Minggu 1
Pendahuluan
Minggu 2-5
Praktikum Terstruktur
Kesetimbangan Kimia
Larutan Asam Basa dan Larutan Elektrolit
Titrasi Asam Basa
Minggu 5 dan 6
Presentasi Praktikum Terstruktur
Minggu 7-16
PjBL (Desain, Percobaan dan Laporan)
Proyek 1. Pembuatan koloid, penstabilan emulsi dan pengadsorpsian koloid
Proyek 2. Elektroplating
1
Praktikum 1
Kesetimbangan Kimia
1. Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui/melihat bagaimana pengaruh konsentrasi
dan volume terhadap keadaan kesetimbangan.
2. Teori Dasar
Kesetimbangan kimia merupakan keadaan yang stabil, tetapi peka terhadap
perubahan. Perubahan timbul apabila sistem mendapat pangaruh dari luar yang
selanjutkan menimbulkan kesetimbangan baru. Hal ini sesuai dengan azas Le
Chetelier yang berbunyi: “Apabila pada suatu sistem kesetimbangan diberikan suatu
aksi yang mempengaruhi kedudukan kesetimbangan, maka kesetimbangan akan
bergeser kearah sedemikian rupa, sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil mungkin”.
Perubahan tekanan hanya berlaku untuk sistem kesetimbangan gas. Pada suhu tetap
volume gas bebanding terbalik dengan tekanan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tekanan berbanding terbalik dengan konsentrasi komponen-komponen sistem
kesetimbangan. Oleh karena itu pengaruh perubahan tekanan merupakan kebalikan
dari pengaruh perubahan volume.
Bahan :
• Larutan FeCl3 0,1 M
• Larutan KCNS 0,1 M
• Larutan KI 0,2 M
2
• Larutan CHI3
• Larutan amoniak 5M
• Kristal NaH2PO4 dan Na2HPO4
• Kristal BaSO4
• Aquades
• Es
4. Cara Kerja
A. Pengaruh Perubahan Konsentrasi
A.1. Sistem Fe (III) dan Tiosianat Dalam Air
Gambar. 1.1
a. Tambahkan 4 tetes larutan FeCl3 0,1 M dan 4 tetes larutan KCNS 0,1 M ke
dalam gelas piala yang berisi 20 ml air suling (gambar 1.1)
b. Aduk larutan sampai warnanya tidak berubah lagi !
c. Jika warna larutan terlalu gelap tambahkan air suling sampai warnanya
menjadi jingga coklat muda. Reaksi kesetimbangan menjadi :
Fe+3(aq) + KCNS(aq)FeSCN+2(aq)
3
Tabel pengamatan
No Tabung Penambahan Warna Larutan
a. Larutkan 0,5 gram kristal PbCl2 dengan 5 ml air dalam tabung reaksi.
b. Kocok hingga sempurna, panaskan tabung reaksi itu dalam penangas air
yang berisi air mendidih sampai endapan larut.
c. Dinginkan tabung reaksi dalam air es selama lebih kurang 30 menit dan
amati apa yang terjadi.
4
5. Lembaran Kerja
Nama :……………………………
Tanggal Percobaan : ……………………………
dan bila ditambah larutan KCNS kesetimbangan akan bergeser ke arah .............
dan bila ditambah larutan amonia kesetimbangan akan bergeser ke arah .........
5
6. Pertanyaan
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan ?
2. Kenapa warna larutan menjadi lebih muda pada penambahan kristal NaH 2PO4
pada percobaan pada percobaan A.1. Tulis persamaan reaksinya?
3. Komponen nama yang menyebabkan larutan berwarna jingga pada percobaan A.1
4. Apa fungsi penambahan CHCl3 pada percobaan 2
5. Kenapa terjadi perbedaan tinggi endapan sebelum dan sesudah pemanasan pada
percobaan B.1 ?
6. Apa yang menyebabkan terjadinya perbuhan warna larutan pada percobaan B.2.
Jelaskan kenapa demikian ?
