Bistari, 2017 1
satu bidang (bidang xy). Sumbu horizontal diberi label x, dan
sumbu vertikal diberi label y. Pada sistem koordinat tiga
dimensi, ditambahkan sumbu yang lain yang sering diberi
label z. Sumbu-sumbu tersebut ortogonal antar satu dengan
yang lain. Satu sumbu dengan sumbu lain saling tegak lurus.
Titik pertemuan antara kedua sumbu dikenal sebagai
titik asal, umumnya diberi label 0. Setiap sumbu juga
mempunyai besaran panjang unit, dan setiap panjang
tersebut diberi tanda dan ini membentuk semacam grid.
Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem
koordinat dua dimensi, nilai x ditulis (absis), lalu diikuti
dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, format yang
dipakai selalu (x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik, karena
pasangan tersebut tergolong pasangan berurutan. Sistem
koordinat Kartesius dapat pula digunakan pada dimensi 3,
dengan menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y, dan z).
Daerah untuk menggambarkan atau meletakkan titik
tersebut disebut sebagai bidang Kartesius, yang dibagi
menjadi empat daerah atau kuadran. Kuadran I, koordinat x
dan koordinat y positif. Kuadran II, koordinat x negatif dan
koordinat y positif. Kuadran III, koordinat x negatif dan
koordinat y negatif. Kuadran IV, koordinat x dan koordinat y
negatif.
Setiap kuadran dibatasi oleh sumbu koordinat. Untuk
kuadran I sumbu X dan sumbu Y masing-masing dalam batas
positif. Sedangkan skala yang biasa dituliskan dalam sistem
bilangan bulat. Tetapi tak menutupi kemungkinan jika
bilangan tidak bulat.
Perlu juga dibedakan antara diagram kartesius dan
bidang kartesius. Untuk diagram kartesius biasanya
digunakan dalam konsep himpunan, yakni cara lain
merepresentasikan konsep himpunan. Misal A = {2, 4, 6} dan
Bistari, 2017 2
B = {1, 5, 9} dihubungkan dengan relasi “lebih dari”. Maka
diperoleh A R B = {(2,1), (4,1), (6,1), (6,5)}. Bila disajikan
dalam diagram kartesius sebagai berikut.
B
A R B yaitu “anggota A lebih dari anggota B”
9
2 4 6 A
Bistari, 2017 3
Gambar 1.2 Sistem Koordinat Kartesius (Dimensi-2)
Tabel 1.1
Koordinat dan Kwadran
Kwadran Nilai x Nilai y
I Positif Positif
II Negatif Positif
III Negatif negatif
IV positif Negatif
Bistari, 2017 4
Gambar 1.3 Sistem Koordinat Jajargenjang
Bistari, 2017 5
yang tegak dinamakan sumbu Y. Sebagai ilustrasi perhatikan
gambar berikut.
P
P1
0 P2 X
Bistari, 2017 6
absis titik P. Sedangkan bilangan yang menyatakan jarak O ke
P2 dinamakan koordinat Y dari titik P atau disebut ordinat
titik P.
Untuk memberikan kemudahan dalam penulisan,
biasanya pasangan koordinatdinyatakan dengan pasangan
bilangan terurut (x,y). Dua pasangan bilangan terurut (a,b)
dan (c,d) sama apabila a = c dan b = d. Sumbu-sumbu
koordinat, yaitu sumbu X dan sumbu Y, membagi bidang
datar menjadi 4 daerah yang masing-masing disebut
kuadran. Masing-masing kuadran tersebut memberikan ciri
khas pada konsep-konsep yang terkait. Misal, jika empat
kuadran tersebut dikaitkan dengan sifat-sifat pada
trigonometri, maka nilai-nilai masing-masing sinus, cosinus,
tangen dan kotangen memberikan nilai-nilai tertentu.
Dengan cara demikian tiap titik pada bidang dapat
ditentukan oleh sepasang bilangan, yang pertama
menunjukkan absis dan yang kedua ordinat. Sebaliknya tiap
pasang bilangan menentukan sebuah titik pada bidang.
Himpunan semua pasangan bilangan terurut yang bilangan
tempat pertama dan bilangan tempat kedua masing bilangan
real dapat dinyatakan: R2 = RxR = {(x,y)| xR, y R}.
