MODUL
7
SISTEM KOORDINAT
KELOMPOK 6
Anggota :
1. KRISTINA MANALU (856096631)
2. MARTARIA RAPITA SILABAN (856096624)
3. LIDYA TAMA HUTASOIT
4. PORMAN HENDRIKUS PURBA
KB 1. Sistem Bilangan Real dan Koordinat
- D. Persamaan Lingkaran
Semua bilangan real dapat diwakili oleh titik pada garis bilangan. Bilangan real
memiliki sifat terurut.
Berikut ibi contoh perbedaan jarak titik koordinat pada garis bilangan vertical dan
horizontal berdasarkan jarak dan arahannya terhadap O (Pusat koordinat garis)
rasional dan irrasional. Semua bilangan real dapat dinyatakan dalam bentuk decimal
𝑎
B. Bentuk decimal dari bilangan rasional, bilangan rasional adalah bilangan real yang terbentuk
𝑏
dengan
a,b € himpunan bilangan bulat dan b≠0. bentuk decimal dari bilangan rasional sebagai hasil pembagian
terhadap pembilang dan penyebut menghasilkan bilangan dibelakang koma yang terbatas serta
C. Bentuk decimal bilangan irrasional, bilangan irrasional adalah baingan yang real yang tidak dapat
𝑎
dibentuk menjadi 𝑏
, bentuk decimal dari bilangan irrasional menghasilkan bilangan dibelekang koma
yang tidak terulang dan tidak terbatas dan tidak berakhir dengan pengulangan bilangan nol
D. Kelengkapam dam kerapatan bilangan real, bilangan real selain memiliki sifat kelengkapan juga memiliki
sifat kerapatan. Beberapa kerapatan letak antara dua bilanganreal tersebut selalu ada bilangan
Ketika dua titik dihubungkan dengan garis lurus, bagian garis antara
dua titik disebut ruas garis. Panjang ruas garis tersebut menunjukkan
Menentukan
Menentukan daerah
persamaan penyelesaian
garis. dari suatu
pertidaksamaan
linier.
Menentukan
kemiringan
suatu garis yang
diketahui
persamaannya
A. Persamaan Linier
Pengertian
Suku
Variabel
Koefisien
Konstanta
Persamaan Linier Dua Variabel
y = ax + b atau ax + by = c
f(x) = ax + b
b. Penyelesaian Persamaan Linier Dua Variabel
Adalah pasangan terurut dari bilangan (x, y) yang menyebabkan persamaan
menjadi pernyataan yang bernilai benar.
Contoh :
Tunjukkan bahwa (4,4) adalah penyelesaian dari persamaan y =12𝑥 + 2
Jawab :
Untuk mengetahui apakah (4,4) adalah penyelesaian dari y =12𝑥 + 2, gantilah
:
1. x pada persamaan dengan 4
2. y pada persamaan dengan 4
Jika hasilnya tidak sama, berarti bahwa (4,4) bukan penyelesaian dari
persamaan y =12 𝑥 + 2.
Jika hasilnya sama, berarti bahwa (4,4) adalah penyelesaian dari
persamaan y =12 𝑥 + 2.
𝟏
𝒚 = 𝒙
𝟐
+𝟐
𝟒 =𝟏 𝟒 + 𝟐
𝟐
4 = 2+2
4 = 4 (ternyata hasilnya sama)
𝟏
“Jadi benar bahwa (4,4) adalah penyelesaian dari persamaan 𝒚 = 𝟐 𝒙 +
𝟐”
Catatan :
Secara umum, persamaan linear dua variabel mempunyai penyelesaian yang
tidak terbatas banyaknya. Dengan memilih berapapun nilai untuk (x) dan
mendistribusikan nilai (x) tersebut ke dalam persamaan tersebut menjadi
pernyataan yang bernilai benar.
c. Menggambar Persamaan Linier Dua Variabel
Setiap suatu persamaan linier dapat
penyelesaian
ditunjukkan/direpresentasikan secara visual sistem koordinat
pada
kartesius.
Representasi dari penyelesaian suatu persamaan linier adalah garis.
Garis tersebut dapat ditentukan melalui dua titik.
Contoh :
Gambarlah persamaan garis y = 2x.
Macam- Macam Gradien :
1. Gradien garis lurus positif, jika arah garis dari kiri ke kanan atas.
2. Gradien garis lurus yang sejajar sumbu–x adalah nol, karena arah
garis vertikal tidak ada.