6
Praktikum 2
Larutan Asam Basa dan Larutan Elektrolit
A. Larutan Jenuh
1. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan praktikan dapat :
1. Menentukan kelarutan suatu zat dalam air.
2. Memahami tentang konsep larutan.
2. Teori Dasar
Larutan adalah campuran homogen dua macam zat atau lebih, yang terdiri atas pelarut
dan zat terlarut. Berdasarkan jumlah zat terlarut dalam suatu larutan, maka dikenal
adanya larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh.
Jumlah zat terlarut dalam larutan dapat diketahui dari konsentrasi larutan tersebut.
Melarutnya suatu zat dapat disebabkan adanya gaya tarik-menarik antara molekul
pelarut dan terlarut. Gaya tersebut disebabkan adanya persamaan sifat polar atau non
polar keduanya. Jumlah mol suatu zat yang dapat larut dalam tiap liter larutan disebut
kelarutan zat tersebut.
Suatu larutan mempunyai sifat koligatif, yaitu: penurunan tekanan uap, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Sifat koligatif larutan bergantung pada
jumlah partikel zat terlarut dan bukan dari ukuran atau massanya.
Bahan
Air Kalium klorat
Garam dapur Kalium klorida
7
5. Lembaran Pengamatan
Larutan jenuh
Berat cawan penguap 1=………………………… gram
Berat cawan + garam NaCl =…………………….gram
Berat NaCl = …………………………………………..gram
Kelarutan garam NaCl = ……………………………
Berat cawan penguap 2 =……………………………..……… gram
Berat cawan + garam kalium klorat =…………………….gram
Berat kalium klorat = …………………………………………..gram
Kelarutan garam kalium klorat = ……………………………
6. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan lewat
jenuh.
2. Mengapa pada langkah 2, garam dapur tidak mau larut lagi?
3. Hitunglah berapa kelarutan NaCl dan KClO3.
8
B. Asam Basa
1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat:
1. Mengetahui cara menguji larutan asam, basa dan garam.
2. Menentukan suatu larutan apakah bersifat asam basa atau garam.
2. TEORI DASAR
Berdasakan teori Arrhenius, asam adalah suatu zat bila dilarutkan ke dalam air
menghasilkan ion H+, sedangkan basa dalam air menghasilkan ion OH-. Selanjutnya
Bronsted dan Lowry menyatakan bahwa asam adalah zat yang dapat memberikan proton
(H+) kepada zat lain, sedangkan basa yang menerima proton. Lebih lanjut Lewis
mendefenisikan asam sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron dan basa adalah
sebagai pemberi (donor) pasangan elektron.
Sebagaimana diketahui bahwa asam kuat dan basa kuat dapat terionisasi sempurna dalam
air, sedangkan asam lemah dan basa lemah terionisasi sebagian kecil dalam air.
Berdasarkan hal ini, maka asam lemah dan basa lemah membentuk kesetimbangan ion
yang masing-masing mempunyai tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb)
tertentu.
Suatu larutan mempunyai derajat keasaman tertentu yang dapat diketahui dari nilai pH
dengan catatan pH = -log [H+]. Indikator dapat menunjukkan pH larutan karena setiap
indikator mempunyai warna tertentu pada rentang pH tertentu.
Bahan
Larutan NaOH Larutan HCl
Larutan CH3COOH Air kapur
Larutan NaCl Kertas lakmus
Air sabun Air liur
Larutan CH3COONa Air jeruk
Air abu Air tanah
Akuades
9
5. Lembaran Kerja
Kesimpulan :
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
6. Pertanyaan
1. Jelaskanlah pengertian asam, basa, dan garam berdasarkan percobaan ini.
2. Kelompokanlah zat-zat di atas berdasarkan sifat asam, basa, dan netral
10
C. Larutan Elektrolit
1. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan praktikan dapat mengetahui zat yang bersifat
elektrolit dan non elektrolit.
2. Teori Dasar
Zat padat yang larutannya dalam air atau dalam benda cair dapat menghantarkan listrik
disebut zat elektrolit. Sedangkan zat padat yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
disebut zat non elektrolit.
Zat elektrolit dalam larutan akan mengion menjadi ion yang bermuatan positif dan
negatif. Ion-ion tersebut menyebabkan larutan dapat menghantarkan listrik serta
menentukan sifat kimia dan fisika larutan.
