Anda di halaman 1dari 24

GEOMETRI ANALITIK

• Geometri Analitik pada dasarnya terbagi menjadi dua


bagian, yaitu Geometri Analitik Bidang dan Geometri
Analitik Ruang.
• Geometri Analitik bidang berkaitandengan sistem
koordinat di ruang dimensi dua, garis, lingkaran, irisan
kerucut yangmeliputi parabola, ellips, dan hiperbola.
• Geometri Analitik Ruang meliputi sistemkoordinat di ruang
(dimensi 3), bidang rata, garis di ruang, bola, dan lain-lain.
• Kedua bagian ini satu sama lainnya saling berhubungan
erat dan tidak bisa dipisahpisahkan.
Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu geo
dan metro. Geo berarti bumi, dan metro
berartimengukur.

Jadi, geometri menurut Wright (2002:181) adalah


ilmuyang mempelajari tentang sifat-sifat,
pengukuran -pengukuran, dan hubungan titik,
garis, bidang dan bangun ruang. Geometri
merupakan satu cabang dalam ilmumatematika
yang pertama kali diperkenalkan oleh Thales
(624-547 SM) yang berkenaan dengan relasi
ruang.
• Berdasarkan pengertian dari geometri di atas,
maka dapat diketahui penerapan geometri
dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya
adalah
1. Digunakan dalam pengukuran panjang atau
jarak dari suatu tempat ke tempat yang lain.
2. Menetapkan satuan panjang dan satuan luas.
3. Berpikir geometri dan berpikir visual dalam
seni, arsitek, desain, grafik, animasi serta
puluhan bidang kejuruan lainnya.
GEOMETRI ANALITIK

I. Sistem Koordinat Kartesius


1. Sistem koordinat kartesius
A. Sistem Koordinat Tegak Lurus
1.1 Koordinat Kartesius di Bidang
1.2 Koordinat Kartesius di Ruang
B. Persamaan Bidang Rata Sumbu Koordinat
Sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan
tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan
yang biasa disebut koordinat x (absis) dan koordinat y
(ordinat) dari titik tersebut. Sistem koordinat ini
sangat banyak diterapkan dalam kehidupan nyata. Salah
satu di antaranya, seperti diilustrasikan pada Gambar 1
berikut.

Gambar 1. Peta Alamat Rumah Dosen “X”


Suatu garis yang titik-titiknya dikaitkan dengan bilangan-bilangan
realdisebut garis bilangan real. Skala yang ditempatkan pada garis
bilangan disebut koordinat garis. Bilangan yang menyatakan suatu
titik yangdiberikan disebut koordinat titik tersebut, dan titik itu
disebut grafik dari bilangan.
Untuk merepresentasikan titik pada sebuah bidang dengan
pasanganbilangan, maka ditentukan dua garis bilangan bersilangan
OX dan OY , dan tentukanskala pada masing-masing garis itu. Titik
potong kedua garis itu digunakan sebagaititik pusat (titik acuan).
Bilangan positif ditempatkan pada sebelah kanan titik garis
mendatar OX dan sebelah atas titik O garis ke vertikal OY .
Sedangkan bilangannegatif ditempatkan pada sebelah kiri titik O
garis mendatar OX dan sebelah bawahtitik O garis ke vertikal OY .
Biasanya arah positif ditandai dengan tanda panah pada
garis bilangan. Garis OX disebut sumbu-x dan garis OY disebut
sumbu-y. Titik disebut titik pusat koordinat. Dua garis yang
bersilangan itu disebut sumbu koordinat.
Sebuah titik di bidang, biasanya dinyatakan dengan pasangan
berurutan( x,y ). Bilangan pada ( x,y ) dinamakan absis yang
menyatakan jarak titik (x,y ) ke sumbu y, dan bilangan y
menyatakan jarak titik (x,y ) ke sumbu x . Sebagai contoh,
misalkan sebuah titik A ( a,b ) dilukiskan pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Menyajikan Titik A (a,b) pada bidang kartesius

Pada Gambar 2, posisi titik A(a, b) adalah berjarak a satuan ke


sumbu y, dan berjarak b satuan ke sumbu x.
Gambar 1.2. Titik ( 6,-2 ) pada Sistem Koordinat di Bidang