Bistari, 2017 7
α
0 X
P (r, α ) = (x , y)
r
y
α
X
0 x
(c)
Contoh 1
Ubahlah titik A (3, 3) menjadi koordinat kutub!
Jawab:
Diketahui, x = 3 dan y = 3, sehingga:
r2 = x2 + y2
r2 = 32 + 32
r = 3 √2
Untuk besar sudut dicari berdasarkan hubungan tangen,
yakni:
tg α = 3/3
Bistari, 2017 8
tg α = 1
Berarti α = 450
Dapat disimpulkan bahwa koordinat (3,3) = (3 √ 2 , 450)
Contoh 2
Ubahlah koordinat kutub K (4, 300) menjadi koordinat
Cartesius!
Selanjutnya tunjukkan dalam bidang Cartesius!
Jawab
K (4, 300) dalam koordinat kutub berarti r = 4 dan α = 30 0,
sehingga diperoleh hubungan:
x = r Cos α atau x = 4 Cos 300
x = 2√2 (atau x = 2,8)
y = r Sin α atau y = 4 Sin 300
y=2
Jadi K (4, 300) = K (2√2, 2)
300
Bistari, 2017 9
koordinat dalam kuadran yang tak sama. Selanjutnya teman
anda dapat berbalik meminta anda yang untuk giliran
menjawabnya.
1.2. KONSEP DASAR GARIS
Sebuah garis berarah digambarkan seperti pada gambar 1.6
Pada garis bearah tersebut secara ekplisit ada dua titik
dilalui yakni titik A dan titik B.
A
g B
Bistari, 2017 10
|a| = a dimana a positif atau nol
|a| = -a dimana a negatif
Ruas garis A B
Y
yB B
yA T
A
0 xA xB X
Gambar 1.7: Jarak titik A ke B
Bistari, 2017 11
Misalkan A (xA , yA) dan B (xB , yB) adalah dua titik pada
bidang. Melalui titik A ditarik garis sejajar sumbu X dan
melalui titik B ditarik garis sejajar sumbu Y. Kedua garis
berpotongan di T, sedemikian sehingga ATB membentuk
segitiga siku-siku. Dengan,
|AT| = |xB – xA| dan |BT| = |yB – yA|
n
T
m
Bistari, 2017 12
0 xP xT xQ X
n x P+ m x y +m y
x= T m+n
Q
dan y=T
n P
m+n
Q
Bukti :
o Konstruksi P, T dan Q sedemikian sehingga T ada diantara
ruas garis PQ dengan perbandingan |PT| : |TQ| = m : n
(Lihat gambar 7).
o Misalkan T(xT , yT). Perhatikan gambar 7 ! Proyeksi titik T,
P dan Q pada sumbu X masing-masing adalah T 1(xT , 0),
P1(xP , 0) dan Q1(xQ , 0).
o Perhatikan bangun PP1Q1Q dengan PP1 // TT1 // QQ1
berlaku
|P1T1| : |T1Q1| = |PT| : |TQ| (sifat segmen garis yang
garis-garis sejajar)
|P1T1| : |T1Q1| = m : n
(xT – xP) : (xQ – xT) = m : n (Rumus jarak dua titik)
(x − x )= m
T P
( x −x
n
Q T (pengubahan model penulisan)
n (xT – xP) = m (xQ – xT) (Perkalian silang)
(m + n) xT = nxP + mxQ
nx +mx
x= T
P
m+n
Q
Bistari, 2017 13
o Dengan memproyeksikan P, T dan Q terhadap sumbu Y,
akan diperoleh
ny + my
y=
T
P
m+n
Q
Contoh:
Jika P(4,7), Q(8,1) dan titik T pada ruas garis PQ sedemikian |
PT| : |TQ| = 1 : 3. selanjutnya tentukan, pasangan koordinat
titik T!
Jawab :
o Diketahui xP = 4, yP = 7, xQ = 8 dan yQ = 1 ; dengan m = 1
dan n = 3
o Menurut Teorema 2, dapat ditentukan
x T=
3 (4 )+1(8 )
1+3 =5 dan
y T=
3(7 )+1(1) 1
1+3 =5 2
T
m
A
Jika |AT| : |TB| = m : n, maka perbandingan bentuk standar
tersebut dapat diubah bentuknya menjadi bentuk yang lain.
Bistari, 2017 14
|AT| : |BT| = m : (-n)
|TA| : |BT| = (-m) : (-n)
|AB| : |BT| = (m+n) : (-n)
|BT| : |TA| = (-n) : (-m)
LATIHAN BAB I
1. Berikan penjelasan masing-masing kesamaan dan
perbedaan antara sistem koordinat jajargenjang, dua-
lingkaran dan Cartesius.
2. Ambil angka terakhir dari tanggal lahir anda sebagai x,
dan angka terakhir pada bulan lahir anda sebagai y.
Selanjutnya jadikan pasangan koordinat dan sajikan
gambarnya dalam sisten koordinat jajargenjang, dua-
lingkaran dan Cartesius.
(Misal: 13 Juni 1995 maka x = 3 dan y =6)
3. Tunjukkan bahwa titik-titik A(0,1), B(2,5) dan C(4,3) bila
dihubungkan akan membentuk segitiga sama kaki.
4. Apakah ketiga titik berikut membentuk segitiga sama sisi:
A(-2,-3), B(6,1) dan C(-2,5). Berikan alasan mu? Jika tidak
sama sisi, bagaimana cara membentuk agar menjadi
segitiga sama sisi (hanya satu titik yang boleh berubah)?
Sifat apa yang kamu dapat ditunjukkan bahwa segitiga
ABC sama sisi?
5. Diketahui sebuah segitiga dengan titik-titik sudut P(-3,2),
Q(0,-1) dan R(5,4). Buktikanlah bahwa segitiga tersebut
merupakan segitiga siku-siku dan gambarlah!
6. Diketahui ruas garis dengan titik-titik ujung A(-5,-6) dan
C(10,1). Selidiki, apakah titik B(4,-2) terletak pada ruas
garis tersebut.
7. Diketahui sebuah segitiga yang titik-titik sudutnya adalah
A(3,0), B(-2,4) dan C(-5,-3). Tentukanlah koordinat-
Bistari, 2017 15
koordinat titik beratnya. (Titik berat suatu segitiga adalah
titik perpotongan ketiga garis beratnya).
8. Titik P(3,0) adalah titik pusat sebuah lingkaran titik A(-
2,7) adalah titik ujung sebuah garis tengahnya.
Tentukanlah koordinat-koordinat titik ujung lainnya dari
garis tengah itu.
9. Tentukan sebuah titik P yang terletak pada AB dengan
A(-5,1) dan B(3,-5), sehingga AP : PB = 3 : 5
10. Diketahui A(-5,1), B(3,-5) dan C(2,2). Hitunglah luas
segitiga ABC.
11. Bila koordinat A, B dan C adalah koordinat soal 5 ; dan
ABCD suatu jajaran genjang. Carilah koordinat D?
12. Dari suatu segitiga ABC sama sisi diketahui A(-1,-3) dan
B(5,5). Tentukan titik C?
13. Tunjukkan bahwa titik-titik A(0,1), B(2,5) dan C(4,3) bila
dihubungkan akan membentuk segitiga sama kaki.
14. Apakah ketiga titik berikut membentuk segitiga sama
sisi: A(-2,-3), B(6,1) dan C(-2,5). Berikan alasan mu? Jika
tidak sama sisi, bagaimana cara membentuk agar
menjadi segitiga sama sisi (hanya satu titik yang boleh
berubah)? Sifat apa yang kamu tunjukkan bahwa segitiga
ABC sama sisi?
15. Diketahui sebuah segitiga dengan titik-titik sudut P(-3,2),
Q(0,-1) dan R(5,4). Buktikanlah bahwa segitiga tersebut
merupakan segitiga siku-siku dan gambarlah!
16. Diketahui ruas garis dengan titik-titik ujung A(-5,-6) dan
C(10,1). Buktikan bahwa titik B(4,-2) terletak pada ruas
garis tersebut.
17. Titik P(3,0) adalah titik pusat sebuah lingkaran titik
Bistari, 2017 16
A(-2,7) adalah titik ujung sebuah garis tengahnya.
Tentukanlah koordinat-koordinat titik ujung lainnya dari
garis tengah itu.
18. Tentukan sebuah titik P yang terletak pada AB dengan
A(-5,1) dan B(3,-5), sehingga AP : PB = 3 : 5
Bistari, 2017 17