Sistim koordinat adalah satu sistim yang menggunakan satu atau lebih angka, atau koordinat untuk
menentukan posisi titik atau bentuk-bentuk geometri lain pada satu garis, bidang atau ruang.
Sistim koordinat digunakan untuk menggambarkan ketergantungan fungsional (relasi yang menunjukkan
keterkaitan satu sama lain) berbagai sifat pada sistim fisikokimia 1, dimana sifat tersebut mencirikan
sistim yang sedang dibicarakan. Sistim koordinat dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan
antara berbagai sifat-sifat fisika atau sifat fisika dengan komposisi (sifat kimia)
Sistim-sistim koordinat apa saja yang biasa digunakan untuk menggambarkan fonomena fisikokimia?
Ada empat sistim koordinat yang biasa digunakan untuk menggambarkan sistim fisikokimia, yaitu:
1. Koordinat cartesian, yang dapat berbentuk garis (satu dimensi), bidang (dua dimensi), atau
ruang (tiga dimensi)
2. Koordinat bidang polar
3. Koordinat bola
4. Koordinat bidang kompleks
Pemilihan sistim koordinat yang digunakan untuk menggambarkan dunia fisika (physical world) akan
sangat tergantung pada ciri sifat yang digambarkan. Perhatikan dua contoh pertimbangan penggunaan
sistim koordinat berikut:
a. Untuk menggambarkankan posisi benda dalam ruang di sekitar kita digunakan koordinat
cartesian
b. Atom atau molekul atau partikel penyusunnya “hidup dalam bidang bola”, yang biasanya dapat
dibayang berada pengaruh gaya yang terpusat, dan besarnya pengaruh akan ditentukan oleh
jarak atom, molekul atau partikel penyusunya dari pusat itu. Koordinat yang biasa digunakan
adalah koordinat bola. Misalkan elektron yang berada disekitar inti akan memiliki gayan tarik
menarik coulomb dengan inti dan gaya tarik menarik itu tergantung pada jarak elektron dengan
inti.
Koordinat cartesian adalah koordinat yang digunakan utnuk menggambarkan posisi titik atau benda
pada garis, bidang atau dalam ruang. Garis (Koordinat cartesian satu dimensi) biasannya digunakan
dalam fisika, misalnya menentukan posisi posisi benda yang sedang bergerak. Dalam kimia fisika
fenomena atau posisi digambarkan dalam koordinat cartesian dua atau tiga demensi.
1
Sistim fisikokimia adalah satu entitas tersusun dari komponen-komponen yang memiliki sifat-sifat dan komposisi
tertentu
Pada pertengahan abad ke 17 seorang ahli matematika berkembansaan Perancis René
Descartes [(UK: /ˈdeɪkɑːrt/; French: (ʁəne dekaʁt)] mengemukakan satu metode sederhana untuk
menggambarkan pasangan-pasangan angka sebagai titik pada permukaan segi empat yang
kemudian dikenal dengan sistim koordinat segi empat Cartesian.
Penerapan matematika pada dunia fisika memerlukan pelibatan tumpukan angka dan persamaan
matematika dan menghubungkannya dengan dunia fisika. Dengan keperluan ini, sumbu, harga x dan y
pada koordinat cartesian dapat saja menyatakn tekanan atau volume atau temperatur yang
menggambarkan keadaan gas, atau pasangan variabel fisika yang lain yang saling berhubugan.
Apa contoh penerapan sistim koordiniat kartesian dalam dunia fisika?
a. gas ideal;
b. Temperatur tinggi dan tekanan rendah;
c. Temperatur gas dijaga konstan
Syarat berlakunya PV = k adalah aspek pengetahuan yang membedakan kimia fisikan dan “matematika
muruni”.
Selain sistim koordinat cartesian ada sistim koordinat bidang bola (plane polar). Koordinat bidang
bola itu apa?
Banyak fenomena dalam kimia fisika yang sukar diselsaikan dengan koordinat bidang/ruang. Oleh
karena itu perlu mendefinisikan kembali koordinat cartesian dalam bentuk koordinat curvlinier
(lengkung) atau round (bidang bola) seperti Gambar 1.5.
x r sin θ
=
y r cos θ
=tan θ atau θ=tan−1
y
x () (1.3)
dan
1
r =( x + y )
2 2 2 (1.4)
Koordinat bidang bola bila dibuat tga dimensi akan menjadi koordinat bola (spherical polar
coordinate). Apa itu koordinat bola dan bagai mana transformasi koordinat dilakukan?
z = r cos
Persaman (1.8) adalah persaman trasformasi koordinat bole ke koordinat kartesian. Kebalikan
persamaan adalah
1
r =( x + y + z )
2 2 2 2 (1.10)
b z
cos θ=¿ = ¿, maka tan−1
r r
z
r () (1.11)
Dalam membahas fenomena kimia fisika diperlukan apa yang dikenal sebagai differential volume. Apa
aitu differetial volume?
