Anda di halaman 1dari 9

SISTIM KOORDINAT

Apa itu sistim koordinat?

Sistim koordinat adalah satu sistim yang menggunakan satu atau lebih angka, atau koordinat untuk
menentukan posisi titik atau bentuk-bentuk geometri lain pada satu garis, bidang atau ruang.

Sistim koordinat digunakan untuk menggambarkan ketergantungan fungsional (relasi yang menunjukkan
keterkaitan satu sama lain) berbagai sifat pada sistim fisikokimia 1, dimana sifat tersebut mencirikan
sistim yang sedang dibicarakan. Sistim koordinat dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan
antara berbagai sifat-sifat fisika atau sifat fisika dengan komposisi (sifat kimia)

Sistim-sistim koordinat apa saja yang biasa digunakan untuk menggambarkan fonomena fisikokimia?

Ada empat sistim koordinat yang biasa digunakan untuk menggambarkan sistim fisikokimia, yaitu:

1. Koordinat cartesian, yang dapat berbentuk garis (satu dimensi), bidang (dua dimensi), atau
ruang (tiga dimensi)
2. Koordinat bidang polar
3. Koordinat bola
4. Koordinat bidang kompleks

Faktor apa yang menentukan pemilihan sistim koordinat untuk digunakan?

Pemilihan sistim koordinat yang digunakan untuk menggambarkan dunia fisika (physical world) akan
sangat tergantung pada ciri sifat yang digambarkan. Perhatikan dua contoh pertimbangan penggunaan
sistim koordinat berikut:

a. Untuk menggambarkankan posisi benda dalam ruang di sekitar kita digunakan koordinat
cartesian
b. Atom atau molekul atau partikel penyusunnya “hidup dalam bidang bola”, yang biasanya dapat
dibayang berada pengaruh gaya yang terpusat, dan besarnya pengaruh akan ditentukan oleh
jarak atom, molekul atau partikel penyusunya dari pusat itu. Koordinat yang biasa digunakan
adalah koordinat bola. Misalkan elektron yang berada disekitar inti akan memiliki gayan tarik
menarik coulomb dengan inti dan gaya tarik menarik itu tergantung pada jarak elektron dengan
inti.

Apa itu koordinat cartesian?

Koordinat cartesian adalah koordinat yang digunakan utnuk menggambarkan posisi titik atau benda
pada garis, bidang atau dalam ruang. Garis (Koordinat cartesian satu dimensi) biasannya digunakan
dalam fisika, misalnya menentukan posisi posisi benda yang sedang bergerak. Dalam kimia fisika
fenomena atau posisi digambarkan dalam koordinat cartesian dua atau tiga demensi.

1
Sistim fisikokimia adalah satu entitas tersusun dari komponen-komponen yang memiliki sifat-sifat dan komposisi
tertentu
Pada pertengahan abad ke 17 seorang ahli matematika berkembansaan Perancis René
Descartes [(UK: /ˈdeɪkɑːrt/; French: (ʁəne dekaʁt)] mengemukakan satu metode sederhana untuk
menggambarkan pasangan-pasangan angka sebagai titik pada permukaan segi empat yang
kemudian dikenal dengan sistim koordinat segi empat Cartesian.

Bagaimana sistim koordinat digambarkan?

Garis pada sistim koordinat dikenal dengan


x atau y atau istilah sumbu koordinat (coordinate axes).
z a. Koordinat cartesian satu-dimensi Sumbu secara umum disimbolkan dengan huruf
x, y dan z. Cara pe,berian simbol dilakukan
sebagai berikut:
a. Sistim koordinat satu-dimensi digambarkan
dengan satu garis lurus. Garis ini dapat
disimbolkan dengan x atau y atau z
disesuaikan dengan persoalan yang
digambarkan dan akan dijelaskan
b. Sistim koordinat dua-dimensi adalah bidang
(plane) yang digambarkan dengan dua garis
saling tegak lurus. Titik pertemuan kedua
garis dinyatakan sebagai tiitk pusat dengan
harga x = 0 dan harga y = 0 atau dinyatakan
b. Koordinat cartesian dua-dimensi dengan titik (x,y) = (0,0). Garis vertikal biasa
disebut ordinate dan garis mendatar disebut
absisca. Jika bidang dimaksud adalah
abidang xy, maka axis biasanya disimbolkan
dengan dan ordinat disimbolkan dengan y.
Jika bidan adalah bidang yz, maka axis
disimbolkan dengan y dan ordinat
disimbolkan dengan z. Posisi objek/titik
dibidang dinyatakan sebagai pasangan nilai
(x,y) atau (x,z) atau (y,z) dimana nilai absiska
ditulis di depan diikuti nilai ordinat.
c. Sistim koordinat tiga-dimensi adalah ruang
(space) yang digambarkan dengan tiga garis
c. Koordinat cartesian tiga-dimensi saling tegak lurus. Titik pertemuan kedua
garis
dinyatakan sebagai tiitk pusat dengan harga x = 0 dan harga y = 0 dan z =0 atau dinyatakan dengan
titik (x,y) = (0,0,0). Garis vertikal biasa disebut ordinat dan garis mendatar disebut axis. Simbol
sumbu pada ruang bisanya menyatakan sumbu tegak dengan z, sedangkan bidang dinyatkan
sebagai bidang xy. Posisi objek/titik di ruang dinyatakan sebagai pasangan nilai (x,y,z).

