Anda di halaman 1dari 18

GEOMETRI ANALITIK

BIDANG

SISTEM
KOORDINAT
BIDANG
Welcome to Third Grade!
A. Sistem Koordinat (Geometri Bidang)
Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan
untuk menentukan letak suatu titik pada bidang
atau ruang . Beberapa macam sistem koordinat yang
kita kenal, antara lain sistem koordinat Cartesius
(Rene Descartes: 1596-1650), sistem koordinat
kutub, sistem koordinat tabung, dan sistem
koordinat bola. Pada bidang (R2), letak titik pada
umumnya dinyatakan dalam koordinat Cartesius dan
koordinat kutub. Sedangkan pada ruang (R3) letak
suatu titik pada umumnya dinyatakan dalam
koordinat Cartesius, koordinat tabung dan koordinat
bola.
My Goals
Gambar 1.sistem koordinat kartesius
Class Subjects
Terdapat empat titik yang ditandai: (2,3) titik hijau, (-3,1) titik
merah, (-1.5,-2.5) titik biru, dan (0,0), titik asal, yang berwarna
ungu.
Dari gambar di atas juga bia kita lihat bahwa:
Sebab kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, maka bidang
xy akan terbagi menjadi empat bagian yang disebut sebagai
kuadran. Hal tersebut dapat dilihat pada pada Gambar di atas
dengan ditandai adanya titik [-3,1], titik [2,3], titik [-1.5,-2.5].
Menurut dari konvensi yang berlaku, keempat daerah kuadran
tersebut diurutkan mulai dari yang kanan atas [kuadran I],
melingkar melawan arah jarum jam.
Dalam kuadran I, kedua koordinat (x dan y) akan bernilai
positif.
Dalam kuadran II, koordinat x akan bernilai negatif dan
koordinat y akan bernilai positif.
Dalam kuadran III, kedua koordinat akan bernilai negatif.
Serta dalam kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y
akan bernilai negatif .
Titik [2,3] berada pada kuadran I, tititk [-3,1] berada pada
kuadran II dan titik [-1.5,-2.5] berada pada kuadran III.
Atau secara umum, keempat daerah kuadran tersebut
diurutkan mulai dari yang kanan atas [kuadran I], melingkar
melawan arah jarum jam.
Dalam kuadran I, kedua koordinat [x dan y] akan bernilai
positif.
Dalam kuadran II, koordinat x akan bernilai negatif serta
koordinat y akan bernilai positif.
Dalam kuadran III, kedua koordinat akan bernilai
negatif, serta dalam kuadran IV, koordinat x akan
bernilai positif dan y negatif [perhatikan kembali pada
gambar di atas].

kuadran Nilai x Nilai y

I Bernilai positif(>0) Bernilai positif(>0)

II Bernilai negatif(<0) Bernilai positif(>0)

III Bernilai negatif(<0) Bernilai negatif(<0)

IV Bernilai positif(>0) Bernilai negatif(<0)