Zat elektrolit dibedakan atas elektrolit lemah dan elektrolit kuat. Elektrolit kuat adalah
zat yang terurai sempurna menjadi ion dalam air atau dalam leburannya (cairannya).
Sedangkan elektrolit lemah hanya sebagian kecil terurai menjadi ion-ion dalam air.
Bahan
Air laut Larutan CH3COOH 1M
Larutan HCl 1M Larutan H2SO4 1M
Larutan NaOH 1M Larutan NH4OH 1M
Larutan CuSO4 1M Alkohol
Minyak tanah Larutan gula 10%
Larutan NaCl 1M Aquades
11
5. Lembaran Kerja
Pengamatan Nyala larutan
Nama larutan Lampu Gelembung Sifat larutan
Air laut ……………………… ………………………… …………………
Larutan CH3COOH ……………………… ………………………… …………………
Larutan HCl ……………………… ………………………… …………………
Larutan NaOH ……………………… ………………………… …………………
Larutan NH4OH ……………………… ………………………… …………………
Larutan CuSO4 ……………………… ………………………… …………………
Alkohol ……………… ………………………… …………………
Larutan gula …
Larutan NaCl .
Aquades
Kesimpulan:
……………………………………………………………….
6. Pertanyaan
1. Apakah tujuan elektroda dibersihkan sebelum digunakan lagi?
2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan istilah larutan elektrolit, larutan elektrolit
lemah, larutan elektrolit kuat, dan larutan non elektrolit!
3. Dari zat-zat yang diuji manakah yang tergolong larutan elektrolit lemah, kuat dan
non elektrolit.
12
Praktikum 3
Titrasi Asam Basa
1. Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui menentukan konsentrasi suatu larutan
dengan larutan standar menggunakan titrasi.
2. Teori Dasar
Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam
yang diketahui kadarnya. Atau sebaliknya, penentuan kadar suatu larutan asam
dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi. Titrasi
harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan saat asam dan basa
tepat habis bereaksi secara stoikiometri.
Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator.
Sementara itu, keadaan saat titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator
menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi. Untuk memperoleh hasil
titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi dengan titik ekivalen harus
diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan memilih indikator
yang tepat pada saat titrasi, yakni indikator yang mengalami perubahan warna atau
trayek pH di sekitar titik ekivalen.
3. Prosedur Percobaan
A. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dengan asam oksalat
1. Sebanyak 10 mL larutan asam oksalat 0,1M dipipet ke dalam labu erlenmeyer.
2. Setelah itu, ditambahkan 2 tetes indikator phenopthalein (pp)
3. Kemudian asam oksalat dititrasi dengan NaOH 0,1 M sampai terjadi perubahan
warna dari tak berwarna menjadi merah muda.
4. Catat volume titrasi kemudian hitunglah berapa konsentarsi NaOH yang
didapatkan.
5. Titrasi dilakukan duplo (2X).
4. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan larutan standar?
2. Apa yang dimaksud dengan titik ekivalen dan titik akhir titrasi?
3. Jelaskan kriteria pemilihan indictor dalam titrasi!
13
Proyek 1
Pembuatan Koloid, Penstabilan Emulsi dan Pengadsorpsian Koloid
1. Pendahuluan (Introduction)
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang sudah menjadi pendemik
global. Komplikasi penyakit yang erat kaitannya dengan obesitas ini adalah
hipertensi, diabetes militus tipe 2, jantung koroner, dan aterosklerosis akibat
penumpukan LDL (Low Density Lipoprotein) pada pembuluh darah. Prinsip utama
penyebab obesitas adalah ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan yang
digunakan, oleh karenanya obesitas dapat diatasi sebelum terjadinya komplikasi
penyakit yang tdak diinginkan, salah satu solusinya adalah dengan mengkonsumsi
VCO.
Proses
a. Step 1: Memahami konsep pembuatan koloid, penstabilan emulsi dan
pengadsorbsian koloid (Process and investigation)
Kegiatan ini dimulai dengan mengeksplor sumber belajar tentang koloid dan
berbagai metode pembuatannya. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini
untuk menuntun anda memecahkan masalah menggunakan berbagai sumber!