Bagaimana sistim koordinat terhubung ke dunia fisik (physical world)?

Penerapan matematika pada dunia fisika memerlukan pelibatan tumpukan angka dan persamaan
matematika dan menghubungkannya dengan dunia fisika. Dengan keperluan ini, sumbu, harga x dan y
pada koordinat cartesian dapat saja menyatakn tekanan atau volume atau temperatur yang
menggambarkan keadaan gas, atau pasangan variabel fisika yang lain yang saling berhubugan.
Apa contoh penerapan sistim koordiniat kartesian dalam dunia fisika?

Contoh penggunaan koordinat cartesian dalam


kimia fisika adalah penggambaran hukum Boyle.
Pada gambar ini ordinat menyatakan tekanan dan
absisca menggambarkan volume. Tekanan dan
volume mestilah positif, maka bidang negatif
(kuadran 3, dan 5 tidak digambarkan). Akan
terdapat ketergantungan fungsional antara P dan
V (sesuai dengan persamaan PV = k). Jadi setiap
harga P akan ada harga V, sehigga akan ada pasangan Pdan V untuk menyatakan titik (P,V). Kurva
dihasilkan dari titik-titik pasangan (P,V) akan akan memperlihatkan ketergantungan fungsional itu dalam
bentuk perbadingan terbalik (inverse proportionality) P dan V , yaitu PV = k. Dengan kata lain kurva
menggambarkan persamaan PV = k.

Bagaimana persamaan PV = k dapat tergambarkan di koordinat cartesian?

Persamaan PV = k analog dengan yx =k . Dengan menggunakan analiogi ini, maka persamaan PV = k


dapat dipindahkan ke dalam grafik dengan menganalogkan x sebagai V dan y sebagai P. Tetapi
Persamaan atau grafik ini tidak dapat memperlihatkan bahwa persaamaan atau grafik ini hanya berlaku
untuk

a. gas ideal;
b. Temperatur tinggi dan tekanan rendah;
c. Temperatur gas dijaga konstan

Syarat berlakunya PV = k adalah aspek pengetahuan yang membedakan kimia fisikan dan “matematika
muruni”.

Bagaimana menggambarkan fungsi gelombang dengan koordinat kartesian?

Sistim koordinat sebenarnya tidak terbatas pada


bidang dan ruang saja tapi juga dpat
dikembangakan menjadi sistim koordianat
dengan n-dimensi, namun penggambaran grafik
menjadi sulit jika diperlukan penggambaran lebih
dari tiga dimensi (ruang). Sebagai contoh, di
bidang mekanika goelombang, salah satu bidang
garapan fisika yang menjelaskan sifat mekanik
dari gelombang yang memerlukan penggabaran
gelombang secara grafik, maka amplitudo
gelombang berjalan (transferse wave) satu
dimensi memerlukan koordinat “extra”. Karena
itu amplitudo gelombang berjalan yang bergerak
sepanjang sumbu x, digambarkan pada sumbu y.
Gelombanga berjalan (gelombang transversal)
dua dimensi masih mungkin digambarkan dengan
menggambarkan amplitudo di sumbu z.
Perubahan amplitudo akan terlihat sebagai
perubahan tinggi gelombang pada sumbu z.
Pada contoh disamping sumbu z menyatakan
fungsi y(x,t), sementara bidang xy
mengambarkan variabel x dan t.

Persoalan akan muncul untuk menggambarkan


gelombang tiga dimensi. Pada persoalan ini
gelombang berada tau merambat dalam ruang
sehingga memerlukan ketiga sumbu x, y, z. Untuk
menggambarkan amplitudo diperlukan koordinat
keempat. Salah satu solusi yang digunakan adalah
dengan menggambarkan kerapatan titik (desity of
points) pada grafik tiga dimensi untuk
menggambarkan amplitudo gelombang.

Selain sistim koordinat cartesian ada sistim koordinat bidang bola (plane polar). Koordinat bidang
bola itu apa?

Banyak fenomena dalam kimia fisika yang sukar diselsaikan dengan koordinat bidang/ruang. Oleh
karena itu perlu mendefinisikan kembali koordinat cartesian dalam bentuk koordinat curvlinier
(lengkung) atau round (bidang bola) seperti Gambar 1.5.