Misalkan suatu titik T di bidang di tulis (x,y ). Bilangan x


pada ( x,y ) disebut absis titik T yang menyatakan jarak titik
(x,y ) terhadap sumbu x . Bilangan y pada (x,y ) disebut
ordinat titik T yang menyatakan jarak titik (x,y ) terhadap
sumbu y. Koordinat-koordinat titik T adalah pasangan
bilangan terurut (x,y).
Sumbu sumbu datar dan tegak membagi bidang datar menjadi 4
bagian/daerah yang masing-masing disebut kuadran.
Sebuah titik ( x,y ) terletak pada:
*kuadran I : Jika absis x > 0 ,dan ordinat y > 0,atau { T(x,y)|x > 0, y> 0}
*kuadran II: Jika absis x <0,dan ordinat y > 0 ,atau { T(x,y)| x < 0, y > 0}
* kuadran III :Jika absis x < 0,dan ordinat y < 0,atau { T(x,y)| x < 0, y <
0}
* kuadran IV: Jika absis x > 0,dan ordinat y < 0,atau { T(x,y)| x >0, y< 0}

Gambar 3 . Kuadran di bidang


Contoh 1:
Gambarlah sepasang sumbu koordinat dan gambarlah titik-
titik dengan koordinat( 3,2 ),( -2,4 ) ,( -4,2 ) dan (-2,-3 )
serta tuliskan koordinat-koordinatnya disamping titik-titik
tersebut.

Gambar 4 . Jawaban contoh 1


Koordinat Kartesius di Ruang
Misalkan sebuah titik di ruang dinyatakan dengan titik T ( x,y,z ).
Bilangan x pada T(x,y,z) disebut absis titik T(x,y,z ) yang menyatakan
jarak titik T (x,y,z ) ke bidang YOZ . Bilangan y pada T(x,y,z ) disebut
ordinat titik T(x,y,z ) yangmenyatakan jarak titik T(x,y,z ) ke bidang
XOZ. Bilangan z pada T (x,y,z ) disebut aplikat titik T(x,y,z) yang
menyatakan jarak titik T (x,y,z) ke bidang XOY. Ketiga sumbu x ,
sumbu y, dan sumbu z membagi ruang atas tiga bidang koordinat,
yaitu bidang XOY yang dibentuk oleh perpotongan sumbu X dengan
sumbu Y , bidang XOZ yang dibentuk oleh perpotongan sumbu X
dengan sumbu Z, dan bidang YOZ yang dibentuk oleh perpotongan
sumbu Y dengan sumbu Z. Gambar 1.6 adalah satu
bentuk penggambaran ke tiga sumbu koordinat di ruang dimensi
tiga.
Gambar 6. Sistem koordinat kartesius di ruang
Ketiga bidang xoy, xoz , dan yoz membagi ruang menjadi 8
bagian atau daerah yang masing-masing disebut oktan.
Suatu titik T( x,y,z ) di ruang dimensi tiga dikatakan
terletak pada:
Oktan I : jika absis x > 0 , ordinat y > 0, dan aplikat z > 0 atau
{ T(x,y,z) | x > 0, y > 0, z > 0 }
Oktan II : jika absis x < 0 , ordinat y > 0 , dan aplikat z > 0 atau
{ T(x,y,z) | x < 0, y > 0, z > 0 }
Oktan III : jika absis x < 0 , ordinat y < 0, dan aplikat z > 0 atau
{ T(x,y,z) | x < 0, y < 0, z > 0 }
Oktan IV : jika absis x > 0 , ordinat y <0, dan aplikat z > 0 , atau
{ T(x,y,z) | x > 0, y < 0, z > 0 }
Oktan V : jika absis x > 0 , ordinat y > 0, dan aplikat z < 0 atau
{ T(x,y,z) | x > 0, y > 0, z < 0 }
Oktan VI : jika absis x < 0 , ordinat y > 0, dan aplikat z < 0 atau
{ T(x,y,z) | x < 0, y > 0, z < 0 }
Oktan VII : jika absis x < 0 , ordinat y < 0, dan aplikat z < 0 atau
{ T(x,y,z) | x < 0, y < 0, z < 0 }
Oktan VIII : absis x > 0 , ordinat y < 0, dan aplikat z > 0 atau
{ T(x,y,z) | x > 0, y < 0, z < 0 }