3. Gradien garis lurus negatif, jika arah garis dari kiri ke kanan bawah.
4. Gradien garis lurus yang sejajar sumbu–y tidak terdefinisi, karena arah garis
horizontal tidak ada ( menyebabkan pembaginya nol dan hasilnya tidak
didefinisikan). Hal ini berarti garis yang sejajar sumbu–y tidak mempunyai
gradien.
5. Misalnya garis lurus k gradiennya 𝑚 1 dan garis j gradiennya 𝑚 2 . Jika garis
k dan j saling tegak lurus, maka gradien-gradiennya menunjukkan hubungan
Jika (𝑥1, 𝑦1) adalah titik pada garis dan (x,y) adalah titik lain pada garis yang
Sehingga :
𝑚1 = 𝑦−𝑦 1 dan 𝑚 2 = 𝑦2 −𝑦1
𝑥−𝑥 1 𝑥 2 −𝑥 1
Karena (x,y), (𝑥1, 𝑦1), dan (𝑥2, 𝑦2) terletak pada garis yang sama maka
gradien garis dari (𝑥1, 𝑦1) ke (x,y) sama dengan gradien garis dari (𝑥1, 𝑦1)
ke (𝑥2, 𝑦2).
Sehingga :
𝑚1 = 𝑚2
𝑦2 − 𝑦1
𝑦−𝑦 1 𝑦 −𝑦
= 2𝑥 2 −𝑥
1 𝑦 − 𝑦1 = 𝑥 − 𝑥1
𝑥−𝑥 1 1 𝑥2 − 𝑥 1
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1 = m (x − 𝑥1 ) dengan
𝑦2 − 𝑦1 = 𝑥2 − 𝑥1
𝑦 2 −𝑦 1
m=
𝑥 2 −𝑥 1
Contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,-3) dan (5,1).
Jawaban :
Menentukan gradien
𝑦 −𝑦
m= 𝑥22 −𝑥11
1 − (−3)
𝑚
5−
=
2
1+3
𝑚 =
5−2
𝑚 =3
4
Menentukan persamaan garis yang melalui (2,-3) dengan gradien 43.
𝑦 − 𝑦1 = m x −
𝑦
𝑥1− = 3 x−
4
−3 4 2
𝑦 + 3 =8 𝑥 −
4 3 3
𝑦 = 8𝑥 − − 3 4
34 3
8
17
𝑦 = 9𝑥 − − 𝑦= 𝑥−
3 3 3
PERTIDAKSAMAAN LINEAR
Pertidaksamaan linier dalam x dan y dapat ditulis dalam salah satu bentuk-
bentuk berikut :
1. ax + by <c
2. ax + by ≤c
3. ax + by >c
4. ax + by ≥c
dimana a, b, dan c adalah bilangan real, dan a dan b tidak sama dengan nol.
Contoh :
Apakah titik (3,2) dan (5,1) merupakan penyelesaian dari 3x-2y <6 ?
Jawaban :
Titik (3,2) disubstitusikan ke pertidaksamaan 3x-2y
<6. 3x-2y <6
3.3-2.2 <6
9-4 <6
5 <6 (benar)
Titik (5,1), Silahkan kalian coba !
b. Gambar Himpunan Penyelesaian dari Pertidaksamaan Linier
Gambar himpunan Penyelesaian dari pertidaksamaan linear adalah setengah bidang
koordinat. Untuk menu jukan bahwa setengah bidang koordinat merupakan himpunan
penyelesaian pertidaksamaan linear yang diberikan, setengah bidang koordinat tersebut
diarsir.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear
Jawaban :
Langkah pertama adalah lukis garis 2x + 3y = 12 dengan cara menghubungkan titik
potong garis dengan sumbu x dan sumbu y.
Cari dua titik untuk menggambar garisnya.
x y
0 4
6 0
Untuk menentukan daerah yang mana adalah himpunan penyelesaian,
maka dilakukan dengan mengambil salah satu titik uji dari salah satu sisi daerah.
Sebagai contoh di sini kita ambil titik (0,0). Lalu disubstitusikan ke pertidaksamaan
sehingga akan kita peroleh:
2x + 3y ≥ 12
2.0 + 3.0 ≥ 12
0 ≥ 12
Sehingga, 0 ≥ 12 salah, yang berarti tidak dipenuhi sebagai daerah penyelesaian.
Jadi, daerah penyelesaiannya yaitu daerah yang tidak masuk dalam titik (0,0).
Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian 2x + 3y ≥ 12