Dengan sistim koordinat bidang bola memungkinkan


untuk menghubungkan tiap titik pada koordinat
cartesian dua dimensi dengan sifat geometri segi tiga.
Pada gambar terlihat bahwa harga x sama dengan
panjang sisi b dan harga y sama dengan panjang sisi a.
Karena,
a b
sin θ= dan cos θ= (1.1)
r r
maka,
x=r cos θ dan y =r sinθ (1.2)
Karena itu tiap titik yang dinyatakan dengan (x,y) dapat dinyatakan dalam r dan  atau (r, ). Sistim
koordinat ini disebut sistim koordinat bidang bola (plane plan coordinate syatem). Persamaan (1.2)
disebut sebagai persamaan transformasi, yaitu persamaan yang mentransformasi titik koordinat dari
koordinat polar menjadi koordinat cartesian.

Kebalikan persamaan transormasi secara trigonometri adalah

x r sin θ
=
y r cos θ
=tan θ atau θ=tan−1
y
x () (1.3)

dan
1
r =( x + y )
2 2 2 (1.4)

Koordinat bidang bola bila dibuat tga dimensi akan menjadi koordinat bola (spherical polar
coordinate). Apa itu koordinat bola dan bagai mana transformasi koordinat dilakukan?

Sisitim koordinat bidang bola adalah pengembangan


koordinat bidang bola menjadi tiga dimensi seperti
diperlihatkan pada gambar. Titik pada sistim koordinat
ini dinyatakan dengan tiga angka, yaitu r (jaraka titik
dari titik pusat koordinat); , teta, (sudut antara garis r
dengan subu z); dan , phi, (sudut antara garis OA
dengan sumbu x. Karena
a c d
sin θ= , cos ϕ= dan sin ϕ= (1.7)
r a a
dan karena panjang c menyatakan x, d menyatakan y dan b menyakan z, maka dengan menggunakan
relasi trigonometri diperoleh a = r sin ,

x = a cos  = r sin  cos

y = a sin  = r sin  sin (1.8)

z = r cos 

Persaman (1.8) adalah persaman trasformasi koordinat bole ke koordinat kartesian. Kebalikan
persamaan adalah

y r sin θ sin ϕ sin ϕ


= =
x r sin θ cos ϕ cos ϕ
=tan ϕ atau ϕ =tan −1
y
x () (1.9)

1
r =( x + y + z )
2 2 2 2 (1.10)

b z
cos θ=¿ = ¿, maka tan−1
r r
z
r () (1.11)

Dalam membahas fenomena kimia fisika diperlukan apa yang dikenal sebagai differential volume. Apa
aitu differetial volume?
Dalam menetukan besar perubahan
volume yang terjadi akibat perubahan
kecul takhingga pada unsur-unsur
pembentuknya (ifnitesimally small
change), disimbolkan dengan d,
diperlukan integrasi volume diperlu-
kan mendefinisikan unsur-unsur yang
berubah dalam sisitim koordinat yang
dipakai.
Jika sistem koordinat yang dipakai
adalah kopordinat ruang karetesian
dengan titik dinyatakan sebagai (x,y,z)
maka diferensial volumenya adalah
peruba kecil taka hingga pada x, y dan
z, yaitu
dτ =dx dy dz
Bila koordinat yang dipakai adalah
koordinat bola, dengan titik
dinyatakan sebagai (r,, ), maka
differensial volume menjadi
dτ =r 2 sinθ dr dθ dϕ

Bagaiamana transrformasi ini dapat dijelaskan?

Transformasi diferensial volum dari koordinat cartesian ke koodinat bila dipat dijelaskan dengan
menggunakan Jacobian matrix

Perubahan differensial vilume ini secara matematis terjadi sebagai :

dV =
| |
∂(x , y , z)
∂(r , θ , ϕ)
dr dθ dϕ

Komponen
| |
∂( x , y , z)
∂(r , θ , ϕ)
dikenala sebagai Jacobian matrix. Jacobian matrix dapat diselesaikan dengan

mendefinisikan

x = r sin  cos ∂x ∂x ∂x
=sin θ cos ❑ =r cos θ cos ❑ =−r sin θ sin❑
∂r ∂ ∂
y = r sin  sin ∂y ∂x ∂x
=sinθ sin❑ =r cos θ sin ❑ =r sin θ cos ❑
∂r ∂ ∂
z = r cos  ∂z ∂z ∂x
=cos θ =r =0
∂r ∂ ∂
dan matrix dapat dibuat sebagai :

| || |
∂x ∂x ∂x
sin θ cos❑ r cos θ cos❑−r sin θ sin ❑
∂r ∂θ ∂ ϕ

| |
∂(x, y ,z) ∂ y A BC
= ∂y ∂y =
sin θ sin❑ r cos θ sin❑r sin θ cos❑
∂ ( r ,θ , ϕ ) ∂r ∂θ ∂ϕ DEF
∂z ∂z ∂z
cos θ−¿ r sin θ 0 ¿ G H I
∂r ∂θ ∂ϕ

Determinan matrix adalah:

D= AEI + BFG+CDH −CEG−BDI − AFH=BFG+ CDH +CEG− AFH


¿ r cos θ cos ❑r sin θ cos❑ cos θ+r sin θ sin❑ sin θ sin❑r sin θ−r sinθ sin ❑r cos θ sin❑ cos θ+¿ sin θ cos ❑r sin θ c

¿ r ( sin θ cos θ cos ϕ +sin θ sin ϕ−sin θ cos θ sin ϕ +sin θ cos ϕ )
2 2 2 3 2 2 2 3 2

¿ r sin θ ( cos θ cos ϕ +sin θ sin ϕ−cos θ sin ϕ +sin θ cos ϕ )


2 2 2 2 2 2 2 2 2

¿ r 2 sin θ ( cos2 θ cos2 ϕ +sin2 θ sin2 ϕ−cos 2 θ sin2 ϕ +sin2 θ cos2 ϕ )


2
¿ r sin θ ¿

¿ r sin θ { cos θ cos ϕ + sin θ−cos θ sin ϕ }


2 2 2 2 2 2

2
¿ r sin θ ¿

¿ r 2 sin θ { cos2 θ +sin 2 θ }

¿ r 2 sin θ
sehingga,

dV =
| |
∂ (x , y , z )
∂ ( r ,θ , ϕ )
2
dr dθ dϕ=r sin θ dr dθ dϕ

Kordinat cartesian juga dapat digunakan untuk menggambarkan koordinat bidang kompleks. Apa itu
koordinat bidang kompleks?

Koordinat bilangan kompleks adalah sisitim koordinat yang


dipakai untuk menggambarkan bilangan kompleks. Bilangan
kompleks adalah bilangan yang terdiri dari dua bahagian yaitu
bahagian real dan bahagian immaginer. Bilangan kompleks
biasanya dinyatakan dengan persamaan z=x +iy . Satu
bilangan real adalah bilangan dengan y = 0, sedangkan bilangan
kompleks miurni adalah bilagan dengan x = 0. Dengan
pengertian ini maka seluruh bilangan mestinya dalah bilangan
kompleks.
Bilangan kompleks dapat digambarkan dengan sisitim
koordinat. Bahagian real digambarkan sepanjangaa sumbu x
dan bahagian immaginer digambarkan sepanjang sumbu y.
Karena x=r cos θ dan y =r sin θ , maka bilangan kompleks dapat ditulis sebagai

z=x +iy=r cos θ+ir sin θ=r ¿ (1.13)

Karena setiap titik di bidang yang berasal dari sumbu x dan sumbu y menggambarkan bilangan
kompleks, maka bidang yang menggambarkan titik ini disebut bidang kompleks.

Harga r dalam persamaan (1.13) disebut modulus atau nilai absolut, yang dapat ditentukan dengan cara
1
r =(x 2 + y) 2 =| z| (1.14)

Sudut , disebut sudut fasa (phase angle), menggambarkan rotasi z pada bidang kompleks. Kuadrat
¿
harga modulus identik dengan hasil kali z=x +iy dengan kompleks konyugasinya z =x−iy . Kompleks
konyugasi bilangan kompleks dibuat dengan merubah tanda bahagian immaginer.
¿ 2 2
z z =( x +iy ) ( x−iy )=( x ¿ ¿ 2+ y )=| z| ¿ (1.15)

Bilangan kompleks memiliki hubungan trigonometri dengan sin  dan cos . Bagaimana hubugan ini
bisa terjadi?

hubungan trigonometri antara bilangan kompleks dengan sin  dan cos  dengan mengembangkan sin 
dan cos  dengan deret Maclaurin.

θ3 θ 5 θ 7
sin θ=θ− + − ±¿¿ (1.16)
3! 5! 7!
2 4 6
θ θ θ
cos θ=1− + − ±¿ ¿ (1.17)
2! 4! 6!
dimana n! (n-factorial) adalah n! = 1x2x3xx (n −1)x n. Dengan demikian
2 3
θ iθ
cos θ+ isin θ=1+ iθ− − ⋯ (1.18)
2! 3!
Deret ini identik dengan pengembangan deret e−iθ
2 3
iθ θ iθ
e ¿ 1+iθ− − ⋯ (1.19)
2! 3!
Dengan demikian

e =cos θ+i sin θ (1.20)

dan

z=ℜiθ (1.21)

Juga dapat ditunjukkan bahwa


−iθ
e =cos θ−i sinθ
Dan

z ¿ =ℜ−iθ

Anda mungkin juga menyukai