Dalam menetukan besar perubahan
volume yang terjadi akibat perubahan
kecul takhingga pada unsur-unsur
pembentuknya (ifnitesimally small
change), disimbolkan dengan d,
diperlukan integrasi volume diperlu-
kan mendefinisikan unsur-unsur yang
berubah dalam sisitim koordinat yang
dipakai.
Jika sistem koordinat yang dipakai
adalah kopordinat ruang karetesian
dengan titik dinyatakan sebagai (x,y,z)
maka diferensial volumenya adalah
peruba kecil taka hingga pada x, y dan
z, yaitu
dτ =dx dy dz
Bila koordinat yang dipakai adalah
koordinat bola, dengan titik
dinyatakan sebagai (r,, ), maka
differensial volume menjadi
dτ =r 2 sinθ dr dθ dϕ
Transformasi diferensial volum dari koordinat cartesian ke koodinat bila dipat dijelaskan dengan
menggunakan Jacobian matrix
dV =
| |
∂(x , y , z)
∂(r , θ , ϕ)
dr dθ dϕ
Komponen
| |
∂( x , y , z)
∂(r , θ , ϕ)
dikenala sebagai Jacobian matrix. Jacobian matrix dapat diselesaikan dengan
mendefinisikan
x = r sin cos ∂x ∂x ∂x
=sin θ cos ❑ =r cos θ cos ❑ =−r sin θ sin❑
∂r ∂ ∂
y = r sin sin ∂y ∂x ∂x
=sinθ sin❑ =r cos θ sin ❑ =r sin θ cos ❑
∂r ∂ ∂
z = r cos ∂z ∂z ∂x
=cos θ =r =0
∂r ∂ ∂
dan matrix dapat dibuat sebagai :
| || |
∂x ∂x ∂x
sin θ cos❑ r cos θ cos❑−r sin θ sin ❑
∂r ∂θ ∂ ϕ
| |
∂(x, y ,z) ∂ y A BC
= ∂y ∂y =
sin θ sin❑ r cos θ sin❑r sin θ cos❑
∂ ( r ,θ , ϕ ) ∂r ∂θ ∂ϕ DEF
∂z ∂z ∂z
cos θ−¿ r sin θ 0 ¿ G H I
∂r ∂θ ∂ϕ
¿ r ( sin θ cos θ cos ϕ +sin θ sin ϕ−sin θ cos θ sin ϕ +sin θ cos ϕ )
2 2 2 3 2 2 2 3 2
2
¿ r sin θ ¿
¿ r 2 sin θ
sehingga,
dV =
| |
∂ (x , y , z )
∂ ( r ,θ , ϕ )
2
dr dθ dϕ=r sin θ dr dθ dϕ
Kordinat cartesian juga dapat digunakan untuk menggambarkan koordinat bidang kompleks. Apa itu
koordinat bidang kompleks?
Karena setiap titik di bidang yang berasal dari sumbu x dan sumbu y menggambarkan bilangan
kompleks, maka bidang yang menggambarkan titik ini disebut bidang kompleks.
Harga r dalam persamaan (1.13) disebut modulus atau nilai absolut, yang dapat ditentukan dengan cara
1
r =(x 2 + y) 2 =| z| (1.14)
Sudut , disebut sudut fasa (phase angle), menggambarkan rotasi z pada bidang kompleks. Kuadrat
¿
harga modulus identik dengan hasil kali z=x +iy dengan kompleks konyugasinya z =x−iy . Kompleks
konyugasi bilangan kompleks dibuat dengan merubah tanda bahagian immaginer.
¿ 2 2
z z =( x +iy ) ( x−iy )=( x ¿ ¿ 2+ y )=| z| ¿ (1.15)
Bilangan kompleks memiliki hubungan trigonometri dengan sin dan cos . Bagaimana hubugan ini
bisa terjadi?
hubungan trigonometri antara bilangan kompleks dengan sin dan cos dengan mengembangkan sin
dan cos dengan deret Maclaurin.
θ3 θ 5 θ 7
sin θ=θ− + − ±¿¿ (1.16)
3! 5! 7!
2 4 6
θ θ θ
cos θ=1− + − ±¿ ¿ (1.17)
2! 4! 6!
dimana n! (n-factorial) adalah n! = 1x2x3xx (n −1)x n. Dengan demikian
2 3
θ iθ
cos θ+ isin θ=1+ iθ− − ⋯ (1.18)
2! 3!
Deret ini identik dengan pengembangan deret e−iθ
2 3
iθ θ iθ
e ¿ 1+iθ− − ⋯ (1.19)
2! 3!
Dengan demikian
iθ
e =cos θ+i sin θ (1.20)
dan
z=ℜiθ (1.21)
z ¿ =ℜ−iθ