1. Salah satu bahan utama pembuatan VCO adalah santan kelapa, termasuk jenis
koloid apakah santan kelapa?
2. Jelaskan manakah yang merupakan fase pendispersi dan fase terdispersi pada
santan kelapa?
3. Terdapat beberapa metode pembuatan VCO dari santan kelapa, diantaranya
dengan cara sentrifugasi, enzimatis, pancingan, pengasaman dan lain-lain,
Metode manakah yang saudara pilih untuk desian proyek? jelaskan
4. Jelaskan prinsip pembauatan VCO sesuai metode yang saudara pilih
5. Terdapat 3 lapisan pada pembuatan VCO setelah didiamkan beberapa
saat,tuliskanlah ketiga lapisan tersebut
14
6. Dari ketiga lapisan yang terpisah tersebut, kelompokkanlah bagian mana yang
disebut sebagai larutan, suspensi, dan koloid
7. Sifat koloid apakah yang terjadi ketika santan kelapa di tambahkan asam cuka?
8. Tingkat kemurnian minyak VCO masih tergolong rendah jika terdapat banyak
air, salah satu metode yang mudah dan murah dalam pemurnian minyak VCO
adalah metode adsorbsi, jelaskan apa itu adsorbsi
9. Zat apakah yang dapat berperan sebagai zeolit pengadsorbsi?
Referensi
Brady JE, Jepersen ND, HyslopA (2012). Chemistry. 6th ed. John Wiley and Sons,
Inc.
Brown TL, Eugene L, Bursten BE, Murphy CJ, Woodward PM (2012). Chemistry the
Cental Science, 12th ed. Pearson Education Inc. USA
sumber Lain (bukan blog dan Wikipedia. Dianjurkan artikel pada jurnal)
c. Step 3: membuat draf desain proyek dalam kelompok (Process and investigation,
Collaboration)
Berdasarkan hasil analisis, desainlah proyek untuk memecahkan masalah dalam
jurnal praktikum dengan format
1) Judul praktikum
2) Tujuan Praktikum
3) Waktu dan Tanggal Praktikum
4) Teori Dasar
5) Alat dan Bahan
6) Prosedur Kerja dalam bentuk diagram alir
7) Tabel Pengamatan
8) Referensi
Catatan: jurnal merupakan tugas perorangan
d. Step 4: Mereview desain dengan dosen, kelompok lain dan PLP (Guidence and
Scafolding)
Draft desain didiskusikan dengan dosen dan kelompok lain untuk diberikan kritik
dan saran. Buatkanlah kritik dan saran tersebut dalam table berikut untuk
memastikan keakuratan desain.
15
No Aspek yang Kritik/ Saran Perbaikan Keterangan
dikomentari
16
Proyek 2
Elektroplating
1. Pendahuluan (Introduction)
Saudara perempuan anda akan berulang tahun dan anda ingin memberikan hadiah
berupa cincin, namun anda tidak memiliki cukup uang. Anda hanya bisa membeli
cincin imitasi yang mudah berkarat jika ada udara, air, asam. Sebagai mahasiswa kimia
anda memahami bahwa salah satu cara untuk mencegah korosi dan membuat cincin
tersebut menjadi lebih indah adalah dengan melapisi dengan logam lain yang tidak
mudah teroksidasi. Proses tersebut disebut dengan electroplating. Pada minggu ke-13
matakuliah praktikum kimia dasar, anda ditugaskan untuk mendesain, melakukan dan
melaporkan hasil eksperimen. Anda berencana menyepuh cincin imitasi yang akan
anda beli sehingga kualitasnya menjadi lebih baik untuk diberikan sebagai hadiah
ulang tahun.
3. Proses
a. Step 1: Memahami konsep pembuatan koloid, penstabilan emulsi dan
pengadsorbsian koloid (Process and investigation)
Kegiatan ini dimulai dengan mengeksplor sumber berikut mengenai
electroplating dan elektrolisis. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk
menuntun anda memecahkan masalah menggunakan berbagai sumber!
