Disusun Oleh:
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunianyalah
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Labolatorium Medis “. Adapun maksud dan tujuan kami membuat makalah
ini untuk menyelesaikan tugas mata kuliah. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ranti
Nurwanti K,SKM selaku dosen pembimbing, beserta teman-teman mahasiswa yang sudah
memberikan kontribusi secara langsung atau tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
di dalam makalah ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun diharapkan untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membacanya serta dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk agama dan negara.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Kegagalan pada setiap proses atau aktifitas pekerjaan, dan saat kecelakaan kerja
seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian. Secara umum penyebab kecelakaan
di tempat kerja adalah sebagai berikut:
Kelelahan (fatigue)
Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai penyebab awalnya (pre-
cause) adalah kurangnya training
Karakteristik pekerjaan itu sendiri.
Perkembangan industri mempunyai korelasi dengan pekerja. Banyak industri yang
prosesnya berdampak negatif terhadap kesehatan dan keselamatan pekerjanya, seperti industri
bahan kimia, jasa konstruksi, nuklir, plastik, besi, baja dan masih banyak lagi. Sejalan dengan hal
ini, maka industri – industri yang berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan
kerjanya agar dapat menurunkan dampak tersebut. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga
mendorong industry yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang
aman bagi pekerjanya.
Penyusunan program, membuat prosedur, pencatatan dan mengawasi serta membuat
laporan penerapan di lapangan yang berkaitan dengan keselamatan kerja bagi para pekerja
semuanya merupakan kegiatan dari manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Tujuan dan sasaran sistem Manajemen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) adalah
terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah
dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Dunia usaha saat ini mulai disibukkan dengan adanya sejumlah persyaratan dalam
perdagangan global, yang tentu akan menambah beban bagi industri. Persyaratan tersebut
adalah kewajiban melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 pasal 87. Persyaratan ini sebenarnya
sebuah kewajiban biasa, bukan beban yang harus ditanggung setiap perusahaan.
Kewajiban karena seharusnya sudah diperhitungkan sebagai investasi perusahaan.
Dianggap sebagai beban karena belum seluruh perusahaan melakukannya.
Kemajuan teknologi kian berkembang pesat, namun di sisi lain turut menjadi
penyebab masalah pada keselamatan dan kesehatan kerja. Masalah ini harus sesegera
mungkin diatasi, karena cepat atau lambat dapat menurunkan kinerja dan produktivitas
suatu perusahaan baik pada sumber daya maupun elemen lainnya. Oleh karena itu sangat
penting bagi suatu perusahaan untuk menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. 05./1996.
Secara umum manfaat penerapan SMK3 di perusahaan dibagi kepada 4 point penting
yaitu :
1. Melindungi pekerja
Tujuan utama penerapan SMK3 adalah melindungi pekerja dari segala macam
bahaya kerja dan juga yang bisa menganggu kesehatan saat kerja. Dengan melindungi
pekerja dengan SMK3 maka perusahaan otomatis akan untung karena meningkatkan
produktivitas pekerja
Penerapan SMK3 tidak jauh beda dengan ISO dimana semua tindakan
terdokumentasi dengan baik, dengan adanya dokumen yang lengkap memudahkan
melakukan tindakan perbaikan jika ada alur kerja yang tidak sesuai.
2.3 Kebijakan dan Administrasi SMK3
Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja adalah rangkaian konsep dan asas
yang menjadi garis besar dan rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan/kepemimpinan
dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan
menjamin keutuhan serta kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat
makmur dan sejahtera.
Manajemen SDM sangat perperan penting untuk mengatur pengelolaan SDM dan
sumberdaya perusahaan agar memberikan hasil maksimal dan memiliki loyalitas tinggi.
Selain itu juga akan memiliki profesionalitas terbaik yang dapat diandalkan untuk
mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Sumber daya manusia yang bermutu semakin dibutuhkan setiap perusahan untuk
mencapai sasaran perusahaan. Semakin baik kualitas sumber daya manusia dalam
sebuah perusahaan maka daya saing perusahaan tersebut akan semakin baik. Perusahaan
harus melakukan program training untuk meningkatkan kehandalan karyawan,
kecerdasan dan integritasnya untuk perusahaan.
