ditumbuhkan pula oleh orang yang sangat
sesuatu yang diketahui dan terbentuk dari
berarti dalam hidup seseorang. Apabila
pengalaman yang berulang-ulang, yang
seseorang itu sangat berarti, maka orang
dapat menerangkan korelasi antara suatu
tersebut akan mendengarkan petuahnya
peristiwa dengan peristiwa lainnya.
dan akan berusaha untuk meneladani
Pengetahuan merupakan salah satu
sikapnya. Yang dimaksud sebagai orang
penentu dalam membentuk perilaku.
yang berarti misalnya orang tua, tokoh
Semakin besar usia anak maka peran
agama, pemimpin masyarakat, teman
pengetahuan akan semakin terlihat.
dekat, rekan kerja, orang yang
Pendidikan yang formal adalah tempat
berpengalaman dan memiliki keahlian
yang utama bagi seorang anak
khusus, dan orang yang rela membantu
meningkatkan pendidikan dan
ketika sedang kesusahan. Sedangkan untuk
pengetahuannya, para guru dan teman
sumber daya meliputi sarana, waktu,
sebaya adalah sumber informasi yang

3
tenaga pelayanan, dana, keterampilan, dan Proses pendidikan adalah proses
bahan. Budaya atau pola hidup merupakan transformasi atau perubahan kemampuan
kombinasi dari berbagai hal yang potensial anak menjadi kemampuan nyata
dibicarakan oleh seseorang. Perilaku untuk meningkatkan taraf hidup lahir dan
adalah salah satu dari budaya, sedangkan batin. Proses pendidikan terbentuk dari
budaya berpengaruh pada perilaku pada adanya perubahan perilaku karena proses
tiap individu. interaksi antara individu dengan
lingkungan dan terjadi melalui suatu
Usia anak merupakan masa untuk
proses. Perubahan yang diharapkan terjadi
meniru segala hal yang dilihat dan
dalam proses pendidikan bukan hanya
dicontohkan kepadanya baik tingkah laku
sekedar penambahan atau pengurangan
orang dewasa maupun sebayanya. Anak-
perilaku atau keterampilan, namun
anak belum dapat membedakan mana
perubahan struktur pola perilaku dan pola
perilaku yang baik dan buruk, mana segala
kepribadian menuju pola yang semakin
sesuatu yang dilarang dan diperbolehkan
sempurna. Perubahan kualitas tingkah laku
yang mana harus disertai dengan
secara implisit adalah kemampuan dan
penjelasan-penjelasan yang mudah
keterampilan siswa bertambah untuk
dipahami dari orang dewasa. Anak-anak
mengerjakan beraneka ragam tugas dan
lebih sering memperhatikan hal-hal yang
pekerjaan.
dilihatnya setiap hari, oleh karena itu,
pemberian contoh hendaknya dilakukan Proses pendidikan bergantung pada
dengan tindakan yang dekat dengan partisipasi yang diikuti oleh anak dan
kehidupan sehari-hari. diharapkan terjadi komunikasi dua arah.
Komunikasi dua arah memiliki keuntungan
di dalam pendidikan yaitu dapat
Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut memberikan suatu informasi baru yang
lebih bagi anak. Hasil akhir yang
Pendidikan kesehatan gigi adalah
diharapkan melalui proses pendidikan
suatu proses belajar yang tercipta karena
yaitu anak memiliki kemampuan dan
adanya kebutuhan kesehatan sehingga
keterampilan secara mandiri meningkatkan
dapat menimbulkan aktivitas perseorangan
taraf hidup lahir dan batin, serta
atau masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan perannya sebagai pribadi,
menghasilkan kesehatan yang baik.
anggota keluarga, seorang siswa, dan
makhluk Tuhan.