1) Apakah bahan utama penyusun cincin imitasi yang akan anda elektroplating?
2) Berapakah nilai potensial reduksi standar bahan utama cincin tersebut?
Silahkan perhatikan tabel data potensial reduksi standar?
3) Logam apa sajakah yang dapat melapisi cincin tersebut supaya tidak mudah
berkarat? Mengapa?
4) Berapakah nilai potensial reduksi standar logam-logam tersebut?
5) Logam mana yang akan anda pilih (satu logam) sebagai bahan pelapis/
menyepuh cincin?
6) Apakah logam yang anda pilih akan anda jadikan sebagai elektroda?
17
7) Jika iya pada elektroda mana logam yang anda pilih dan cincin yang akan
disepuh ditempatkan (anoda/ katoda)? Jelaskan jawaban anda
8) Jika tidak, logam apakah yang akan anda jadikan sebagai elektroda? Mengapa?
9) Apakah logam pada no 8 anoda atau katoda? Jelaskan jawaban anda!
10)Untuk melengkapi sel elektrolisis berdasarkan pertanyaan no 6,7,8 dan 9,
larutan elektrolit apakah yang akan anda pilih? Jelaskan jawaban anda
11)Ion-ion apa saja yang terdapat pada larutan tersebut?
12)Berapakah data potensial reduksi standar semua ion tersebut?
13)Ion manakah yang akan mengalami oksidasi dan reduksi? Jelaskan
jawabannya
14)Tulislah reaksi yang akan terjadi di anoda dan katoda?
15)Berapakah konsentrasi larutan elektrolit tersebut? Apakah alasan anda?
16)Gambarkanlah sel elektrolisis anda? Tandailah mana yang anoda dan katoda?
17)Apakah terbentuk gas pada katoda dan anoda?
18)Jika iya, gas apakah yang terbentuk?
19)Gambarkanlah pemodelan partikel-partikel yang terlibat dalam reaksi di
anoda dan katoda?
20)Berapakah voltase yang akan anda gunakan? Jelaskan jawaban anda
21)Berapakah kuat arusnya? Perhatikan data yang ada pada baterai.
22)Berapakah waktu yang akan anda gunakan untuk melapisinya?
23)Berdasarkan jawaban dari pertanyaan sebelumnya, berapakah massa logam
yang akan melapisi cincin anda? Buktikan dengan dengan perhitungan kimia!
Referensi
Brady JE, Jepersen ND, HyslopA (2012). Chemistry. 6th ed. John Wiley and Sons,
Inc.
Brown TL, Eugene L, Bursten BE, Murphy CJ, Woodward PM (2012). Chemistry the
Cental Science, 12th ed. Pearson Education Inc. USA
Sumber Lain (bukan blog dan Wikipedia. Dianjurkan artikel pada jurnal)
18
c. Step 3: membuat draf desain proyek dalam kelompok (Process and investigation,
Collaboration)
Berdasarkan hasil analisis, desainlah proyek untuk memecahkan masalah dalam
jurnal praktikum dengan format
1) Judul praktikum
2) Tujuan Praktikum
3) Waktu dan Tanggal Praktikum
4) Teori Dasar
5) Alat dan Bahan
6) Prosedur Kerja dalam bentuk diagram alir
7) Tabel Pengamatan
8) Referensi
Catatan : jurnal merupakan tugas perorangan
d. Step 4: Mereview desain dengan dosen, kelompok lain dan PLP (Guidence and
Scafolding)
Draft desain didiskusikan dengan dosen dan kelompok lain untuk diberikan kritik
dan saran. Buatkanlah kritik dan saran tersebut dalam table berikut untuk
memastikan keakuratan desain.
20
Lembar Penilaian Proyek (PjBL)
21
2 Referensi proyek tepat namun tidak lengkap
1 Referensi proyek tidak tepat dan lengkap
0 Tidak membuat referensi
Keterangan:
Skor maksimal = Jumlah skor tertinggi setiap aspek
Nilai proyek = Jumlah skor perolehan x 100
Skor maksimal
22
23