Training menjadi salah satu program penting yang harus dilakuka oleh setiap
karyawan yang baru pertama kali masuk ke dalam perusahaan. Program ini memegang
peranan penting sebagai faktor pendukung yang memegang peranan penting pada
berbagai sektor. Usaha ini juga akan menyiapkan karyawan untuk dapat praktik langsung
di lapangan, uji coba trobosan dan kerja sama dalam sebuah tim.
Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting dalam sebuah perusahaan, hal
ini terlihat karena sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk kemajuan perusahaan
tersebut. Bahkan sumber daya manusia menjadi salah satu penentu kefektifan organisasi
bisnis. Keberhasilan bisnis menjadi salah satu tujuan dari pengelolaan manajemen
sumber daya manusia.
Hal ini menjadi salah satu tuntutan penting yang harus dikuasai oleh seorang
manajer SDM, apalagi dengan perkembangan zaman dan pergerakan ekonomi, arus
informasi dan perkembangan iptek semakin pesat membuat kualitas SDM semakin
dibutuhkan dengan kualitas terbaik.
d. Melatih petugas
Komunikator yang baik akan selalu melakukan latihan-latihan yang teratur dan
terencana dengan baik.Organisasi dianjurkan untuk memberikan pelatihan bagi
komunikator. Komunikator perlu meningkatkan dan memperlancar kemampuan
berbahasa dan ketrampilan presentasinya
• Semakin besar tantangan atau risiko yang harus dihadapi, semakin tinggi tingkat
kemampuan atau ketrampilan yang dibutuhkan.
• Cara penanganan krisis disuatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan yang
lain.
• Krisis komunikasi dalam perusahaan dapat mempunyai pengaruh terhadap masa
depan produk maupun reputasi perusahaan.
• Penanganan Krisis Kominikasi
• Dua falsafah dalam krisis komunikasi
• Bersikap diam
• Katakan apa yang terjadi dan segera
Menurut para ahli public relation, menangani krisis komunikasi dengan
menjelaskan masalah dengan terbuka kepada publik dan karyawan, lalu mencari sumber
masalah dan berusaha mengendalikan.
1) Identifikasi keseluruhan operasi dan aktivitas yang terkait dengan risiko yang
diidentifikasikan.
2) Aktivitas tersebut harus dilakukan dalam kondisi yang ditetapkan, dengan:
a. Menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk mengakomodasi
perbedaan/deviasi kebijakan dan sasaran K3.
d. Menetapkan dan memelihara prosedur untuk desain tempat kerja, proses instalasi,
mesin-mesin, prosedur operasi dan organisasi kerja.
Pengendalian resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dalam proses rekayasa
harus dimulai sejak tahap perancangan dan perencanaan.
Pengadaan barang dan jasa yang melalui kontrak harus ditinjau ulang untuk
menjamin kemampuan perusahaan dalam memenuhi persyaratan K3 yang ditentukan.
3) Pembelian
Evaluasi sistem manajemen k3 merupakan salah satu pelaksanaan untuk meninjau secara
teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3 secara berkesinambungan dengan tujuan
meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem
manajemen keseluruhan yang memuat stuktur organisasi, perencanaan, pertanggungjawaban,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan,
perencanaan, pengkajian dan pemeliharaan kesehatan kerja dalam kerangka risiko yang terkait
dengan pekerjaan kerja terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
3.2 Saran
Semua perusahaan wajib menyediakan perlindungan bagi para pekerjanya. Agar pekerja
bisa tenang saat melakukan pekerjaannya dan selalu tenang di lindungi. Jika ada perusahaan
yang tidak memberikan izin kepada pekerjanya meminta izin di laporkan kepada peserta yang
terkait agar segera mengikuti tindak lanjuti. Karen pekerja adalah sesuatu yang sangat penting
dalam proses menjalankannya perusahaan.