Kelompok 5 :
Azzahra Dwi Sintaningrum 20170320029
Bella Katherine Salsabilla 20170320031
Ingrit Marditantea 20170320033
Khasan As’ari 20170320034
Gandha Arum Syafira 20170320035
Muhammad Bais Ats-Staqib 20170320090
Friska Dwi Aprilia 20170320107
Silfia Wahyuni 20170320108
Andre Kuswana 20170320110
Hanindya Sukma Ningtyan 20170320112
Laili Indah Wulandari 20170320113
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang kami ambil yaitu :
C. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dan mendapatkan pengetahuan terkait Metatah
2. Untuk mengetahui manfaat atau tujuan dari Metatah bagi masyarakat Bali
3. Untuk mengetahui apakah Metatah memiliki fungsi dalam dunia kesehatan
D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini yaitu :
1. Dapat menambah wawasan terkait upacara Metatah
2. Dapat mengetahui hubungan upacara Metatah dengan dunia kesehatan
3. Dapat mengetahui hukum upacara Metatah dalam Islam
BAB II
ISI
A. Apa itu Metatah?
Metatah adalah Potong gigi (bahasa bali: mepandes, mesangih atau metatah)
adalah upacara keagamaan Hindu-Bali bila seorang anak sudah beranjak dewasa,dan
diartikan juga pembayaran hutang oleh orang tua ke anaknya karena sudah bisa
menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia. Maknanya adalah sudah
sepantasnya orang tua memberikan petuah yang baik agar sifat-sifat jelek yang ada
pada anak-anaknya bisa dikendalikan.
Ritual yang dilakukan pada saat potong gigi adalah mengikis 6 gigi bagian
atas yang berbentuk taring. Tujuan dari upacara ini untuk mengurangi sifat buruk.
Metatah dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan upacara Ngaben, pernikahan, dan
Ngeresi, serta dilakukan pada hari-hari tertentu saja.
Artinya : Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan
menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang
durhaka,yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan
mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya)
dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan
kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang
ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merubah
ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barang siapa yang menjadikan
syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang
nyata.
Sebagaimana diterangkan pada ayat tersebut bahwa syetan akan membisikan
kepada manusia agar mereka merubah ciptaan Allah, dan manusia tersebut benar-benar
akan merubahnya.
Dalam hadist HR Muslim juga disebutkan bahwa Allah telah melaknat
mengutuk orang-orang yang membuat tato dan orang yang minta dibuatkan tato, orang-
orang yang mencabut bulu mata, orang-orang yang minta dicabut bulu matanya, dan
orang-orang yang merenggangkan gigi demi kecantikan yang merubah ciptaan Allah.
Dari surat An Nisa dan hadist diatas jika dihubungkan dengan kebudayaan yang
ada di Bali, maka matatah termasuk mengubah bentuk yang telah Allah takdirkan ke
makhluknya yaitu dengan mengikir gigi agar menjadi rata, hal tersebut sama saja
mengubah bentuk agar terlihat lebih rapi. Jika dilihat dari sisi islam Allah tidak suka
terhadap makhluk mengubah bentuk tubuhnya. Namun berhubung mayoritas agama di
Bali menganut agama Hindu, hal tersebut tidak dipermasalahkan dan masih menjadi
budaya di Bali.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.blogfakta.com/2014/07/upacara-potong-gigi.html
http://inputbali.com/budaya-bali/memahami-makna-dan-tujuan-upacara-potong-gigi
http://jibonkrocksite.blogspot.com/2013/08/mepandes-metatah-mesangih-potong-gigi.html
http://www.shinysmiledentalclinic.com/dampak-buruk-pengikiran-gigi/