4
Pendidikan kesehatan gigi pada dan mulut merupakan pintu masuk bagi
anak yaitu suatu usaha yang secara bakteri dan kuman yang dapat
emosional akan menghilangkan rasa takut, mengganggu organ tubuh lainnya.
menumbuhkan rasa keinginan tahuan, mau
Kesehatan gigi dan mulut
mengamati, dan akhirnya secara fisik akan
merupakan bagian integral yang tidak
melakukan aktivitas sedemikian rupa
dapat dipisahkan oleh Kesehatan secara
sehingga baik untuk kesehatan pribadi.
umum. Kesehatan gigi dan mulut
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada
merupakan keadaan bebas dari penyakit
anak memiliki maksud dan tujuan yaitu
mulut dan wajah serta kanker tenggorokan,
memperkenalkan anak dengan dunia
infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi
kesehatan gigi serta segala persoalan
dan jaringan periodontal, dan gangguan
mengenai gigi, sehingga mampu
yang membatasi kapasitas seorang
memelihara kesehatan gigi, melatih
individu dalam mengunyah, tersenyum,
anggota badan anak sehingga mereka
menggigit, berbicara dan kesejahteraan
dapat membersihkan gigi sesuai dengan
psiko-sosial. Kesehatan gigi dan mulut
kemampuannya, dan mendapatkan
tidak hanya semata-mata mengenai gigi
kerjasama yang baik dari anak bila
saja, namun juga berhubungan dengan gusi
memerlukan perawatan pada giginya.
dan tulang pendukung serta jaringan lunak
Selain itu juga dapat meningkatkan
yang terdapat pada rongga mulut, lidah
kemampuan anak untuk menolong dirinya
dan bibir. Tiga kelompok utama penyakit
sendiri dalam bidang kesehatan khususnya
gigi dan mulut adalah karies, penyakit gusi
kesehatan gigi dan mulut, dapat berperan
(penyakit periodontal) dan kanker mulut.
aktif dalam upaya menunjang kesehatan
khususnya kesehatan gigi dan mulut, Pemeliharaan kesehatan gigi dan
merubah pola tingkah laku anak untuk mulut adalah salah satu upaya untuk
hidup sehat khususnya yang berkaitan meningkatkan Kesehatan. Salah satu faktor
dengan kesehatan gigi dan mulut, serta penyebab seseorang dapat mengabaikan
menunjang pembangunan kesehatan secara masalah kesehatan gigi dan mulutnya
umum. adalah kurangnya pengetahuan dan
kesadaran akan pentingnya pemeliharaan
Menurut World Health
gigi dan mulut.
Organization (2012) Kesehatan gigi dan
mulut merupakan hal yang sering Gigi dan mulut merupakan bagian
diabaikan oleh banyak orang, padahal gigi yang sangat penting dan harus selalu

5
dipertahankan kebersihannya, karena merupakan salah satu faktor penyebab
melalui organ ini berbagai kuman dan terpenting rongga mulut mejadi tidak
bakteri dapat masuk. Banyak organ-organ sehat, maka seorang pasien yang tidak
tubuh lainnya yang berada dalam mulut, tahu, akan menerima pengetahuan ini yang
seperti orofaring, kelenjar parotid, tonsil, baginya adalah merupakan suatu ide baru.
uvula, kelenjar sublingual, kelenjar
Fungsi yang kedua yaitu fungsi
submaksilaris, dan lidah. Mulut
keyakinan, individu telah membentuk
merupakan bagian yang penting dari tubuh
sikap positif atau negatif terhadap suatu
manusia dan mulut adalah cermin dari
informasi atau objek yang baru tersebut.
kesehatan gigi karena banyak penyakit
umum memiliki gejala-gejala yang dapat Fungsi ketiga yaitu fungsi
dilihat dari rongga mulut. Pada umumnya, penentuan, yang didalamnya individu
keadaan kebersihan mulut anak lebih bertindak aktif yang membawa ke suatu
buruk dan anak cenderung lebih banyak pemilihan perubahan yang mungkin
mengonsumsi makanan dan minuman yang diterima atau tidak diterima. Pada fungsi
menyebabkan karies dibandingkan dengan penentuan ini individu tersebut telah jauh
orang dewasa. mengetahui sehingga dapat mengambil
keputusan untuk mencegah plak sebanyak
mungkin dan menanyakannya kepada
Peran Perubahan Perilaku dalam dokter gigi bagaimana cara melakukan
Meningkatkan Kesehatan Gigi dan yang terbaik, atau mungkin juga
Mulut Anak memutuskan untuk tidak melakukan
apapun karena menganggap pembersihan
Proses perubahan perilaku berjalan
plak dan kesehatan mulut tidak begitu
melalui empat tahap yaitu fungsi yang
penting.
pertama adalah fungsi pengetahuan, yang
mana merupakan individu sudah mulai Fungsi keempat yaitu fungsi
mengenal mengenai informasi yang baru persetujuan, dimana individu sudah mau
serta belajar memahami suatu objek baru melaksanakan perilaku yang baru sesuai
tersebut, contohnya ketika dokter gigi dengan norma-norma kesehatan. Pada
menjelaskan kepada pasien bahwa pasien tahap ini individu sudah mencari informasi
tersebut dapat menghilangkan sendiri lebih lanjut untuk melengkapi apa yang
gejala yang diderita pada mulutnya, antara telah diputuskan dengan dorongan-
lain dengan pembersihan plak, karena plak dorongan baru dan dapat menarik kembali

6
keputusannya apabila semisal menerima permanen, karena pada usia ini merupakan
informasi bahwa pembersihan plak secara masa transisi pergantian gigi sulung ke
teliti tidak menolong. gigi permanen.

Perubahan perilaku memiliki ciri- Penyuluhan adalah suatu metode


ciri yang intensional, terjadi latihan yang yang sering digunakan di dalam
dilakukan dengan sengaja dan sadar, pendidikan kesehatan gigi dan mulut.
perubahan positif sehingga sesuai dengan Metode penyuluhan yang umum
yang diharapkan, efektif dapat membawa digunakan adalah metode didaktik (one
pengaruh dan makna, mempunyai arah dan way method) dan metode sokratik (two
tujuan, serta mencakup seluruh aspek way method). Pada metode didaktik,
perilaku yaitu pengetahuan, sikap, maupun pendidik cenderung aktif sedangkan siswa
keterampilan. sebagai sasaran pendidik tidak diberi
kesempatan mengemukakan pendapat.
Upaya untuk meningkatkan
Ceramah merupakan salah satu contoh
pengetahuan adalah dengan penyuluhan
yang menggunakan metode didaktik yang
kesehatan. Penyuluhan dengan berbagai
mana baik digunakan pada pendidikan
sasaran lebih ditekankan pada kelompok
kesehatan gigi dan mulut untuk anak-anak
rentan anak sekolah. Lingkungan sekolah
sekolah dasar.
merupakan perpanjangan tangan keluarga
dalam meletakkan dasar perilaku hidup Metode didaktik memiliki tujuan
sehat bagi anak sekolah. Disamping itu, yaitu pemberian pengetahuan sebanyak
jumlah populasi anak sekolah usia 6 mungkin. Keuntungannya adalah dapat
sampai 12 tahun mencapai 40% hingga diterima oleh siswa yang tidak mau
50% dari komunitas umum, sehingga membaca, mudah, serta murah. Ada pula
upaya penyuluhan kesehatan pada sasaran kerugiannya yaitu tidak memberi
anak sekolah merupakan prioritas pertama kesempatan kepada siswa atau
dan utama. pendengarnya untuk ikut berpartisipasi
serta kurang diketahui umpan baliknya,
Siswa Sekolah Dasar (SD)
karena ide hanya timbul dari satu orang
merupakan suatu kelompok sasaran yang
saja.
sangat strategis untuk penanggulangan
kesehatan gigi dan mulut. Usia 8 sampai Sedangkan, metode sokratik
12 tahun merupakan kelompok usia yang dilakukan dengan menggunakan
sangat kritis terhadap terjadinya karies gigi komunikasi dua arah antara siswa dengan

7
pendidik. Siswa dan pendengar yang lain digunakan oleh pendidik dalam
diberikan kesempatan dalam menyampaikan bahan-bahan
mengemukakan pendapat dan dua orang pembelajarannya. Alat bantu lebih sering
atau lebih dengan latar belakang yang disebut dengan alat peraga, karena
berbeda akan bekerja sama untuk saling memiliki fungsi untuk membantu
memberikan keterangan dan ikut serta memperagakan sesuatu di dalam proses
dalam menyatakan pendapat. Salah satu pendidikan. Alat peraga ini disusun
metode sokratik yang tepat digunakan berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan
pada pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang ada pada setiap siswa dapat diterima
pada anak adalah demonstrasi. Pada atau ditangkap melalui panca indera
metode demonstrasi materi pendidikannya manusia.
disajikan dengan memperlihatkan tata
Alat bantu dalam pendidikan
cara melakukan suatu tindakan atau
memiliki peran dalam meningkatkan
prosedur. Kemudian ditambah dengan
kemampuan belajar, memperkuat daya
memberikan penerangan-penerangan
ingat, mempermudah penghayatan, dan
secara lisan, gambar, dan ilustrasi.
memperbesar minat. Alat peraga yang
Metode demonstrasi memiliki dapat dipergunakan adalah alat peraga
tujuan untuk mengajarkan seseorang atau visual, alat peraga didengar (Audio), alat
siswa tentang bagaimana melakukan suatu peraga proyeksi, dan alat peraga langsung
tindakan atau menggunakan suatu produksi atau ilmiah. Alat peraga yang paling
yang baru. Memiliki keuntungan dapat efektif penggunaannya pada pendidikan
menjelaskan suatu prosedur secara visual adalah alat peraga langsung yaitu model.
sehingga memudahkan siswa untuk Model merupakan alat peraga langsung
mengerti dan dapat mencoba pengetahuan yang dapat dilihat dan diamati, berupa alat
yang diterimanya. Adapula kerugian yang sebenarnya ataupun dibuat tiruan
menggunakan metode ini yaitu diperlukan seperti aslinya. Anak atau siswa yang
alat-alat dan biaya yang cukup besar serta diberi pendidikan dapat langsung melihat,
memerlukan perencanaan yang memakan merasakan, dan juga menelitinya. Alat
waktu yang lama. peraga langsung ini sangat membantu para
siswa dalam mempelajari dan juga
Penggunaan alat bantu dalam
mengartikan suatu bahan pendidikan
merubah perilaku anak merupakan hal
sehingga para siswa kemungkinan lebih
yang sangat penting. Alat bantu
banyak belajar sesuatu ide yang baru.
pendidikan adalah alat-alat yang

