Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Penelitian Siswa

2016

PEMANFAATAN KULIT BATANG POHON KELAPA


MENJADI OBAT KUMUR PEREDA SAKIT GIGI
[ Jurnal Penelitian Siswa SMA Negeri 3 Cilacap ]
Dona Fitria Nur Azizah
ABSTRAK
Kulit batang pohon kelapa kurang dimanfaatkan secara maksimal, padahal berdasarkan pengalaman empiris
keluarga kami, kulit batang pohon kelapa bermanfaat untuk meredakan sakit gigi. Tujuan dari penelitian
adalah mendapatkan deskripsi tentang pemanfaatan kulit batang pohon kelapa ( Cocosnucifera L. ) menjadi
obat kumur yang dapat meredakan sakit gigi dan gangguan mulut lainnya, seperti sariawan, gigi berlubang,
gusi bengkak, bau mulut dan sebagainya.Berdasarkan kajian literatur diperoleh data bahwasanya pohon
kelapa memiliki efek farmakologi sebagai analgesik, antiartritik, antibakteri, antipiretik, antihelminthic,
antidiare, dan kegiatan hipoglikemik. Selain itu, pohon kelapa juga memiliki efek farmakologi antihipertensi,
anti-inflamasi, antimikroba, antioksidan, kardioprotektif, antiseizure, sitotoksisitas, hepatoprotektif,
vasodilatasi, nephroprotective, dan anti-osteoporosis. Metode yang kami gunakan adalah kualitatif dengan
melakukan trial and error. Metode kualitatif ini dilengkapi dengan melakukan survey yang melibatkan
beberapa responden dan partisipan yang mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut. Proses pembuatan
obat kumur dari kulit batang pohon kelapa adalah dengan melakukan ekstraksi menggunakan metode
maserasi. Kulit batang pohon kelapa direbus dengan air bersih kemudian didiamkan selama 24 jam lalu
disaring hingga diperoleh ekstraknya. Ekstrak kulit batang pohon kelapa diformulasi dengan ekstrak daun
sirih yang berperan sebagai pengawet alami dan ekstrak umbi rumput teki yang berperan memberikan sensasi
menthol alami. Hasil uji organoleptik dan uji homogenitas menunjukkan bahwa obat kumur dari kulit batang
pohon kelapa memiliki kualitas produk yang baik. Hasil survey dan uji khasiat diperoleh fakta bahwa obat
kumur dari kulit batang pohon kelapa efektif menyembuhkan sakit gigi, gusi bengkak, sariawan dan bau
mulut.
Kata Kunci : kulit batang pohon kelapa, obat kumur, sakit gigi

PENDAHULUAN
Kelapa memiliki nama latin Cocos nucifera
dan merupakan anggota tunggal dari marga
Cocos yang berasal dari suku aren-arenan
atau Arecacea. Buah yang di hasilkan oleh
tumbuhan kelapa juga di sebut dengan nama
yang sama, yaitu kelapa. Pohon Kelapa
berasal dari Asia Tenggara (Indonesia,
Malaysia, Filipina) dan pulau-pulau antara
Samudra Hindia dan Pasifik. Dari daerah
itu,buah kelapa diyakini telah dibawa ke India
dan kemudian ke Afrika Timur. Setelah
Penemuan Tanjung Harapan, tanaman ini
adalah diperkenalkan ke Afrika Barat dan,
dari sana, tersebar ke benua Amerika dan
daerah tropis lainnya dari dunia
Batang kelapa memiliki kayu yang kurang
baik dipakai untuk bangunan, sehingga batang
pohon kelapa banyak digunakan untuk
meubel. Daun muda atau sering disebut Janur
dapat digunakan untuk anyaman ketupat,
beragam kerajinan janur, tangkai daunnya pun
SMA Negeri 3 Cilacap

bila dikumpulkan menajdi satu dapat dibuat


untuk menyapu (sapu lidi).Tandan bunga
kelapa yang muda, atau yang biasa disebut
mayang dapat digunakan untuk hiasan di
dalam upacara perkawinan dengan lambang
spesifik. Buah kelapa yang masih mudanya
bisa dimakan. Cairan manis yang keluar dari
tangkai bunga, dimaksud (air) nira atau legn
(dalam bahasa Jawa), bisa diminum sebagai
penyegar atau difermentasi jadi tuak. Gula
kelapa juga bisa dibuat dari nira ini. Sabut,
dari bagian mesokarp yang berbentuk seratserat kasar bisa untuk
dijual dan
dimanfaatkan sebagai bahan bakar tungku api,
pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, ataupun
bisa digunakan sebagai media tanam untuk
bunga anggrek. Tempurung atau batok, yang
sebenarnya yaitu bagian endokarp, digunakan
sebagai bahan bakar tungku (dalam bahasa
jawa disebut pawon), pengganti gayung,
wadah minuman, serta bahan baku beragam
kerajinan tangan.

Jurnal Penelitian Siswa

Pohon Kelapa memiliki batang tunggal atau


terkadang bercabang. Akar serabut, tidak tipis
serta berkayu, berkerumun membentuk
bonggol, adaptif pada tempat berpasir pantai.
Batang beruas-ruas tetapi apabila telah tua
tidak terlampau terlihat, khas jenis monokotil
dengan pembuluh menyebar ( tidak
konsentrik ), berkayu. Kayunya kurang baik
dipakai untuk bangunan sehingga batang
pohon kelapa banyak digunakan untuk
meubel.
Di keluarga kami, kulit batang pohon kelapa
yang direbus dalam air dan air rebusannya
digunakan berkumur untuk mengobati sakit
gigi. Dari keterangan di atas dapat diketahui
bahwa pemanfaatan kulit batang pohon kelapa
masih sangat minim (belum optimal). Untuk
itu kami mencoba membuat obat kumur obat
sakit gigi dari kulit batang pohon kelapa.
Apalagi berdasarkan pengamatan dan
penuturan orang-orang dalam keluarga saya,
mereka biasa menggunakan kulit batang
pohon kelapa sebagai obat sakit gigi, seperti
karena gigi berlubang, gusi bengkak,
sariawan, bau mulut, dan sebagainya. Mereka
membuktikan bahwa penyakit mereka bisa
sembuh dengan kulit batang pohon kelapa.
Hal ini sebenarnya lebih baik daripada
menggunakan
obat
kimiawi
karena
penggunaan obat kimiawi meskipun lebih
cepat sembuh namun obat kimiawi pasti
memiliki efek samping yang tidak baik bagi
kesehatan. Selain alasan tersebut kami juga
melihat bahwa berdasarkan fakta yang kami
temui di lapangan, kulit dari batang pohon
kelapa tidak digunakan hanya batangnya yang
digunakan sebagai bahan meubel sehingga
kurang dimanfaatkan dengan optimal, karena
itulah kami ingin lebih mendayagunakan kulit
batang pohon kelapa agar lebih bermanfaat.
Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui
cara mengolah kulit batang pohon kelapa
yang tepat agar dapat dimanfaatkan menjadi
SMA Negeri 3 Cilacap

2016

obat penyakit kulit, kami melakukan


penelitiaan pemanfaatan kulit batang pohon
kelapa sebagai obat kumur pereda sakit gigi.
Rumusan masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas dapat
dirumuskan permasalah penelitian sebagai
berikut:
1.
Bagaimana membuat formulasi obat
kumur pereda sakit gigi yang tepat
dari ekstrak kulit batang pohon
kelapa?
2.
Bagaimana efektifitas obat kumur dari
kulit batang pohon kelapa dalam
mengobati sakit gigi?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.
Mendeskripsikan cara yang tepat
mengolah kulit batang pohon kelapa
agar dapat dimanfaatkan menjadi obat
kumur pereda sakit gigi yang praktis,
aman, dan efektif.
2.
Mendeskripsikan tingkat efektifitas
obat kumur dari kulit batang pohon
kelapa dalam menanggulangi berbagai
gangguan sakit gigi
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.
Menemukan bahan obat sakit gigi baru
yang efektif, aman, dan praktis dari
tanaman kelapa terutama batangnya
yang
kurang
dioptimalkan
pemanfaatannya di Indonesia.
2.
Sebagai
salah
satu
upaya
meningkatkan
pemanfaatan
kulit
batang pohon kelapa yang biasanya
hanya digunakan untuk membuat
mebel
agar
nantinya
dapat
meningkatkan nilai ekonomi dari
batang pohon kelapa itu sendiri
2

Jurnal Penelitian Siswa

KAJIAN PUSTAKA
Tanaman Kelapa
Kelapa adalah salah satu jenis tanaman yang
termasuk ke dalam suku pinang-pinangan
(arecaceae). Semua bagian pohon kelapa
dapat dimanfaatkan, mulai dari bunga, batang,
pelepah, daun, buah, bahkan akarnya pun
dapat dimanfaatkan. Batang pohon kelapa
merupakan batang tunggal, tetapi terkadang
dapat bercabang. Tinggi pohon kelapa dapat
mencapai lebih dari 30 cm. Daun kelapa
tersusun secara majemuk, menyirip sejajar
tunggal, berwarna kekuningan jika masih
muda dan berwarna hijau tua jika sudah tua
Klasifikasi Tanaman Kelapa

Kingdom
Subkingdom
Super divisi
Divisi
Kelas
Subkelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae
: Tracheobionta
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
: Liliopsida
: Arecidae
: Arecales
: Arecaceae
: Cocos
: Cocos nucifera L.

Kelapa adalah salah satu jenis tanaman serba


guna dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Seluruh bagian pohon kelapa dapat
memberikan manfaat bagi manusia mulai dari
akar hingga bagian daun dan tentunya
buahnya. Berikut beberapa pemanfaat pohon
kelapa oleh manusia :

Bagian akar
: Bisa dijadikan sebagai
bahan baku zat pewarna alami
Bagian Batang
: Dimanfaatkan sebagai
bahan baku perabotan rumah, mebel,
sebagai kayu, ataupun kayu bakar.
Bagian daun
: Daun kelapa dapat
digunakan sebagai bahan pembungkus
ataupun dianyam untuk dijadikan atap

SMA Negeri 3 Cilacap

2016

rumah, sedangkan lidinya biasa digunakan


untuk membuat sapu.
Bagian bunga
: menghasilkan cairan
yang dikenal dengan nama air nira yang
memiliki rasa manis, bisa dijadikan
sebagai bahan baku pembuatan gula nira
ataupun sebagai minuman.
Bagian buah
: Bagian ini terdiri dari
kulit ( sabut), batok, daging kelapa dan air
kelapa. Kulit buah ( sabut kelapa ) sering
digunakan sebagai bahan baku pembuatan
keset. Batok kelapa bisa dijadikan arang,
buah kelapa untuk konsumsi atau diolah
untuk dijadikan minyak kelapa, terakhir
air kelapa sebagai penghilang dahaga dan
juga bermanfaat sebagai tanaman obat
untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
(Petani Hebat, 2013)

Farmakologi Tanaman Kelapa


Pohon
kelapa
memiliki
kandungan
farmakologi sebagai pereda rasa sakit
(analgesik), anti rematik, antibakteri, penurun
demam (antipiretik), pembasmi cacing
(antihelmintik), antidiare, hipoglikemik,
antihipertensi, anti radang (anti-inflamasi),
antimikroba, antioksidan, kardioprotektif, anti
kejang,
sitotoksik,
hepatoprotektif,
vasodilatasi, nephroprotektif dan anti
osteoporosis.
Di Guatemala, ekstrak serat kulit kelapa
digunakan
sebagai
penurun
demam,
mengurangi peradangan pada ginjal dan
sebagai salep untuk dermatitis, abses dan
luka-luka.
Efek pereda rasa sakit (analgesik) ditunjukkan
oleh ekstrak etanol kulit kelapa ( 40, 60 atau
80 mg/kg ) yang secara signifikan dapat
mengurangi rasa sakit pada tikus yang
diinduksi dengan 1,2 % asam asetat. Hasilnya
sama seperti hewan tersebut menerima aspirin
68 mg/kg, paracetamol 68 mg/kg atau morfin
sulfat 1,15 mg/kg.( Lima, 2015 )
3

Jurnal Penelitian Siswa

Daya Analgesik Umbi Rumput Teki


Ekstrak rumput teki memiliki efek analgetik
karena kandungan flavonoid. Flavonoid
berperan sebagai analgetik yang mekanisme
kerjanya
menghambat
kerja
enzim
siklooksigenase. Dengan demikian akan
mengurangi produksi prostaglandin oleh asam
arakidonat sehingga mengurangi rasa nyeri.
(Pandey, 2013)
Daun Sirih Sebagai Pengawet Alami
Daun sirih hijau (Piper betle Linn) memiliki
banyak manfaat. Secara turun temurun,
masyarakat di Tanah Air pada umumnya
mengenalnya sebagai obat batuk, sakit gigi,
penyegar mulut dan sebagainya.
Pemanfaatan
sirih
dalam
pengobatan
tradisional ini disebabkan adanya sejumlah
zat kimia atau bahan alami yang mempunyai
aktivitas sebagai senyawa antimikroba.
Dalam jurnal Teknologi dan Industri Pangan
tahun 2012, peneliti dari IPB meneliti
kandungan senyawa antimikroba pada daun
sirih. Mereka adalah Suliantari, Betty S.L.
Jenie, dan Maggy T. Suhartono dari
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB.
Penelitian ini menggunakan bakteri uji E
Coli, P Aeruginosa, S Typhimurium, L.
Monocytogenes, S. Aeurus dan B. Cereus.
Hasil riset mereka menunjukkan sirih hijau
memiliki daya hambat terbaik pada bakteri uji
S.
Typhimurium
dengan
diameter
penghambatan antara 10-26 mm. Selain itu,
dengan GC-MS, ekstrak sirih hijau
mengandung
senyawa-senyawa
yang
mempunyai aktivitas antimikroba yaitu
kavikol, asam dodekanoat, miristat, palmitat
dan oleat. (Sudiaman, 2015)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metodologi
kualitatif
dengan
melakukan
studi
laboratorium yang dilengkapi dengan metode
kuantitatif
dengan
melakukan
survey
menggunakan angket.
SMA Negeri 3 Cilacap

2016

Indikator Penelitian
Dari kajian pustaka di atas, dapat diturunkan
menjadi beberapa indikator. Indikator ini
merupakan landasan kami melakukan studi
laboratorium dan survey. Data yang akan
kami kumpulkan adalah :
1. Teknik pembuatan obat kumur pereda
sakit gigi dari kulit batang pohon kelapa.
Indikator yang kami tetapkan adalah
sebagai berikut :
a. Cara
ekstraksi
yaitu
dengan
menggunakan maserasi.
b. Bahan-bahan
sinergi
yang
menguatkan khasiat kulit batang
kelapa, yaitu ekstrak umbi rumput
teki dan ekstrak daun sirih.
c. Bahan-bahan tambahan alami yaitu
ekstrak umbi rumput teki sebagai
penambah aroma mentol alami dan
ekstrak daun sirih sebagai pengawet
alami.
2. Efektivitas obat kumur dari kulit batang
pohon kelapa dalam mengobati sakit
gigi.
Indikator yang kami tetapkan adalah
sebagai berikut :
a. Kualitas
produk
dengan
uji
homogenitas, uji organoleptis dan uji
pH.
b. Survey menggunakan angket dengan
item keluhan yang dirasakan dan
frekuensi
penggunaan
untuk
mendapatkan efek yang dikehendaki.
Lokasi Penelitian
Penelitian yang meliputi formulasi obat
kumur dan pengujian kualitas obat kumur
kami lakukan di Laboratorium Farmasi
STIKES Al-Irsyad Cilacap. Sedangkan
pengujian efektivitas obat kumur kami
lakukan terhadap beberapa orang yang
mengalami sakit gigi di kota Cilacap

Jurnal Penelitian Siswa

Alat dan Bahan


Bahan utama dalam penelitian ini adalah
ekstrak kulit batang pohon kelapa. Bahanbahan pelengkap lainnya adalah ekstrak daun
sirih dan ekstrak umbi rumput teki.
Alat-alat yang kami gunakan adalah kompor,
panci, kertas saring, pisau, sikat, tabung
erlenmeyer, dan gelas ukur.
Teknik Formulasi Obat Sakit Gigi
Ada pun tahap formulasi pembuatan obat
kumur, kami lakukan dengan langka-langkah
berikut ini :
1. Kulit batang pohon kelapa dibersihkan
lalu direbus hingga airnya tersisa 1/3.
2. Daun sirih dibersihkan lalu direbus
hingga airnya tersisa 1/3.
3. Umbi rumput teki dibersihkan lalu
direbus hingga airnya tersisa 1/3.
4. Kemudian
dilakukan
formulasi
antaraekstrak kulit batang pohon
kelapa dengan daun sirih dan umbi
rumput teki lalu saring dengan
menggunakan kertas saring.
5. Masukkan ke dalam wadah kemasan
obat kumur.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data-data penelitian dilakukan
dengan metode pengujian di laboratorium dan
wawancara dengan para partisipan. Pengujian
yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Uji pH dengan kertas lakmus
2. Uji homogenitas menggunakan object
glass
3. Uji Organoleptik, meliputi uji bentuk,
warna, dan bau.
4. Uji responden dengan menggunakan
angket.

SMA Negeri 3 Cilacap

2016

5. Uji khasiat atau efek farmakologi


dengan
melibatkan
beberapa
partisipan yang memiliki gangguan
mulut yang berbeda-beda.
Hipotesis
Kulit pada sabut kelapa memiliki kemampuan
analgesik (meredakan rasa sakit), antipiretik
(meredakan demam), antimikroba, antibakteri
dan antiradang ( antiinflamasi). Dari
farmakologinya ini, kami berhipotesa bahwa
obat kumur dari kulit batang pohon kelapa
efektif digunakan sebagai pereda sakit gigi.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Penelitian dilaksanakan dengan metode trial
and error. Beberapa trial yang kami lakukan
adalah sebagai berikut :
Tanggal
25-102015
25-102015

14-112015

05-012016

Tabel 4.1.1. Trial and error


Trial
Hasil
Perbaikan
Ekstrak murni Rasa
Perlu
kulit batang
terlalu
ditambahkan
pohon kelapa
kelat
sensasi
Ditambahkan
Rasa
Diusulkan
sensasi
sudah
pengawet dan
peppermint,
bagus
sensasi alami
sorbitol dan
gom Arab
Sensasi
Rasa
Takaran daun
diganti umbi
dominan
sirih perlu
teki dan
sirih
dikurangi
pengawet
daun sirih
Takaran daun
Rasa
sirih sudah
agak
disesuaikan
kelat

Sumber : catatan penelitian

Untuk mengetahui kualitas produk obat


kumur pereda sakit gigi dari ekstrak kulit
batang pohon kelapa, kami melakukan
serangkaian uji laboratorium.
Tabel 4.2.1. Hasil pengujian laboratorium
Item
Jenis Pengujian
Hasil Uji
pH
Uji pH
7 ( Netral )
Kehomogenan
Uji
Homogen
Homogenitas
Bentuk
Uji Organoleptis Cair
Rasa
Uji Organoleptis Kelat
Warna
Uji Organoleptis Kecoklatan

Jurnal Penelitian Siswa


Bau

Uji Organoleptis

Agak berbau
mentol

Sumber : catatan penelitian

Uji responden kami lakukan dengan


melibatkan 12 orang responden dengan
berbagai gangguan yang berbeda-beda.
Tabel 4.2.2. Data hasil responden
Responden
Keluhan
Frekuensi
Penggunaan
1
Bau mulut
1x
2
Gigi
1x
berlubang
3
Sariawan
1x
4
Gigi
2x
berlubang
5
Sakit gigi,
2x
gigi
berlubang
6
Sariawan
1x
7
Gigi
2x
goyang &
berlubang
8
Terselip
1x
makanan di
gigi
9
Gigi
3x
berlobang
10
Sakit gigi
1x
11
Sakit gigi
1x
12
Sakit gigi
1x
Sumber : catatan penelitian

Hasil
Sembuh
Sembuh
Sembuh
Sembuh
Sembuh

Sembuh
Sembuh

Sembuh

Sembuh
Sembuh
Sembuh
Sembuh

PEMBAHASAN
Berawal dari latar belakang keluarga yang
sering melakukan uji coba ramuan herbal baru
untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit,
kami menemukan fakta empiris bahwa kulit
batang kelapa mampu menyembuhkan rasa
nyeri akibat sakit gigi.
Pengalaman empiris keluarga kami tentunya
tidak sekedar factor kebetulan. Dalam kajian
literatur yang kami lakukan, ternyata kulit
buah kelapa yang memiliki rasa kelat seperti
kulit batangnya telah terbukti secara ilmiah
mampu meredakan nyeri. Efek analgesik,
antipiretik dan antiinflamasi yang terdapat di
dalam kulit batang pohon kelapa diduga tidak
akan jauh berbeda dengan kulit buah kelapa.
Efek farmakologi yang demikian menjadi
SMA Negeri 3 Cilacap

2016

dasar ilmiah kemampuan ekstrak batang


pohon kelapa dapat digunakan sebagai obat
kumur yang efektif meredakan nyeri akibat
sakit gigi.
Hasil uji responden yang kami lakukan
menunjukkan bahwa responden dengan
gangguan sakit gigi, sariawan dan bau mulut
keluhan yang dirasakan mereda dalam sekali
pemakaian dengan cara dikumur. Sedangkan
untuk gangguan gigi berlobang dan terselip
makanan di sela-sela gigi / gusi rasa nyerinya
dapat reda dalam 2 3 x pemakaian dengan
cara dikumur.
Untuk meningkatkan kemampuan meredakan
keluhan nyeri akibat sakit gigi, kami
menyinergikan kulit batang pohon kelapa
dengan daun sirih dan umbi rumput teki.
Umbi rumput teki dikenal sebagai pereda rasa
sakit (analgesik) dan pereda demam
(antipiretik). Selain itu, umbi rumput teki juga
mampu memberikan aroma sensasi mentol
alami. Ada pun sinergi dengan daun sirih
dilakukan karena kemampuannya sebagai
pengawet alami, antimikroba, antibakteri dan
antiseptik yang handal.
KESIMPULAN
Pembuatan obat kumur pereda sakit gigi
dilakukan dengan proses maserasi dengan
perebusan terhadap kulit batang pohon kelapa
kemudian disinergikan dengan ekstrak umbi
rumput teki dan ekstrak daun sirih.
Hasil uji responden menunjukkan bahwa obat
kumur pereda sakit gigi efektif meredakan
rasa nyeri akibat sakit gigi, gigi berlobang,
terselip makanan di sela-sela gigi sariawan
dan gangguan bau mulut.
SARAN
Hendaklah masyarakat lebih maksimal dalam
memanfaatkan pohon kelapa untuk berbagai
kebutuhan dan kepentingan mereka sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Lima, E.B.C. 2015. Cocos nucifera (L.)
(Arecaceae) : A Phytochemical and
Pharmacological Review. Brazilian
6

Jurnal Penelitian Siswa

2016

Journal of Medical and Biological


Research.
Pandey, Putri Virgie. 2013. Uji Efek
Analgetik Ekstrak Rumput Teki
(Cyperus rotundus L.) Pada Tikus
Putih Jantan Galur Wistar (Rattus
novergicus). Jurnal Ilmiah Farmasi _
UNSRAT Vo. 2 No. 2 Mei 2013,
Manado.
Puspitasari, Hesti. 2003. Aktifitas Analgetik
Umbi Rumput Teki
(Cyperus
rotundus L.) Pada Mencit Putih (Mus
musculus L.) Jantan. Biofarmasi
FMIPA UNS Surakarta.
Sudiaman, Maman. 2015. Peneliti IPB
Deteksi
Sirih
Hijau
Sebagai
Pengawet Alami Untuk Pangan.
News, Republika Online.
WHO. 1998. Medicinal Plants in the South
Pasific. WHO Regional Publication
Western Pasific Seris No. 19,
Manila.

SMA Negeri 3 Cilacap

Anda mungkin juga menyukai