Gambar 7 Pembagian Bidang Sistem koordinat kartesius di ruang


Koordinat Kartesius di Ruang
Menggambarkan koordinat koordinat suatu titik pada ruang
Caranya, lakukanlah langkah-langkah berikut ini.
1. Gambarlah tiga buah garis yang saling tegak lurus. Garis
pertama dibuat mendatar (horizontal) dan beri nama sumbu
y . Garis kedua dibuat tegak(vertikal) dan beri nama sumbu
z . Sedangkan garis ketiga dibuat miring memotong kedua
sumbu y dan sumbu z dan diberi nama sumbu x .
2. Beri nama titik 0 pada perpotongan ke tiga sumbu tersebut.
Titik ini sering disebut dengan titik asal atau titik awal atau
titik pusat (0,0,0 ).
3. Dari titik 0 pada sumbu x yang mengarah miring ke anda, pada
sumbu y ke kanan, dan pada sumbu z ke atas disebut arah
positif, maka tulis bilangan real positif dengan jarak yang
sama.
Dari titik 0 pada sumbu x yang miring berlawanan arah
dengan Anda, pada sumbu z ke bawah, dan pada sumbu y
ke kiri disebut arah negatif, maka tulis pula bilangan real
negatif 0,-1, -2, -3...dengan jarak yang sama juga.
(Bolehkah satuan jarak bilangan antara sumbu berbeda?
Jawabannya boleh. Kenapa?)
4. Letakkan pena Anda pada bilangan 6 di sumbu x , lalu
jalankan pena tersebut ke kanan sejajar dengan sumbu y
sejauh 2 satuan. Selanjutnya jalankan pena . Anda tersebut
ke atas sejauh 3 satuan.
5. Dari langkah 4 tersebut maka titik terakhir pada pena
Anda tersebut adalah merupakan tempat atau posisi dari
titik (6, 2,3).
Gambar 5. Posisi titik ( 6,2,3 ) di ruang
Contoh 2 :
Gambarlah sumbu-sumbu koordinat dan gambarlah titik-titik dengan
koordinat A (3, 2, -2), B(-2,4, -3), C(-4, 2,1), D(-2, -3, 2), serta tuliskan
koordinatkoordinatnyadi samping titik-titik tersebut.

Gambar .7 Jawaban contoh 2


Persamaan Bidang
Menentukan persamaan bidang rata sejajar bidang koordinat
Untuk menentukan persamaan bidang rata sejajar bidang koordinat
lakukanlah langkah-langkah berikut ini:
1. Buatlah 8 titik pada ruang sehingga titik-titik tersebut merupakan
titik-titik sudut dari balok T (ABCDEFGH), dimana titik-titik tersebut
bercirikan sbb:
a. titik A(x,0,0) yang mempunyai ordinat y = 0 dan aplikat z = 0
sehingga titik tersebut berada pada sumbu X.
b. titik B( x,y,0 ) mempunyai aplikat z = 0,sehingga titik tersebut
berada pd bidang XOY .
c. Titik C (0,y,0) yang mempunyai absis x = 0 dan aplikat z = 0
,sehingga titik tersebut berada pada sumbu Y.
d. Titik D(0,0,0) yang mempunyai x =y =z =0,sehingga titik tsb berada
pd titik asal.
e. Titik E ( x,0,z ) yang mempunyai y = 0,shg titik tersebut berada
padabidang XOZ.
f. Titik F (x,y,z ) yang titik tersebut sejajar sumbu Y dengan titik E
dan tegaklurus sumbu Z dengan titik B sehingga titik tersebut sama
panjang dengan garis AE .
g. Titik G (0, y,z) yang mempunyai x = 0, shg titik tsb berada
padabidang YOZ .
h. Titik H (0,0,z) yang mempunyai x= y = 0, sehingga titik tersebut
berada pada sumbu Z.

2. Dari ciri-ciri titik di atas Anda dapat menggambar sebuah balok


bukan?
Contoh 3.
Gambarkanlah titik F( -4, 2, 1)serta tuliskan koordinat-koordinat yang
lain tersebut.

Gambar 8. Balok ABCD EFGH di Ruang


Gambar 5. Posisi titik ( 6,2,3 ) di ruang
Latihan 1
Setelah mengikuti kuliah ini , selanjutnya kerjakanlah latihan berikut ini.
1. Gambarlah dua buah titik yang masing-masing berada di kuadran
I dan kuadran III (titik tersebut tidak boleh sama dengan teman ).
2. Gambarkanlah titik-titik di bawah ini pada satu sumbu koordinat.
a. (1,1 ) b. (6,2 ) c. (-6,-2 ) d. ( 8,-3) e. ( -3,0 ) f. (0,-6 )
3. Gambarlah dua buah titik yang masing-masing berada di Oktan III
dan OktanVIII (titik tersebut tidak boleh sama dengan teman).
4. Gambarkanlah titik-titik di bawah ini pada satu sumbu koordinat.
a. A(1,1,2 ) b.B( 6,2,5) c. C(-6,-2,-1)
d. D (8,-3 ,0) e. E (-3,0,5 ) f. F( 0,-6,0)
5. Diketahui titik D (x1,y1, z1) dan E ( x2, y2, z2) . Tentukanlah titik-titik
yang belum diketahui pada gambar di bawah ini!
6. Gambarkanlah titik-titik (X2, x2-1 ), jika
a. X  Z, -4  x  4
b. X  R, -4  x  4

Anda mungkin juga menyukai