Reading
Sistem dari koordinat cartesius dalam
dua dimensi pada umumnya diartikan
dengan menggunakan dengan dua sumbu
yang saling bertegak lurus antar satu
dengan yang lain.
Di mana kedua letak dari sumbu
tersebut berada pada satu bidang yakni
bidang xy. Sumbu horizontal akan diberi
label x, semetara untuk sumbu vertikal
diberi label y.Titik pertemuan antara
kedua sumbu, titik asal, pada umumnya
akan diberi label 0.
Writing
D.Menggambarkan titik pada bidang
koordinat
Bidang datar di atas disebut sebagai bidang koordinat
yang dibentuk oleh garis tegak Y (sumbu Y) serta garis
mendatar X (sumbu X)
Titik akan saling berpotongan diantara garis Y dan garis
X yang disebut sebagai pusat Koordinat (titik O)
Dalam koordinat tersebut dikenal dengan bidang
koordinat Cartesius. Seperti yang telah dijelaskan di
atas, bidang koordinat Cartesius dipakai dalam
menentukan letak suatu titik yang dinyatakan dalam
pasangan bilangan
Perhatikan titik A, B, C, dan D dalam bidang tersebut.
Untuk menentukan posisinya, mulailah dari titik O. Lalu,
bergerak mendatar kearah kanan (sumbu X), kemudian
bergerak ke atas (sumbu Y)
Posisi dari titik pada bidang koordinat Cartesius ditulis
dalam bentuk pasangan bilangan (x, y), di mana:
● x disebut sebagai absis, serta
● y disebut ordinat.
Dalam bidang koordinat tersebut, maka:
Titik A berada di koordinat (1,0), ditulis dengan A(1,0).
Titik B berada pada koordinat (2,4), ditulis dengan B(2,4).
Titik C berada pada koordinat (5,7), ditulis dengan C(5,7).
Serta titik D berada pada koordinat (6,4) ditulis dengan D(6,4).
Dalam bidang koordinat Cartesius bisa kita perluas menjadi
seperti pada gambar di bawah ini:
Math
Sebagai contoh:
Science
Koordinat titik E yaitu (2,2)
Koordinat titik F yaitu (-2,1), didapatkan
dengan cara bergerak mendatar ke kiri
dimulai dari titik O sebanyak dua satuan
kemudia tegak ke atas sebanyak satu satuan.
Koordinat titik G yaitu (-3,-3), di dapatkan
dengan bergerak mendatar ke kiri diawali
dari titik O sebanyak tiga satuan kemudian
tegak ke bawah sebanyak tiga satuan.
Untuk menggambarkan titik-titik pada bidang
koordinat, Anda harus memahami susunan
bidang koordinat dan mengetahui yang harus
Anda lakukan dengan koordinat-koordinat (x,
y) tersebut. Jika Anda ingin mengetahui cara
menggambarkan titik-titik pada bidang
koordinat, ikuti saja langkah-langkah berikut.
Social Studies

1. Memahami Sumbu-
sumbu Bidang Koordinat
2. Memahami Kuadran-
kuadran Bidang
Koordinat
3. Mengikuti Teknik-
Teknik Lanjut
D. Cara Menentukan Jarak Dua Titik Pada Bidang Koordinat
Cartesius
Sistem koordinat Cartesius mulai dikenal ketika Rene Descartes
bersama rekannya Piere de Fermet memperkenalkannya sekitar
pertengahan abad ke-17. Sistem koordinat ini terdiri atas garis
mendatar, yaitu sumbu X dan garis tegak, yaitu sumbu Y. Letak
sebuah atau lebih titik pada koordinat Cartesius diwakili oleh
pasangan terurut (x,y), dengan x disebut absis dan y disebut
ordinat. Kita dapat menentukan sebuah titik P1 dan P2 misalnya P1(-
3,2) dan P2(2,-1). Jarak antara dua titik adalah dengan menarik
garis hubung terpendek antara kedua titik tersebut, jadi jarak
antara titik P1dan P2 adalah panjang garis P1P2. Misalkan kita ingin
menentukan jarak titikP1 dan Titik P2. Menentukan jarak titik P1 ke
titik P2 sama saja dengan menentukan panjang ruas garis |P1P2|.

Misalkan P1(x1, y1) dan P2(x2, y2) adalah dua buah titik pada bidang
datar seperti pada gambar berikut .
Selanjutnya, dari dua titik yang diketahui tersebut akan ditentukan
jarak di antara keduanya dengan jalan sebagai berikut:
Melalui titik P1 ditarik garis sejajar sumbu X dan melalui titik P2
ditarik garis sejajar sumbu Y. Kedua garis ini berpotongan di titik
T dan membentuk segitiga P1TP2 yang berupa segitiga siku-siku.
Dari Gambar di atas dapat ditentukan bahwa panjang ruas garis |
P1T| = |x2 – x1|, sedangkan panjang ruas garis |P2T| = |y2 – y1|).
Selanjutnya untuk menentukan panjang ruas garis |P1P2|
yangmerupakanjarakkeduatitikyangdicari dapat dicari dengan
menggunakan teorema Pythagoras, yaitu sebagai berikut.
Sebagai contohnya, misalkan P11,1 dan P2 −3,4, maka jarak P1 dan
P2 adalah:

Jadi jarak antara titik P11,1 dan P2 −3,4 adalah 5 satuan panjang
Thanks atas perhatiannya!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai