2016
PENDAHULUAN
Ikan lidah ( Tongue soles ) yang oleh
masyarakat nelayan Cilacap lebih akrab
disebut ikan lendra merupakan salah satu
hasil tangkapan yang melimpah di perairan
Cilacap dan sekitarnya. Ukurannya pun
bermacam-macam dengan pengolahan pasca
produksi yang berbeda-beda. Ikan lidah
berukuran kecil biasa digunakan sebagai ikan
asin (gesek). Sedangkan ikan lidah berukuran
sedang biasa dijual di pasar ikan sebagai laukpauk. Ada pun ikan lidah yang berukuran
besar merupakan kualitas eksport yang
banyak diburu oleh para pedagang besar
untuk kebutuhan restoran berbintang dan
dieksport ke berbagai Negara, seperti : China,
Jepang dan Singapura.
Dari berbagai teknik pengolahan ikan lidah,
semuanya dilakukan dengan membuang
kulitnya. Kulit ikan lidah ini sebagian
dibuang
begitu
saja,
sebagian
lagi
dipergunakan sebagai pakan itik. Padahal
kandungan gizi di dalam kulit ikan lidah
masih cukup tinggi. Oleh karena itu kami
mencoba memanfaatkannya menjadi produk
makanan yang menarik.
Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas, kami
merumuskan permasalahan penelitian sebagai
berikut :
1. Bagaimana mengolah limbah kulit ikan
lidah menjadi gudeg ?
SMA Sri Mukti Cilacap
2.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ilmiah ini
adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan cara mengolah limbah
kulit ikan lidah menjadi gudeg.
2. Mendeskripsikan kualitas gudeg kulit
ikan lidah.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Memanfaatkan limbah kulit lidah yang
sering dibuang begitu saja oleh
masyarakat.
2. Meningkatkan nilai ekonomis limbah
kulit lidah.
KAJIAN PUSTAKA
Karakteristik Ikan Lidah
Karakteristik: bentuk badan pipih (lateral)
seperti ikan Sebelah, mulut kecil dengan
posisi
Inferior dan kedua mata berada pada satu sisi
tubuh bagian atas (namun terletak di bagian
tengah).
Sirip punggung mulai dari depan mata
bersambung sampai ke ekor. Ikan ini
berenang
di
atas
dasar,
kadang
menyembunyikan diri di dasar pasir atau pasir
1
berlumpur,
termasuk
predator.
Jenis
makanannya adalah ikan kecil dan Benthos.
Warna umumnya coklat tua kemerahan.
Ukuran ikan relatif kecil dibanding ikan
Sebelah. Ditangkap pada ukuran sekitar 25
cm. Spesies yang paling umum di Indonesia
adalah
Cynoglossus
abbreviates
dan
Cynoglossus arel. Nama lokalnya : Ilat-Ilat,
Lila, Lidah Lumpur. ( Harlyan, 2012 )
Kandungan Gizi Ikan Lidah
Banyaknya Ikan Lidah yang diteliti (Food
Weight)
= 100 gr
Bagian Ikan Lidah yang dapat dikonsumsi
(Bdd / Food Edible)
= 48 %
Energi
= 104 kkal
Protein
= 15,6 gr
Lemak
= 3,2 gr
Karbohidrat
= 2 gr
Kalsium
= 30 mg
Fosfor
= 143 mg
Zat Besi
= 2 mg
Vitamin A
= 110 IU
Vitamin B1
= 0,03 mg
Vitamin C
= 0 mg
( Godam, 2012 )
GUDEG
Gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta.
Predikat ini muncul dan tetap dipakai
meskipun pada kenyataannya terdapat juga
gudeg di kota lain, seperti Solo dan Jawa
Timur, yang agak berbeda dari gudeg
Yogyakarta. Sejarah gudeg yang belum
ditemukan secara pasti, seperti legenda yang
masih dipenuhi berbagai mitos yang
mengiringi kisah asal-usul gudeg. Sebagai
makanan khas, gudeg menempati posisi
penting dalam kehidupan masyarakat di
Yogyakarta. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada
orang Yogyakarta yang tidak mengenal
gudeg.
Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang
menggunakan nangka muda sebagai bahan
utamanya. Makanan ini sebenarnya hanya
terbuat dari buah nangka muda dan disajikan
SMA Sri Mukti Cilacap
2016
2016
Cara pembuatan :
1. Jemur kulit ikan lidah hingga kering,
kemudian rendam dalam air dicampur
daun pepaya.
2. Masak kulit ikan lidah bersama telor
puyuh, lengkuas dan gula merah.
3. Tambahkan air kelapa yang sudah
dicampur bumbu.
4. Masak selama 2 jam dengan api kecil
sampai seluruh bumbu meresap.
Hasil Uji Organoleptis
Tabel hasil uji organoleptis
No.
ITEM
HASIL UJI
1
Bentuk
Mirip dengan gudeg Jogja
2
Rasa
Manis dan gurih
3
Warna
Coklat kemerahan
4
Bau
Lengkuas dan salam
Sumber : data primer
Pembahasan
Gudeg sering menjadi icon makanan khas
daerah Yogyakarta. Walau pun pada
kenyataannya ada beberapa gudeg yang
berasal dari beberapa daerah yang lain, seperti
Solo dan Purworejo.
Ciri khas olahan gudeg adalah nangka muda,
areh, santan dan daun jati. Dalam
perkembangannya, gudeg diperkaya oleh
unsur-unsur tambahan, seperti telor, daging
ayam, krecek dan tahu.
Dalam penelitian kali ini, kami hendak
mengembangkan gudeg berbahan dasar
limbah hewani yaitu kulit ikan lidah. Kami
memilih kulit dari ikan lidah karena
bentuknya yang utuh dan bagus, namun tidak
keras dan kasar. Kandungan gizi dalam kulit
ikan lidah pun masih tergolong tinggi.
Sehingga amat sangat disayangkan bila
limbah kulit lidah ini dibuang begitu saja.
Dalam proses awal pengolahan, kami
melakukan penjemuran terhadap kulit ikan
lidah dengan tujuan menghilangkan bau amis
dari ikan lidah. Kemudian kami rendam
kembali dalam air yang dicampur dengan
daun pepaya agar teksturnya melunak.
SMA Sri Mukti Cilacap
2016