8
Keberhasilan suatu proses sebaya, pengasuh dan anggota keluarga
pendidikan kesehatan dapat idukur melalui lain yang berada dalam lingkupnya.
beberapa indicator, contohnya seperti pada
Pemberian pendidikan kesehatan
keberhasilan proses pendidikan pada
gigi dan mulut kepada anak harus
umumnya yaitu pengetahuan peserta didik
diberikan secara berulang-ulang dan
terhadap materi pendidikan yang diberikan
menarik perhatian agar terbentuk perilaku
(knowledge). Pengetahuan merupakan
atau tingkah laku anak yang baik dan
hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah
sesuai dengan sebagaimana mestinya.
seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu.

Perilaku yang didasari oleh DAFTAR PUSTAKA


pengetahuan akan lebih tahan lama
1. Dharmayoga, C. A. 2021. “Gambaran
daripada perilaku yang tidak didasari oleh
Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi
pengetahuan. Indikator kedua yaitu sikap
dan Mulut Pada Ibu Hamil Sebelum
atau tanggapan anak maupun siswa
dan Sesudah Diberikan Penyuluhan di
terhadap materi-materi pendidikan yang
Kabupaten Bangli Tahun 2021.”
diberikan (attitude). Sikap adalah suatu
Karya Tulis Ilmiah.
reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau
2. Gejir I, N., I. G. A. A. Hartati., N. N.
objek. Kemudia untuk indikator ketiga
Sumerti., N. M. Martina. 2020.
merupakan praktek atau tindakan yang
“Perbedaan Pengetahuan Pemeliharaan
dilakukan oleh peserta didik yang
Kesehatan Gigi Sebelum Dan Sesudah
sehubungan dengan materi pendidikan
Diberikan Penyuluhan Pada Siswa
yang diberikan (practice).
Kelas III SDN 12 Sesetan Tahun
2020.” Jurnal Kesehatan Gigi, 7(2):
49-53.
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa 3. Herijulianti, E., Indriani, T. S., dan


pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada Artini, S. 2001. “Pendidikan
anak sangat penting diberikan sejak usia Kesehatan Gigi.” Jakarta: Penerbit
dini, diajarkan melalui kebiasaan sehari- Buku Kedokteran. EGC.
hari yang didapat melalui orang-orang
terdekat seperti orang tua, guru, teman

9
4. Nahak, M. M., T. Regina., N. N. Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi
Sumerti., A. A. A. Gede. 2020. Dan Mulut Para Siswa SMP No 2
“Tindakan Scaling Dan Penyuluhan Marga Kabupaten Tabanan 2018.”
Sebagai Upaya Meningkatkan Oral Jurnal Kesehatan Gigi, 1(10).
Hygiene Dan Tingkat Pengetahuan

5. Purwati, R., Bidjuni, H., dan Babakal,


A. 2014. “Pengaruh Penyuluhan 8. Sanjaya, A. A., dan Kadek., Y. K. A.
Kesehatan Terhadap Pengetahuan T. 2019. “Hubungan Pengetahuan
Perilaku Klien Hipertensi Di Dengan Kebersihan Gigi Dan Mulut
Puskesmas Bahu Manado.” Jurnal Siswa Kelas VII Di SMPN 3
Keperawatan UNSRAT, 2(2). Selemadeg Timur Tabanan Tahun
2018.” Jurnal Kesehatan Gigi, 6(2):
6. Putri, M. H., Herijulianti, E., dan 19-22.
Nurjanah, N. 2010. “Ilmu Pencegahan
Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan 9. Soekidjo, N. 2003. “Ilmu Kesehatan
Penyangga.” Jakarta: EGC. Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar).”
Edisi Ke-2. Jakarta: PT Rineka Cipta.
7. Sariningsih, E. 2012. “Merawat Gigi
Anak Sejak Usia Dini.” Jakarta:
Gramedia.

10

Anda mungkin juga menyukai